10
e. High Error Rate Jika kesalahan bit terjadi pada link, maka data membutuhkan koreksi
kesalahan untuk kemudian dikirim ulang keseluruhan paket yang dapat menyebabkan lalulintas jaringan semakin tinggi. Untuk mentransmisikan
semua paket, dibutuhkan lalulintas jaringan yang lebih. f. Sumber Daya yang Terbatas
Delay Tolerant Network DTN memiliki kendala pada sumber daya. Hal ini membutuhkan desain protokol untuk mengefesienkan sumber daya.
Dengan kata lain, penggunaan node harus mengkonsumsi sumber daya perangkat keras secara terbatas seperti CPU, memori RAM dan baterai.
Misalnya, di WSNs, node dapat ditempatkan di lingkungan terbuka selama bertahun-tahun sebelum data dikumpulkan, dan karenanya membutuhkan
node untuk mengelola penggunaan energi tiap node. Selain itu, protokol routing yang baik akan mempengaruhi sumber dari beberapa node. Sebagai
contoh, node dapat memilih untuk mengalihkan beberapa bundel mereka untuk disimpan ke node lain untuk membebaskan memori atau untuk
mengurangi biaya transmisi. g. Long or Variable Delay
Setiap node memiliki buffer sendiri untuk pesan store, hal ini dapat menyebabkan pemutusan panjang antrian delay. Waktu delay yang panjang
merupakan efek dari intermittent connectivity dan dapat menyebabkan waktu delay yang cukup panjang antara source dan destinantion.
2.3 Protokol Routing
Protokol routing merupakan aturan dalam routing protokol dalam proses pengiriman dan pertukaran data berupa blok-blok data dari sebuah
node ke node yang lain dalam jaringan. Delay Tolerant Network adalah sekumpulan node yang bergerak mobile node yang didalamnya terdapat
kemampuan untuk berkomunikasi secara wireless dan juga dapat mengakses jaringan. Perangkat tersebut dapat berkomunikasi dengan node yang lain
selama masih berada dalam jangkauan perangkat radio. Node yang bersifat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
sebagai penghubung digunakan untuk meneruskan paket dari source ke destination.
Sebuah jaringan wireless akan mengorganisir dirinya sendiri dan beradaptasi dengan sekitarnya. Ini berarti jaringan tersebut dapat terbentuk
tanpa sistem infrastruktur. Perangkat pada jaringan ini harus mampu mendeteksi keberadaan perangkat lain untuk melakukan komunikasi dan
berbagi informasi. Routing merupakan perpindahan informasi diseluruh jaringan dari node
source ke node destination dengan minimal satu node berperan sebagai perantara. Routing bekerja pada layer 3 lapisan jaringan. Routing dibagi
menjadi 2 bagian. Yang pertama adalah protokol routing yang berfungsi untuk menentukan bagaimana node berkomunikasi dan membagikan informasi
dengan node lainnya yang memungkinkan node source untuk memilih rute yang optimal ke node destination dalam sebuah jaringan komputer fungsi
utama dari routing pada DTN adalah mencari jalur dari node source ke node destination. Protokol routing menyebarkan informasi pertama kali ke node
tetangganya, kemudian ke seluruh jaringan. Setelah mendapatkan routing informasi maka setiap node menyusun routing algoritma. Sedangkan
algoritma routing berfungsi untuk menghitung secara matematis jalur yang optimal berdasarkan informasi routing yang dimiliki oleh semua node.
2.4 Protokol Routing RAPID
2.4.1 Model sistem Model DTN sebagai satu set mobile node. Dua node mentransfer paket
data satu sama lain ketika dalam satu radio. Selama transfer, pengirim membuat replikasi paket sementara dengan tetap mempertahankan salinan.
Sebuah node dapat memberikan paket ke node tujuan secara langsung atau melalui node perantara, tetapi paket tidak terfragmentasi. Terdapat batasan
penyimpanan dan transfer bandwidth yang tersedia untuk node. Node tujuan diasumsikan memiliki kapasitas yang cukup untuk menyimpan paket yang
akan disampaikan. Pertemuan node diasumsikan berumur pendek short- lived.