Ekowisata Cagar Buda ya Gunun g Ka wi Sebatu, Gianyar
S e m i n a r T u g a s A k h i r | 9
4. Perencanaan yang Baik
Penataan kawasan membutuhkan perencanaan yang baik, dan hasil dari perencanaan harus memperlihatkan adanya jaminan keberhasilan ide
penataan kawasan yang direkomendasi. Jaminan yang dimaksudkan
diperlihatkan dengan hadirnya suatu sistem penanganan kawasan yang logis
untuk dilakukan.
Setelah mengetahui prinsip-prinsip dasar penataan kawasan, maka yang dilakukan selanjutnya adalah pembuatan skenario pengembangan kawasan.
Langkah-langkah pembuatan skenario pengembangan kawasan adalah sebagai berikut:
1. Analisis dan penetapan potensi kawasan, jenis kawasan harus sesuai dengan
potensi yang dimiliki kawasan atau potensi yang diharapkan dapat diciptakan.
2. Analisis dan penetapan pengguna kawasan, menunjuk pada para pengguna
kawasan dan sebaran asal pengguna kawasan. 3.
Analisis aktivitas dan penetapan aktivitas yang akan berlangsung di kawasan.
4. Analisis dan penetapan desain pembangunan fisik.
5. Analisis dan penetapan sistem penanganan lingkungan.
6. Analisis kebutuhan dana dan sumber-sumbernya.
7. Analisis manfaat penataan kawasan
8. Analisis dan penetapan sistem pengelolaan kawasan
9. Penetapan jangka waktu pelaksanaan penataan kawasan
2.2 Ekowisata
2.2.1 Pengertian Ekowisata
Ekowisata atau pariwisata alam adalah sebuah perjalanan ke suatu tempat yang relatif masih asli atau belum tercemar, dengan tujuan untuk mempelajari,
mengagumi, menikmati pemandangan alam, tumbuhan dan binatang liar, serta perwujudan budaya yang ada atau pernah ada di tempat tersebut Adisasmita,
2010:129. Selain itu, ekowisata juga merupakan salah satu jenis pariwisata yang
Ekowisata Cagar Buda ya Gunun g Ka wi Sebatu, Gianyar
S e m i n a r T u g a s A k h i r | 10
berwawasan lingkungan. Maksudnya, melalui aktivitas yang berkaitan dengan alam, wisatawan diajak untuk melihat alam dengan dekat dan menikmati kondisi
alam dan lingkungan yang masih asli atau yang lebih dikenal dengan sebutan back-to-nature Yoeti, 2009:35
Berbeda dengan pariwisata yang selama ini kita kenal, ekowisata dalam penyelenggaraannya tidak banyak menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang
akomodasi yang mewah atau modern yang banyak dilengkapi dengan peralatan yang mewah serta bangunan artifisial yang berlebihan. Pada dasarnya,
penyelenggaraan ekowisata lebih mementingkan pada aspek kesederhanaan, memelihara keaslian alam dan lingkungan, memelihara kesenian dan kebudayaan,
adat-istiadat, kebiasaan hidup, menciptakan kesunyian dan ketenangan, memelihara flora dan fauna serta terpeliharanya lingkungan hidup yang tentunya
dapat menciptakan sebuah keseimbangan antara kehidupan manusia dengan alam sekitarnya Yoeti, 2009:36.
Jadi, pada intinya ekowisata adalah salah satu jenis pariwisata yang tidak semata-mata menghamburkan uang atau mewah, melainkan salah satu jenis
pariwisata yang dapat meningkatkan pengetahuan, memperluas wawasan, atau mempelajari sesuatu dari alam, flora dan fauna serta sosial budaya etnis
masyarakat atau tempat tertentu. Dalam ekowisata sendiri ada empat unsur yang cukup penting, diantaranya adalah unsur pro-aktif, kepedulian terhadap
pelestarian lingkungan, keterlibatan penduduk lokal dan unsur pendidikan Yoeti, 2009:36.
Ekowisata sendiri merupakan bagian dari sustainable tourism. Sustainable tourism adalah sektor ekonomi yang lebih luas dari ekowisata yang mencakup
sektor-sektor pendukung kegiatan wisata secara umum, meliputi wisata bahari beach and sun tourism, wisata pedesaan rural and agro tourism, wisata alam
natural tourism, wisata budaya cultural tourism, atau perjalanan bisnis bussines travel atau ekowisata lebih berpijak pada tiga aspek yang cukup
penting, yaitu wisata pedesaan, wisata alam dan wisata budaya Nugroho, 2011:15. Hubungan antara sustainable tourism dan ekowisata dapat dilihat pada
gambar 2.1 :