Tabel 3. Tingkat kecemasan dental responden sebelum pencabutan gigi berdasarkan usia
Usia Tingkat Kecemasan
Tidak cemas
Cemas ringan Cemas
sedang Cemas
tinggi Jumlah
n n
n n
Dewasa muda
18-33thn 4
6,7 17
28,8 29
49,2 9
15,3 59
Dewasa 34-49
tahun 6
11,1 27
50 20
37 1
1,9 54
Lansia 50tahun
9 22,5
23 57,5
8 20
- -
40
4.4 Karakteristik tingkat kecemasan dental responden sebelum
pencabutan gigi berdasarkan kuesioner MDAS di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU
Tabel 4 menunjukkan bahwa responden pria memiliki persentase kecemasan dental paling tinggi pada saat akan diberikan anastesi lokal yaitu 82,4, diikuti
tindakan luksasi manipulasi ekstraksi 55,9, sedangkan menunggu di ruang tunggu, merencanakan pencabutan gigi dan tahap akhir pencabutan paling banyak pada
kategori tidak cemas yaitu 60,3,76,5 dan 79,4
Tabel 4. Persentase kecemasan dental responden pria dengan menggunakan skala MDA n=68
Aktivitas Cemas
Tidak cemas n
n Pemberian anastesi lokal
Luksasi manipulasi ekstraksi Menunggu di ruang tunggu
Merencanakan pencabutan gigi Tahap akhir pencabutan
56 38
27 16
14 82,4
55,9 39,7
23,5 20,6
12 30
41 52
54 17,6
44,1 60,3
76,5 79,4
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan kategori tingkat kecemasan dental, saat akan diberikan anastesi lokal berada pada kategori cemas sedang 48,3, cemas ringan 42,8, sedangkan
cemas tinggi hanya 8,9. Pada saat luksasi manipulasi ekstraksi, menunggu di ruang tunggu, merencanakan pencabutan gigi dan tahap akhir pencabutan paling
banyak dijumpai pada kategori cemas ringan. Sedangkan kategori cemas tinggi di jumpai hanya sedikit pada saat luksasi manipulasi ekstraksi dan menunggu di ruang
tunggu yaitu 5,3 dan 7,4. Pada saat merencanakan pencabutan gigi dan tahap akhir pencabutan tidak dijumpai cemas tinggi Tabel 5.
Tabel 5. Kategori tingkat kecemasan dental responden pria dengan menggunakan skala MDA
Aktivitas Tingkat Kecemasan
Cemas ringan
Cemas sedang
Cemas tinggi
n n
n n
Pemberian anastesi lokal Luksasi manipulasi ekstraksi
Menunggu di ruang tunggu Merencanakan pencabutan gigi
Tahap akhir pencabutan 56
38 27
16 14
24 30
18 15
12 42,8
78,9 66,7
93,7 85,7
27 6
7 1
2 48,3
15,8 25,9
6,3 14,3
5 2
2 -
- 8,9
5,3 7,4
- -
Sama halnya dengan responden pria, responden wanita juga memiliki persentase kecemasan dental paling tinggi pada saat akan diberikan anastesi lokal
yaitu 88,2, diikuti tindakan luksasi manipulasi ekstraksi 83,5, menunggu di ruang tunggu 62,4, sedangkan tahap akhir pencabutan dan merencanakan
pencabutan gigi lebih banyak dijumpai pada kategori tidak cemas yaitu 55,3 dan 64,7 Tabel 6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Persentase kecemasan dental responden wanita dengan menggunakan skala MDA n=85
Aktivitas Cemas
Tidak cemas n
n Pemberian anastesi lokal
Luksasi manipulasi ekstraksi Menunggu di ruang tunggu
Tahap akhir pencabutan Merencanakan pencabutan gigi
75 71
53 38
30 88,2
83,5 62,4
44,7 35,3
10 14
32 47
55 11,8
16,3 37,6
55,3 64,7
Berdasarkan kategori tingkat kecemasan dental, saat akan diberikan anastesi lokal pada kategori cemas sedang 44, cemas ringan 32, dan cemas tinggi 24.
