Manfaat Penelitian Defenisi Ruam Popok Diaper Rash Penyebab Ruam Popok Diaper Rash

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu dalam perawatan perianal terhadap pencegahan ruam popok pada bayi. b. Untuk mengidentifikasi tindakan ibu dalam perawatan perianal terhadap pencegahan ruam popok pada bayi. c. Untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan ibu dalam perawatan perianal terhadap pencegahan ruam popok pada bayi. d. Untuk mengidentifikasi hubungan tindakan ibu dalam perawatan perianal terhadap pencegahan ruam popok pada bayi.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pelayanan Kesehatan di Klinik Sally Medan Sebagai bahan masukan dan untuk menambah wawasan bagi pelayanan kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan secara promotif terhadap ibu khususnya dalam perawatan perianal bayi. 2. Bagi Masyarakat di wilayah kerja Klinik Sally Medan Hasil penelitian yang diperoleh dapat menjadi bahan masukan bagi responden dalam melakukan perawatan perianal untuk mencegah terjadinya ruam popok pada bayinya. 3. Peneliti Selanjutnya Diharapkan bagi peneliti lain yang ingin mengetahui penelitian yang lebih mendalam tentang perawatan perianal pada bayi dapat memakai karya tulis ilmiah ini sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya. Universitas Sumatera Utara 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. 2. Tingkat Pengetahuan Tingkat pengetahuan ini bertujuan untuk mengelompokkan atau individu yang diinginkan, bagaimana individu itu berfikir, berbuat sabagai suatu unit pengetahuan yang telah diberikan. Adapun tingkat pengetahuan tersebut : a. Tahu Know Tahu diartikan sebagai suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. b. Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham tentang objek atau materi harus dapat menjelaskan dan menyebutkan. Universitas Sumatera Utara c. Aplikasi Application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau pengguna hukum-hukum, rumus, metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. d. Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis Synthesis Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. f. Evaluasi Evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria- kriteria yang ada Notoatmodjo, 2003.

B. Tindakan

1. Pengertian Tindakan

Tindakan adalah suatu sikap yang belum otomatis dalam suatu tindakan,untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata maka diperlukan faktor pendukung lain. Tindakan merupakan aturan yang mengadakan adanya hubungan erat antara sikap dan tindakan yang didukung oleh sikap yang mengatakan bahwa Universitas Sumatera Utara sikap merupakan pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak Notoatmodjo, 2007.

2. Tingkatan Tindakan

a. Persepsi perception Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil. b. Respon Terpimpin guided response Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh. c. Mekanisme mechanisme Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu merupakan kebiasaan, maka ini sudah mencapai praktek tingkat tiga. d. Adopsi Adoption Adopsi adalah tindakan yang sudah berkembang dengan baik yang berarti bahwa tindakan sudah dimodifikasi dengan baik tanpa mengurangi kebenaran tindakan lanjut Notoadmodjo, 2007.

C. Perawatan Perianal

1. Defenisi Perawatan Perianal

Menurut Wahyuni, Kapti fatimah dalam penelitannya yang berjudul “Hubungan Perawatan Perianal Bayi dengan Kejadiaan Dermatitis Diapers Pada Bayi Usia 0-6 bulan yang Menggunakan Diapers diwilayah Kelurahan Universitas Sumatera Utara Ketawanggede Malang, perawatan perianal bayi merupakan perawatan pada daerah yang tertutup oleh popok pada bayi. Perawatan perianal ini meliputi perawatan pada area genitalia, area sekitar anus, lipatan paha serta pantat bayi. Perawatan perianal ini penting untuk menjaga kesehatan kulit bayi, khususnya pada daerah genitalia bayi yang merupakan bagian yang sangat sensitif. Bagian pantat bayi dibersihkan agar tidak lembab, serta menghindari pemakaian bedak karena hal ini dapat menyebabkan infeksi. Kemampuan ibu dalam perawatan daerah perianal sama halnya dengan merawat kulit bayi dari kegiatan sehari-hari, misalnya seperti memandikan secara teratur, mengganti popok atau baju pada saat yang tepat, memilih bahan pakaian yang lembut, memilih kosmetik berupa sabun mandi, sampo dan minyak khusus bayi dipilih dengan tepat dan disesuaikan dengan keadaan kulit bayi Sudilarsih, 2010.

