8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pasar Modal
Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjaul saham atau mengeluarkan obligasi. Untuk
menarik pembeli dan penjual untuk berpartisipasi, pasar modal harus bersifat likuid dan efisien. Suatu pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual
dan pembeli dapat membeli surat-surat berharga dengan cepat. Pasar modal dikatakan efisien jika harga dari surat-surat berharga mencerminkan nilai dari
perusahaan secara akurat Hartono, 2009. Jika pasar modal efisien, harga dari surat berharga juga mencerminkan
penilaian dari investor terhadap prospek laba perusahaan di masa mendatang serta kualitas dari manajemennya. Jika calon investor meragukan kualitas dari
manajemen, keraguan ini dapat tercermin di surat berharga yang turun. Dengan demikian pasar modal dapat digunakan sebagai sarana secata tidak langsung
pengukur kualitas manajemen. Pasar modal juga mempunyai fungsi saraa alokasi dana yang produkstif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman ke
peminjam Hartono, 2009.
2.2. Penawaran Perdana ke Publik
Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam
9
perusahaan umumnya menggunakan laba yang ditahan perusahaan, sedangkan alternatif pendanaan dari laur perusahaan dapat berasal dari kreditor berupa
hutang, pembiayaan bentuk lain, penerbitan surat-surat hutang atau pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham equity. Pendanaan melalui
mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan istilah go public Darmadji dan
Fakhruddin, 2006. IPO Initial Public Offering yaitu penawaran saham perusahaan untuk
pertama kali. Penjualan saham baru perusahaan dilakukan di pasar primer primary market. Jika perusahaan memutuskan untuk going public dan menjual
saham perdananya ke publik initial public offering, isu utama yang muncul adalah tipe saham apa yang akan dijual, berapa harga yang harus ditetapkan untuk
selembar sahamnya dan kapan waktunya yang paling tepat. Jika keputusan perusahaan menawarkan saham kepada publik, maka beberapa faktor untung dan
ruginya perlu dipertimbangkan. Keuntungan dari go public diantaranya adalah Hartono, 2009:
1. Kemudahan meningkatkan modal di masa mendatang.
Untuk perusahaan yang tertutup, calon investor biasanya enggan untuk menanamkan modalnya disebabkan kurangnya keterbukaan
informasi keuangan antara pemilik dan investor. Sedang untuk perusahaan yang sudah go public, informasi keuangan harus dilaporkan
ke publik secara reguler yang kelayakannya sudah diperiksa oleh akuntan publik.
10
2. Meningkatkan likuiditas bagi pemegang saham.
Perusahaan yang masih tertutup yang belum mempunyai pasar untuk sahamnya, pemegang saham akan lebih sulit untuk menjual
sahamnya dibandingkan jika perusahaan sudah go public. 3.
Nilai pasar perusahaan diketahui Untuk alasan-alasan tertentu, nilai pasar perusahaan perlu untuk
diketahui. Misalnya jika perusahaan ingin memberikan insentif dalam bentuk opsi saham stock option kepada manajer-manajernya, maka
nilai sebenarnya dari opsi tersebut perlu diketahui. Jika perusahaan masih tertutup, nilai dari opsi sulit ditentukan.
Selain keuntungan dari going public, beberapa kerugiannya adalah sebagai
berikut Hartono, 2009: 1.
Biaya laporan yang meningkat Perusahaan yang sudah going public, setiap kuartal dan tahunnya
harus menyerahkan laporan-leporan kepada regulator. Laporan-laporan ini sangat mahal tertutama untuk perusahaan yang ukurannya kecil.
2. Pengungkapan dislosure
Beberapa pihak di dalam perusahaan umumnya keberatan dengan ide pengungkapan. Manajer enggan mengungkapkan semua informasi
yang dimiliki karena dapat digunakan oleh pesaing. Sedang pemilik eanggan mengungkapkan semua informasi yang tentang saham yang
dimilikinya karena publik akan mengetahui besarnya kekayaan yang dimiliki.
11
3. Ketakutan untuk diambil-alih
Manajer perusahaan yang hanya mempunyai hak veto kecil akan khawatir jika perusahaan going public. Manajer perusahaan publik dengan
hak veto yang rendah umumnya diganti dengan manajer yang baru jika perusahaan diambil alih.
Proses penawaran umum saham dapat dikelompokkan menjadi empat
tahap berikut Darmadji dan Fakhruddin, 2006: 1.
Tahap Persiapan Tahap ini merupakan tahap awal dalam rangka mempersiapkan segala
sesuatu yang berkaitan dengan proses penawaran umum. Pada tahap paling awal, perusahaan yang menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan
Rapat Umum pemegang Saham RUPS untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham. Setelah
mendapat persetujuan, emiten melakukan penunjukkan penjamin emisi serta lembaga profesi penunjang pasar, yaitu:
a. Penjamin emisi underwriter, merupakan pihak yang paling
banyak keterlibatannya dalam membantu emiten menerbitkan saham. Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain
menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus dan memberikan penjaminan atas penerbitan.
b. Akuntan publik auditor independen, bertugas melakukan audit
atau pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten.
12
c. Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap
perusahaan dan menentukan nilai wajar dari aktia tetap tersebut. d.
Konsultan hukum untuk emmberikan pendapat dari segi hukum legal opinion.
e. Notaris untuk membuat akta-akta perubahan anggaran dasar, akta
perjanjian dalam rangka penawaran umum, dan membuat notulen rapat.
2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini dilengkapi denagn dokumen-dokumen pendukung, calon emiten menyiapkan pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal
hingga BAPEPAM untuk menyetakan Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.
3. Tahap Penawaran Saham
Tahap ini merupakan tahap utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan saham kepada investor. Investor dapat membeli saham
tersebut melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Masa penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Perlu diingat pula bahwa tidak seluruh
keinginan investor terpenuhi dalam tahap ini. Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham, sementara yang ingin dibeli
seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan saham pada pasar perdana, maka investor tersebut dapat
membeli di pasar sekunder, setelah saham dicatatkan di Bursa Efek.
13
4. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek
Setelah selesai melakukan penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatakan di Bursa Efek. Di Indonesia, saham dicatatkan
di Bursa Efek Indonesia BEI.
2.3. Agency Theory