17
lain selalu dipertanyakan reliabilitasnya dan dapat dipercaya tidaknya informasi yang disampaikan.
2.5. Manajemen Laba
Manajemen laba adalah suatu intervensi dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan maksud untuk memperoleh keuntungan pribadi Wolk et al.,
2001 dalam Astuti, 2007. Menurut Assih dan Gudono 2000 dalam Rachmawati 2006 mengartikan manajemen laba sebagai suatu proses yang dilakukan dengan
sengaja untuk mengarah pada tingkatan laba yang dilaporkan. Manajemen laba adalah campur tangan dalam proses pelaporan keuangan
eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri. Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan
keuangan, manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil
rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa Setiawati dan Na’im, 2000.
2.5.1. Peluang Manajemen Laba
Kesempatan bagi manajemen untuk mendistorsi laba timbul karena Setiawati dan Na’im, 2000:
1. Kelemahan yang inheren dalam akuntnasi itu sendiri. Sebagaimana
diungkapkan oleh Worthy 1984, fleksibilitas dalam menghitung angka laba disebabkan oleh:
a. Metode akuntansi memberi peluang bagi manajemen untuk mencatat
suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda
18
b. Metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk
melibatkan subyektifitas dalam menyusun estimasi. 2.
Informasi asimetri antara manajer dengan pihak luar Healy dan Pelepu, 1993. Manajemen relatif memiliki banyak informasi dibandingkan
dengan pihak luar termasuk investor. Mustahil bagi pihak luar untuk dapat mengawasi semua perilaku dan semua keputusan manajer secara
detail.
2.5.2. Faktor-Faktor Pendorong Manajemen Laba
Scott 2000 dalam Rachmawati, dkk 2006 mengemukakan beberapa motivasi terjadinya manajemen laba:
1. Bonus Purposes
Manajer yang memiliki informasi atas laba bersih perusahaan akan bertindak secara oportunistic untuk melakukan manajemen laba dengan
memaksimalkan laba saat ini. 2.
Political Motivations Manajemen laba digunakan untuk mengurangi laba yang dilaporkan pada
perusahaan publik. Perusahaan cenderung mengurangi laba yang dilaporkan karena adanya tekanan publik yang mengakibatkan pemerintah menetapkan
peraturan yang lebih ketat.
19
3. Taxation Motivations
Motivasi penghematan pajak menjadi motivasi manajemen laba yang paling nyata. Berbagai metode akuntansi digunakan dengan tujuan penghematan
pajak pendapatan. 4.
Pergantian CEO CEO yang mendekati masa pensiun akan cenderung menaikkan pendapatan
untuk meningkatkan bonus mereka. Dan jika kinerja perusahaan buruk, mereka akan memaksimalkan pendapatan agar tidak diberhentikan.
5. Initital Public Offering IPO
Perusahaan yang akan go public belum memiliki nilai pasar, dan menyebabkan manajer perusahaan yang akan go public melakukan
manajemen laba dalam prospektus mereka dengan harapan dapat menaikkan harga saham perusahaan.
6. Pentingnya Memberi Informasi Kepada Investor
Informasi mengenai kinerja perusahaan harus disampaikan kepada investor sehingga pelaporan laba perlu disajikan agar investor tetap menilai bahwa
perusahaan tersebut dalam kinerja yang baik.
2.5.3. Pola Manajemen Laba