Penyerbuan Ke Yogyakarta TAN JIN SING MENJADI BUPATI

kini sudah tidak di Yogyakarta. Namun apabila diteruskan akan menjadi kelompok yang kuat di Kraton. 3. Sultan Raja Surojo yang didukung Patih Danurejo II. Sesudah terbunuhnya Danurejo II dan pengembalian mahkota kepada ayahnya. Sebenarnya Pangeran Surojo telah kehilangan semua kesempatan, namun sebaliknya jika ia mempertahankan mahkotanya kemungkinan besar ia telah dibunuh Sultan. 4. Pangeran Mangkudinigrat yang didukung ibunya, Ratu Hemas. Sultan Sepuh sendiri ingin agar Mangkudinigrat suatu waktu menggantikannya. 14 Selanjutnya Sultan Raja sendiri orang baik. Patuh kepada orang tua. Sangat sabar terhadap saudara-saudaranya yang tidak senang terhadap dirinya, tinggal di Kraton. Sebenarnya Sultan Raja menjadi korban kebaikannya sendiri.

C. Penyerbuan Ke Yogyakarta

Sementara keadaan Yogyakarta semakin tegang. Sultan Sepuh mendapatkan tenaga-tenaga muda baru untuk dijadikan tentara. Menjelang datangnya pasukan Inggris, Patih Cokronegoro memberitahu kepada Hamengku Buwono II, prajurit Surakarta sudah siap membantu prajurit Yogyakarta, bila sampai terjadi pertempuran melawan tentara Inggris. Tanggal 10 Juni Tan Jin Sing diberitahu bahwa sudah ada jawaban dari Letnan Gubernur yang menyetujui Pangeran Surojo sebagai calon tunggal pengganti Sultan Sepuh, dan hal itu akan langsung diumumkan setelah Sultan yang lama turun tahta. Sehubungan dengan hal itu Crawfurd menulis surat jawaban tertanggal 12 Juni 14 Ibid., hal. 15 kepada Pangeran Surojo, yang menjamin bahwa Pangeran Surojo menjadi pengganti Sultan Hamengku Buwono II. Surat tersebut diberikan kepada Tan Jin Sing untuk diteruskan kepada Pangeran Surojo. Crawfurd juga memberitahukan, Raffles dan Kolonel Gillepsi akan tiba di Semarang tanggal 15 Juni, dan esok harinya akan melanjutkan perjalanan ke Yogya. Namun Tan Jin Sing tidak bisa meneruskan kabar tersebut karena Kraton sudah dijaga ketat. Pagi hari pada tanggal 20 Juni 1812, di bangsal Mangturtangkil, Siti Inggil Kraton Yogyakarta, belangsung upacara pengangkatan Pangeran Surojo menjadi Sultan Hamengku Buwono III yang dihadiri oleh Patih Yogyakarta, para Pangeran dan Tumenggung. Anak-anaknya yang hadir antara lain, Pangeran Diponegoro, Pangeran Dipowiyono dan Pangeran Sumoonegoro. Pangeran Surojo dalam pakaian kebesaran Sultan diambil sumpah secara Islam sebagai penguasa. Setelah selesai kemudian Sultan meninggalkan Kraton dengan naik kereta kencana diikuti patih Danurejo III, Pangeran lainnya sebagai pengiring menuju kediaman residen. Tiga hari kemudian Tan Jin Sing dipanggil Sri Sultan datang ke Kraton. Ia menerangkan kepada Tan Jin Sing bahwa ia dengan bantuan anaknya, Pangeran Diponegoro, sedang menyusun dan memilih orang-orang di antara para anggota dan pengabdi Kraton untuk dijadikan pembantu dalam pemerintahan baru di Kesultanan Yogyakarta. Kemudian Sultan Hamengku Buwono III sekeluarga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Tan Jin Sing atas segala usaha jeri payahnya dan bantuan hingga akhirnya ia bisa naik tahta. Sebagai balas budi ia merencanakan untuk mengangkat Tan Jin Sing sebagai Bupati Miji dengan tugas-tugas tertentu, yang langsung dibawah Sultan. Selanjutnya Sri Sultan menjelaskan kepadanya, empat hari lagi ia akan mengadakan pertemuan dengan Letnan Gubernur Raffles dan Residen Crawfurd. Ia meminta agar Tan Jin Sing sebelumnya mengadakan penjajakan dengan mereka tentang keinginannya untuk membentuk tentara. 15 Mereka mengharapkan dengan di angkatnya Tan Jin Sing menjadi bupati hubungan antara Sultan Hamengku Buwono III dengan pihak Inggris akan berjalan lancar. Kemudian atas nama pemerintahannya, Raffles mengucapkan banyak terima kasih atas segala bantuan, mengharapkan dengan kerja sama Tan Jin Sing dengan Sultan Hamengku Buwono dan Residen, keadaan Yogyakarta selanjutnya bisa aman. Raffles mengemukakan bahwa Tan Jin Sing akan diberi kekuasaan mengurus pemungutan pajak daerah Kedu dan bertanggung jawab kepada Residen Yogya. Setibanya di rumah, Tan Jin Sing menulis surat kepada Sri Sultan mengenai apa yang sudah ia bicarakan dengan Raffles tentang keinginannya untuk membentuk tentara Kraton. Tan Jin Sing dalam bertugas memungut pajak, Paku Alam I memprotes karena merasa ia lebih berhak, mengingat ibunya berasal dari Kedu. Kemudian Raffles menjawab, bahwa Tan Jin Sing pernah menjadi Kapiten Kedu dan sangat berpengalaman dalam mengurus pajak. Namun hal ini bersifat sementara. Raffles berharap agar dalam waktu dekat semua keputusan ini dituangkan menjadi keputusan tertulis. 15 Ibid., hal. 47.

BAB III PERAN TAN JIN SING SEBAGAI BUPATI YOGYAKARTA