Hasil ini sama dengan yang dialami oleh responden pria. Pada saat luksasi manipulasi ekstraksi, menunggu di ruang tunggu, tahap akhir pencabutan dan
merencakan pencabutan paling banyak dijumpai pada kategori cemas ringan, yaitu berturut-turut 53,5, 56,7, 68,5 dan 86,6, sedangkan kategori cemas tinggi
dijumpai hanya sedikit yaitu saat luksasi manipulasi ekstraksi 12,7 dan menunggu di ruang tunggu 16,9. Pada tahap akhir pencabutan dan menunggu di ruang tunggu
tidak dijumpai cemas tinggi Tabel 7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Kategori tingkat kecemasan dental responden wanita dengan menggunakan skala MDA
Aktivitas Tingkat Kecemasan
Cemas ringan Cemas
sedang Cemas
tinggi n
n n
n Pemberian anastesi lokal
Luksasi manipulasi ekstraksi
Menunggu di ruang tunggu Tahap akhir pencabutan
Merencanakan pencabutan gigi
75 71
53 38
30 24
38 30
26 26
32 53,5
56,7 68,5
86,6 33
24 14
12 4
44 33,8
26,4 31,5
13,4 18
9 9
- -
24 12,7
16,9 -
-
4.5 Perbedaan tingkat kecemasan dental pasien pria dan wanita sebelum pencabutan gigi di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU
Pada penelitian ini dilakukan uji normalitas dan hasilnya menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal p0,005, sehingga analisis yang sebelumnya di
rencanakan menggunakan uji t tidak berpasangan menjadi menggunakan uji non parametrik, yaitu uji MannWhitney. Hasil uji Mann Whitney menunjukan adanya
perbedaan yang signifikan antara tingkat kecemasan dental responden pria dan wanita p=0,0001 Tabel 8.
Tabel 8. Hasil uji analisis Mann Whitney terhadap tingkat kecemasan dental pada responden pria dan wanita
Jenis Kelamin
n Tidak
Cemas Cemas
Ringan Cemas
Sedang Cemas
Tinggi Hasil
Analisis Pria
Wanita 68
85 17,6
8,2 52,9
36,5 26,5
45,9 2,9
9,4 p=0,0001
Total 153
25,8 89,4
72,4 12,3
Universitas Sumatera Utara
4.6 Pengukuran tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pencabutan gigi pada responden di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU
Dari hasil penelitian ini terlihat adanya penurunan hasil pengukuran tanda vital pada pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, dan respirasi. Rata-rata tekanan darah
sistolik dan diastolik sebelum pencabutan gigi 123,73±11,7 dan 82,58±9,7,
sedangkan setelah pencabutan gigi tekanan darah sistolik dan diastolik menurun
menjadi 120,03±9,1 dan 79,47±7,8. Rata-rata denyut nadi sebelum pencabutan gigi adalah 82,35±8,5 dan setelah pencabutan gigi menjadi 79,27±8,5. Hal serupa juga
terjadi pada pengukuran respirasi dimana terjadi penurunan setelah pencabutan gigi,
sebelum pencabutan rata-rata respirasi 22,28±3,2 dan setelah pencabutan menjadi 21,1±2,4 Tabel 9.
Tabel 9. Rerata hasil pengukuran tanda vital sebelum dan sesudah pencabutan gigi n=153
Tanda-tanda Vital Sebelum
Pencabutan Gigi Sesudah
Pencabutan Gigi x
SD x
SD Tekanan darah sistolik
Tekanan darah diastolik Denyut nadi
Respirasi 123,73
82,58 82,35
22,28 11,7
9,07 8,5
3,2 120,03
79,47 79,27
21,1 9,1
7,8 8,5
2,4
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN