Produk BBM kilang
Refinery Unit
IV Cilacap disalurkan melalui jalur pipa oleh Pertamina Marketing Trading ke wilayah barat dari
Cilacap ke Tasikmalaya Padalarang Bandung, sedangkan ke wilayah timur dari Cilacap ke Maos Rewulu Yogyakarta menuju Teras Boyolali.
Dari depot-depot yang ada kemudian BBM disalurkan ke SPBU-SPBU yang tersebar diseluruh wilayah baik melalui transportasi kereta api,
maupun mobil tangki. Sedangkan produk Non BBM dan petrokimia disalurkan dengan
menggunakan kapal tanker, dan sebagian lagi melalui jalur transportasi darat.
Produk BBM sepenuhnya dipergunakan untuk kebutuhan dalam negeri, sedangkan produk non BBM maupun petrokimia sebagian
dipasarkan di dalam negeri, dan sebagian lagi di ekspor.
H. Ketenagakerjaan Perusahaan
Per 31 Desember 2015, Pertamina RU IV memperkerjakan total 3.511 pekerja, dengan 1.569 45 diantaranya merupakan pekerja tetap di wilayah
operasionalnya di Cilacap. Rincian demografis pekerja dijabarkan dalam tabel 4.2 dan tabel 4.3
Tabel 4.2 Total pekerja berdasarkan kontrak kerja Pekerja Tetap
Pekerja
Outsourcing
Total Waktu
Tertentu PWT
Waktu Tidak Tertentu
PWTT Tenaga
Kerja Jasa Penunjang
TKJP Badan Usaha
Jasa Pengamanan
BUJP 127
1.442 1.726
216 3.511
Sumber: Pertamina RU IV Cilacap
Tabel 4.3 Total Pekerja berdasarkan kontrak kerja dan
gender
Kontrak Kerja Laki-laki
Perempuan Total
PWTT 1.407
35 1.442
PWT 108
19 127
Outsourcing
1.746 196
1.942 Total
3.045 250
3.511 Sumber: Pertamina RU IV Cilacap
I. Finance Perusahaan
PT Pertamina PERSERO menggunakan software My SAP. My SAP adalah suatu software yang dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi
dalam menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif.
J. Pengelolaan Limbah
PT Pertamina Persero RU IV Cilacap telah melakukan pengembangan Sistem Manajemen Mutu Lingkungan dengan standar persyaratan
internasional ISO 14001 dan dengan diterapkannya suatu standar Sistem Manajemen Mutu Lingkungan yang telah mendapatkan sertifikasi sebagai
tools
untuk aplikasi manajerialnya. Penerapan Sistem Manajemen Mutu Lingkungan di PT Pertamina RU IV Cilacap antara lain seperti adanya
pencatatan data buangan sisa-sisa produksi dari tiap bagian produksi. Pihak manajemen PT Pertamina RU IV Cilacap juga selalu mengeluarkan kebijakan
yang berkaitan dengan Sistem Manajemen Mutu Lingkungan sebagai pedoman bagi seluruh pekerja PT Pertamina RU IV Cilacap untuk bekerja. Metode
pengolahan limbah secara fisika, kimia dan biologi juga digunakan oleh PT
Pertamina Persero RU IV Cilacap dengan menggunakan unit-unit pengolahan limbah.
Pengolahan limbah yang baik dan cermat di sepanjang rantai produksi merupakan hal yang krusial bagi keberlanjutan operasi Pertamina RU IV
Cilacap, mengingat terjadinya kebocoran limbah dan bahan lainnya yang tidak diinginkan ke lingkungan sekitar dapat berdampak negatif terhadap reputasi
Pertamina RU IV Cilacap. Di tahun 2015, tidak ada tumpahan limbah yang ditimbulkan oleh Pertamina RU IV Cilacap, baik dalam maupun di luar
wilayah operasionalnya. Limbah yang dihasilkan oleh Pertamina RU IV Cilacap dapat diklasifikasi menjadi tiga, yaitu:
1. Limbah cair
Limbah cair dari Pertamina RU IV disalurkan ke badan air Sungai Donan, Kabupaten Cilacap, sebagai lokasi pembuangan akhir. Sebelum dibuang ke
badan air, kualitas air limbah dipastikan telah sesuai dengan sejumlah parameter yang mencakup:
a. Air limbah drainase minyak dan lemak, karbon organik total;
b. Air limbah proses BOD5, COD, minyak dan lemak, sulfida terlarut,
amonia, phenol total, pH; dan c.
Air pendingin residu klorin, karbon organik total. Total volume air limbah yang dilepaskan ke badan air oleh Pertamina
RU IV di tahun 2015 adalah 120.531.075 m
3
. Hingga akhir tahun 2015, Pertamina RU IV tidak menyalurkan ke pihak lain untuk dipergunakan
kembali ke pihak lain.
