Biaya dalam Akuntansi Lingkungan
f. Biaya Tak Berwujud
Less Tangible Costs
Biaya tak berwujud adalah biaya internal dan eksternal yang tak berwujud. Kategori biaya ini sangat sulit diukur yang biasanya
tidak ditemukan dalam sistem informasi perusahaan tetapi berpotensi signifikan. Contoh biaya kategori ini adalah biaya
yang timbul karena adanya kewajiban untuk mematuhi peraturan pemerintah agar di masa depan tidak muncul masalah
lingkungan, biaya yang timbul untuk menjaga citra perusahaan, dan ketidakhadiran pekerja karena sakit yang berhubungan
dengan polusi. Tabel 2.1 Biaya lingkungan menurut
International Guidance Document- Environmental Management Accounting
dari IFAC
Biaya Lingkungan Biaya Bahan Output Produk
Material Cost of Product Output
Biaya bahan mentah dan bahan pembantu Biaya bahan pembungkus
Biaya air bila air adalah output produk Biaya Bahan Output Non Produk
Material Cost of Non Product Output
Biaya bahan mentah dan bahan pembantu Biaya bahan pembungkus
Biaya bahan operasi Biaya air dan energi
Biaya pemrosesan Biaya Pengendalian Limbah dan Emisi
Waste and Emission Control Costs
Depresiasi peralatan pengendalian limbah Biaya bahan operasi
Biaya air dan energi Biaya tenaga internal
Biaya jasa eksternal Biaya perijinan dan pajak
Biaya asuransi Biaya pemulihan dan kompensasi
Tabel 2.1 Biaya lingkungan menurut
International Guidance Document- Environmental Management Accounting
dari IFAC Lanjutan
Biaya Pencegahan dan Pengelolaan Lingkungan
Prevention and other Environmental Management Costs
Biaya depresiasi peralatan Biaya bahan operasi, air dan energi
Biaya tenaga internal Biaya jasa eksternal
Biaya lainnya Biaya Penelitian dan Pengembangan
Research and Development Costs
Biaya penelitian dan pengembangan Biaya Tak Berwujud
Less Tangible Costs
Biaya Tak Berwujud
4. Pengakuan dan Pengukuran Biaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pertambangan Umum Menurut Exposure Draft PSAK 33 tentang Akuntansi
Pertambangan Umum tahun 2011, biaya pengelolaan lingkungan hidup harus diakui jika:
a. Terdapat petunjuk yang kuat bahwa telah timbul kewajiban
pada tanggal pelaporan keuangan akibat kegiatan yang telah dilakukan.
b. Terdapat dasar yang wajar untuk menghitung jumlah
kewajiban yang timbul. Taksiran biaya untuk pengelolaan hidup yang timbul sebagai
akibat kegiatan eksplorasi dan pengembangan diakui sebagai aset. Sedangkan taksiran biaya untuk pengelolaan lingkungan hidup yan timbul
sebagai akibat kegiatan produksi tambang diakui sebagai beban.
5. Laporan Biaya Lingkungan
Pelaporan biaya lingkungan merupakan suatu hal yang penting jika sebuah organisasi serius memperbaiki kinerja lingkungannya dan
mengendalikan biaya lingkungannya Hansen dan Mowen, 2009:416. Laporan biaya lingkungan berdasarkan kategori memberikan dua
hasil yang penting, yaitu: a.
Dampak biaya lingkungan terhadap profitabilitas perusahaan. b.
