Arahan Regulasi Terkait EKOWISATA CAGAR BUDAYA GUNUNG KAWI DI SEBATU, KABUPATEN GIANYAR.
Ekowisata Cagar Buda ya Gunun g Ka wi Sebatu, Gianyar
S e m i n a r T u g a s A k h i r | 23
8 Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Gianyar Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2008 Nomor 6, Tamabahan Lembaran Daerah
Kabupaten Gianyar Nomor 6.
2 Peraturan Daerah No 16 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang
dan Wilayah RTRW Kabupaten Gianyar 2012-2032
Dalam peraturan daerah no 16 tahun 2012 tentang rencana tata ruang dan wilayah RTRW Kabupaten Gianyar 2012-2032 dijelaskan pada paragraf 7
tentang kawasan Pariwisata, dimana Kawasan Cagar Budaya Gunung Kawi Sebatu sendiri masuk kedalam pasal 52 ayat 3 tentang DTW Purbakala, dan
berikut merupakan isi dari peraturan daerah no 16 tahun 2012 tentang rencana tata ruang dan wilayah RTRW Kabupaten Gianyar 2012-2032 pasal 52 :
Paragraf 7 Kawasan Peruntukan Pariwisata
Pasal 52 1
Kawasan pariwisata buatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 50 ayat 1 huruf b meliputi :
a. DTW budaya.
b. DTW purbakala.
c. DTW remaja.
d. DTW rekreasi.
2 DTW budaya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a terdiri atas :
a. Desa Celuk, Desa Buahan, dan Desa Batubulan di Kecamatan
Sukawati. b.
Puri Agung Gianyar, Kelurahan Gianyar di Kecamatan Gianyar. c.
Desa Mas, Desa Peliatan, Kelurahan Ubud, Museum Rudana, Museum Neka, Museum Ratna Warta atau Puri Lukisan dan Museum Arma di
Kecamatan Ubud. 3
DTW purbakala sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b terdiri atas : a.
Tegal Jambangan di Desa Sayan, Kecamatan Ubud.
Ekowisata Cagar Buda ya Gunun g Ka wi Sebatu, Gianyar
S e m i n a r T u g a s A k h i r | 24
b. Sindu Raja, Gunung Kawi tampak Siring di Kecamatan Tampak Siring.
c. Candi Tebing di Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampak Siring.
d. Goa Garba dan Pura Ukur-ukuran di Desa Pejeng Kelod, Kecamatan
Tampak Siring. e.
Pura Penataran Sasih dan Lingkungan Pura Kebo Edan, di Desa Pejeng, Kecamatan Tampak Siring.
f. Tirta Empul di Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring.
g. Candi Tebing Tegallinggih di Desa Kenderan, Kecamatan Tegallalang.
h. Gunung Kawi Sebatu di Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang.
i. Pura Gaduh di Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh.
j. Wenara Wana di Kelurahan Ubud, Kecamatan Ubud.
k. Relief Yeh Pulu, Mandala Wisata Samuan Tiga,Goa Gajah, Museum
Purbakala dan Candi Tebing Tegallinggih di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh.
l. Pura Puseh Canggi di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati.
m. Lingkungan Pura Mengening di Desa Payangan, Kecamatan Payangan.
n. Lembah Dharma Durga Kutri di Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh.
4 DTW remaja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c, yaitu wisata
remaja Bukit Jati de Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar. 5
DTW rekreasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf d yang terdiri atas:
a. Taman Burung, Rimba Reptil dan Bali Zoo Park di Desa Singapadu,
Kecamatan Sukawati. b.
Wisata Gajah di Desa Taro, Kecamatan Tegallalang. c.
Taman Safari de Desa Serongga, Kecamatan Gianyar.
3 Peraturan Daerah Provinsi Bali No 16 Tahun 2009 Tentang Rencana
Tata Ruang dan Wilayah RTRW Provinsi Bali Tahun 2009-2029
Dalam peraturan daerah Provinsi Bali No 16 Tahun 2009 tentang rencana
tata ruang dan wilayah RTRW Provinsi Bali Tahun 2009-2029 yang dijelaskan pada paragraf 2 tentang kriteria pengembangan kawasan lindung, dan berikut
merupakan isi dari paragraf 2 pada pasal 50 ayat 1 sampai 3 :
Ekowisata Cagar Buda ya Gunun g Ka wi Sebatu, Gianyar
S e m i n a r T u g a s A k h i r | 25
1 Kawasan suci sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat 1 huruf a,
ditetapkan dengan kriteria: a.
Kawasan suci gunung merupakan kawasan gunung dengan kemiringan sekurang- kurangnya 45 empat puluh lima derajat sampai ke puncak.
b. Kawasan suci danau disetarakan dengan kawasan resapan air.
c. Kawasan suci campuhan disetarakan dengan sempadan sungai selebar
50 meter yang memiliki potensi banjir sedang. d.
Kawasan suci pantai disetarakan dengan kawasan sempadan pantai. e.
Kawasan suci laut disetarakan dengan kawasan perairan laut yang difungsikan untuk tempat melangsungkan upacara keagamaan bagi
umat Hindu. f.
Kawasan suci sekitar mata air disetarakan dengan kawasan sempadan sekitar mata air.
2 Kawasan tempat suci sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat 1 huruf
b, ditetapkan mengacu Bhisama PHDIP Tahun 1994, dengan kriteria: a.
Kawasan tempat suci di sekitar Pura Sad Kahyangan dengan radius sekurang-kurangnya apeneleng agung setara 5.000 lima ribu meter
dari sisi luar tembok penyengker pura. b.
Kawasan tempat suci di sekitar Pura Dang Kahyangan dengan radius sekurang- kurangnya apeneleng alit setara dengan 2.000 dua ribu
meter dari sisi luar tembok penyengker pura. c.
Kawasan tempat suci di sekitar Pura Kahyangan Tiga dan pura lainnya, dengan radius sekurang-kurangnya Apenimpug atau Apenyengker.
3 Penetapan status Pura-pura Sad Kahyangan dan Dang Kahyangan dilakukan
oleh Gubernur setelah mendapat rekomendasi dari PHDI Bali dan MUDP.