Membangun Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Reka Mandiri di PT. Informatika Reka Mandiri Bandung
MEMBANGUN APLIKASI KOPERASI SIMPAN
PINJAM DI PT. INFORMATIKA REKA MANDIRI
Diajukan untuk memenuhi tugas Kerja Praktek Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
Disusun oleh :
HILDA ISTIQOMAH 10109931
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
LAMPIRAN E
(3)
(4)
LAMPIRAN F
[ SURAT KETERANGAN PENYERAHAN HAK
EKSKLUSIF ]
(5)
(6)
LAMPIRAN G
(7)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Hilda Istiqomah
Nim : 10109931
Tempat / Tgl Lahir : Banjarnegara, 19 November 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Permana Barat No 2 RT04 RW06 Citeureup Cimahi
Utara 40512
Telepon : 083821517002
Email : mshilda@yahoo.com
Pendidikan
1. 1996 – 2002 : SD Negeri Baros 3 Cimahi
2. 2002 – 2005 : SMP Negeri 3 Cimahi
3. 2005 – 2009 : SMK Negeri 1 Cimahi
4. 2009 - 2013 : Program Studi S1 Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
Bandung, Desember 2012
Penulis
(8)
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... 2
DAFTAR ISI ... 3
DAFTAR GAMBAR ... 6
DAFTAR LAMPIRAN ... 9
BAB I PENDAHULUAN ... 10
1.1. Latar Belakang ... 10
1.2. Perumusan Masalah ... 11
1.3. Identifikasi Masalah ... 11
1.4. Maksud dan Tujuan ... 11
1.5. Batasan Masalah ... 12
1.6. Metode penelitian ... 12
1.7. Sistematika Penulisan ... 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 15
2.1. Profil Tempat Kerja Praktek ... 15
2.1.1. Visi dan Misi PT. IRM ... 15
2.1.2. Logo PT. IRM ... 16
2.1.3. Struktur Organisasi ... 16
2.1.4. Produk dan Layanan ... 17
2.1.5. Proses Bisnis ... 18
2.2. Pengertian Sistem Informasi ... 18
2.2.1. Konsep Dasar Sistem ... 18
2.2.2. Pengertian Sistem ... 18
2.2.3. Karakteristik Sistem ... 19
2.2.4. Data ... 21
(9)
2.2.6. Siklus Informasi ... 22
2.2.7. Pengertian Sistem Informasi ... 23
2.2.8. Komponen Sistem Informasi ... 23
2.2.9. Tujuan Sistem Informasi ... 24
2.2.10. Manfaat Sistem Informasi ... 24
2.3. Konsep Dasar Analisis Sistem ... 25
2.4. Konsep Dasar Basis Data ... 25
2.4.1. Pengertian Basis Data ... 25
2.4.2. Database Management System (DBMS) ... 25
2.4.3. Fitur-fitur Database Management System (DBMS) ... 26
2.4.4. Keunggulan Database Management System (DBMS) ... 27
2.4.5. Kelemahan Database Management System (DBMS) ... 27
2.5. Koperasi ... 28
2.5.1. Koperasi Simpan Pinjam ... 28
2.6. Perangkat Lunak Yang Digunakan ... 28
2.6.1. JAVA ... 28
2.6.2. Java Database Connector (JDBC) ... 29
2.6.3. MySQL ... 30
2.6.4. UML (Unified Modeling Language) ... 31
BAB III PEMBAHASAN ... 33
3.1. Kegiatan Kerja Praktek ... 33
3.1.1. Struktur Organisasi Koperasi Informatika Reka Mandiri ... 34
3.2. Analisis Sistem ... 37
3.2.1. Analisis Masalah ... 37
3.2.2. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 37
3.2.3. Analisis Sistem Yang Akan Dibangun ... 37
3.2.4. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 38
3.2.5. Analisis kebutuhan pengguna ... 39
3.2.6. Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 39
3.2.7. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 41
(10)
3.3.1. Login ... 42
3.3.2. Data Anggota ... 46
3.3.3. Data Petugas ... 49
3.3.4. Data Transaksi Simpan ... 53
3.3.5. Data Transaksi Pinjam ... 56
3.3.6. Data Transaksi Penjualan Barang ... 60
3.3.7. Data Jenis Barang ... 63
3.3.8. Input Data Pembelian Barang ... 66
3.3.9. Input Data Barang ... 70
3.4. Struktur Menu Program ... 74
3.5. Perancangan Sistem ... 75
3.5.1. Perancangan Data ... 75
3.5.2. Perancangan Form Perangkat Lunak ... 76
3.5.3. Perancangan Pesan ... 85
3.5.4. Jaringan Semantik ... 91
3.5.5. Perancangan Prosedural ... 92
3.6. Implementasi Perancangan Antarmuka ... 95
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 102
4.1. Kesimpulan ... 102
4.2. Saran ... 102
(11)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena berkat kemurahanNya laporan kerja praktek yang dilaksaan ini dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam laporan ini kami membahas
“Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Di PT. Informatika Reka Mandiri”.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat dari tugas praktek sendiri sekaligus memperdalam pemahaman masalah pemrograman bahasa java dengan
sistem berorientasi objek dan pemahaman mengenai database serta pemecahan
masalah dari dunia kerja yang sebenarnya sesuai dengan permasalahan yang telah diselesaikan dalam kerja praktek ini.
Tak lupa kami ucapkan banyak terimakasih kepada :
- Orang tua yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil.
- Bapak Alif Finandita, S.Kom., selaku dosen pembimbing kerja praktek
dikampus.
- Bapak Agus Trianto selaku pembimbing kerja praktek di lapangan.
- Rekan-rekan lainnya yang telah banyak memberikan masukan dan saran
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan baik bagi penulis khususnya maupun bagi rekan-rekan mahasiswa pada umumnya.
Bandung, 19 Desember 2012
(12)
1
DAFTAR PUSTAKA
[1] Jogiyanto, HM. (2005), Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta.
[2] Kadir Abdul. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
[3] Kadir Abdul. 2008. Belajar Database Menggunakan MySql. Andi.
Yogyakarta.
[4] Arifir, Johar. 2009.Komputer Akuntansi Koperasi Simpan Pinjam dengan
Microsoft Excel. PT Elex Media Komputindo.Jakarta.
[5] M. Agus Alam. 2000. Manajemen Database dengan Microsoft Visual Basic
6.0. PT Elex Media Komputindo.Jakarta
[6] Arief Ramadhan. 2004. Microsoft Visual Basic 6.0. PT Elex Media
(13)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dari hasil pengamatan berdasarkan wawancara dan informasi yang diperoleh, Koperasi Simpan Pinjam PT.INFORMATIKA REKA MANDIRI ini, pengelolaan data koperasi yang telah berjalan hampir 1 tahun ini masih dilakukan secara konvensional, yakni input data dengan menggunakan dokumen Exel. Memproses data secara konvensional akan menyebabkan keterlambatan pengurus dalam pengolahan data dan dalam proses update data. Proses yang dilakukan secara konvensional ini masih terus berjalan karena belum adanya sebuah aplikasi yang dibangun untuk membantu mengolah data Koperasi di PT Informatika Reka Mandiri tersebut. Maka dari itu, diusulkan untuk merancang suatu system yang mana sistem tersebut nantinya dapat membantu pihak koperasi dalam melaksanakan proses transaksi yang ada pada koperasi tersebut. Karena selain itu koperasi di PT. Informatika Reka Mandiri ini mulai dikembangkan tidak hanya di simpan pinjam, namun diadakan penjualan barang sesuai dengan kebutuhan di lingkungan internal perusahaan.
Sistem informasi ini dibuat berbasis desktop dengan teknik pemograman berbasis objek, menggunakan bahasa pemograman Java dengan platform Netbeans dan database MySQL. Sistem informasi ini disediakan bagi usaha koperasi simpan pinjam untuk memberikan kemudahan penyampaian informasi dari pengurus ke anggota mengenai transaksi simpan pinjam anggota tersebut.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas laporan kerja
praktek ini diberi judul “MEMBANGUN APLIKASI KOPERASI SIMPAN
PINJAM DI PT. INFORMATIKA REKA MANDIRI”, yang untuk selanjutnya
(14)
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka dapat diambil suatu rumusan permasalahan untuk lebih membantu mempermudah proses konvensional tersebut, yaitu diusulkan untuk membangun aplikasi
koperasi simpan pinjam di PT Informatika Reka Mandiri.
1.3. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang terjadi pada system koperasi konvensional PT. Informatika Reka Mandiri adalah pada prosedur sistem simpan pinjam. Terdapat permasalahan-permasalahan yang terjadi, yaitu :
1. Pada sistem yang sedang berjalan ini, terdapat kesalahan-kesalahan
pencatatan transaksi pada administrasi dan pencatatan barang dikoperasi.
