Cost Driver Cost Pool

ini adalah aktivitas setup, aktivitas penjadwalan produksi, aktivitas pengelolaan bahan gerakan bahan dan order pembelian dan aktivitas inspeksi. 3. Aktivitas berlevel produk Aktivitas berlevel produk adalah aktivitas yang dikerjakan untuk mendukung berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan. Aktivitas ini mengkonsumsi masukan untuk mengembangkan produk atau memungkinkan produk diproduksi dan dijual. Contoh aktivitas yang termasuk dalam kelompok ini adalah aktivitas penelitian dan pengembangan produk, perubahan perekayasaan dan peningkatan produk. 4. Aktivitas berlevel fasilitas Aktivitas berlevel fasilitas adalah aktivitas untuk menopang proses pemanufakturan secara umum yang diperlukan untuk menyediakan fasilitas atau kapasitas pabrik untuk memproduksi produk, namun banyak sedikitnya aktivitas ini tidak berhubungan dengan dengan volume atau bauran produk yang diproduksi. Contoh aktivitas dalam kelompok ini adalah manajemen pabrik, pemeliharaan bangunan, keamanan, pertamanan, penerangan pabrik, kebersihan, pajak bumi dan bangunan, serta depresiasi pabrik.

E. Cost Driver

Blocher, Stout dan Cokins 2011: 205 menyebutkan bahwa cost driver merupakan faktor yang menyebabkan atau mengaitkan perubahan biaya dari aktivitas. Karena cost driver menyebabkan atau berkaitan dengan perubahan biaya, jumlah cost driver yang terukur atau terhitung merupakan dasar yang sangat baik untuk membebankan biaya sumber daya pada aktivitas dan membebankan biaya dari aktivitas ke objek biaya. Krismiaji dan Aryani 2011: 119 menyebutkan bahwa cost driver dapat dipilih dan ditentukan oleh perusahaan sendiri berdasarkan informasi yang tersedia di perusahaan.

F. Cost Pool

Cost pool atau homogeneous cost pool adalah sekumpulan biaya overhead yang terhubungkan secara logis dengan tugas-tugas yang dilaksanakan dan berbagai macam biaya tersebut dapat diterangkan oleh satu cost driver Supriyono, 1994: 231. Rudianto 2006: 279 menyebutkan bahwa cost pool didefinisikan sebagai aktivitas atau pusat aktivitas dan bukan sebagai pabrik atau pusat biaya departemen. Menurut Krismiaji dan Aryani 2011: 110, untuk dapat digabungkan ke dalam sebuah kelompok, aktivitas harus memenuhi dua kriteria, meliputi: 1. Aktivitas-aktivitas tersebut secara logis berkaitan. 2. Aktivitas-aktivitas tersebut memiliki rasio konsumsi yang sama untuk seluruh produk. Kedua kriteria ini berfungsi sebagai penyaring filter dalam pengelompokkan aktivitas untuk membentuk homogenous cost pool. Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa cost pool merupakan suatu kelompok biaya yang di dalamnya terdapat beberapa aktivitas yang berbeda, namun memiliki rasio konsumsi aktivitas yang sama dan berada pada tingkat aktivitas yang sama. Sebagai contoh dalam sebuah proses produksi terdapat aktivitas setup mesin dan aktivitas inspeksi yang merupakan aktivitas tingkat batch dan besarnya biaya dari masing- masing aktivitas tersebut dipicu oleh jumlah setup dan jumlah kegiatan produksi. Kendati memiliki cost driver yang berbeda, namun apabila rasio konsumsi dan level aktivitas keduanya sama tingkat batch, kedua aktivitas tersebut dapat dikelompokkan ke dalam satu kelompok biaya cost pool.

G. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional

Dokumen yang terkait

Tinjauan Tentang Sistem Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Antara Akuntansi Biaya Tradisional Dengan Activity Based Costing Pada PT Tirta Sibayakindo Berastagi-Sumatera Utara

0 20 99

Design Penerapan Activity Based Costing System untuk Menentukan Harga Pokok Produksi (Studi Kasus pada Perusahaan Autobody Manufaktur dan Komponen Otomotif di CV Delima mandiri)

1 29 143

EVALUASI PENENTUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) BERDASARKAN PENERAPAN ACTIVITY EVALUASI PENENTUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) BERDASARKAN PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA CV. ANDI OFFSET YOGYAKARTA.

0 4 19

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT ( Study Kasus Pada RSI Klaten ).

0 0 9

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Yaksi Gemolong,

0 1 13

Perbandingan Penerapan Sistem Biaya Konvensional dengan Activity Based Costing dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabrik PT. Pindad.

0 1 18

Komparasi Pembebanan Biaya Overhead Pabrik pada Produk antara Sistem Akuntansi Biaya Tradisional dengan Activity-Based Cost System.

0 0 21

Pembebanan biaya overhead pabrik dalam perhitungan harga pokok produk berdasarkan akuntansi biaya tradisional versus akuntansi biaya berdasarkan aktivitas [Activity based costing].

1 7 156

Penerapan Activity Based Costing System sebagai alternatif pengganti sistem akuntansi biaya tradisional dalam membebankan biaya overhead pada produk studi kasus di PT. Budi Makmur Jayamurni

0 1 89

PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN AKUNTANSI BIAYA TRADISIONAL VERSUS AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY BASED COSTING)

0 0 154