Jumlah relatif yang dihabiskan untuk setiap kategori Laporan biaya lingkungan sesuai
International Guidance Document-Environmental Management Accounting
dari IFAC dapat dilihat pada tabel 2.2
Tabel 2.2 Laporan biaya lingkungan sesuai
International Guidance Document- Environmental Management Accounting
dari IFAC Biaya lingkungan
Presentase dari biaya operasional
Biaya Bahan Output Produk
Material Cost of Product Output
Biaya bahan mentah dan bahan pembantu xxx
xxx Biaya bahan pembungkus
xxx xxx
Biaya air bila air adalah output produk xxx
xxx
xxx xxx
Biaya Bahan Output Non Produk
Material Cost of Non Product Output
Biaya bahan mentah dan bahan pembantu xxx
xxx Biaya bahan pembungkus
xxx xxx
Biaya bahan operasi xxx
xxx Biaya air dan energi
xxx xxx
Biaya pemrosesan xxx
xxx
xxx xxx
Biaya Pengendalian Limbah dan Emisi
Waste and Emission Control Costs
Depresiasi peralatan pengendalian limbah xxx
xxx Biaya bahan operasi
xxx xxx
Tabel 2.2 Laporan biaya lingkungan sesuai
International Guidance Document- Environmental Management Accounting
dari IFAC Lanjutan Biaya lingkungan
Presentase dari biaya operasional
Biaya air dan energi xxx
xxx Biaya tenaga internal
xxx xxx
Biaya jasa eksternal xxx
xxx Biaya perijinan dan pajak
xxx xxx
Biaya asuransi xxx
xxx Biaya pemulihan dan kompensasi
xxx xxx
xxx xxx
Biaya Pencegahan dan Pengelolaan Lingkungan
Prevention and other Environmental Management Costs
Biaya depresiasi peralatan xxx
xxx Biaya bahan operasi, air dan energi
xxx xxx
Biaya tenaga internal xxx
xxx Biaya jasa eksternal
xxx xxx
Biaya lainnya xxx
xxx
xxx xxx
Biaya Penelitian dan Pengembangan
Research and Development Costs
Biaya penelitian dan pengembangan xxx
xxx
xxx xxx
Biaya Tak Berwujud
Less Tangible Costs
Biaya Tak Berwujud xxx
xxx
xxx xxx
Jumlah Biaya Lingkungan xxx
xxx
Pelaporan biaya lingkungan memberikan dua hasil yang penting, yaitu dampak biaya lingkungan terhadap profitabilitas perusahaan dan
jumlah relatif yang dihabiskan untuk setiap kategori. Dari sudut pandang praktis, biaya lingkungan akan menerima perhatian manajemen jika
jumlahnya signifikan Hansen dan Mowen 2009: 416.
D.
Environmental Management
Accounting
Akuntansi Manajemen
Lingkungan
a. Pengertian Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen digunakan sebagai alat bantu pengambilan keputusan manajemen. Informasi yang dihasilkan akuntansi manajemen
berbeda dengan informasi yang dihasilkan akuntansi keuangan. Menurut Salman dan Farid 2016:7, “sistem akuntansi manajemen menghasilkan
informasi untuk pengguna internal, seperti manajer, eksekutif, dan pekerja. Akuntansi manajemen secara spesifik mengidentifikasi, mengumpulkan,
mengukur, mengklasifikasikan, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan,
dan membuat keputusan”.
Masukan dan proses pada akuntansi manajemen tidak tergantung pada prinsip-prinsip akuntansi, hanya disesuaikan dengan kebutuhan
manajer dan kantor pusat. Akuntansi manajemen menghasilkan jenis informasi berupa keuangan dan non-keuangan serta dapat bersifat lebih
subjektif. Walaupun akuntansi manajemen juga mencatat dan melaporkan kejadian-kejadian yang telah terjadi seperti akuntansi keuangan, tetapi
akuntansi manajemen lebih menekankan pada penyediaan informasi kegiatan-kegiatan masa mendatang. Akuntansi manajemen menyediakan
ukuran dan laporan internal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, lini produk, departemen,dan manajer. Pada akuntansi
manajemen
,
informasi yang sangat terinci dibutuhkan dan disediakan dalam rangka evaluasi kinerja.
Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal, yaitu: obyek informasi produk, departeen, aktivitas, alternatif yang
akan dipilih, dan wewenang manajer. Oleh karena itu, Salman dan Farid 2016: 9 membagi informasi akuntansi manajemen menjadi tiga tipe
informasi, yaitu: a.
Informasi akuntansi penuh
full accounting information
Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi
penuh yang berisi informasi masa lalu, bermanfat untuk menganalisis kemampuan menghasilkan laba dan menjawab
penentuan harga jual. Sedangkan informasi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang untuk penyusunan rencana atau
program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer intenal, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah.
b. Informasi akuntansi diferensial
differential accounting
information
Informasi akuntansi diferensial adalah taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, danatau biaya dalam alternatif tindakan yang
lain. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok, yaitu informasi masa yang akan datang dan informasi
yang berbeda di antara alternatif yang dihadapioleh pengambil keputusan.
c. Informasi
akuntansi pertanggungjawaban
responbility accounting inforation
Informasi akuntansi pertanggungjawaban adalah informasi aktiva, pendapatan, danatau biaya yang dihubungkan dengan
manajer yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan
informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena informasi tersebut menekankan hubungan antara inforasi
keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaan.
b. Karakteristik Informasi
Management Accounting
Kualitas informasi sangat menentukan kualitas keputusan yang diambil oleh manajemen. Agar keputusan berkualitas maka informasi
akuntansi manajemen seharusnya memiliki karakteristik
relevance, accurancy, timeliness, understandability,
dan
cost-effectiveness
Sugiri dan Sulastiningsih, 2004: 9-10
.
a.