2. Dengan masih menggunakan system yang konvensional, kinerja pengurus
petugas koperasi masih kurang, karena sering terjadi keterlambatan update data dan input data koperasi. Karena koperasi yang berdiri ini semakin dikembangkan dengan adanya penjualan barang.
1.4. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pembuatan aplikasi ini adalah untuk membangun sistem informasi pada Koperasi REKA MANDIRI membantu kinerja koperasi tersebut secara lebih efektif dan efisien.
Dan adapun tujuan dari perancangan aplikasi ini adalah :
1. Aplikasi ini dapat meminimalisir terjadinya kesalahan-kesalahan pada administrasi dan pencatatan barang dikoperasi.
2. Meningkatkan kinerja pengurus koperasi sehingga lebih cepat dalam mengelola data koperasi.
Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan Koperasi REKA MANDIRI dapat memberikan berbagai bentuk kemudahan dalam administrasi simpan pinjam dan penjualan barang.
(15)
1.5. Batasan Masalah
Dalam pembangunan aplikasi ini, perlu diberikan beberapa batasan masalah agar mempermudah saat melakukan perancangan aplikasi, batasan-batasan itu antara lain:
1. Aplikasi dijalankan oleh admin atau petugas koperasi yang akan
digunakan untuk mengolah data jika terjadi kesalahan atau untuk update
data.
2. Aplikasi ini dirancang dalam basis desktop
3. Aplikasi ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data informasi anggota koperasi, simpan pinjam dan penjualan barang yang ada di koperasi Reka Mandiri.
4. Batasan perangkat yang ada di aplikasi ini adalah :
a. Aplikasi dibangun menggunakan bahasa pemograman Java dengan platform Netbeans
b. Database yang digunakan adalah MySQL. c. Dengan system operasi Windows.
1.6. Metode penelitian
Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data-data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian secara sistematis, faktual dan akurat. Penulisan berdasarkan fakta yang ditemui saat mengkuti praktek kerja dengan menggunakan perbandingan antara penerapan teori dan pemahaman yang didapat kami.
Metode penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu:
1. Tahap pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
(16)
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data primer dengan cara mempelajari, meneliti dan menelah berbagai jurnal, bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.
b. Observasi.
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.
c. Interview.
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.
2. Tahap pengembangan perangkat lunak
Teknik analisis data dalam pengembangan perangkat lunak menggunakan
paradigma perangkat lunak secara waterfall, yaitu meliputi beberapa proses
diantaranya:
a. System engineering
Merupakan tahapan yang pertama kali dilakukan yaitu merumuskan sistem yang akan dibangun. Hal ini bertujuan agar pengembang benar-benar memahami sistem yang akan dibangun dan langkah-langkah serta kebijakan apa saja yang berkaitan dengan pengembangan sistem tersebut.
b. System Analysis (Analisis)
Melakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi dan menetapkan kebutuhan perangkat lunak.
c. System Design (Perancangan)
Menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan selama tahapan analisis. Hasil akhirnya berupa spesifikasi rancangan yang sangat rinci sehinggga mudah diwujudkan pada saat pemprograman.
d. System Coding (Pengkodean)
Pengkodean yang mengimplementasikan hasil desain ke dalam kode atau bahasa yang dimengerti oleh mesin komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu.
(17)
Melakukan pengujian yang menghasilkan kebenaran program. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji dan memastikan apakah hasil yang diinginkan sudah tercapai atau belum.
f. System Maintenance (Pemeliharaan)
Menangani perangkat lunak yang sudah selesai agar dapat berjalan lancar dan terhindar dari gangguan-gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan.
1.7. Sistematika Penulisan
Sebagai acuan agar penulisan laporan ini dapat terarah dan tersusun sesuai dengan yang diharapkan, maka akan disusun sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan memberikan penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, idetifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini merupakan penjelasan singkat tentang profil tempat kerja praktek dan landasan teori yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi dan perangkat lunak penunjang.
BAB III PEMBAHASAN
Dalam bab ini terdapat dua pokok pembahasan utama yaitu kegiatan Kerja
Praktek dan dokumentasi pembuatan aplikasi yang dimulai dari analisa sistem,
hingga implementasi sistem.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang telah diperoleh dari laporan kerja praktek.
(18)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Profil Tempat Kerja Praktek
PT Informatika Reka Mandiri (IRM) didirikan dengan semangat untuk membangun kemandirian serta memberikan kontribusi melalui bisnis layanan teknologi informasi. IRM adalah perusahaan resmi berbadan hukum yang didirikan dihadapan notaris dan disahkan oleh Departemen Hukum & HAM Republik Indonesia. IRM memiliki perizinan SIUP, TDP, KADIN, AKOMPI, SKD, serta memiliki NPWP dan berstatus sebagai PKP. Produk dan layanan PT. IRM telah digunakan dengan maksimal dan memuaskan di berbagai organisasi baik instansi pemerintah maupun swasta. Sebagian dari customer PT. IRM adalah TELKOM, Pertamina, Asuransi Jasa Indonesia, Semen Padang, Pustekkom, Tiga Serangkai, Erlangga, Perusahaan Pengelola Asset, Danareksa, Depkominfo, PUSAIR, Angkasa Pura I, dll.
2.1.1. Visi dan Misi PT. IRM Visi
- Menjadi perusahaan penyedia layanan teknologi informasi kelas dunia
Misi
- Memberikan solusi teknologi informasi terbaik bagi customer dengan
biaya yang serendah mungkin
- Menjalankan bisnis dengan tertib dan beretika
(19)
2.1.2. Logo PT. IRM
Gambar 1 Logo PT. IRM
2.1.3. Struktur Organisasi
Gambar 2 Struktur Organisasi
2.1.4. Produk dan Layanan 2.1.4.1. Produk
- Aplikasi PKBL –BinaMitra
Aplikasi BinaMitra adalah software yang dikembangkan untuk membantu mengotomatisasi administrasi pengelolaan PKBL. Dengan menggunakan
(20)
aplikasi ini, administrasi PKBL akan lebih efektif dan efisien, sehingga pengelola dapat lebih fokus pada pelaksanaan program.
- Aplikasi SIMPEG
Aplikasi SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian) adalah software yang dikembangkan untuk mendukung sistem administrasi kepegawaian di lingkungan Pemerintah Daerah. Salah satu keutamaan SIMPEG adalah dapat memberikan informasi / data secara cepat dan akurat, yang dapat digunakan pihak manajemen sebagai bahan pertimbangan / analisa dalam pengambilan keputusan.
- Aplikasi e-Proc
e-Procurement adalah software yang dikembangkan untuk lebih meningkatkan transparansi, kecepatan proses, efisiensi waktu & biaya, akuntabilitas, serta memudahkan pengendalian & pengawasan dalam proses pengadaan barang/jasa di lingkungan perusahaan pengguna.
- Aplikasi HRIS
Aplikasi HRIS (Human Resource Information System) adalah software yang mengintegrasikan seluruh pengelolaan Sumber Daya Manusia perusahaan yang bertujuan untuk mendukung kinerja perusahaan.
2.1.4.2. Layanan
- Pengembangan Aplikasi (Custom Solution) - Pemeliharaan Aplikasi & Operating Support - Creative Design
2.1.5. Proses Bisnis
Bersumber dari pengetahuan akademis serta pengalaman beberapa tahun sebagai konsultan pengembangan aplikasi bisnis, PT. IRM memiliki pemahaman yang komprehensif tentang praktek terbaik proses bisnis untuk organisasi
(21)
perusahaan. Lingkup proses bisnis tersebut adalah manufaktur, accounting & finance, CRM, serta HRM. Dalam bisnis, IRM memberikan layanan :
- Menyediakan jasa alih daya pengembangan dan pemeliharaan aplikasi sistem
informasi
- Menyediakan produk software yang berkualitas, dalam lingkup aplikasi ERP,
CRM, dan HRM
- Membangun konten multimedia kreatif dan transformatif
2.2. Pengertian Sistem Informasi 2.2.1. Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini:
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. [1] Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut ini [1] :
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.2.2. Pengertian Sistem
Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan, yaitu sistem yang menekankan pada prosedur dan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya. Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu
yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan, [2]. Sistem merupakan jaringan
pekerjaan yang berhubungan dengan prosedur-prosedur yang erat hubungannya satu sama lain untuk membentuk kerja sama dalam melaksanakan sebagian besar aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(22)
Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri
dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan klerikal (tulis
menulis, menggandakan, memberi kode, mengatur, menghitung dan sebagainya).
2.2.3. Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu memiliki
komponenkomponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar
sistem (environment), penghubung (interprest), masukan (input), keluaran
(output), pengolah (process), sasaran (objective) dan tujuan (goal).
1. Komponen Sistem (System Components)
Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem baik besar maupun kecil, selalu
mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap
subsistem mempunyai sifatsifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem
dapat mempunyai suatu yang lebih besar yang disebut supra system.
