Protokol Routing Epidemic LANDASAN TEORI

24 3.3.2 Average Delay Delay yang dimaksud adalah end to end delay. End to end delay adalah waktu yang dibutuhkan paket dalam jaringan dari saat paket dikirim sampai diterima oleh node tujuan. Delay merupakan suatu indikator yang cukup penting untuk perbandingan protokol routing, karena besarnya sebuah delay dapat memperlambat kinerja bagi protokol routing tersebut. Rumus untuk menghitung delay : 3.3.3 Overhead Ratio Overhead ratio adalah ratio antara banyaknya jumlah copy message yang terkirim dibagi dengan copy message yang dibuat. Jika overhead ratio bernilai rendah, makan protokol routing tersebut dapat dikatakan memiliki kinerja yang cukup baik dalam pengiriman paket. Rumus untuk menghitung overhead ratio : 3.3.4 Message Drop Pesan yang di drop dari sebuah node dari 2 kondisi, TTL atau buffer penuh. TTL kondisi dimana masa hidup sebuah pesan sudah habis, buffer penuh kondisi dimana pesan yang ditampung sudah melebihi dari buffer. 3.3.5 Average Buffer Occupancy Average Buffer Occupancy adalah rata-rata jumlah ruang buffer yang dipakai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

3.4 Model Pergerakan

3.4.1 Random Waypoint Pada manajemen pergerakan, random waypoint, adalah model acak atau random untuk pergerakan perangkat mobile, dan bagaimana lokasi mereka, kecepatan dan akselerasi berubah setiap saat. Model pergerakan ini untuk kepentingan simulasi ketika protokol jaringan baru akan dievaluasi. Model random waypoint pertama kali diperkenalkan oleh Johnson and Maltz. Pergerakan ini adalah salah satu model pergerakan yang paling populer untuk mengevaluasi protokol routing MANET, karena kesederhanaan dan ketersediaan yang luas.Pada simulasi dengan pergerakan random, mobile node bergerak secara random dan bebas tanpa batasan. Secara lebih spesifik, mengenai tujuan, kecepatan dan arah dipilih secara bebas oleh node. Dalam manajemen mobilitas, petunjuk jalan acak adalah model model acak untuk pergerakan pengguna yang mobile, dan bagaimana lokasi mereka, namun bersuhu akselerasi dan berubah-ubah dari waktu ke waktu.[1] model mobilitas ini digunakan untuk tujuan-tujuan simulasi ketika protokol jaringan baru dievaluasi. Petunjuk Jalan acak pertama kali model yang diajukan oleh Johnson dan Maltz.[2] Ia adalah salah satu model mobilitas yang paling populer[3] untuk mengevaluasi mobile jaringan ad hoc MANET protokol routing, karena kemudahannya dan ketersediaan luas. Gambar 3.1 Model Pergerakan Random Waypoint. 3.4.2 ShortestPath Map Based Movement Shortest Path Map-Based Movement SPMBM, pada awalnya menempatkan node secara random tetapi memilih destinasi tertentu pada peta atau map dengan menggunakan algoritma Djikstra[6] sampai dengan tujuan akhir shortestpath map based movement. Ketika destinasi dapat dicapai node menunggu untuk beberapa waktu dan memilih tujuan baru. Secara normal semua tempat pada map memiliki probabilitas yang sama untuk dipilih sebagai destinasi selanjutnya, tetapi data map juga dapat memuat POI. Setiap POI dikelompokan pada kelompok PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 POI dan setiap grup node dapat diatur probabilitas untuk memilih POI pada grup tertentu sebagai destinasi selanjutnya. POI sangat berguna untuk pemodelan seperti restorant, tempat wisata dan tempat lain yang orang-orang cenderung berkumpul. Sebagai contoh, objek random waypoint memberikan jalur zig-zag sederhana sedangkan Map Based Movement MBM membatasi komponen jalur pada segmen jalur yang didefinisikan pada data map. Bagian paket dari map memiliki kelas utilitas yang berdasar pada model pergerakan berbasis map. Kelas SimMap menyediakan mengenai data map dan kelas DijkstraPathFinder dapat digunakan untuk menemukan jalur terpendek diantara dua map node. Kelas PointsOfInterest pada bagiannya untuk membaca data POI dan memilih POI yang sesuai berdasar konfigurasi. lihat gambat Kelas Map Based Movement, menurunkan kelas pergerakan default dengan menambahkan fitur peta yang terkait seperti reading dan caching map data. Model pergerakan SPMBM juga menggunakan map data dan DijkstraPathFinder untuk bergerak menggunakan jalur terpendek diatara pemberhentian dan destinasi map lainnya. Gambar 3.2 Model Pergerakan ShortestPath Map Based PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI