34
salinan pesan terus menerus. Sehingga overhead akan mengalami peningkatan. Kemudian, message drop pada RAPID cenderung kecil dan semakin menurun
dibandingkan dengan Epidemic yang mengalami peningkatan, hal ini terjadi dari salinan keseluruh jaringan sedangkan TTL 300 menit dibatasi. Lalu pengaruh
lain pada penambahan jumlah node akan menurunkan average delay kedua protokol.
Grafik 4.5 Shortest Path Map Based: Grafik Pengaruh Penambahan Node 50 Terhadap Average Buffer Occupancy.
Grafik 4.6 Shortest Path Map Based: Grafik Pengaruh Penambahan Node 150
Terhadap Average Buffer Occupancy.
20 40
60 80
100
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47
Bu ff
er Occu
pa n
cy
Nodes
Average Buffer Occupancy
Epidemic Rapid
20
40 60
80 100
1 7
13 19
25 31
37 43
49 55
61 67
73 79
85 91
97 103
109 115
121 127
133 139
145
B u
ff e
r O
cc u
p a
n cy
Nodes
Average Buffer Occupancy
Epidemic Rapid
35
4.1.4 Penambahan Buffer Tabel 4.3 Shortest Path Map Based Movement: Hasil Pengujian
Penambahan Jumlah Buffer Buffer
Pengujian dengan Pergerakan Shortest Path Map Based Delivery
Probability Average
Delay Overhead
Ratio Message
Drop
RAPID Epidemic
RAPID Epidemic
RAPID Epidemic
RAPID Epidemic
10 MB 0,7387
0,3676 2665,587
3266,618 26,223
69,9739 4807
37279 20 MB
0,8656 0,546
4386,787 4813,203
22,588 46,7663
391 35483
30 MB 0,8752
0,6584 5022,080
5630,840 22,163
38,226 1
33858 40 MB
0,8635 0,7133
5144,041 6319,829
22,606 35,0423
80 32980
50 MB 0,8656
0,7325 5207,505
6352,577 22,352
33,5927 6
32683 60 MB
0,8635 0,7435
5510,156 6584,384
22,751 33,1633
119 32213
70 MB 0,8663
0,7531 5782,575
6609,832 22,779
32,5228 10
32057
36
Grafik 4.7 Shortest Path Map Based: Grafik Pengaruh Penambahan Buffer Terhadap Average Buffer Occupancy
Grafik 4.7 menunjukkan bahwa dengan penambahan kapasitas buffer, maka
delivery probability kedua protokol mengalami peningkatan, meskipun cenderung stabil. Hal ini dibabkan karena penambahan kapasitas buffer akan memberikan
1 Delivery Probability 2 Message Drop
3 Overhead Ratio 4 Average Delay
2000 4000
6000 8000
10000 12000
10 20 30 40 50 60 70 A
v e
ra g
e D
e la
y m
s
Buffer MB
Epidemic Rapid
20 40
60 80
100
120
10 20
30 40
50 60
70
O v
e rh
e a
d r
a ti
o
Buffer MB
Epidemic Rapid
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000
40000
10 20 30 40 50 60 70 M
e ssa
g e
s D
rop p
e d
Buffer MB
Epidemic
Rapid
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7
0,8
0,9 1
10 20 30 40 50 60 70
D e
li v
e ry
P roba
bi li
ty
Buffer MB
Epidemic Rapid
37
ruang yang lebih untuk menampung pesan. Sehingga pengaruh lain terjadi pada message drop yang akan semakin menurun. Kemudian pada overhead ratio juga
akan mengalami penurunan dan pada average delay kedua protokol routing mengalami peningkatan meskipun tidak secara signifikan. Dengan peningkatan
buffer tersebut dan penggunaan TTL 300 menit yang cukup maka average delay akan semakin tinggi karena aktifitas pengiriman akan terus berlangsung.
Grafik 4.8 ShortestPathMapBased: Grafik Pengaruh Penambahan Buffer 10 MB Terhadap Average Buffer Occupancy.
Grafik 4.9 ShortestPathMapBased: Grafik Pengaruh Penambahan Buffer 70MB Terhadap Average Buffer Occupancy.
20 40
60 80
100
1 6
11
16
21 26
31 36
41 46
51
56 61
66 71
76
81
86 91
96 101
106 111
116
121
Buf fe
r O
cc u
p a
n cy
Nodes
Average Buffer Occupancy
Epidemic Rapid
20 40
60 80
100
1 6
11
16 21
26 31
36 41
46 51
56 61
66 71
76 81
86 91
96 101
106 111
116 121
Buf fe
r O
cc u
p a
n cy
Nodes
Average Buffer Occupancy
Epidemic Rapid
38
4.2 Random Waypoint
4.2.1 Penambahan TTL Tabel 4.4 Random Waypoint: Hasil Pengujian Penambahan Jumlah TTL
TTL Pengujian dengan Pergerakan Random Waypoint
Delivery Probability
Message Drop
Overhead ratio Average Delay
RAPID Epidemic
RAPID Epidemic
RAPID Epidemic
RAPID Epidemic
60
0,0519 0,0718
5659 11150
74,3684 96,2571
2229,5395 2411,56
120
0,1196 0,1579
11002 16528
61,3429 69,5541
4503,8766 4689,41
180
0,1962 0,2317
12722 17322
48 51,8702
6888,108 7039,27
240
0,2625 0,2912
12466 16990
39,7109 42,4225
9382,7505 8995,39
300
0,3178 0,3213
10829 16621
34,1419 38,883
11102,4284 10603,7
360
0,3472 0,3192
8574 15740
32,0217 39,3084
12532,2419 11371,1
420
0,3848 0,3336
6825 15487
29,0213 37,6455
13941,3078 12811,6
480
0,4081 0,3342
4361 15377
27,3384 37,8139
14880,3864 13685,0
39
Grafik 4.10 Random Waypoint: Grafik Penambahan buffer Terhadap Unjuk Kerja Jaringan.