2. Batas Sistem (System Boundary)
Batas sistem merupakan daerah-daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (System Environment)
Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang dapat bersifat
menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy dari sistem yang harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena akan mengganggu kelangsungan hidup system.
4. Penghubung Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
(23)
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung akan terjadi interaksi antar subsistem, sehingga membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (System Input)
Masukan adalah suatu energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Contoh maintenance input di dalam sistem
komputer adalah program, yang digunakan untuk mengoperasikan komputer.
Sedangkan signal input adalah energy yang diproses untuk mendapatkan
keluaran. Contoh signal input di dalam system komputer adalah data, yang
dapat diolah menjadi Informasi.
6. Keluaran Sistem (System Output)
Keluaran (Output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
7. Pengolah Sistem (System Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya, yang bertugas untuk merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (System Objective)
Suatu system pasti memiliki tujuan (goal) atau sasaran (objective). Suatu
operasi system akan berguna dan berhasil apabila mencapai sasaran atau tujuannya. Sasaran system sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
(24)
Gambar 3 Karakteristik Sistem [ 2 ]
2.2.4. Data
Secara umum data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung
kepada pemakai. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa
Latin yang berbarti “sesuatau yang diberikan”. Dalam penggunaan sehari-hari,
data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra, [3].
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.
Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Data dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.
(25)
2.2.5. Konsep Dasar Informasi
Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut [1] :
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Kesatuan nyata (fact
dan entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
2.2.6. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.
Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses yang tertentu. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan
ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya
membentuk siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi (information
cycle) atau disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles). Siklus informasi dapat dilihat pada gambar 4 dibawah ini :
(26)
Gambar 4 Siklus Informasi [1]
2.2.7. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sebuah sistem dalam suatu sistem organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang dibutuhkan. [1]
2.2.8. Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan
istilah blok bangunan (building blok) yaitu:
1. Hardware yaitu suatu perangkat keras dalam komputer yang kita bisa sentuh dan rasakan.
2. Software yaitu suatu perangkat lunak di dalam komputer yang berfungsi untuk mengoperasikan suatu aplikasi di dalam sistem komputer.
3. Data yaitu sekumpulan karakter yang diterima sebagai masukan (input) untuk
system informasi dan disimpan serta diolah.
4. Prosedur yaitu suatu urutan pekerjaan atau usaha yang biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, dan disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.
(27)
5. User yaitu orang yang terlibat dalam sistem informasi seperti operator, pemimpin sistem informasi, dan sebagainya.
2.2.9. Tujuan Sistem Informasi
Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Integrasi sistem
a. Menghubungkan sistem individu/kelompok.
b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.
c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.
2. Efisiensi pengelolaan
a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan pengadministrasian
data.
b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.
c. Penggunaan dan pengambilan Informasi.
3. Dukungan keputusan untuk manajemen
a. Melengkapi Informasi guna kebutuhan proses pengambilan
kebutuhan.
b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.
c. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.
2.2.10.Manfaat Sistem Informasi
Sistem Informasi memiliki beberapa manfaat, yaitu:
1. Menghemat tenaga kerja
2. Peningkatan efisiensi
3. Mempercepat proses
4. Perbaikan dokumentasi
5. Pencapaian standar
(28)
2.3. Konsep Dasar Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai “Penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikanperbaikannya.” [1]
2.4. Konsep Dasar Basis Data
Basis data dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali data tersebut. Data menunjukkan sekumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkungan perusahaan atau instansi-instansi. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut sistem basis data, [1].
2.4.1. Pengertian Basis Data
Basis data terdiri dari kata basis dan data. Basis dapat diartikan gudang
atau tempat bersarang, sedangkan data berarti representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasi.
Dapat disimpulkan bahwa basis data merupakan kumpulan data (arsip) yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa
pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai
kebutuhan. Basis data dapat diartikan sebagai kumpulan file/tabel/arsip yang
saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.[1]
2.4.2. Database Management System (DBMS)
Database manajemen sistem (DBMS) merupakan pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak atau sistem yang khusus atau spesifik. Sistem ini yang
(29)
akan menentukan bagaimana data akan diorganisasikan, disimpan, diubah dan diambil kembali. Disamping itu, sistem ini juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian dan secara bersama, pemaksaan keakuratan atau konsistensi data dan sebagainya. Perangkat lunak yang termasuk DBMS misalnya
dBase II+, dBaseIV, FoxBase, Rbase, MS-Access, dan Borland Paradox atau Borand Interbase, MS-SQL Server, CA-Open Ingres, Oracle, Informix, dan
Sybase.[3]
2.4.3. Fitur-fitur Database Management System (DBMS)
Pada dasarnya DBMS mampu menyediakan berbagai fitur-fitur untuk memudahkan dalam pemrograman, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Independensi data – program
Karena basis data ditangani oleh DBMS, program dapat ditulis, sehingga tidak bergantung pada stuktur data dalam basis data. Dengan kata lain program tidak akan terpengaruh sekiranya bentuk fisik data diubah.
2. Keamanan
Keamanan dimaksudkan untuk mencegah pengaksesan data oleh orang yang tidak berwenang.
3. Integritas
Hal ini ditujukan untuk menjaga agar data selalu dalam keadaan yang valid dan konsisten.
4. Konkurensi
Konkurensi memungkinkan data dapat diakses oleh banyak pemakai tanpa menimbulkan masalah.
5. Pemulihan (recovery)
DBMS menyediakan mekanisme untuk mengembalikan basis data ke keadaan semula yang konsisten sekiranya terjadi gangguan perangkat keras atau kegagalan perangkat lunak.
6. Katalog sistem.
(30)
2.4.4. Keunggulan Database Management System (DBMS)
Selain memiliki fitur-fitur, DBMS juga memiliki keunggulan, di bawah ini adalah keunggulan dari DBMS :
1. Mengendalikan/mengurangi duplikasi data.
2. Menjaga konsistensi dan integritas data.
3. Memudahkan pemerolehan informasi yang lebih banyak dari data yang sama
disebabkan data dari berbagai bagian dalam organisasi dikumpulkan menjadi satu.
4. Meningkatkan keamanan data dari orang yang tidak berwenang.
5. Memaksakan penerapan standar.
6. Dapat menghemat biaya karena data dapat dipakai oleh banyak departemen.
7. Menanggulangi konflik kebutuhan antarpemakai karena basis data di bawah
kontrol administrator basis data.
8. Meningkatkan tingkat respon dan kemudahan akses bagi pemakai akhir.
9. Meningkatkan produktivitas pemrograman.
10. Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data.
11. Meningkatkan konkurensi (pemakai data oleh sejumlah data) tanpa
menimbulkan masalah kehilangan informasi atau integritas.
12. Meningkatkan layanan back up dan recovery.
2.4.5. Kelemahan Database Management System (DBMS)
DBMS selain memiliki keunggulan, juga memiliki kelemahan. Berikut adalah kelemahan dari DBMS :
1. Kompleksitas yang tinggi membuat administrator dan pemakai akhir harus
benar-benar memahami fungsi-fungsi dalam DBMS agar diperoleh manfaat yang optimal. Kegagalan memahami DBMS dapat mengakibatkan keputusan rancangan yang salah, yang akan memberikan dampak serius bagi organisasi.
2. Ukuran penyimpanan yang dibutuhkan oleh DBMS sangat besar dan
memerlukan memori yang besar agar bisa bekerja secara efisien.
(31)
4. Terkadang DBMS meminta kebutuhan perangkat keras dengan spesifikasi tertentu, sehingga diperlukan biaya tambahan.
5. Biaya konversi sistem lama (yang mencakup biaya pelatihan staf dan biaya
untuk jasa konversi) ke sistem baru yang memakai DBMS terkadang sangat mahal melebihi biaya untuk membeli DBMS.
6. Kinerja terkadang kalah dengan sistem yang berbasis berkas. Hal ini bisa
dipahami, karena DBMS ditulis supaya dapat menangani hal-hal yang bersifat umum.
7. Dampak kegagalan menjadi lebih tinggi karena semua pemakai sangat
bergantung pada ketersediaan DBMS. Akibatnya, kalau terjadi kegagalan dalam komponen lingkungan DBMS akan membuat operasi dalam organisasi tersendat atau bahkan terhenti.
2.5. Koperasi
Koperasi merupakan usaha bersama yang berlandaskan asas kekeluargaan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi merupakan badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber ekonomi anggota dengan dasar prinsip koperasi. [4]
2.5.1. Koperasi Simpan Pinjam
Simpan Pinjam adalah usaha yang bergerak dalam perolehan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan simpanan berjangka dan menyalurkan dana yang diterima tersebut pada mastarakat lain yang membutuhkan dalam
bentuk kredit atau pinjaman.[4]
2.6. Perangkat Lunak Yang Digunakan 2.6.1. JAVA
Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek. Pemrograman berorientasi objek secara gamblang adalah teknik untuk mengorganisir program dan dapat dilakukan dengan hampir semua bahasa pemrograman. Bahasa ini
(32)
dikembangkan dengan model yang mirip dengan bahasa C++ dan Smalltalk, namun dirancang agar lebih mudah dipakai dan platform independen, yaitu dapat dijalankan dirancang agar aman dan portabel.
