44
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Sistem Pemungutan Retribusi yang Berlangsung di Basecamp Pendakian
Gunung Merbabu
Sistem pemungutan retribusi yang terdapat pada basecamp Gunung Merbabu berbeda antara basecamp jalur Wekas dengan basecamp jalur Selo.
Perbedaan ini terjadi karena pengelola retribusi di basecamp pendakian Gunung Merbabu ini dilakukan dilakukan secara mandiri oleh pihak desa atau
dusun. Penelitian ini hanya dilakukan pada basecamp yang menjadi basecamp favorit para pendaki atau yang paling sering dilalui oleh para pendaki Gunung
Merbabu. Basecamp yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah basecamp pendakian Gunung Merbabu yang terletak di Dusun Kedakan,
Kabupaten Magelang dan Dusun Genting yang terletak di Kabupaten Boyolali.
1. Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp Gunung
Merbabu Jalur Wekas
a. Deskripsi
Sistem pemungutan retribusi yang ada di basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas dikelola oleh Karang Taruna Dusun
Kedakan, Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Karang Taruna dipilih menjadi pengelola retribusi pendakian Gunung
Merbabu Jalur Wekas karena dinilai warga setempat lebih efektif, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karena jika dikelola oleh pengurus dusun maka pengurus dusun akan kerepotan. Untuk membagi keuntungan dengan desa Kenalan, pihak
karang taruna dusun Kedakan sudah mengajak pihak desa Kenalan untuk bekerja sama dalam hal menjaga pos retribusi pendakian. Namun,
hingga saat ini belum ada perwakilan dari pengurus desa Kenalan yang datang untuk berjada di pos retribusi sehingga hingga saat ini yang
mengelola basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas adalah karang taruna dusun Kedakan.
b. Kronologi
Dalam melakukan pendakian ke Gunung Merbabu melalui Jalur Wekas, pendaki akan datang menuju dusun Kedakan. Pendaki dapat
menuju basecamp pendakian Gunung Merbabu jalur Wekas dengan dua alternatif. Pendaki dapat menggunakan kendaraan umum dan dapat
menggunakan kendaraan pribadi. Jika menggunakan kendaraan umum, pendaki yang berasal dari Yogyakarta dapat mencari angkutan dengan
tujuan Magelang. Setelah sampai di Magelang, pendaki mencari angkutan dengan tujuan Kopeng. Pendaki turun di desa Kaponan,
kemudia dapat berjalan menuju basecamp dengan jarak sekitar 3 kilometer atau naik ojek dengan tarif Rp 10.000,00 untuk sekali jalan.
Pendaki akan melalui jalan yang cukup menanjak yang dapat membuat motor berhenti.
Setelah melewati jalur menanjak, pendaki akan sampai di pos pemungutan retribusi. Di pos retribusi, petugas yang berjaga akan
menghitung jumlah calon pendaki yang ada, lalu menghitung jumlah uang yang harus dibayarkan oleh para calon pendaki. Setelah calon
pendaki membayar uang sesuai dengan jumlah yang telah dihitung sebelumnya, pendaki akan mendapatkan tiga buah karcis yaitu Karcis
Masuk Pengunjung Taman Nasionak Gunung Merbabu, Karcis Kasuk Kegiatan Penelusuran Hutan tracking, Mendaki Gunung Hiking-
Climbing Taman Nasional Gunung Merbabu dan Karcis Karang Taruna. Bagi calon pendaki yang membawa kendaraan bermotor akan
diberi karcis parkir. Calon pendaki yang tidak membawa kendaraan bermotor dapat langsung menuju ke basecamp untuk beristirahat
sejenak, sementara calon pendaki yang membawa kendaraan bermotor akan diarahkan oleh petugas untuk membawa kendaraannya ke tempat
yang telah disediakan. Tempat yang digunakan untuk parkir motor adalah rumah-rumah warga. Motor dimasukkan ke dalam rumah agar
terhindar dari hujan ataupun suhu dingin yang dapat menyebabkan mesin kendaraan bermotor bermasalah. Pendaki yang daatang
menggunakan mobil, tempat yang digunakan untuk parkir adalah jalan dusun Kedakan. Mobil akan diatur oleh petugas untuk parkir di tepi
