BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Singkat Perhutani
Perum Perhutani adalah perusahaan yang bergerak di bidang Kehutanan khususnya di Pulau Jawa dan Madura dan mengemban tugas serta wewenang
untuk menyelenggarakan kegiatan pengelolaan Sumber Daya Hutan SDH dengan memperhatikan aspek produksiekonomi, aspek sosial dan aspek
lingkungan. Dalam operasionalnya, Perum Perhutani berada di bawah koordinasi Kementerian BUMN dengan bimbingan teknis dari Departemen Kehutanan.
Perum Perhutani diberi tanggung jawab dan hak pengelolaan hutan di Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur sejak tahun 1972
berdasarkan Peraturan Pemerintah PP Nomor 15 tahun 1972. Wilayah kerja Perum Perhutani selanjutnya diperluas pada tahun 1978 dengan masuknya
kawasan hutan Negara di Provinsi Jawa Barat berdasarkan PP Nomor 2 tahun 1978.
Dalam perkembangan selanjutnya, penugasan Perum Perhutani mengalami penyesuaian dengan ditetapkannya PP Nomor 36 tahun 1986 tentang Perusahaan
Umum Kehutanan Negara, pada tahun 2001 bentuk pengusahaan Perum Perhutani ditetapkan oleh pemerintah sebagai BUMN berbentuk Perseroan Terbatas PT
Perhutani melalui PP Nomor 14 tahun 2001.
2.2 Tinjauan Non Statistik
2.2.1 Pohon Jati
Untuk menjalankan kegiatan bisnisnya, Divisi Regional II Jawa Timur memiliki Kesatuan Bisnis Mandiri KBM industri yaitu berupa kayu, salah
satunya adalah kayu jati. Jati Tectona grandis Linn.f. merupakan tanaman yang sangat populer sebagai penghasil bahan baku untuk industri perkayuan karena
memiliki kualitas dan nilai jual yang sangat tinggi. Kekuatan dan keindahan
seratnya merupakan faktor yang menjadikan kayu jati sebagai pilihan utama Sukmadjaya dan Mariska, 2003.
Tabel 2.1 Klasifikasi Tanaman Jati
Divisi Spermatophyta
Kelas Angiospermae
Sub Kelas Dicotyledoneae
Ordo Verbenales
Famili Verbenaceae
Genus Tectona
Species Tectona grandis Linn f
Sumber: Sumarna, 2002:
Jati merupakan jenis yang sudah dikenal dan diusahakan sejak lama, khususnya di Pulau Jawa yang meliputi wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan
Jawa Barat. Pohon jati dapat mencapai tinggi 45 meter dengan panjang batang bebas cabang 15-20 meter, diameter dapat mencapai 220 cm, bentuk batang tidak
teratur dan beralur. Pohon jati dapat tumbuh dengan baik pada tanah sarang terutama tanah yang mengandung kapur. Tumbuh pada daerah bermusim kering
yang nyata, dengan curah hujan rata-rata 1200-2000 mmtahun serta tumbuh pada ketinggian tempat 0-700 mdpl Martawijaya et al, 1981.
2.2.2 Pembagian Hutan Berdasarkan Unit Keletarian
Sesuai dengan PP 6 Tahun 2007 Pasal 3 Ayat 3 mengenai kawasan hutan, bahwa kawasan hutan perhutani terbagi ke dalam KPH Kesatuan Pemangkuan
Hutan, yang menjadi bagian dari penguatan sistem pengurusan hutan nasional, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupatenkota Perhutani, 2015. Tugas
tugas KPH dalam melaksanakan pengelolaan hutan meliputi: 1. Perencanaan pengelolaan hutan
2. Pemanfaatan hutan 3. Rehabilitasi
4. Pengamanan dan perlindungan hutan
Pembagian wilayah pengelolaan hutan seperti yang ada pada Gambar 2.1, merupakan bagian-bagian dari KPH.
Gambar 2.1
Pembagian Wilayah Pengelolaan Hutan
KPH adalah satuan manajemen kawasan hutan yang merupakan bagian teritorial dari wilayah Unit termasuk desa-desa pemangku hutan, yang dikelola
berdasarkan prinsip-prinsip Pengelolaan Hutan Lestari. Bagian Hutan adalah luasan hutan yang merupakan unit kelestarian di dalam KPH dan sebagai dasar
dalam penetapan kelas perusahaan. Sedangkan bagian yang terakhir yaitu petak, petak merupakan bagian terkecil dari bagian hutan yang berfungsi sebagai
kesatuan manajemen dan administrasi terkecil dan batasnya bersifat tetap atau tidak mudah berubah.
2.2.3 Pembagian Hutan Berdasarkan Unit Keletarian