2.6.2. Java Database Connector (JDBC)
JDBC API adalah kelas java API untuk mengakses segala data berupa
tabel.JDBC merupakan trademark dari Sun Microsystem yang merupakan bagian
dari teknologi java yang menangani pengolahan database.
a. Komponen Utama JDBC
JDBC API memiliki beberapa komponen utama yang berhubungan dengan koneksi driver,koneksi database,eksekusi perintah SQL,dan lain-lain komponen-komponen tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
Driver adalah komponen untuk menangani masalah komunikasi dengan
databse server.
Driver Manager adalah komponen untuk menangani objek dirver dengan
objek DriverManager juga mengendalikan detail dari proses kerja objek driver.
Connection adalah komponen yang menangani koneksi ke database.
Statement adalah komponen yang menangani pengiriman
perintah-perintah SQL ke database.
Resultset adalah komponen yang menangani penyimpanan data yang
didapat dari databse setelah perintah SQL dieksekusi oleh komponen Statement.
SQLException adalah komponen yang digunakan untuk menangani
kesalahan-kesalahan (error)yang mungkin terjadi dalam pengolahan database.
(33)
b. Keunggulan teknologi JDBC
Dalam pembuatan database ,teknologi JDBC mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan teknologi lainnya.berikut beberapa keunggulan tersebut.
Mempertahankan data yang ada.Dengan JDBC aplikasi bisnis atau
perkantoran,database yang ada dapat digunakan kembali tanpa mengubah arsitektur dan isi dari database yang lama.
Menyederhanakan pembuatan aplikasi dengan kombinasi antara java API dan
JDBC API.
Tidak perlu melakukan konfigurasi pada jaringan komputer klien.semua
informasi driver telah didefinisikan oleh JDBC URLatau objek datasource
Yang didaftarkan dengan java naming and directory interface(JNDI).
JDBC API memberi akses penuh pada metadata sehingga memungkinkan
pengembangan aplikasi yang lebih canggih.
JDBC driver tidak perlu diinstal karena murni bawaan java.
Koneksi database menggunakan Uniform Resource Locator(URL) yang
diambil dari keunggulan standar internet.
2.6.3. MySQL
MySQL adalah suatu sistem manajemen database. Suatu database adalah sebuah kumpulan data yang terstruktur, untuk menambahkan, mengakses, dan
memproses data yang tersimpan pada suatu database komputer anda memerlukan
sistem manajemen database seperti MySQL. Karena komputer sangat unggul
dalam menangani sejumlah besar data, sistem manajemen database memainkan
suatu peranan yang penting dalam komputasi, baik sebagai utility stand-alone
maupun bagian dari aplikasi lainnya.
Suatu database relasional menyimpan data dalam tabel-tabel terpisah. Hal ini memungkinkan kecepatan dan fleksibilitas. Tabel-tabel yang dihubungkan dengan relasi yang ditentukan membuatnya bisa mengkombinasikan data dari
(34)
“Structured Query Language” bahasa paling umum yang dipergunakan untuk
mengakses database, [3].
2.6.4. UML (Unified Modeling Language)
UML (Unified Modeling Language) merupakan suatu model perancangan
perangkat lunak yang berorientasi objek [7], untuk menggambarkan suatu proses biasanya menggunakan diagram sebagai berikut :
1. Use case
Use case merupakan suatu pendekatan untuk software development, use case
melukiskan perilaku sistem, siapa dan apa yang berinteraksi pada sistem dan dokumen yang diperlukan sistem.
2. Sequence diagram
Sequence diagram menggambarkan alur kegiatan sistem yang berlaku dan dihubungkan dengan tanda anak panah.
3. Class diagram
Merupakan pondasi untuk component diagram dan deployment diagram.
Diagram membantu kita dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu
sistem dan merupakan tipe diagram yang banyak dipakai. Class diagram
memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di
dalam model desain (logical view) dari suatu sistem.
4. Activity diagram
Sebuah aktivitas yang dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih,
Aktivitasnya menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case
menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas atau menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang.
(35)
5. Collaboration diagram
Collaboration diagram dipakai untuk memodelkan interaksi antar object di
dalam sistem sama persis dengan Sequence diagram, tetapi dalam bentuk dan
tujuan yang berbeda seperti ditunjukan dalam gambar 2.13, keseluruhan
interaksi berdasarkan urutan waktu, tetapi pada collaboration diagram
interaksi antar objek atau aktor ditunjukan dengan arah panah tanpa keterangan waktu.
(36)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Kegiatan Kerja Praktek
Kerja praktek ini dilaksanakan lebih kurang selama selama 29 hari ( 1 bulan 1 minggu ), terhitung mulai sejak minggu terakhir bulan oktober hingga akhir bulan November di PT. Informatika Reka Mandiri ( IRM ). Kami ditempatkan di bagian tim Dokumentasi Project, dimana bertugas mendokumentasikan program yang dibuat kedalam sebuah dokumen dalam bentuk user guide untuk client, membuat dokumen UAT ( User Acceptance Test ) yang digunakan untuk system pengujian aplikasi yang dibuat serta melakukan testing aplikasi. Selain itu kegiatan kerja praktek lainnya adalah membangun aplikasi koperasi untuk koperasi yang berada di PT. Informatika Reka Mandiri tersebut. Koperasi pada PT. IRM ini yang masih dijalankan secara konvensional, maka kami mencoba menganalisis kegiatan koperasi tersebut. Lalu melakukan wawancara dengan petugas koperasi dan akhirnya, memutuskan untuk membuat aplikasi koperasi simpan pinjam di PT. Informatika Reka Mandiri sebagai laporan kerja praktek. Namun kegiatan atau tugas kerja praktek lainnya yang kami dapatkan tetap dijalankan dengan sebaik mungkin.
Di dalam proses kehadiran kami diharuskan hadir setiap hari dihari kerja dengan waktu jam masuk dan jam keluar sama dengan jadwal karyawan di PT. Informatika Reka Mandiri. Dan melakukan tatap muka dengan pembimbing lapangan hampir setiap hari. Itupun dilakukan sesuai kebutuhan, dengan kata lain bersifat fleksibel.
Adapun rangkaian kegiatan kerja yang kami lakukan selama kerja praktek di PT. Informatika Reka Mandiri antara lain:
Nama kegiatan
Bulan
Oktober November
(37)
Wawancara langsung terkait tugas Kerja Praktek di PT. IRM
Pengumpulan data dan analisis tugas tim dokumentasi dengan tim yang lain.
Menjalankan tugas kerja praktek yaitu membuat dokumen user guide untuk para client dari beberapa aplikasi yang dibuat oleh tim IRM Menganalisis kegiatan di PT. IRM yang belum dibuat aplikasinya.
Wawancara dengan pengurus koperasi, karena kami akan mengangkat tema koperasi simpan pinja sebagai judul kerja praktek di IRM Pembuatan dokumen UAT untuk persiapan testing aplikasi
Testing aplikasi terhadap perangkat lunak yang dibangun.
Revisi seluruh dokumen sesuai update aplikasi dari programmer
Mulai merancang program KP yang diambil yaitu membuat aplikasi koperasi simpan pinjam PT. IRM
Tabel 1 Kegiatan Kerja Praktek
3.1.1. Struktur Organisasi Koperasi Informatika Reka Mandiri
Struktur organisasi Koperasi Mandiri di PT Informatika Reka Mandiri dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Rapat Anggota Pengurus Ketua Wakil Ketua Sekretaris Bendahara Pengawas Ketua Anggota Manajer Umum Manajer Keuangan Manajer Adm. Manajer Niaga Manajer SP
(38)
Gambar 1 Struktur Organisasi
Keterangan :
: Garis Komando : Garis Pengawasan : Garis Pelayanan : Garis Kepemilikan
Adapun beberapa deskripsi tugas dari struktur organisasi yang terlibat dalam Koperasi Mandiri yaitu diuraikan sebagai berikut :
1. Rapat Anggota
Rapat anggota adalah pertemuan para pemilik koperasi yang diselenggarakan secara demokratis dan merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota dilaksanakan minimal satu kali dalam setahun. Rapat angota membahas dan memutuskan antara lain : program kerja, rancangan anggaran belanja koperasi, peraturan-peraturan, masa deepan koperasi, laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas, pemilihan pengurus dan pengawas, pengesahan AD dan ART serta peraturan khusus lainnya.
