Kualitas Audit Return Saham

21 tertagih, estimasi kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya garansi, dan lain-lain. 2. Mengubah metode akuntansi Perubahan metode akunatansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi, contoh: merubah metode depresiasi aktiva tetap, dari metode depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus. 3. Menggeser periode biaya atau pendapatan. Contoh rekayasa periode biaya atau pendapatan antara lain: mempercepatmenunda pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan sampai pada periode akuntansi berikutnya, mempercepatmenunda pengeluaran promosi sampai periode berikutnya, mempercepatmenunda pengiriman produk ke pelanggan, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tak dipakai.

2.6. Kualitas Audit

Auditor sebagai suatu profesi sangat berkepentingan dengan kualitas jasa yang diberikan agar jasa yang diberikan tersebut dapat diterima dan dipercaya oleh masyarakat Suryono, 2002 dalam Mulyani, dkk, 2007. Laporan keuangan auditan yang berkualitas, relevan dan dapat dipercaya dihasilkan dari audit yang dilakukan secara efektif oleh auditor yang berkualitas. Pemakai laporan keuangan lebih percaya pada laporan keuangan auditan yang diaudit oleh auditor yang dianggap berkualitas tinggi karena mereka menganggap bahwa untuk 22 mempertahankan kredibilitasnya auditor akan lebih berhati-hati dalam melakukan proses audit untuk mendeteksi salah saji atau kecurangan Mulyani, dkk, 2007. Pemeriksanaan eksternal dapat menekan terjadinya asimetri informasi yang terjadi antara stakeholders dan manajemen dengan mengijinkan pihak di luar perusahaan melakukan verifikasi dan validasi laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen. Connie, et. al.1998 dalam Handayani dan Rachadi 2009 berpendapat bahwa keefektifan suatu pemeriksaan dan kemampuannya dalam mencegah pelaporan laba secara oportunistik, diharapkan datang dari integritas auditor yang tinggi. Seperti yang dikutip dalam Handayani dan Rachadi 2009, Watts dan Zimmerman 1986 menyebutkan bahwa semakin besar ukuran KAP akan semakin baik kualitas audit perusahaan. Francis et. al. 1999 menyebutkan bahwa hasil audit perusahaan yang diaudit oleh kantor akuntan publik yang tidak masuk dalam the big four terindikasi lebih banyak melakukan pelaporan laba oportunistik daripada perusahaan yang diaudit oleh kantor akuntan yang masuk dalam the big four.

2.7. Return Saham

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasian yang sudah terjadi atau return ekspektasian yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Return realisasian merupakan return yang telah terjadi. Return realisasian dihitung menggunakan data historis. Return realisasian penting karena digunakan sebagai salah satu 23 pengukur kinerja dari perusahaan. Return realisasian atau return histories ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasian expected return dan risiko di masa datang. Return ekspektasian expected return adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasian yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasian sifatnya belum terjadi Hartono, 2009. Astika 2003 dalam Suardana 2009 menyatakan bahwa return saham merupakan suatu variabel yang muncul dari perubahan harga saham sebagai akibat dari reaksi pasar karena adanya penyampaian informasi keuangan suatu entitas ke dalam pasar modal. Return saham yang diterima investor dinyatakan sebagai berikut: P i,t - P i, t-1 R i,t = P i, t-1 Keterangan: R i,t = Tingkat keuntungan saham i pada periode t P i,t = Harga saham i pada periode t P i, t-1 = Harga saham i pada periode t-1 Studi peristiwa menganalisis return tidak normal abnormal return dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar pengumuman dri suatu peristiwa. Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasian return yang diharapkan oleh investor. Dengan demikian return tidak normal abnormal 24 return adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasian sebagai berikut: RTN i,t = R i,t – E[R i,t ] Notasi: RTN i,t : return tidak normal abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t R i,t : return realisasi yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t E[R i,t ] : return ekspektasian sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t Return realisasian atau return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya atau dapat dihitung dengan rumus P i,t - P i,t-1 P i,t-1 . Sedang return ekspektasian merupakan return yang harus diestimasi. Brown dan Warner 1985 dalam Jogiyanto, 2009 mengestimasi return ekspektasian menggunakan model estimasi mean-adjusted model, market model dan market-adjusted model. 1. Mean-adjusted model Model sesuaian rata-rata mean-adjusted model ini menganggap bahwa return ekpektasian bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasian sebelumnya selama periode estimasi estimation period, sebagai berikut: T R R E t t j j i t i = = 2 1 , , ] [ 25 Notasi: E[R i,t ] : return ekspektasian sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t R i,j : return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j T : lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t2 Periode estimasi estimation period umumnya merupakan periode sebelum periode peristiwa. Periode peristiwa event period disebut juga dengan periode pengamatan atau periode jendela event window. Kelebihan perhitungan menggunakan mean-adjusted model adalah return yang diterima dianggap sama untuk semua perusahaan. 2. Market Model Perhitungan return ekspektasi dengan model pasar market model ini dilakukan dengan dua tahap yaitu 1 membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan 2 menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi return ekspektasian di periode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk menggunakan teknik regresi OLS Ordinary Least Square dengan persamaan: R i,j = i + I . R Mj + i,j Notasi: R i,j : return realisaisn sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j i : intercept untuk sekuritas ke-i i : koefisien slope yang merupakan beta dari sekuritas ke-i 26 R Mj : return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat dihitung dengan rumus R Mj = IHSG j - IHSG j-1 IHSG j-1 dengan IHSG adalah Indeks Harga Saham Gabungan i,j : kesalahan residu sekuritas ke-I pada periode estimasi ke-j Kelebihan perhitungan menggunakan market model adalah menggunakan data perhari selama periode estimasi sehingga data tersebut mendekati realisasi ekspektasi yang sesungguhnya. 3. Market-Adjusted Model Model sesuaian-pasar market-adjusted model mengangap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimsi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Kelebihan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekuitas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar. Kelemahan perhitungan menggunakan market- adjusted model adalah return ekspektasian sama dengan return indeks pasar.

2.8. Pengembangan Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

14 239 98

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP INITIAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 3 19

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia)

0 14 20

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba dengan Fee Audit sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek)

1 13 109

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terd.

0 2 9

Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bursa Efek Jakarta).

0 1 6

Pengaruh manajemen laba terhadap return saham dengan kecerdasan investor sebagai variabel pemoderasi : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang melakukan SEO dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2001-2011.

0 0 92

PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2013.

0 0 18

PENGARUH INFORMASI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP INITIAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris pada Perusahaan Non Keuangan yang Listing di BEI).

0 0 124

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Perusahaan non-keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014)

0 0 104