jalan agar tidak mengganggu jalan dusun. Pada saat berada di basecamp calon pendaki dapat memesan
makanan ataupun minuman kepada pemilik basecamp. Minuman yang ditawarkan mulai dari teh, susu, ataupun kopi-kopian, sementara
makanan yang dapat dipesan antara lain mie goreng, mie rebus, nasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sayur, nasi telur, dan nasi goreng. Calon pendaki biasanya memanfaatkan waktu di basecamp untuk istirahat, memeriksa
perlengkapan ataupun logistik, packing, makan, mengisi baterai handphone, buang air kecil, buang air besar dan bercerita dengan calon
pendaki lain. Setelah calon pendaki sudah merasa siap, calon pendaki akan meninggalkan basecamp dan melakukan pendakian di Gunung
Merbabu. Pendaki yang sudah melakukan pendakian, akan turun lagi menuju basecamp untuk beristirahat sebentar. Pendaki yang ingin
langsung pulang ke tempat tinggalnya dapat langsung melakukan registrasi di pos pendaftaran untuk memberikan tanda tangan di bagian
tanggal kepulangan sebagai tanda bahwa pendaki sudah turun dengan selamat. Pendaki yang membawa kendaraan bermotor dapat langsung
menuju lokasi parkir kendaraan kemudian memberikan karcis parkir kepada petugas dan membayar uang parkir. Setelah itu pendaki dapat
pulang menuju tempat tinggal masing-masing. c.
Dokumen Dokumen yang digunakan dalam sistem pemungutan retribusi
pendakian di basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas ada 5 dokumen.
1 Buku Pendaftaran
Buku pendaftaran diletakkan di pos retribusi. Pendaki yang akan melakukan pendakian harus mengisi biodata di buku
pendaftaran seperti nama, alamat, nomor telepon yang dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dihubungi, tujuan pendakian, tanggal naik dan tanggal turun. Tujuan mengisi buku pendaftaran tersebut adalah agar ketika
pendaki mengalami kejadian pada saat melakukan pendakian misalnya hipotermia atau jatuh ke jurang, pihak pengelola dapat
menghubungi kerabat pendaki tersebut. Buku pendaftaran juga digunakan sebagai arsip oleh pihak pengelola jalur pendakian.
2 Karcis Masuk Pengunjung Taman Nasional Gunung Merbabu
Karcis Masuk Pengunjung Taman Nasional Gunung Merbabu mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 12 Tahun 2014.
Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 12 Tahun 2014 pada halaman 24 disebutkan untuk karcis masuk Kawasan Suaka Alam
KSA, Kawasan Pariwisata Alam KPA dan Taman Buru TB untuk karcis pengunjung umum rayon III wisatawan Nusantara
sebesar Rp 5.000,00 per orang per hari. 3
Karcis Masuk Kegiatan Penelusuran Hutan tracking, Mendaki Gunung Hiking-Climbing Taman Nasional Gunung Merbabu
Karcis Masuk Kegiatan Penelusuran Hutan tracking, Mendaki Gunung Hiking-Climbing Taman Nasional Gunung Merbabu
KMK. Karcis Masuk Kegiatan Penelusuran Hutan tracking, Mendaki Gunung Hiking-Climbing Taman Nasional Gunung
Merbabu mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 12 Tahun 2014. Dalam Peraturan Peraturan Pemerintah RI Nomor 12 Tahun
2014 pada halaman 30 disebutkan untuk karcis masuk Kegiatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penelusuran Hutan tracking, Mendaki Gunung Hiking- Climbing sebesar Rp 5.000,00 per orang per paket per kegiatan
4 Karcis Karang Taruna
Karcis Karang Taruna adalah karcis yang dibuat oleh pengelola jalur pendakian dengan nominal yang telah disepakati oleh semua
basecamp pendakian Gunung Merbabu dan oleh warga setempat. Terakhir adalah Karcis Parkir. Karcis Parkir diberikan kepada
pendaki yang membawa kendaraan bermotor. Nominal yang tertera pada karcis parkir adalah kesepakatan semua baasecamp
pendakian Gunung Merbabu. 5
Karcis Parkir Karcis parkir hanya diberikan kepada pendaki yang datang
membawa kendaraan pribadi. d.