2. Pengawas
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota. Tugasnya adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan terhadap pelaksanaan seluruh keputusan Rapat Anggota yang dilakukan oleh pengurus. Pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.
3. Pengurus
Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota. Tugasnya adalah memimpin jalannya organisasi dan usaha koperasi dengan berpedoman pada keputusan Rapat Anggota. Pengurus bertanggung jawab kepada Rapat
(39)
Anggota dan bertindak atas nama koperasi di muka hukum. Dalam mengelola usaha koperasi, pengurus dapat mengangkat manajer yang professional.
4. Manajer
Manajer diangkat oleh pengurus. Rencana pengangkatan diajukan kepada Rapat Anggota untuk mendapatkan persetujuan. Manajer diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha koperasi dalam rangka melayani anggota. Dalam pekerjaannya, manajer bertanggung jawab kepada pengurus.
Untuk menjalankan usaha koperasi, manajer dapat mengangkat karyawan atas dasar persetujuan pengurus. Manajer dan Karyawan menangani kegiatan operasional dan usaha koperasi, seperti pelaksana pengelola usaha sehari-hari, membuat laporan periodic, merancang anggaran pendapatan dan belanja, serta merundingkan dengan pengurus mengenai program dan kebijakan baru.
5. Komite
Pengurus dengan persetujuan Rapat Anggota dapat membentuk komite (panitia). Komite ini bertugas untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan berdasarkan kebutuhan koperasi. Komite berasal dari anggota-anggota aktif koperasi yang memiliki kemampuan khusus di bidangnya masing-masing.
a. Komite audit. Tugasnya melakukan audit internal terhadap kekayaan koperasi
b. Komite pemilihan. Bertugas mempersiapkan, menangani dan mengawasi
proses pemilihan pengurus dan pengawas, serta mengumumkan hasilnya kepada anggota.
c. Komite kredit. Bertugas melaksanakan kegiatan yang menyangkut pelayanan
pinjaman bagi anggota. Misalnya melakukan penilaian terhadap kelayakan pinjaman yang diajukan anggota.
d. Komite diklat. Bertugas mengelola pendidikan dan pelatihan (Diklat) anggota,
pengurus dan pengawas koperasi.
e. Komite penyempurnaan AD dan ART dalam upaya mengikuti perkembangan
yang terjadi, maka sangat dimungkinkan untuk menyempurnakan AD dan ART.
(40)
3.2. Analisis Sistem
Analisis adalah penguraian dari suatu masalah atau objek yang akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan, hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
3.2.1. Analisis Masalah
Masalah yang ada di PT.Informatika Reka Mandiri yaitu belum adanya suatu sistem aplikasi yang dapat membantu mempermudah berjalannya system koperasi di PT. Informatika Reka Mandiri tersebut, sehingga pengurus koperasi masih kesulitan dalam melakukan update data mengenai jumlah simpanan, pinjaman / piutang dan input data barang koperasi dengan system yang masih konvensional, untuk memecahkan permasalah tersebut akan dibuat aplikasi
Koperasi untuk mempermudah update atau input data pengguna koperasi Informatika Reka Mandiri.
3.2.2. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Analisis prosedur pada sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut, sehingga kelebihan dan kekurangan sistem dapat diketahui.
3.2.3. Analisis Sistem Yang Akan Dibangun
Sistem yang akan dibangun yaitu aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Reka
Mandiri. Proses analisis Koperasi Simpan Pinjam bertujuan untuk mengetahui proses simpan pinjam yang terjadi pada koperasi Reka Mandiri, alur aplikasi
Koperasi Simpan Pinjam Reka mandiri yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
(41)
Gambar 2 Arsitektur Sistem
3.2.4. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Analisis prosedur sangat diperlukan untuk mempermudah pembuatan perancangan sistem, karena dengan menganalisis mulai dari unit terkecil sampai dengan keseluruhan, Berdasarkan metode analisis yang diambil dan digunakan, maka langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan kebutuhan dari pengguna dengan cara menganalisis sistem yang sedang berjalan, kemudian dievaluasi. untuk meningkatkan pelayanan terhadap simpan pinjam, untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut :
Analisis Prosedur Peminjaman adalah sebagai berikut :
1. Anggota yang belum menjadi anggota, mengisi formulir keanggotaan terlebih
dahulu.
2. Formulir dan persyaratan di berikan kepada pengurus koperasi untuk
memeriksa kelengkapan, apabila formulir dan kelengkaan sudah lengkap maka, formulir dan persyaratan di berikan kepada bendahara, dan apabila formulir dan persyatratan kurang lengkap maka pengurus koperasi akan memberkan kembali formlir dan persyaratan kepada anggota untuk di perbaiki/dilengkapi.
3. Apabila formulir dan persyaratan sudah lengkap, pengurus koperasi membuat
kartu anggota dan diberikan kepada anggota.
4. Pengurus koperasi memberikan form pengajuan peminjaman kepada anggota.
Petugas
Koperasi Aplikasi Koperasi Simpan
Pinjam Pada Komputer
akses terkoneksi
Database Loal / di Server
(42)
5. Anggota menerima form pengajuan peminjaman dari pengurus koperasi dan mengisi form pengajuan peminjaman, dan diberikan kembali kepada pengurus koperasi.
6. Pengurus koperasi melakukan pengolahan form pengajuan pinjaman, jika
tidak lengkap maka form tersebut di berikan lagi kepada anggota untuk di perbaiki.
7. Pengurus koperasi memberikan form pangajuan pinjaman kepada bendahara
untuk di ACC dan melakukan pemeriksaan dan melakukan pengaktifan pemotongan gaji perbulan.
8. Pembayaran dilakukan perbulan, bendahara membuat laporan gaji anggota dan
laporan keuangan usaha simpan pinjam (usp) bagi anggota yang melakukan peminjaman.
9. Kwitansi dan Dana cair merupakan bukti penerimaan kas dan input data
pembayaran pinjaman anggota jika dana kurang maka bendahara melakukan update data pembayaran dan melakukan penambahan ke angsuran berikutnya.
10.Bendahara membuat laporan keuangan usp perbulan yang diserahkan kepada
pimpinan koperasi untuk di arsipkan.
3.2.5. Analisis kebutuhan pengguna
Analisis kebutuhan pengguna,bertujuan untuk mengetahui pengguna yang akan berinteraksi atau mengoperasikan aplikasi sistem informasi data bantuan.pengguna yang terlibat adalah user.user akan bertanggung jawab dalam penginputan data tersebut adalah pegawai yang memiliki wewenang sepenuhnya dalam penginputan data bantuan tersebut.
3.2.6. Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional menggambarkan kebutuhan sistem yang menitik-beratkan pada properti perilaku yang dimiliki oleh sistem,
(43)
analisis kekurangan dan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam perancangan sistem yang akan diterapkan.
3.2.6.1. Spesifikasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak digunakan dalam sebuah sistem merupakan kumpulan perintah-perintah yang diberikan kepada perangkat keras agar saling berinteraksi untuk melakukan suatu tugas. Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi Koperasi Simpan Pinjam ini adalah sebagai berikut:
1) Sistem operasi Windows
2) Netbeans 7.0 sebagai platform bahasa pemrograman JAVA
3) XAMPP sebagai database server dari MySQL
4) Browser ( Chrome / Firefox ) digunakan untuk memanggil struktur database
SQL pada localserver phpmyadmin dari XAMPP
3.2.6.2. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah :
No Perangkat Keras Spesifikasi / Keterangan
Processor Prosesor 1,6 GHz
2 Monitor Monitor Resolusi 1024 x 728 Pixels
3 VGA 256 MB
4 Memori 512 GB
5 Keyboard & Mouse P/S atau USB
6 Hardisk 40 GB
7 Jaringan / Modem Untuk koneksi Internet dan akses ke server
(44)
3.2.6.3. Spesifikasi Pengguna ( User )
Spesifikasi pengguna sistem dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja
actor yang terlibat dalam menjalankan system, yaitu :
1. Pengguna aplikasi koperasi simpan pinjam (end user) yaitu pengurus
koperasi yang berlaku juga sebagai admin. Admin sebagai pengelola konten mempunyai kapabilitas dalam mengelola database seperti menambah, mengubah, dan menghapus data melalui aplikasi desktop koperasi simpan pinjam yang telah dibuat.
Berikut ini karakteristik pengguna sistem yang ditunjukkan oleh tabel berikut:
Pengguna Hak Akses Pengalaman
Admin ( petugas Koperasi )
Mengakses data konten aplikasi koperasi melalui aplikasi desktop.
Min. Mengatur dan
memperbaiki data aplikasi koperasi simpan pinjam pada aplikasi desktop.
