E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Pengamatan Observasi
Pengamatan atau observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang
memberikan pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang rapat, dsb Sukmadinata, 2008:220.
Dalam penelitian ini, peneliti mengamati kegiatan belajar mengajar yang berlangsung selama proses pembelajaran materi
aritmetika sosial. Peneliti mengamati kesalahan yang dilakukan siswa dan kesalahan yang dilakukan guru. Kesalahan yang dilakukan guru saat
memberikan penjelasan yang berkaitan dengan materi aritmetika sosial. Mengamati kesalahan yang dilakukan siswa saat mengerjakan soal di
papan tulis, mengerjakan soal di buku pekerjaan, dan menjawab pertanyaan dari guru. Mengamati kesalahan yang dilakukan guru untuk
mengetahui apakah kesalahan yang dilakukan siswa karena terbiasa mengikuti langkah pengerjaan yang dilakukan guru selama proses belajar
mengajar materi aritmetika sosial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Tes Tertulis
Tes yang digunakan dalam pendidikan biasa dibedakan antara tes hasil belajar achievement tests dan tes spikologi psychological tests.
Tes hasil belajar kadang-kadang disbeut juga tes prestasi belajar, mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai siswa selama kurun waktu
tertentu Sukmadinata, 2008:223. Penelitian ini menggunakan tes hasil belajar siswa yaitu tes
tertulis yang diberikan pada siswa untuk materi aritmetika sosial meliputi presentase, diskon, bruto, netto, tara dan pajak. Tes tertulis berupa tes
subjektif yang berbentuk esai uraian. Tes bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang
memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Ciri-ciri pertanyaannya didahului dengan kata-kata seperti; uraikan,
jelaskan, mengapa, bagaimana, bandingkan, simpulkan, dan sebagainya. Soal-soal bentuk esai biasanya jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar 5-
10 buah soal dalam waktu kira-kira 90 s.d 120 menit Arikunto, 2012:177.
Pemberian tes tertulis ini untuk mengelompokkan siswa yang melakukan kesalahan pada materi aritmetika sosial yang meliputi
presentase, diskon, bruto, netto, tara dan pajak. Tes tertulis ini dibedakan menjadi soal kode A dan kode B, atas permintaan dari guru bidang studi
matematika yang mengampu di kelas VII E. Konsep yang termuat pada soal kode A dan kode B semuanya sama, hanya yang membedakan soal
kode A dan kode B adalah bilangan yang termuat pada setiap soal. Pengerjaan tes tertulis diberikan waktu selama 60 menit yang terdiri atas
6 soal. Soal nomor 1 memuat pertanyaan yang terkait dengan konsep persentase keuntunga. Soal nomor 2 memuat pertanyaan yang terkait
dengan konsep persentase kerugian. Soal nomor 3 memuat pertanyaan yang terkait dengan konsep diskon. Soal nomor 4 memuat pertanyaan
yang terkait dengan konsep diskon dan pajak. Soal nomor 5 dan 6 memuat pertanyaan yang terkait dengan konsep bruto, netto, dan tara.
3. Wawancara interview
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewer yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong,
1988:148. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali
yaitu wawancara bersama guru bidang studi matematika dan wawancara bersama siswa yang menajdi subjek penelitian yang diduga melakukan
kesalahan. Wawancara bersama guru dilakukan di awal penelitian untuk mengetahui kesulitan belajar dan kesalahan yang dialami siswa dalam
mempelajari materi aritmetika sosial. Wawancara pada siswa dimaksudkan untuk mengetahui kesalahan apa yang dilakukan siswa,
mengklasifikasikan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penyebab siswa melakukan kesalahan tersebut untuk materi aritmetika sosial.
F. Instrumen Pengumpulan Data