B. Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Menggunakan Activity Based
Costing System 1.
Identifikasi Aktivitas
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi berbagai aktivitas produksi yang menimbulkan biaya overhead.
Tabel 5.7 Daftar Aktivitas Produksi PT. Budi Makmur Jayamurni Tahun 2013
Kode Aktivitas
01 Pengawasan oleh manajer pabrik
02 Pengawasan oleh kepala gudang obat
03 Pengawasan oleh kepala gudang bahan baku
04 Pengawasan oleh kepala gudang barang jadi
05 Pengawasan oleh kepala bagian pickle
06 Pengawasan oleh kepala bagian shaving
07 Pengawasan oleh kepala bagian dyeing
08 Pengawasan oleh kepala bagian finishing
09 Pengawasan oleh kepala bagian eksporimpor
10 Perawatan bangunan pabrik
8
11 Pengujian produk kulit jadi
12 Pengangkutan bahan baku kulit
13 Perawatan forklift
9
14 Mengimpor bahan baku kulit
15 Pembelian pisau shaving
16 Pemakaian listrik mesin produksi
17 Perawatan mesin produksi
10
18 Pengelolaan sampah sisa proses produksi
19 Pemakaian obat pengolah limbah cair
20 Pengolahan limbah cair
Sumber: Data diolah
8
Termasuk penyusutan dan penerangan pabrik.
9
Termasuk penyusutan forklift.
10
Termasuk penyusutan mesin produksi.
2. Menentukan Biaya-Biaya Aktivitas
Langkah kedua adalah menentukan biaya-biaya yang terdapat di perusahaan yang timbul karena adanya aktivitas-aktivitas yang telah
ditampilkan di tabel 5.7.
Tabel 5.8 Data Biaya Aktivitas Perusahaan Tahun 2013
Kode Aktivitas
Biaya Rp
01 Pengawasan oleh manajer pabrik
30,000,000.00 02
Pengawasan oleh kepala gudang obat 23,125,000.00
03 Pengawasan oleh kepala gudang bahan baku
23,125,000.00 04
Pengawasan oleh kepala gudang barang jadi 23,125,000.00
05 Pengawasan oleh kepala bagian pickle
23,125,000.00 06
Pengawasan oleh kepala bagian shaving 23,125,000.00
07 Pengawasan oleh kepala bagian dyeing
23,125,000.00 08
Pengawasan oleh kepala bagian finishing 23,125,000.00
09 Pengawasan oleh kepala bagian
eksporimpor 23,125,000.00
10 Perawatan bangunan pabrik
159,411,000.00 11
Pengujian produk kulit jadi 1,300,000.00
12 Pengangkutan bahan baku kulit
10,614,000.00 13
Perawatan forklift 54,225,000.00
14 Mengimpor bahan baku kulit
45,000,000.00 15
Pembelian pisau shaving 975,000,000.00
16 Pemakaian listrik mesin produksi
1,764,400,000.00 17
Perawatan mesin produksi 409,835,000.00
18 Pengelolaan sampah sisa proses produksi
144,000,000.00 19
Pemakaian obat pengolah limbah cair 890,115,000.00
20 Pengolahan limbah cair
454,700,000.00
Total 5,123,600,000.00
Sumber: Data diolah
3. Menentukan Cost Driver
Langkah ketiga adalah menentukan cost driver yang menjadi penentu besarnya biaya aktivitas yang ada di tabel 5.8. Berdasarkan hasil
wawancara dengan pihak bagian akuntansi, bagian personalia dan bagian produksi, penulis membuat daftar cost driver dari biaya-biaya aktivitas
perusahaan. Beberapa cost driver merupakan hasil asumsi dari penulis berdasarkan logika sebab-akibat. Penulis menggunakan asumsi karena
keterbatasan di lapangan yang berada di luar kendali penulis, yaitu pihak perusahaan yang tidak memiliki data rinci mengenai cost driver.