Tabel 3 Karakteristik Pengguna
3.2.7. Analisis Kebutuhan Fungsional
3.2.7.1. Perancangan Sistem Menggunakan Object Oriented Design
Setelah dilakukan analisa yang ada pada perangkat lunak bahwa untuk
membangun aplikasi forecasting untuk koperasi simpan pinjam reka mandiri ini
dengan menggunakan Object Oriented Design (OOD), maka untuk proses analisis
sampai proses pelaporan dapat digambarkan dengan use case diagram, Activity
(45)
3.3. Pemodelan dan Perancangan Sistem
Pemodelan sistem berfungsi untuk menentukan fungsi-fungsi yang dapat dilakukan oleh sistem pada aplikasi serta menentukan kelas yang dibutuhkan untuk realisasi fungsi-fungsi sistem yang telah dianalisis sebelumnya dan mendeskripsikannya kedalam bentuk diagram.
Pemodelan use case adalah pemodelan sistem dari perspektif pandangan
pemakai akhir (end user). Model use case adalah pandangan dari luar sistem,
sementara model perancangan adalah pandangan dari dalam. Model use case
menangkap penggunaan-penggunaan sistem, sedangkan model rancangan merepresentasikan pembangunan dari sistem.
Use case bekerja dengan skenario. Skenario mendeskripsikan urutan langkah-langkah (proses bisnis) yang dilakukan aktor terhadap sistem maupun sebaliknya, sistem terhadap aktor.
Usecase diagram aplikasi koperasi simpan pinjam Reka Mandiri untuk semua aktor dapat dilihat pada Gambar dibawah ini :
(46)
3.3.1. Login
Fungsi ini melakukan login terhadap user yang menggunakan dan
menjalankan program aplikasi koperasi untuk memastikan bahwa orang yang
bersangkutan benar – benar operator yang memiliki hak akses terhadap perangkat
lunak aplikasi koperas.
a. Use CaseLogin (Authentikasi User)
Authentikasi user merupakan proses pengecekan data user oleh sistem
dengan memasukan username dan password kemudian klik tombol Login,
untuk use caselogin (Authntikasi User) terdapat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4 Use Case Login (Authentikasi User)
b. Skenario login
Skenario merupakan suatu pengambaran langkah-langkah aksi aktor
terhadap sistem login, untuk skenario login dapat dilihat pada tabel scenario
login sebagai berikut:
Identifikasi
Nomor 1
Nama Login
Tujuan Memastikan hak akses User sebagai operator
Deskripsi Sistem menerima data identifikasi user dan berdasarkan data tersebut memutuskan apakah pengguna memiliki hak akses sebagai operator
Tipe
Aktor user, Aplikasi koperasi
Skenario Utama Kondisi awal Aplikasi koperasi baru dinyalakan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
User memasukkan password
Mengecek Password Sistem Perangkat Lunak koperasi
(47)
Memberikan Respon
Memeriksa respons, jika benar maka akan masuk ke dalam aplikasi forecasting dan jika salah maka akan keluar show message (pesan kesalahan) Skenario Alternatif – Autentikasi Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Operator memasukkan lagi password Menampilkan show message gagal dan akan menampilkan password kembali dengan kondisi default
Kondisi akhir Hak akses pengguna sebagai user sudah dipastikan Tabel 4 Skenario Login
c. Activity Diagram Login
Activity diagram login menggambarkan aliran kejadian (flow of events)
pada saat aktor melakukan login, untuk actifity diagram login dapat di lihat
pada gambar activity diagram, sebagai berikut:
(48)
d. Sequence Diagram Login
Sequence diagram login digunakan untuk menunjukan aliran
fungsionalitas dalam use case login user, untuk sequence diagram login user
dapat dilihat pada gambar sequence diagram untuk login user sebagai berikut :
Petugas Koperasi
View Form Login Controller Login
Masukan Username dan Password()
Panggil Control Login()
Memeriksa Username dan Password() Model Login
Panggil proses login()
Aplikasi Koperasi
Proses login benar ()
proses data login user Tampilkan menu()
proses login salah()
tampilkan pesan data login salah ()
tampil pesan data salah()
(49)
3.3.2. Data Anggota
a. Use Case Data Anggota
Use case data anggota merupakan suatu proses untuk memasukan
identitas anggota yang dilakukan oleh user, tetapi untuk melakukan input
data anggota harus melakukan login terlebih dahulu, input data anggota
dilakukan dengan cara memilih menu Master dan pilih data anggota
kemudian klik maka akan muncul form data anggota, user memasukan
identitas anggota dan klik tombol simpan jika telah selesai maka datanya
akan ditampilkan dalam tabel data anggota, untuk gambar use case data
anggota dapat dilihat pada gambar dibawah sebagai berikut :
Gambar 7 Use Case Data Anggota
b. Skenario Data Anggota
Skenario data anggota merupakan suatu pengambaran
langkah-langkah aksi aktor terhadap sistem untuk melakukan input data anggota,
untuk skenario data anggota dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Identifikasi
Nomor 2
Nama Data Anggota
Tujuan Melakukan pemasukkan data anggota. Deskripsi User memasukkan data anggota koperasi Tipe
Aktor User, Sistem Aplikasi koperasi
Skenario Utama Kondisi awal User sudah terautentikasi
(50)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
User memilih menu Master ”data anggota”
Menampilkan form data anggota User memasukkan data anggota
Menampilkan tabel data anggota dalam form data anggota
Sistem memberikan respon
Memberitahu bahwa data yang dimasukkan sudah tersimpan
Kondisi akhir Aplikasi koperasi menyimpan data anggota ke dalam database
Tabel 5 Skenario Data Anggota
c. Activity Diagram Data Anggota
Activity diagram data anggota menggambarkan aliran kejadian (flow of events) pada saat user melakukan aktifitas input data anggota kedalam sistem,
(51)
Gambar 8 Activity Diagram Anggota
d. Sequence Diagram Data Anggota
Sequence diagram data Anggota digunakan untuk menunjukan aliran
fungsionalitas dalam use case data anggota, untuk sequence diagram data
(52)
Petugas Koperasi
View Form Data Anggota Data Anggota Controler Model Data Anggota Isi Data Anggota Basis Data
Pilih Data Anggota()
Panggil control simpan() memeriksa field panggil proses data simpan()
pilih model simpan()
simpan data anggota() proses simpan data anggota ampil pesan data berhasil disimpan()
Pilih Data Anggota()
panggil edit control() memeriksa data anggota() panggil proses update data()
pilih model update()
update data anggota() proses update data anggotan() pilih data anggota()
panggil control cari() periksa model field() panggil proses cari()
panggil model cari() cari data anggota() proses cari data anggota() cari data anggota()
model ada atau tidak() model ada()
model tidak ada() tampilkan data()
tampilkan pesan data yang dicari tidak ada() tampil pesan()
tampil data()
pilih data anggota()
panggil controler hapus() memeriksa data anggota() panggil proses hapus()
pilih model hapus()
hapus data anggota() proses hapus data anggota tampilkan pesan data berhasil dihapus()
tampil pesan data berhasil dihapus()
Gambar 9 Sequence Diagram Data Anggota
3.3.3. Data Petugas
a. Use Case Data Petugas
Use case data petugas merupakan suatu proses untuk membatasi
aktifitas antara admin dan user, jika melakukan input data petugas harus
(53)
data petugas, maka akan muncul form data petugas, user memasukan
identitas data petugas dan klik tombol simpan jika telah selesai maka datanya
akan ditampilkan dalam tabel data petugas, untuk gambar use case data
petugas dapat dilihat pada gambar dibawah sebagai berikut :
Gambar 10 Use Case Data Petugas
b. Skenario Data Petugas
Skenario data petugas merupakan suatu pengambaran langkah-langkah
aksi aktor terhadap sistem untuk melakukan input data petugas, untuk skenario
data petugas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Identifikasi
Nomor 3
Nama Data Petugas
Tujuan Melakukan pemasukkan data petugas Deskripsi User memasukkan data petugas koperasi Tipe
Aktor User, Sistem Aplikasi koperasi
Skenario Utama Kondisi awal User sudah terautentikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
User memilih menu Master ”data petugas”
Menampilkan form data petugas User memasukkan data petugas
Menampilkan tabel data petugasdalam form data petugas
(54)
Memberitahu bahwa data yang dimasukkan sudah tersimpan
Kondisi akhir Aplikasi koperasi menyimpan data petugas ke dalam database
Tabel 6 Skenario Data Petugas
c. Activity Diagram Data Petugas
Activity diagram data petugas menggambarkan aliran kejadian (flow of events) pada saat user melakukan aktifitas input data anggota kedalam sistem,
untuk actifity diagram data petugas dapat di lihat pada gambar dibawah ini:
(55)
d. Sequence Diagram Data Petugas
Sequence diagram data Petugas digunakan untuk menunjukan aliran
fungsionalitas dalam use case data petugas, untuk sequence diagram data
