16 bahkan kadang-kadang sudah tidak ada serbuk gereknya sehingga kulit
batang bagian dalam kelihatan, termasuk kedalam serangan yang sudah lampau atau tidak aktif lagi.
3. Menentukan banyaknya pohon terserang dalam setiap hektar.
Setelah diketahui jumlah total pohon sengon pada setiap petak ukur, maka dapat ditentukan banyaknya pohon sengon yang terserang tiap
hektarnya, yaitu dengan menjumlahkan pohon sengon pada petak ukur 1 dan petak ukur 2 kemudian dibagi dengan luas kedua petak, seperti pada
rumus berikut :
L X
X X
2 1
+ =
Sumber : Andrewartha, H. G 1961 dalam Tarlinawati 1997.
Keterangan : X
= Jumlah pohon sengon terserang perhektar X
1
= Jumlah pohon sengon terserang pada petak ukur 1 X
2
= Jumlah pohon sengon terserang pada petak ukur 2 L
= Luas petak 0.2 ha
4. Menghitung pertambahan jumlah pohon terserang
Untuk mengetahui perkembangan atau kenaikan jumlah pohon sengon yang terserang hama I. acutisriata, terlebih dahulu dihitung
banyaknya pohon terserang setiap 2 harinya secara kumulatif. Selanjutnya dihitung pertambahan jumlah pohon terserang selama 46 hari
pengamatan, yaitu dengan menghitung selisih antara jumlah pohon terserang dua hari terakhir dengan jumlah pohon terserang dengan jumlah
17 pohon terserang dua hari pertama. Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut : S = X
t
- X
a
Sumber : Tarumingkeng, R. C 1994. Keterangan :
S = Total pertambahan jumlah pohon terserang
X
t
= Jumlah pohon terserang pada dua hari terakhir t
2
X
a
= Jumlah pohon terserang pada dua hari pertama t
1
5. Mengetahui perkembangan jumlah serangan hama I. acutisriata pada
tegakan sengon. Berdasarkan data kumulatif setiap dua hari selama 46 hari
pengamatan, dapat diketahui bagaimana perkembangan jumlah serangan hama I. acutisriata pada tegakan sengon, yaitu dengan menghitung
pertambahan serangan pada setiap pengamatan. Dalam perkembangan serangan ini, ada dua macam perubahan serangan yaitu serangan aktif dan
serangan yang menjadi tidak aktif. Adanya serangan aktif pada dua hari pengamatan dapat dilihat dari selisih jumlah serangan aktif pada dua hari
pengamatan dengan jumlah serangan aktif pada dua hari sebelum pengamatan, dengan rumus seperti :
B = T
t
– T
t-1
Sumber : Tarumingkeng, R. C 1994. Keterangan :
B = Banyaknya serangan aktif pada dua hari pengamatan t
T
t
= Jumlah serangan aktif pada dua hari pengamatan t T
t-1
= Jumlah serangan aktif pada dua hari sebelum pengamatan t-1