Fungsi Dalam melakukan pemungutan retribusi, pengelola jalur pendakian
Gunung Merbabu di dusun Kedakan membentuk beberapa fungsi yang memiliki tugas masing-masing agar pelaksanaan pemungutan retribusi
dari para calon pendaki dapat dilaksanakan dengan baik. 1
Fungsi loket Fungsi loket memiliki tugas untuk mendata calon pendaki yang
akan melakukan pendakian. Fungsi loket harus memastikan jumlah calon pendaki yang mendaftar sesuai antara yang dicatat di buku
pendaftaran dengan kenyataannya. Selain itu, fungsi loket juga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memili tugas untuk memberikan karcis kepada calon pendaki sesuai dengan jumlah calon pendaki dan menarik uang dari calon
pendaki. 2
Fungsi parkir Fungsi parkir bertugas untuk mengarahkan calon pendaki yang
membawa kendaraan bermotor agar tidak parkir sembarangan, sehingga dapat meminimalisir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
seperti mesin motor tidak bisa hidup atau kehilangan helm. 3
Fungsi Search and Rescue SAR Fungsi SAR adalah melakukan evakuasi terhadap para pendaki
yang mengalami kecelakaan pada saat melakukan pendakian Gunung Merbabu melalui Jalur Wekas.
4 Fungsi pencatatan
Fungsi pencatatan meiliki tugas untuk mencatat transaksi yang terjadi.
e. Prosedur
Dalam melakukan pendakian, calon pendaki akan melalui beberapa prosedur yaitu:
1 Calon pendaki melakukan pendaftaran di pos pemungutan retribusi
yang telah disediakan dan membayar sejumlah uang untuk mendapatkan karcis dari petugas pos.
2 Calon pendaki yang membawa kendaraan bermotor memarkirkan
kendaraannya ke tempat yang telah disediakan oleh pengelola, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk motor diletakkan di rumah-rumah dan untuk mobil diparkirkan di pinggir jalan.
3 Calon pendaki menuju basecamp untuk beristirahat dan melakukan
pengecekan terakhir sebelum melakukan pendakian. 4
Calon pendaki memulai pendakian di Gunung Merbabu. 5
Setelah selesai melakukan pendakian, pendaki melakukan registrasi ulang sebagai bukti sudah kembali dengan selamat.
6 Pendaki dapat pulang ke tempat tinggal masing-masing.
f. Bagan Alir flowchart
Untuk lebih memahami sistem pemungutan retribusi yang terdapat pada basecamp pendakian Gunung Merbabu Jalur Wekas,
berikut adalah bagan alir dokumen flowchart sistem pemungutan retribusi yang terdapat pada basecamp pendakian Gunung Merbabu
Jalur Wekas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.1 Flowchart Dokumen Sistem Pemungutan Retribusi Jalur Wekas
Sumber: Hasil Observasi dan Wawancara, 2016
Keterangan: BP = Buku Pendaftaran
KMP = Karcis Masuk Pengunjung KMK = Karcis Masuk Kawasan
KKT = Karcis Karang Taruna KP = Karcis Parkir
Gambar 5.2 Flowchart Dokumen Sistem Pemungutan Retribusi Jalur Wekas lanjutan
Sumber: Hasil Observasi dan Wawancara, 2016
2. Sistem Pemungutan Retribusi yang Ada di Basecamp Gunung