petugas dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Petugas Koperasi
View Form Data Petugas Data Petugas Controler Model Data Petugas Isi Data Petugas Basis Data
Pilih Data Petugas()
Panggil control simpan() memeriksa field panggil proses data simpan()
pilih model simpan()
simpan data petugas() proses simpan data petugas ampil pesan data berhasil disimpan()
Pilih Data Petugas()
panggil edit control() memeriksa data petugas() panggil proses update data()
pilih model update()
update data petugas() proses update data petugas()
pilih data petugas()
panggil controler hapus() memeriksa data petugas() panggil proses hapus()
pilih model hapus()
hapus data petugas() proses hapus data petugas tampilkan pesan data berhasil dihapus()
tampil pesan data berhasil dihapus()
Gambar 12 Sequence Diagram Data Petugas
3.3.4. Data Transaksi Simpan
a. Use Case Data Transaksi Simpan
Use case data transaksi simpan merupakan suatu proses untuk
(56)
transaksi simpanharus login terlebih dahulu, kemudian pilih menu Transaksi
kemudian pilih simpan, maka akan muncul form data transaksi simpan, user
memasukan identitas data simpan dan klik tombol simpan jika telah selesai
maka datanya akan ditampilkan dalam tabel data transaksi simpan, untuk
gambar use case data transaksi simpan dapat dilihat pada gambar dibawah
sebagai berikut :
Gambar 13 Use Case Transaksi Simpan
b. Skenario Data Transaksi Simpan
Skenario data transaksi simpan merupakan suatu pengambaran
langkah-langkah aksi aktor terhadap sistem untuk melakukan input data transaksi
simpanan anggota, untuk skenario data transaksi simpanan anggota dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Identifikasi
Nomor 4
Nama Data Transaksi Simpan
Tujuan Melakukan pemasukkan data transaksi simpanan anggota Deskripsi User memasukkan data transaksi simpanan anggota koperasi Tipe
Aktor User , Sistem Aplikasi koperasi
Skenario Utama Kondisi awal User sudah terautentikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
User memilih menu Transaksi ”Simpan ”
Menampilkan form data simpanan User memasukkan data simpanan
(57)
Menampilkan tabel data simpanan anggota dalam form data simpanan anggota
Sistem memberikan respon
Memberitahu bahwa data yang dimasukkan sudah tersimpan
Kondisi akhir Aplikasi koperasi menyimpan data simpanan ke dalam database
Tabel 7 Skenario Data Transaksi Simpan
c. Activity Diagram Data Transaksi Simpan
Activity diagram data transaksi simpanan anggota menggambarkan
aliran kejadian (flow of events) pada saat user melakukan aktifitas input data
transaksi simpanan anggota kedalam sistem, untuk actifity diagram data
transaksi simpanan anggota dapat di lihat pada gambar dibawah ini:
(58)
d. Sequence Diagram Data Transaksi Simpanan Anggota
Sequence diagram data transaksi simpanan anggota digunakan untuk
menunjukan aliran fungsionalitas dalam use case data transaksi simpanan
anggota, untuk sequence diagram data transaksi simpanan anggota dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
Petugas Koperasi
View Form Transaksi Simpan Transaksi Simpan Controler Model Transaksi SImpan Isi Data Transaksi simpan Basis Data
Pilih Transaksi Simpan()
Panggil control simpan() memeriksa field panggil proses data simpan()
pilih model simpan()
simpan data transaksi simpan() proses simpan data transaksi simpan ampil pesan data berhasil disimpan()
Pilih Transaksi Simpan()
panggil edit control() memeriksa data transaksi simpan() panggil proses update data()
pilih model update()
update data transaksi simpan() proses update data transaksi simpan() pilih data transaksi simpan()
panggil control cari() periksa model field() panggil proses cari()
panggil model cari() cari data transaksi simpan() proses cari data transaksi simpan() cari data transaksi simpan()
model ada atau tidak() model ada()
model tidak ada() tampilkan data()
tampilkan pesan data yang dicari tidak ada() tampil pesan()
tampil data()
pilih data transaksi simpan()
panggil controler hapus() memeriksa data transaksi simpan() panggil proses hapus()
pilih model hapus()
hapus data transaksi simpan() proses hapus data transaksi simpan() tampilkan pesan data berhasil dihapus()
tampil pesan data berhasil dihapus()
(59)
3.3.5. Data Transaksi Pinjam
a. Use Case Data Transaksi Pinjam
Use case data transaksi pinjam merupakan suatu proses untuk
membatasi aktifitas antara admin dan user, jika melakukan input data
transaksi pinjam harus login terlebih dahulu, kemudian pilih menu Transaksi
kemudian pilih pinjam, maka akan muncul form data transaksi pinjam, user
memasukan identitas data pinjam dan klik tombol simpan jika telah selesai
maka datanya akan ditampilkan dalam tabel data pinjam, untuk gambar use
case data transaksi pinjam dapat dilihat pada gambar dibawah sebagai berikut :
Gambar 16 Use Case Transaksi Pinjam
b. Skenario Data Transaksi Pinjam
Skenario data transaksi pinjam merupakan suatu pengambaran
langkah-langkah aksi aktor terhadap sistem untuk melakukan input data transaksi
pinjaman anggota, untuk skenario data transaksi pinjaman anggota dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Identifikasi
Nomor 5
Nama Data Transaksi Pinjam
Tujuan Melakukan pemasukkan data transaksi pinjaman anggota Deskripsi User memasukkan data transaksi pinjaman anggota koperasi
(60)
Tipe
Aktor User , Sistem Aplikasi koperasi
Skenario Utama Kondisi awal User sudah terautentikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
User memilih menu Transaksi ”pinjam”
Menampilkan form data pinjaman User memasukkan data pinjaman
Menampilkan tabel data pinjaman dalam form data pinjaman Sistem memberikan respon
Memberitahu bahwa data yang dimasukkan sudah tersimpan
Kondisi akhir Aplikasi koperasi menyimpan data pinjaman ke dalam database
Tabel 8 Skenario Data Transaksi Pinjam
c. Activity Diagram Data Transaksi Pinjam
Activity diagram data transaksi pinjaman anggotamenggambarkan aliran
kejadian (flow of events) pada saat user melakukan aktifitas input data
transaksi pinjaman anggota kedalam sistem, untuk actifity diagram data
(61)
Gambar 17 Activity Diagram Transaksi Pinjam
d. Sequence Diagram Data Transaksi Pinjaman Anggota
Sequence diagram data transaksi pinjaman anggota digunakan untuk
menunjukan aliran fungsionalitas dalam use case data transaksi pinjaman
anggota, untuk sequence diagram data transaksi pinjaman anggota dapat
(62)
Petugas Koperasi
View Form Transaksi Pinjam Transaksi PinjamControler Model Transaksi Pinjam Isi Data Transaksi Pinjam Basis Data
Pilih Transaksi Pinjam()
Panggil control Pinjam() memeriksa field panggil proses data simpan()
pilih model simpan()
simpan data transaksi Pinjam() proses simpan data transaksi Pinjam tampil pesan data berhasil disimpan()
Pilih Transaksi Pinjam()
panggil edit control() memeriksa data transaksi Pinjam() panggil proses update data()
pilih model update()
update data transaksi Pinjam()
proses update data transaksi Pinjam() pilih data transaksi Pinjam()
panggil control cari() periksa model field() panggil proses cari()
panggil model cari() cari data transaksi Pinjam() proses cari data transaksi Pinjam() cari data transaksi Pinjam()
model ada atau tidak() model ada()
model tidak ada() tampilkan data()
tampilkan pesan data yang dicari tidak ada() tampil pesan()
tampil data()
pilih data transaksi Pinjam()
panggil controler hapus() memeriksa data transaksi Pinjam() panggil proses hapus()
pilih model hapus()
hapus data transaksi Pinjam() proses hapus data transaksi Pinjam() tampilkan pesan data berhasil dihapus()
tampil pesan data berhasil dihapus() pilih transaksi pinjam()
panggil controller hitung()
memeriksa data inputan besar pinjaman() panggil proses hitung()
pilih model hitung()
hitung untuk total pinjaman()
proses hitung jumlah pinjaman()
tampilkan total pinjaman() tampil total pinjaman()
(63)
3.3.6. Data Transaksi Penjualan Barang
a. Use Case Data Transaksi Penjualan Barang
Use case data transaksi penjualan barang merupakan suatu proses untuk
membatasi aktifitas antara admin dan user, jika melakukan input data
transaksi penjualan barang harus login terlebih dahulu, kemudian pilih menu
Transaksi kemudian pilih penjualan barang, maka akan muncul form data
transaksi penjualan barang, user memasukan identitas data penjualan barang
dan klik tombol simpan jika telah selesai maka datanya akan ditampilkan
dalam tabel data penjualan barang, untuk gambar use case data transaksi
penjualan barang dapat dilihat pada gambar dibawah sebagai berikut :
Gambar 19 Use Case Transaksi Penjualan Barang
b. Skenario Data Transaksi Penjualan Barang
Skenario data transaksi penjualan barang merupakan suatu pengambaran