Grafik 4.10 menunjukan bahwa dengan penambahan TTL, maka delivery probability kedua protokol mengalami peningkatan meskipun cenderung stabil.
Hal ini dikarenakan penambahan TTL memeberikan masa hidup pesan yang lebih panjang, sehingga message drop akan mengalami penurunan ditambah lagi
penggunaan buffer yang cukup lihat grafik 4.7. Demikian juga dengan overhead ratio akan mengalami penurunan. Kemudian average delay mengalami
peningkatan secara signifikan. Hal ini dikarena dengan menggunakan model pergerakan random waypoint untuk RAPID kesulitan dalam mencari jalur untuk
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000 40000
60 120 180 240 300 360 420 480
M e
ssa g
e s
D rop
p e
d
TTLmenit
Epidemic Rapid
1 Delivery Probability 2 Message Drop
2000 4000
6000
8000
10000 12000
14000
16000
60 120 180 240 300 360 420 480 A
v e
ra g
e D
e la
y m
s
TTLmenit
Epidemic Rapid
3 Overhead Ratio 4 Average Delay
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
0,9 1
60 120 180 240 300 360 420 480 D
e li
v e
ry P
roba bi
li ty
TTLmenit
Epidemic Rapid
20
40
60 80
100 120
60 120 180 240 300 360 420 480 O
v e
rh e
a d
R a
ti o
TTLmenit
Epidemic Rapid
40
pengiriman pesan. Sedangkan untuk Epidemic dikarenakan jumlah hop count yang untuk mencapai tujuan.
Grafik 4.11 Random Waypoint: Grafik Pengaruh Penambahan TTL Terhadap Average Buffer Occupancy
Grafik 4.12 Random Waypoint: Grafik Pengaruh Penambahan TTL Terhadap Average Buffer Occupancy.
20 40
60 80
100
1 6
11 16
21
26 31
36 41
46 51
56 61
66 71
76 81
86 91
96 101
106 111
116 121
Buf fe
r O
cc u
p a
n cy
Nodes
Average Buffer Occupancy
Epidemic Rapid
20 40
60 80
100
1 6
11 16
21 26
31 36
41 46
51 56
61 66
71 76
81 86
91 96
101 106
111
116
121
Buf fe
r O
cc u
p a
n cy
Nodes
Average Buffer Occupancy
Epidemic Rapid
41
4.2.2 Penambahan Node Tabel 4.5 Random Waypoint: Hasil Pengujian Penambahan Jumlah Node
Node Pengujian dengan Pergerakan Random Waypoint
Delivery Probability
Average Delay
Overhead Ratio
Message Drop
RAPID Epidemic
RAPID Epidemic
RAPID Epidemic
RAPID Epidemic
50
0,1514 0,1911
10261,2846 10027,6837
16,7692 20,8387
3399 5661
75
0,2445 0,2986
10812,8874 10559,0849
24,2857 29,0459
6966 11492
100
0,3295 0,3486
11242,2023 10500,6556
32,8607 45,499
11761 21273
125
0,4199 0,3959
11033,2677 10170,1214
42,5171 62,0606
16126 32789
150
0,5274 0,4486
10747,52 10087,8362
51,9818 81,7771
20212 48293
42
Grafik 4.13 Random Waypoint: Grafik penambahan Node Terhadap Unjuk Kerja Jaringan.
Grafik 4.13 menunjukkan bahwa dengan penambahan node, maka akan meningkatkan delivery probability secara signifikan untuk kedua protokol. Hal
ini disebabkan karena kerapatan node mempengaruhi RAPID dalam memberikan salinan dengan cara membandingkan utilitas dan Epidemic dengan melakukan
salinan ke tetangganya terus menerus. Sehingga overhead akan mengalami peningkatan. Kemudian, message drop pada RAPID lebih baik dibandingkan
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
0,9 1
50 75
100 125
150
D e
li v
e ry
P rob
a b
il it
y
Node
Epidemic
Rapid 10000
20000
30000 40000
50000 60000
50 75
100 125
150
M e
ssa g
e D
rop p
e d
Node
Epidemic Rapid
1 Delivery Probability 2 Massage Drop
9400 9600
9800 10000
10200
10400 10600
10800 11000
11200 11400
50 75
100 125
150
A v
e ra
g e
D e
la y
m s
Node
Epidemic Rapid
3 Overhead Ratio 4 Average Delay
10 20
30 40
50 60
70 80
90
50 75
100 125
150
O v
e rh
e a
d R
a ti
o
Node
Epidemic Rapid
43
dengan Epidemic, meskipun keduanya cenderung mengalami peningkatan secara signifikan. Hal ini dikarenakan TTL 300 menit dibatasi sedangkan jumlah hop
count untuk sampai tujuan akan semakin bertambah. Lalu pengaruh lain pada penambahan jumlah node akan menurunkan average delay kedua protokol.
Grafik 4.14 Random Waypoint: Grafik Pengaruh Penambahan Node Terhadap Average Buffer Occupancy.