2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi kasus Case Study Design yaitu penelitian mendalam mengenai masalah penelitian
tertentu. Tujuannya adalah agar dapat mempersempit bidang ke dalam satu atau beberapa hal yang lebih spesifik.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa pendekatan dalam melakukan pengumpulan data, yaitu :
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengambilan data yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan pihak yang berkaitan dengan topik
yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti akan melakukan wawancara secara infornal karena melihat kondisi basecamp yang tidak cocok untuk
wawancara secara formal. Peneliti akan melakukan penbicaraan dua arah dengan pihak pengurus basecamp. Tapi tidak lupa pada saat wawancara
peneliti akan merekan semua yang dibicarakan sehingga keasliannya dapat dipertanggungjawabkan. Kemudian dari rekaman wawancara tersebut
peneliti akan melakukan transkrip hasil wawancara yang digunakan untuk keperluan analisis dan sebagai bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam wawancara ini peneliti akan menggali mengenai cara atau mekanisme dalam menentukan tarif retribusi pendakian. Kemudian peneliti
juga akan berusaha untuk menguak mengenai pembagian dari hasil yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
telah didapatkan dari retribusi tersebut dan mencari tahu mengenai potongan biaya retribusi jika satu rombongan pendaki memenuhi jumlah
tertentu. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, peneliti melakukan
wawancara dengan pihak yang bertanggungjawab atas pemungutan retribusi yang dilakukan di kedua jalur pendakian yaitu jalur Wekas dan
jalur Selo. Di jalur Wekas, peneliti melakukan wawancara dengan ketua Karang Taruna yaitu Bapak Rohmat. Karena yang bertanggungjawab
melakukan kegiatan pemungutan retribusi di basecamp pendakian yang terletak di dusun Kedakan adalah Karang Taruna dusun tersebut.
Sementara untuk pendakian Jalur Selo, peneliti melakukan wawancara dengan pemilik basecamp yaitu Bapak Parman karena basecamp
pendakian Gunung Merbabu milik Bapak Parman ini adalah basecamp yang paling tua dan merupakan tempat untuk melakukan registrasi.
Sebenarnya basecamp pendakian Gunung Merbabu yang terletak di dusun Selo ini dikelola oleh Karang Taruna dusun tersebut. Pada saat peneliti
datang untuk melakukan wawancara, ketua Karang Taruna sendang menghadiri rapat dengan pihak Dinas Kehutanan Kabupaten Boyolali.
2. Observasi
Observasi langsung adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara peneliti datang langsung ke lokasi yang akan diteliti kemudian
mengamati semua kejadian yang terjadi di lokasi tersebut. Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan tambahan informasi yang
mungkin tidak dapat didapatkan ketika melakukan wawancara. Peneliti akan berperan seperti pendaki biasa yang berkomunikasi dengan semua
orang yang ada di tempat tersebut. Dalam observasi langsung ini peneliti akan melihat atau mengamati
mengenai sikap yang ditunjukan oleh pengelola dalam mengelola retribusi tersebut. Untuk memperoleh data mengenai sistem pemungutan retribusi
yang terjadi di basecamp pendakian Gunung Merbabu jalur Wekas dan Jalur Selo, peneliti dengan beberapa orang teman melakukan pendakian ke
Gunung Merbabu secara langsung dengan melalui kedua basecamp. Tujuannya adalah agar peneliti dapat mengalami mengenai proses
pemungutan yang dilakukan oleh kedua basecamp tersebut sehingga peneliti dapat memperoleh data yang dapat digunakan dalam penelitian.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melihat dokumen-dokumen yang terdapat di basecamp pendakian. Sehingga dapat
diperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Peneliti akan melihat dokumen-dokumen seperti buku yang digunakan untuk menulis
nama pendaki, bentuk tiket retribusinya, dan juga melihat pembukuan laporan keuangannya jika ada.
E. Teknik Analisis Data