Berikut ini adalah beberapa cost driver yang memicu besarnya biaya aktivitas yang terdapat di perusahaan:
Tabel 5.9 Daftar
Cost Driver Aktivitas Pe rusahaan Tahun 2013 Kode
Aktivitas Cost Driver
01 Pengawasan oleh manajer pabrik
Rasio tingkat kerumitan kulit 02
Pengawasan oleh kepala gudang obat Rasio tingkat kerumitan kulit
03 Pengawasan oleh kepala gudang bahan
baku Jam kerja kepala gudang bahan
baku 04
Pengawasan oleh kepala gudang barang jadi
Rasio penanganan produk jadi 05
Pengawasan oleh kepala bagian pickle Rasio tingkat kerumitan kulit
06 Pengawasan oleh kepala bagian
shaving Rasio tingkat kerumitan kulit
07 Pengawasan oleh kepala bagian dyeing
Rasio tingkat kerumitan kulit 08
Pengawasan oleh kepala bagian finishing
Rasio tingkat kerumitan kulit 09
Pengawasan oleh kepala bagian eksporimpor
Jumlah kegiatan eksporimpor kulit
10 Perawatan bangunan pabrik
Luas pabrik 11
Pengujian produk kulit jadi Jumlah permintaan pengujian
12 Pengangkutan bahan baku kulit
Jumlah perpindahan kulit 13
Perawatan forklift Jumlah perpindahan kulit
14 Mengimpor bahan baku kulit
Jumlah kegiatan impor bahan baku kulit
15 Pembelian pisau shaving
Jumlah lembar kulit diolah
Tabel 5.9 Daftar
Cost Driver Aktivitas Pe rusahaan Tahun 2013 lanjutan Kode
Aktivitas Cost Driver
16 Pemakaian listrik mesin produksi
Rasio tingkat kerumitan kulit 17
Perawatan mesin produksi Rasio tingkat kerumitan kulit
18 Pengelolaan sampah sisa proses
produksi Jumlah lembar kulit diolah
19 Pemakaian obat pengolah limbah cair
Jumlah lembar kulit diolah 20
Pengolahan limbah cair Jumlah lembar kulit diolah
Sumber: Data diolah
4. Mengumpulkan Data Aktivitas
Langkah keempat adalah mengumpulkan data aktivitas-aktivitas produksi.
Tabel 5.10 Pengelompokkan Aktivitas Berdasarkan Proses
Kode Aktivitas
Proses Persiapan
14 Mengimpor bahan baku
09 Pengawasan oleh kepala bagian eksporimpor
12 Pengangkutan bahan baku
03 Pengawasan oleh kepala gudang bahan baku
15 Pembelian pisau shaving
02 Pengawasan oleh kepala gudang obat
Kode Aktivitas
Proses Pengolahan Kulit
16 Pemakaian listrik mesin produksi
01 Pengawasan oleh manajer pabrik
05 Pengawasan oleh kepala bagian pickle
06 Pengawasan oleh kepala bagian shaving
07 Pengawasan oleh kepala bagian dyeing
Kode Aktivitas
Proses Finishing
08 Pengawasan oleh kepala bagian finishing
04 Pengawasan oleh kepala gudang barang jadi
11 Pengujian produk kulit jadi
Tabel 5.10 Pengelompokkan Aktivitas Berdasarkan Proses lanjutan
Kode Aktivitas
Proses Finishing
18 Pengelolaan sampah sisa proses produksi
19 Pemakaian obat pengolah limbah cair
20 Pengolahan limbah cair
Kode Aktivitas
Proses Perawatan
10 Perawatan bangunan pabrik
13 Perawatan forklift
17 Perawatan mesin produksi
Sumber: Data diolah Berikutnya, penulis akan menggolongkan aktivitas di atas ke dalam
empat level, yaitu level unit, batch, produk dan fasilitas.
Tabel 5.11 Penggolongan Level Aktivitas
Kode Aktivitas
Proses Persiapan Level
Aktivitas
15 Pembelian pisau shaving
Unit 14
Mengimpor bahan baku Batch
12 Pengangkutan bahan baku
Batch 9
Pengawasan oleh kepala bagian eksporimpor Batch
3 Pengawasan oleh kepala gudang bahan baku
Produk 2
Pengawasan oleh kepala gudang obat Produk
Kode Aktivitas
Proses Pengolahan Kulit Level
Aktivitas
16 Pemakaian listrik mesin produksi
Produk 1
Pengawasan oleh manajer pabrik Produk
5 Pengawasan oleh kepala bagian pickle
Produk 6
Pengawasan oleh kepala bagian shaving Produk
7 Pengawasan oleh kepala bagian dyeing
Produk
Kode Aktivitas
Proses Finishing
Level Aktivitas
18 Pengelolaan sampah sisa proses produksi
Unit 19
Pemakaian obat pengolah limbah cair Unit
Tabel 5.11 Penggolongan Level Aktivitas lanjutan
Kode Aktivitas
Proses Finishing
Level Aktivitas
20 Pengolahan limbah cair
Unit 11
Pengujian produk kulit jadi Produk
8 Pengawasan oleh kepala bagian finishing
Produk 4
Pengawasan oleh kepala gudang barang jadi Produk
Kode Aktivitas
Proses Perawatan Level
Aktivitas
17 Perawatan mesin produksi
Produk 13
Perawatan forklift Batch
10 Perawatan bangunan pabrik
Fasilitas Sumber: Data diolah
Berikutnya, penulis akan menyajikan tabel konsumsi cost driver aktivitas per produk sebagaimana tersaji di tabel 5.12:
Langkah selanjutnya adalah membentuk cost pool berdasarkan level aktivitas dan rasio konsumsi yang sama.