Relevance
Informasi haruslah mepunyai sifat relevansi keterkaitan dengan keputusan yang akan dibuat. Informasi dianggap relevan
oleh akuntansi manajemen bila berkaitan dengan hal-hal yang akan terjadi dan berbeda di antara pelbagai alternatif.
b.
Accuracy
Keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, bukan masa yang telah lewat. Oleh karena itu, informasi yang
dibutuhkan adalah informasi tentang hal-hal yang akan datang sesuai keputusan yang akan dibuat.
c.
Timeliness
Informasi harus
mempunyai sifat
timeliness
atau ketepatwaktuan, disampaikan tepat waktu, dalam arti bahwa
informasi harus disajikan sebelum ia kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan.
d.
Understandability
Meskipun manajemen pada umumnya ahli di bidang bisnis, namun tidak tertutup kemungkinan mereka tidak tahu persis
istilah-istilah akuntansi. Cara penyajiannya harus sedemikian rupa sehingga manajemen memahami maksud dan makna istilah-
istilah yang dipakai. e.
Cost-effectiveness
Manfaat informasi akuntansi manajemen harus melebihi kos untuk memperolehnya. Informasi tidak berguna jika dihasilkan
dengan pengorbanan yang melebihi manfaatnya. Oleh karena itu, akuntansi manajemen harus dirancang sedemikian rupa agar kos
untuk memperoleh informasi yang relevan tidak melebihi manfaatnya.
c. Pengertian
Environmental Management
Accounting
Akuntansi Manajemen LingkunganEMA
Environmental management accounting
Akuntansi Manajemen LingkunganEMA adalah salah satu subsistem dari akuntansi lingkungan
yang menjelaskan sejumlah persoalan mengenai penguantifikasian dampak-dampak bisnis perusahaan ke dalam sejumlah unit moneter. EMA
juga merupakan bagian dari akuntansi manajemen yang menitikberatkan pada informasi-informasi lingkungan dan menyediakan informasi tersebut
bagi pengambil keputusan lingkungan dalam suatu perusahaan. EMA membantu para pelaku bisnis atau manajer mengumpulkan, menganalisa,
dan menghubungkan antara aspek lingkungan dengan informasi moneter maupun fisik dan menggunakannya dalam pengambilan keputusan.
Dalam dunia bisnis yang ideal, perusahaan-perusahaan cenderung akan menggambarkan aspek lingkungan dalam proses akuntansi mereka
melalui sejumlah pengidentifikasian terhadap biaya-biaya, produk- produk, proses-proses, dan jasa. Meskipun sistem akuntansi konvensional
memiliki peran penting dalam perkembangan dunia bisnis, akan tetapi sistem konvensional yang ada tidak cukup mampu untuk disesuaikan pada
biaya-biaya lingkungan dan sebagai hasilnya hanya mampu menunjukkan akun untuk biaya umum tak langsung. EMA dikembangkan untuk
berbagai keterbatasan dalam akuntansi konvensional.
d. Manfaat Akuntansi Manajemen Lingkungan
Ikhsan 2008: 112 menyebutkan beberapa manfaat Akuntansi Manajemen Lingkungan bagi industri adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan secara akurat meneliti dan mengatur penggunaan
arus tenaga dan bahan-bahan, termasuk polusisisa volume, jenis- jenis lain dan sebagainya.
b. Kemampuan secara akurat mengidentifikasi, mengestimasi,
mengalokasikan, mengatur atau mengurangi biaya-biaya, khususnya biaya yang berhubungan dengan lingkungan.
c. Informasi yang lebih akurat dan lebih menyeluruh dalam
mendukung penetapan dari dan keikutsertaan di dalam program- program sukarela, penghematan biaya untuk memperbaiki kinerja
lingkungan. d.
Informasi yang lebih akurat dan menyeluruh untuk mengukur dan melaporkan kinerja lingkungan, seperti meningkatkan citra
perusahaan pada
stakeholder
, pelanggan, masyarakat lokal, karyawan, pemerintah dan penyedia keuangan.