2. Limbah gas
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Pertamina RU IV menghasilkan emisi CO2 dan gas-gas rumah kaca GRK yang sejenis ke
atmosfer dalam jumlah yang signifikan, mencapai 3.597.241 ton CO2 ekuivalen di tahun 2015. Keluaran emisi dan efluen dari operasional
Pertamina RU IV bersumber dari proses penyulingan minyak mentah menjadi produk-produk minyak dan gas di kilang, yang membutuhkan
energi dalam jumlah signifikan. Pertamina RU IV berupaya terus meningkatkan efisiensi produksinya dan menurunkan intensitas emisi dari
setiap jenis produknya, dengan mengoperasikan kompresor untuk recovery gas suar buang
flare
, mengoptimalkan operasi furnaceboiler, dan memaksimalkan penggunaan bahan bakar gas. Tabel 4.4 menyatakan
jumlah emisi gas rumah kaca GRK di tahun 2015 berdasarkan sumber emisinya.
Tabel 4.4 Jumlah emisi gas rumah kaca GRK di tahun 2015 berdasarkan sumber emisinya
Sumber Emisi CO
2
ton CH
4
ton CO
2
eq. N
2
O ton CO
2
eq. Dasar
Perhitungan dan Acuan Emisi
Faktor
Furnaceboiler
3.419.778,07 2.077,43 5.255,56
API Compendium 2009
Thermox
1.911,66 0,23
0,40 API Compendium
2009
Flare
12.121,43 36.080,17 1.232,62
OGP
Report No. 197
Tangki -
202,61 - SGS
Aktivitas
loadingunloading
- 2.577,45
- OGP
Total 3.549.11,16
40.937,89 6.488,58 Sumber: Pertamina RU IV Cilacap
Proses-proses produksi di Pertamina RU IV menghasilkan
flared
dan
vented hydrocarbon.
Pada tahn 2015, volume hidrokarbon
flared
adalah 42.085 m
3
, atau hanya 0,42 dari volume produksi total 10 juta m
3
. Selain, emisi gas-gas di atas, Pertamina RU IV juga menghasilkan
emisi gas lainnya, sebagaimana dicantumkan dalam tabel 4.5 Tabel 4.5 Jumlah emisi gas lainnya RU IV Cilacap
Gas Total Emisi ton
Standar Perhitungan SO
2
232,95 Hasil analisis Uji Emisi Manual sesuai Peraturan menteri Negara Lingkungan
Hidup No.13 Tahun 2009 Standar beban emisi sesuai Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 2012
NO
2
832,61
Sumber: Pertamina RU IV Cilacap Seluruh bahan kimia yang digunakan di lingkungan Pertamina RU
IV bersifat ramah bagi lapisanozon. Proses-proses operasional di Pertamina RU IV dengan demikian tidak menghasilkan emisi zat-zat
perusak laisan ozon. 3.
Limbah padat Limbah padat yang dihasilkan Pertamina RU IV dikategorikan
menjadi berbahaya dan beracun B3 dan limbah non-B3. Terkait libah B3, Pertamina RU IV memiliki komitmen untuk melaksanakan kebijakan
pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 sesuai ketentuan perundang- undangan dengan menerapkan konsep 4R
Reduce, Reuse, Recycle,
dan
Recovery
. Limbah B3 yang ditimbulkan oleh Pertamina RU IV
sepenuhnya dikelola oleh pihak ketiga di dalam negeri yang memiliki izin pemanfaatan atau pengolahan limbah B3 dari Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan. Untuk limbah padat non-B3 berupa rumput diserahkan kepada kelompok Peternak Lembu Mukti untuk dimanfaatkan
sebagai pakan ternak sapi. Sedangkan limbah non B3 domestik dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir TPA Tritih. Total limbah B3 yang dihasilkan
RU IV selama tahun 2015 mencapai 2.265 ton dapat dilihat pada tabel 4.6 sedangkan limbah padat non B3 selama tahun 2015 dapat dilihat pada tabel
4.7 Tabel 4.6 Limbah Padat B3 Pertamina RU IV Selama 2015
No. Jenis Limbah Volume ton
1 Adsorben bekas karbon aktif,
activated alumina, molecular sleve, ceramic ball,
rock salt, zeolit,
pasir silika 114,625
2 Katalis bekas
606,290 3
Residu proses produksireaksi aspal, sulfur, slack wax, pyrite
23,335 4
Sludge oil
955,180 5
Filter bekas dari fasilitas pencemaran udara
6 Kain majun
7 Filter bekas
clay
127,034 8
Limbah cair natrium hidroksida 9
Limbah dari
laboratorium yang
mengandung B3 10
Sludge
IPAL 284,404
11 Minyak pelumas bekas
12 Limbah terkontaminasi B3
112,982 13
Kemasan bekas B3 4,067
14 Limbah elektronik lampu TL bekas
0,860