Tabel 5.13 Pembentukan
Cost Pool Pool
Akt. No.
Cost Driver Biaya Aktivitas
I
14 Jumlah kegiatan impor bahan baku kulit
45,000,000.00
Total Cost Pool I
45,000,000.00
II
15 Jumlah lembar kulit diolah
975,000,000.00 18
Jumlah lembar kulit diolah 144,000,000.00
19 Jumlah lembar kulit diolah
890,115,000.00 20
Jumlah lembar kulit diolah 454,700,000.00
Total Cost Pool II
2,463,815,000.00 III
12 Jumlah perpindahan kulit
10,614,000.00 13
Jumlah perpindahan kulit 54,225,000.00
Total Cost Pool III
64,839,000.00 IV
11 Jumlah permintaan pengujian
1,300,000.00
Total Cost Pool IV
1,300,000.00
V
1 Rasio tingkat kerumitan kulit
30,000,000.00 2
Rasio tingkat kerumitan kulit 23,125,000.00
5 Rasio tingkat kerumitan kulit
23,125,000.00 6
Rasio tingkat kerumitan kulit 23,125,000.00
7 Rasio tingkat kerumitan kulit
23,125,000.00 8
Rasio tingkat kerumitan kulit 23,125,000.00
16 Rasio tingkat kerumitan kulit
1,764,400,000.00 17
Rasio tingkat kerumitan kulit 409,835,000.00
Total Cost Pool V
2,319,860,000.00 VI
3 Jam kerja kepala gudang bahan baku
23,125,000.00
Total Cost Pool VI
23,125,000.00 VII
4 Rasio penanganan produk jadi
23,125,000.00
Total Cost Pool VII
23,125,000.00 VIII
9 Jumlah kegiatan eksporimpor kulit
23,125,000.00
Total Cost Pool VIII
23,125,000.00 IX
10 Luas pabrik
159,411,000.00
Total Cost Pool IX
159,411,000.00 TOTAL BIAYA AKTIVITAS
5,123,600,000.00
Sumber: Data diolah
Setelah cost pool terbentuk, langkah selanjutnya adalah menentukan tarif cost pool cost pool rate. Tarif cost pool ditentukan dengan cara
membagi total biaya aktivitas di setiap cost pool dengan total konsumsi aktivitas yang ada di cost pool tersebut. Penghitungan tarif cost pool
nampak pada tabel 5.14.
Tabel 5.14 Penghitungan
Cost Pool Rate
Pool Biaya Aktivitas
Jml. Akt.
Cost Driver Tarif Pe r
Pool 1
2 3 = 1 : 2
I 45,000,000.00
14 Jml kegiatan impor
bhn baku kulit 3,214,285.71
II 2,463,815,000.00
972,871 Jml lembar kulit
diolah 2,532.52
III 64,839,000.00
392 Jml perpindahan kulit 165,405.61
IV 1,300,000.00
1 Jml permintaan
pengujian 1,300,000.00
V 2,319,860,000.00
1 Rasio tingkat
kerumitan kulit 2,319,860,000.00
VI 23,125,000.00
2,205 Jam kerja kpl gdg
bhn baku 10,487.53
VII 23,125,000.00
1 Rasio penanganan
produk jadi 23,125,000.00
VIII 23,125,000.00
242 Jml kegiatan
eksporimpor kulit 95,557.85
IX 159,411,000.00
12,600 Luas pabrik 12,651.67
Total 5,123,600,000.00
Sumber: Data diolah
5. Menghitung Biaya Overhead
Langkah terakhir dalam metode ABCS adalah menghitung biaya overhead per unit produk. Untuk menghitungnya, mula- mula ditentukan
terlebih dahulu besarnya konsumsi masing- masing aktivitas overhead oleh
setiap produk. Setelah menentukan besarannya, jumlah konsumsi masing- masing aktivitas tadi dikalikan dengan tarif overhead yang telah dihitung
di tabel 5.14. Dari penghitungan tersebut akan diperoleh besarnya biaya overhead total masing- masing produk. Setelah mendapatkan besarnya
biaya overhead total, langkah selanjutnya adalah membagi total biaya overhead tadi dengan jumlah unit produk yang dio lah oleh perusahaan
selama setahun. Pembebanan biaya overhead per unit produk Kulit Kambing Tersamak
dapat dilihat pada tabel 5.15.
