Pendugaan Parameter Model Eksponensial Pendugaan Parameter Model Geometri Pendugaan Parameter Model Logistik

Adapun model dan hasil transformasinya dapat dilihat pada Tabel 2.2 Tabel 2.2 Bentuk Regresi Non Linier Semu dan Hasil Transformasi Dalam Bentuk Linier Bentuk Modul Linier dalam bentuk Eksponen khusus y=a e bx ln y=ln a + bx Geometri y=a x b log y=log a+b logx Logistik y= a b x − 1 log y=−log a − x logb Hiperbola y= a bx log y=log a − log b − logx Power y=a x b ln y = ln a + b ln x Compound y=a b x ln y =lna+x ln b Sigmoid y=e a + b x ln y =a+ b x Logaritmik y=a+blnx Growth y=e a +bx Sumber: Permadi, 1999 : 41

2.3.1.1 Pendugaan Parameter Model Eksponensial

Jika suatu data yang diberikan hanya dapat disajikan melalui kurva regresi non linear, maka kita harus menentukan bentuk kurvanya dan menduga parameternya. Model Regresi Eksponensial y=a e bx Dengan a dan b merupakan parameter yang harus diduga dari data. Dengan mengambil ln, akan didapatkan model regresi y=a e bx ln y=lna e bx ln y=ln a + b x Kemudian dimisalkan bahwa Y =Y ¿ , ln a=b , b=b 1 , maka diperoleh bentuk liniernya yang lebih sederhana yaitu: Y ¿ = b + b 1 X Sementara, dugaan untuk b , b 1 pada bentuk linier Y ¿ = b + b 1 X adalah sebagai berikut: b = ´ Y ¿ − b 1 ´X dan b 1 = n ∑ i=1 n x i y i − ∑ i=1 n x i ∑ i=1 n y i n ∑ i=1 n x i 2 − ∑ i=1 n x i 2 Selanjutnya untuk memperoleh koefisien a dan b dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Karena b = ln a dan b 1 = b maka diperoleh b = ln a e b = a Y ¿ = b + b 1 X adalah regresi linier terhadap y i x i , ln ¿ ¿ .

2.3.1.2 Pendugaan Parameter Model Geometri

Model Regresi Geometri y=a x b Dengan a dan b merupakan parameter yang harus diduga dari data. Dengan mengambil logaritma basis 10, akan didapatkan model regresi y=a x b log y=log a x b log y=log a + b logx Kemudian dimisalkan bahwa Y =Y ¿ , log a=b , b=b 1 , log x =X sehingga didapatkan kurva regresi model linier Y ¿ = b + b 1 X dan setiap data memenuhi hubungan: Y ¿ = b + b 1 X ⟺ log y=log a+b log x Sementara, dugaan untuk b , b 1 pada bentuk linier Y ¿ = b + b 1 X adalah sebagai berikut: b = ´ Y ¿ − b 1 ´X dan b 1 = n ∑ i=1 n x i y i − ∑ i=1 n x i ∑ i=1 n y i n ∑ i=1 n x i 2 − ∑ i=1 n x i 2 Selanjutnya untuk memperoleh koefisien a dan b dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Karena b = log a dan b 1 = b maka diperoleh log a=b dan b=b 1 a=10 b Y ¿ = b + b 1 X adalah regresi linier terhadap y i log x i , log ¿ ¿ .

2.3.1.3 Pendugaan Parameter Model Logistik

Model Regresi Logistik y= a b x − 1 dengan a dan b merupakan parameter yang harus diduga dari data. Dengan mengambil logaritma basis 10, model regresi logistik di atas akan diubah menjadi bentuk linier, Y = a b x − 1 ⟺ log Y =log a b x − 1 ⟺ log Y =−log a b x ⟺ log Y =−log a−log b x ⟺ log Y =−log a−x logb Jadi, bentuk linier dari model regresi logistik Y = a b x − 1 yaitu: log Y =−log a−x logb dalam hal ini linear dalam x dan logY . Kemudian dimisalkan bahwa log Y =Y ¿ , − log a=b , − log b=b 1 , maka diperoleh bentuk liniernya yang lebih sederhana yaitu: Y ¿ = b + b 1 X Sementara, dugaan untuk b , b 1 pada bentuk linier Y ¿ = b + b 1 X adalah sebagai berikut: b = ´ Y ¿ − b 1 ´X dan b 1 = n ∑ i=1 n x i y i − ∑ i=1 n x i ∑ i=1 n y i n ∑ i=1 n x i 2 − ∑ i=1 n x i 2 Selanjutnya untuk memperoleh koefisien a dan b dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Karena b =− log a dan b 1 =− logb maka diperoleh − log a=b dan −log b=b 1 log a − 1 = b log b − 1 = b 1 a − 1 = 10 b b − 1 = 10 b 1 a= 1 10 b b= 1 10 b 1

2.3.1.4 Pendugaan Parameter Model Hiperbola