langkah-langkah aksi aktor terhadap sistem untuk melakukan input data
transaksi penjualan barang, untuk skenario data transaksi penjualan barang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Identifikasi
Nomor 6
Nama Data Transaksi Penjualan Barang
Tujuan Melakukan pemasukkan data transaksi penjualan barang Deskripsi User memasukkan data transaksi penjualan barang koperasi Tipe
(64)
Skenario Utama Kondisi awal User sudah terautentikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
User memilih menu Transaksi ”penjualan barang”
Menampilkan form data penjualan barang
User memasukkan data penjualan barang
Menampilkan tabel data penjualan barang dalam form data penjualan barang
Sistem memberikan respon
Memberitahu bahwa data yang dimasukkan sudah tersimpan
Kondisi akhir Aplikasi koperasi menyimpan data penjualan barang ke dalam database
Tabel 9 Skenario Data Transaksi Pinjam
c. Activity Diagram Data Transaksi Penjualan Barang
Activity diagram data transaksi penjualan barangmenggambarkan aliran
kejadian (flow of events) pada saat user melakukan aktifitas input data
transaksi penjualan barang kedalam sistem, untuk actifity diagram data
(65)
Gambar 20 Activity Diagram Transaksi Penjualan Barang
d. Sequence Diagram Data Transaksi Penjualan Barang
Sequence diagram data transaksi penjualan barang digunakan untuk
menunjukan aliran fungsionalitas dalam use case data transaksi penjualan
barang, untuk sequence diagram data transaksi penjualan barang dapat dilihat
(66)
Petugas Koperasi
View Form Penjualan Barang Penjualan Barang Controler Model Penjualan Barang Isi Data Penjualan Barang Basis Data
Pilih Penjualan barang ()
Panggil control Penjualan barang () memeriksa field panggil proses data simpan()
pilih model simpan()
simpan data Penjualan barang () proses simpan data Penjualan barang tampil pesan data berhasil disimpan()
Pilih Penjualan barang ()
panggil edit control() memeriksa data inputan () panggil proses update data()
pilih model update()
update data Penjualan barang ()
proses update data Penjualan barang () pilih data Penjualan barang ()
panggil control tambah() periksa model field() panggil proses tambah()
panggil model tambah()tambah data Penjualan barang () proses tambah Penjualan barang ()
pilih data Penjualan barang ()
panggil controler hapus() memeriksa data Penjualan barang () panggil proses hapus()
pilih model hapus()
hapus data Penjualan barang () proses hapus data Penjualan barang m() tampilkan pesan data berhasil dihapus()
tampil pesan data berhasil dihapus()
Gambar 21 Sequence Diagram Transaksi Penjualan Barang
3.3.7. Data Jenis Barang
a. Use Case Data Jenis Barang
Use case data jenis barang merupakan suatu proses untuk membatasi
aktifitas antara admin dan user, jika melakukan input data jenis barang harus
login terlebih dahulu, kemudian pilih menu Transaksi kemudian pilih jenis
(67)
identitas data jenis barang dan klik tombol simpan jika telah selesai maka
datanya akan ditampilkan dalam tabel data jenis barang, untuk gambar use
case data transaksi jenis barang dapat dilihat pada gambar dibawah sebagai berikut :
Gambar 22 Use Case Data Jenis Barang
b. Skenario Data Jenis Barang
Skenario data jenis barang merupakan suatu pengambaran
langkah-langkah aksi aktor terhadap sistem untuk melakukan input data jenis barang,
untuk skenario data jenis barang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Identifikasi
Nomor 7
Nama Data Jenis Barang
Tujuan Melakukan pemasukkan data jenis barang Deskripsi User memasukkan data jenis barang di koperasi Tipe
Aktor User , Sistem Aplikasi koperasi
Skenario Utama Kondisi awal User sudah terautentikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
User memilih menu Transaksi ”jenis barang”
Menampilkan form data jenis barang User memasukkan data jenis barang
Menampilkan tabel data jenis barang dalam form data jenis barang Sistem memberikan respon
(68)
Memberitahu bahwa data yang dimasukkan sudah tersimpan Kondisi akhir Aplikasi koperasi menyimpan data jenis barang ke dalam
database
Tabel 10 Skenario Data Transaksi Pinjam c. Activity Diagram Data Jenis Barang
Activity diagram data jenis barangmenggambarkan aliran kejadian (flow of events) pada saat user melakukan aktifitas input data jenis barang kedalam
sistem, untuk actifity diagram jenis barangdapat di lihat pada gambar dibawah
ini:
(69)
d. Sequence Diagram Data Jenis Barang
Sequence diagram data jenis barang digunakan untuk menunjukan aliran
fungsionalitas dalam use case data jenis barang, untuk sequence diagram data
jenis barang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Petugas Koperasi
View Form Data Jenis
Barang Data Jenis Barang Controler Model Data Jenis Barang Isi Data Jenis Barang Basis Data
Pilih Data Jenis Barang()
Panggil control simpan() memeriksa field panggil proses data simpan()
pilih model simpan()
simpan data Jenis Barang() proses simpan data Jenis Barang ampil pesan data berhasil disimpan()
Pilih Data Jenis Barang()
panggil edit control() memeriksa data Jenis Barang() panggil proses update data()
pilih model update()
update data Jenis Barang() proses update data Jenis Barang()
pilih data jenis barang()
panggil controler hapus() memeriksa data jenis barang() panggil proses hapus()
pilih model hapus()
hapus data jenis barang() proses hapus data jenis barang tampilkan pesan data berhasil dihapus()
tampil pesan data berhasil dihapus()
Gambar 24 Sequence Diagram Input Nama Jenis Barang
3.3.8. Input Data Pembelian Barang
a. Use Case Input Data Pembelian Barang
Use case input data barang merupakan suatu proses untuk membatasi
aktifitas antara admin dan user, jika melakukan input input data barangharus
(70)
data barang, maka akan muncul form input data barang, petugas memasukan
identitas data barang dan klik tombol simpan jika telah selesai maka datanya
akan ditampilkan dalam tabel data barang, untuk gambar use case input data
barang dapat dilihat pada gambar dibawah sebagai berikut :
Gambar 25 Use Case Input Data Pembelian Barang
b. Skenario Input Data Pembelian Barang
Skenario input data barang merupakan suatu pengambaran langkah-langkah aksi aktor terhadap sistem untuk melakukan input data barang, untuk skenario input data barang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Identifikasi
Nomor 8
Nama Input Data Barang
Tujuan Melakukan pemasukkan input data barang Deskripsi User memasukkan input data barang di koperasi Tipe
Aktor User , Sistem Aplikasi koperasi
Skenario Utama Kondisi awal User sudah terautentikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
User memilih menu Transaksi ”input data barang”
Menampilkan form input data barang User memasukkan data barang
Menampilkan tabel input data barang dalam form input data barang Sistem memberikan respon
(1)
E. Implementasi Menu Data Barang
Gambar 59 Implementasi Menu Data Barang
F. Implementasi Menu Data Anggota
(2)
G. Implementasi Menu Data Petugas
Gambar 61 Implementasi Menu Data Petugas
H. Implementasi Menu Transaksi Simpan
(3)
I. Implementasi Menu Transaksi Pinjam
Gambar 63 Implementasi Menu Transaksi Pinjam
J. Implementasi Menu Transaksi Penjualan Barang
(4)
K. Implementasi Menu Data Barang Jenis Barang
Gambar 65 Implementasi Menu Data Barang Jenis Barang
L. Implementasi Menu Data Barang Input Pembelian Data Barang
(5)
M. Implementasi Menu Data barang Input Data Brang
(6)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran untuk perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih lanjut.
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi koperasi simpan pinjam reka mandiri dapat membantu dalam pengolahan data penjualan dan pembelian barang, namun dalam kegiatan simpan dan pinjam aplikasi ini belum mencapai tujuan yang dinginkan oleh petugas koperasi ( keinginan user ), maka dari itu perlu adanya penelitian dan pengembangan lebih lanjut.
1.2. Saran
Sistem aplikasi koperasi simpan pinjam yang dibangun ini masih memiliki kekurangan, baik dari segi fungsionalitas dan keamanan data. Dalam pembuatan Aplikasi koperasi simpan pinjam ini masih banyak hal yang dapat dikembangkan, seperti :
1. Aplikasi ini hendaknya dilengkapi dengan sistem keamanan data yang lebih baik.
2. Aplikasi ini hendaknya dilengkapi dengan fitur backup data, guna menanggulangi jika terjadi data corrupt atau kehilangan data.
3. Serta saran yang diberikan oleh pembimbingan dilapangan kerja adalah semoga aplikasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut agar fungsionalitasnya dapat berjalan dengan lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan user ( petugas koperasi ).