Tabel 5.15 Pembebanan Biaya
Overhead Per Unit Produk Kulit Kambing Tersamak Tahun 2013 Menggunakan Metode
Activity Based Costing System
Pool Jumlah
Aktivitas Tarif BOP Per
Cost Pool BOP Total
BOP Per Unit 1
2 3 = 1 x 2
4 = 3 : 619,360 I
3 3,214,285.71
9,642,857.14 15.57
II 619,360
2,532.52 1,568,541,418.54
2,532.52 III
216 165,405.61
35,661,450.00 57.58
IV 1
1,300,000.00 1,300,000.00
2.10 V
0.57 2,319,860,000.00
1,325,634,285.71 2,140.33
VI 1,102.5
10,487.53 11,562,500.00
18.67 VII
0.35 23,125,000.00
8,093,750.00 13.07
VIII 109
95,557.85 10,406,250.00
16.80 IX
7,560 12,651.67
95,646,600.00 154.43
Total 3,066,489,111.40
4,951.06
Sumber: Data diolah 619.360 = jumlah produk yang diolah tahun 2013
Pembebanan biaya overhead per unit produk Kulit Domba Tersamak dapat dilihat pada tabel 5.16.
Tabel 5.16 Pembebanan Biaya
Overhead Per Unit Produk Kulit Domba Tersamak Tahun 2013 Menggunakan Metode
Activity Based Costing System
Pool Jumlah
Aktivitas Tarif BOP Per
Cost Pool BOP Total
BOP Per Unit 1
2 3 = 1 x 2
4 = 3 : 353,511 I
11 3,214,285.71
35,357,142.86 100.02
II 353,511
2,532.52 895,273,581.46
2,532.52 III
176 165,405.61
29,177,550.00 82.54
IV -
1,300,000.00 -
- V
0.43 2,319,860,000.00
994,225,714.29 2,812.43
VI 1,102.5
10,487.53 11,562,500.00
32.71 VII
0.65 23,125,000.00
15,031,250.00 42.52
VIII 133
95,557.85 12,718,750.00
35.98 IX
5,040 12,651.67
63,764,400.00 180.37
Total 2,057,110,888.60
5,819.09
Sumber: Data diolah 353.511 = jumlah produk yang diolah tahun 2013
C. Pembahasan
Dalam subbab ketiga ini, penulis akan menjawab rumusan masalah yang ketiga dalam penelitian ini, yaitu membandingkan metode pembebanan biaya
overhead yang diterapkan perusahaan dengan metode ABCS. Pembandingan kedua metode akan dibagi menjadi dua, yaitu pe mbandingan biaya overhead
total, sebagaimana tercantum pada tabel 5.17 dan pembandingan biaya overhead per unit produk, sebagaimana tercantum pada tabel 5.18.
Tabel 5.17 Perbandingan Biaya
Overhead Total Pe r Produk Menurut Perusahaan dan Menurut
Activity Based Costing System
Produk Pembebanan BOP
Total Menurut Perusahaan
Pembebanan BOP Total Menurut
ABCS Selisih BOP
Total
Kulit Kambing
3,261,843,446.87 3,066,489,111.40
195,354,335.47 Kulit
Domba 1,861,756,553.13
2,057,110,888.60 195,354,335.47
Total BOP 5,123,600,000.00
5,123,600,000.00 0.00
Sumber: Data diolah
Tabel 5.18 Perbandingan Biaya
Overhead Pe r Unit Produk Menurut Perusahaan dan Menurut
Activity Based Costing System
Produk Pembebanan BOP
Per Unit Produk Menurut Perusahaan
Pembebanan BOP Per Unit Produk
Menurut ABCS Selisih BOP
Per Unit
Kulit Kambing
5,266.47 4,951.06
315.41 Kulit
Domba 5,266.47
5,819.09 552.61
Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel 5.18, terlihat bahwa terdapat perbedaan pembebanan
biaya overhead per unit produk antara metode yang diterapkan perusahaan dengan metode ABCS. Untuk produk Kulit Kambing, biaya overhead menurut
perusahaan adalah Rp5.266,47 per unit produk, sedangkan menurut metode ABCS adalah Rp4.951,06 per unit produk. Untuk produk Kulit Domba, biaya
overhead menurut perusahaan adalah Rp5.266,47 per unit produk, sedangkan menurut metode ABCS adalah Rp5.819,09 per unit produk. Dari informasi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa produk Kulit Kambing dibebani biaya