Menentukan persentase serangan Perkembangan Serangan Serangga Perusak Kulit Pohon Indarbela Acutistriata Mell (Lepidoptera:Indarbelidae) Pada Tegakan Sengon (Paraserianthes Falcataria (L) Nielsen).

19 sebagai berikut : 100 P P s × = Sumber : Andrewartha, H. G 1961 dalam Tarlinawati 1997. Keterangan : P = Besarnya persentase pohon terserang P s = Jumlah pohon terserang P t = Jumlah pohon total Selain juga ditentukan besarnya persentase jumlah serangan, baik yang masih aktif maupun serangan tidak aktif, yaitu dengan membandingkan antara jumlah serangan aktif ataupun jumlah serangan tidak aktif dengan serangan totalnya, seperti pada rumus di bawah ini : 100 P P P r a 1 × = 100 P P P r b 2 × = Sumber : Andrewartha, H. G 1961 dalam Tarlinawati 1997. Keterangan : P 1 = Besarnya persentase serangan aktif P 2 = Besarnya persentase serangan tidak aktif P a = Jumlah serangan aktif P b = Jumlah serangan tidak aktif P r = Jumlah serangan total Jika besarnya persentase serangan aktif P 1 sudah deketahui, maka besarnya persentase serangan tidak aktif P 2 dapat diketahui dengan cara 20 mengurangkan besarnya persentase serangan aktif dari seratus persennya, yaitu : P 2 = 100 - P 1 Sumber : Andrewartha, H. G 1961 dalam Tarlinawati 1997.

7. Menentukan rata-rata serangan

Untuk mengetahui jumlah serangan hama I. acutisriata pada setiap pohon sengon yang terserang, maka dapat diketahui dari rata-rata serangannya. Dalam menentukan rata-rata serangan ini, serangan aktif dan serangan tidak aktif tidak dapat dibedakan, melainkan hanya dilihat dari jumlah serangan totalnya. Dengan demikian rata-rata serangan dapat diketahui dengan membandingkan antara jumlah serangan total dengan jumlah pohon terserang. Dengan rumus perhitungan : s r P P R = Sumber : Andrewartha, H. G 1961 dalam Tarlinawati 1997. Keterangan : R = Rata-rata serangan P r = Jumlah serangan total P s = Jumlah pohon terserang Rata-rata serangan menunjukkan jumlah adanya serangan, jadi hasil perhitungannya tidak mengunakan angka desimal. Jika hasilnya mempunyai angka desimal lebih dari atau sama dengan 0.5, maka dilakukan pembulatan keatas, sedangkan hasil perhitungannya kurang dari 0,5, maka dilakukan pembulatan kebawah. 21

8. Mengukur Suhu Udara Dan Kelembaban Udara

Pengukuran dilakukan pada pukul 06.10 WIB, 12.10 WIB dan 16.10 WIB. Dan menghitung suhu udara harian dan kelembaban udara harian dari tanggal 13 Mei sampai tanggal 11 Agustus, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 4 Sore T Siang T Pagi T x 2 Harian RH dan Suhu Udara + + = Serta menghitung kelembaban udara dengan menggunakan tabel kelembaban udara. Sumber: Badriah, 2002