Pengertian Belajar Prinsip-prinsip Belajar

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Belajar

2.1.1.1 Pengertian Belajar

Belajar dapat terjadi dengan sendirinya, dalam arti tanpa bantuan orang lain, tetapi ada kalanya memerlukan bimbingan sekalipun akhirnya yang belajar adalah pelajar itu sendiri. Deskripsi inilah yang disebut belajar. Belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Dengan belajar manusia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Tanpa belajar manusia tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Menurut Winkel Psikologi Pengajaran, 2005;59 belajar adalah suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu relatif konstan dan berbekas. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto 1998 mengatakan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi melalui latihan dan pengalaman, perubahan harus relatif mantap menyangkut berbagai aspek. Dari beberapa rumusan dan definisi belajar tersebut diatas, istilah yang terdapat pada semua definisi adalah perubahan dan pengalaman. Dengan demikian, belajar adalah suatu proses yang menimbulkan atau merubah perilaku, pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap melalui latihan atau pengalaman.

2.1.1.2 Prinsip-prinsip Belajar

Prinsip-prinsip belajar adalah hal-hal yang sangat penting yang harus ada dalam suatu proses belajar dan pembelajaran. Jika prinsip tersebut diabaikan, maka dapat dipastikan pencapaian hasil belajar tidak optimal. Prinsip-prinsip yang terkait dengan proses belajar adalah sebagai berikut : 1. Kesiapan belajar Faktor kesiapan baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik yang tidak kondusif, misalnya sakit dan kondisi psikologis yang kurang baik misalnya gelisah, tertekan, tidak menguntungkan bagi kelancaran belajar. 2. Perhatian Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek. Belajar sebagai suatu aktifitas kompleks sangat membutuhkan perhatian dari siswa yang belajar. 3. Motivasi Motivasi adalah motif yang mudah menjadi aktif saat orang melakukan suatu aktivitas. Siswa harus memiliki motivasi dalam belajar sehinga tujuan belajar akan tercapai. 4. Keaktifan siswa Yang melakukan kegiatan belajar adalah siswa, oleh karena itu siswa harus aktif tidak boleh pasif. Dengan bantuan guru siswa harus mampu mencari, menemukan dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya. 5. Keterlibatan langsung siswa Dalam kegiatan belajar dan pembelajaran, siswa harus terlibat langsung sehingga mereka akan mudah memahami dan mengingat apa yang telah mereka pelajari. 6. Pengulangan belajar Materi pelajaran ada yang mudah dan ada yang sukar. Untuk mempelajarinya siswa perlu membaca, berfikir, mengingat dan mengadakan latihan. Dengan latihan berarti siswa mengulang materi yang telah dipelajari sehingga materi tersebut makin mudah diingat. Dengan pengulangan sehinga makin mudah direproduksi. 7. Materi pelajaran yang merangsang dan menantang Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu anak terhadap persoalan. Materi pembelajaran yang merangsang dan menantang dapat membuat siswa menjadi aktif sehingga meningkatkan motivasi belajar. 8. Balikan dan penguatan terhadap siswa Balikan adalah masukan yang sangat penting baik bagi siswa maupun guru, siswa mengetahui sejauh mana kemampuannya dalam suatu hal, dimana letak kekuatan dan kelemahannya. Untuk merealisasikan balikan ini guru hendaknya memberitahukan kemajuan belajar siswa. Penguatan adalah suatu tindakan yang menyenangkan dari guru terhadap siswa yang telah berhasil melakukan suatu perbutan. Dengan penguatan, diharapkan siswa akan mengulangi lagi perbuatan yang sudah baik itu.

2.1.1.3 Sumber Belajar

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Penerapan Strategi Contextual Teaching and Learning dalam Peningkatan Pemahaman Siswa Tentang Pelajaran Akidah Akhlak di SMPI Al-Hikmah Pondok Cabe

0 26 194

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dengan Pemanfaatan Gelas Plastik Bekas Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Pemahaman Konsep Penjumlahan Dan Pengurangan Pada Aljab

0 3 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dengan Pemanfaatan Gelas Plastik Bekas Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Pemahaman Konsep Penjumlahan Dan Pengurangan Pada Aljab

0 1 14

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK Penerapan Strategi Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta

0 0 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK Penerapan Strategi Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta

0 1 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Berbasis Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Keberanian dan Hasil Belajar Matematika ( PTK Pada Sisw

0 0 17

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA.

0 3 34

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN RELASIONAL SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 54

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD 1 KARANGBENER

0 0 22