2. Jenis – Jenis Perawatan Perianal

Menurut Manullang 2010, perawatan perianal atau perawatan pada daerah yang tertutup popok yang sangat penting dilakukan yaitu: a. Mengganti popok setelah mengompol Ruam kulit bisa timbul karena popok yang basah. Segera ganti popoknya begitu bayi kencing. Jika si bayi menggunakan diapers, sering-seringlah memeriksanya. Jangan sampai membiarkan genangan air seni atau tinja di dalam diapers. Sebaiknya ganti diapers 3-4 jam sekali, kecuali jika sibayi buang air besar, harus langsung diganti. Universitas Sumatera Utara b. Menjaga kulit tetap kering Usahakan kulit bayi dalam keadaan kering. Jika bayi baru mengompol, segera dibersihkan dengan air menggunakan waslap dan dikeringkan dengan kain yang lembut atau dengan cara menepuk-nepuknya. Bila perlu olesi salep kulit atau krim di daerah lipatan leher, ketiak, paha, dan pantat. Tak perlu menambahkan bedak karena tidak cocok untuk menangani ruam popok. Salep kulitkrim ini bisa mengurangi rasa gatal dan merah-merah yang timbul. Sebaiknya, beli berdasar resep dokter atau produk yang sudah dianjurkan dokter. c. Menggunakan Sabun Khusus Gunakan sabun khusus yang tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Hindari pemakaian sabun pada daerah yang terkena peradangan. d. Longgarkan Popok Jangan mengikat popok terlalu kuat. Hindari juga penggunaan popokcelana yang terbuat dari plastik, karet, nilon, atau bahan lain yang tidak menyerap cairan. e. Beri Udara Bebas Sesekali biarkan daerah alat kelamin terkena udara bebas untuk beberapa saat lamanya biasanya setelah mandi, biarkan si kecil tanpa celana. Kesalahan dalam pemakaian popok bisa menjadi ancaman terhadap bayi. Dampak terburuk dari pemakaian popok yang salah selain mengganggu kesehatan kulit juga dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan bayi. Bayi yang mengalami ruam popok akan mengalami gangguan seperti rewel dan sulit tidur, selain itu proses menyusui menjadi terganggu karena bayi merasa tidak nyaman sehingga berat badan tidak meningkat Handy, 2011. Universitas Sumatera Utara

D. Defenisi Ruam Popok Diaper Rash

Menurut Titi LS, eksim popok yang disebut juga dermatitis popok adalah kelainan kulit yang timbul akibat radang di daerah yang tertutup popok, yaitu di alat kelamin, sekitar dubur, bokong, lipatan paha dan perut bagian bawah. Penyakit ini sering terjadi pada bayi dan anak balita yang menggunakan popok, biasanya pada usiakurang dari tiga tahun, paling banyak usia 9-12 bulan Rukiyah. A Yulianti, 2010. Ruam popok merupakan kelainan peradangan kulit di daerah yang tertutup popok yang paling sering diderita oleh bayi Soepardan, 2001 . Dermatitis diapers atau ruam popok adalah gangguan kulit yang timbul akibat radang di daerah yang tertutup popok, yaitu di alat kelamin, sekitar dubur, bokong, lipatan paha, dan perut bagian bawah Rukiyah, A Yulianti, 2010. Dermatitis popok atau diaper dermatitis adalah dermatitis yang terjadipada daerah yang tertutup popok, biasanya disebabkan iritasi oleh urine dan feses Dharmadi HP, 2006.

E. Penyebab Ruam Popok Diaper Rash

Menurut Maryunani, A. 2010, penyakit ini disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti faktor fisik, kimiawi, enzimatik dan biogenik kuman dalam urine dan feses, tetapi penyebab diaper rash eksim popok terutama disebabkan oleh iritasi terhadap kulit yang tertutup oleh popok oleh karena cara pemakaian popok yang tidak benar seperti : Universitas Sumatera Utara 1. Penggunaan popok yang lama Perlu diketahui bahwa jenis popok bayi ada dua macam, yaitu : a. Popok yang disposable sekali pakai-buang, atau sering juga disebut pampers bayi. Bahan yang digunakan pada popok ini bukan bahan tenunan tetapi bahan yang dilapisi dengan lembaran yang tahan air dan lapisan dengan bahan penyerap, berbentuk popok kertas maupun plastik. b. Popok yang dapat digunakan secara berulang seperti popok yang terbuat dari katun. Diaper rash banyak ditemui pada bayi yang memakai popok disposable kertas atau plastik daripada popok yang terbuat dari bahan katun karena kontak yang terus – menerus antara popok kertas dengan kulit bayi serta dengan urin dan feses, kontak bahan kimia yang terdapat dalam kandungan bahan popok itu sendiri, di udara panas, bakteri dan jamur lebih mudah berkembang biak pada bahan plastik kertas daripada bahan katun. c. Tidak segera mengganti popok setelah bayi atau balita buang air besar dapat menyebabkan pembentukan amonia. Feses yang tidak segera dibuang, bila bercampur dengan urin akan membentuk amonia. Amonia ini akan meningkatkan keasaman pH kulit sehingga aktivitas enzim yang ada pada feses akan meningkat dan akhirnya menyebabkan iritasi pada kulit.

F. Faktor – faktor yang berperan dalam timbulnya ruam popok Diaper rash