Teori Motivasi 1 Manajemen Sumber Daya Manusia

bersangkutan dengan sebaik –baiknya; dan c Kebutuhan, setiap orang mempunyai kebutuhan tertentu dan akan berusaha melakukan kegiatan apapun asal kegiatan tersebut bisa memenuhi kebutuhan nya menurut Simon Devung. 2 Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif –motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak berkaitan dengan dirinya. Menurut F.Herberg, ada dua faktor utama di dalam organisasi atau pemerintahan faktor eksternal yang membuat karyawan atau pegawai merasa puas terhadap pekerjaan yang dilakukan dan kepuasan tersebut akan mendorong untuk bekerja lebih baik, kedua faktor tersebut antara lain : a Motivator, yaitu prestasi kerja, penghargaan, tanggung jawab yang diberikan, kesempatan untuk mengembangkan diri dan pekerjaannyaitu sendiri; dan b Faktor kesehatan kerja, merupakan kebijakan dan administrasi perusahaan yang baik, supervisi teknisi yang memadai, gaji yang memuaskan kondisi kerja yang baik dan keselamatan kerja.

c. Teori Motivasi 1

Teori Hirarki Kebutuhan Maslow Dian Wijayanto 2012:148-150, menurut Maslow terdapat lima hirarki kebutuhan manusia yaitu : a Physiological kebutuhan fisiologi Physiological needs kebutuhan fisiologi sering kali disebut sebagai basic needs atau kebutuhan dasar. Hal ini dikarenakan kebutuhan fisiologi berada pada tataran paling rendah dalam teori hirarki kebutuhan Maslow. Kebutuhan fisiologi antara lain meliputi sandang, pangan, papan, dan kebutuahan biologis. b Safety kebutuhan rasa aman Yang dimaksud dengan kebutuhan rasa aman antara lain meliputi keamanan security dan proteksi perlindungan dari gangguan, baik gangguan yang bersifat fisik maupun emosional. c Social kebutuhan sosial Kebutuhan sosial antara lain meliputi cinta kasih affection, rasa memiliki, penerimaan sosial acceptance dan perkawanan friendship. d Esteem kebutuhan penghargaan Kebutuhan akan penghargaan terdiri atas dua jenis, yaitu internal esteem penghargaan internal dan external esteem penghargaan eksternal. Faktor penghargaan internal antara lain adalah self-respect menghargai diri sendiri, autonomy otonomi, yaitu kewenangan mengatur diri sendiri, dan prestasi achievement. Sedangkan penghargaan eksternal merupakan kebutuhan penghargaan yang diberikan pihak eksternal pada seseorang, antara lain berupa status, pengakuan, dan perhatian. e Self-actualization aktualisasi diri Kebutuhan aktualisasi diri merupakan dorongan pada diri seseorang untuk menjadi orang yang capable memiliki kemampuan andal, yaitu antara lain terkait dengan kebutuhan untuk berkembang growt, pencapaian potensi diri maupun self- fulfillment pemenuhan keinginan diri sendiri. Kebutuhan aktualisasi diri pada teori kebutuhan Maslow ditempatkan pada strata tertinggi. Menurut Maslow, kebutuhan manusia memiliki hirarki atau tingkatan. Berdasarkan teori Maslow, manusia pada awalnya akan berorientasi pada pemenuhan kebutuhan fisiologi yang merupakan kebutuhan dasar basic needs. Selama kebutuhan fisiologi belum terpenuhi, manusia akan kurang memperhatikan jenis kebutuhan lain yang stratanya lebih tinggi. Kalau seseorang sudah terpenuhi kebutuhan fisiologinya, maka orang tersebut baru memikirkan kebutuhan akan rasa aman safety, dan seterusnya. Gambar II.1 Teori Hirarki Kebutuhan Maslow Selanjutnya Maslow juga membagi lima kebutuhan tersebut ke dalam dua kelompok yaitu : 1 Lower-order needs kebutuhan tingkatan rendah , antara lain kebutuhan fisiologis dan kebutuhan rasa aman. 2 Higher-order needs kebutuhan tingkatan tinggi , antara lain kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Menuru Maslow, lower order needs dipuaskan oleh pihak eksternal seperti gaji, kontrak pekerjaan, dan jabatan. Sedangkan higher-order needs dipuaskan secara internal yaitu dari dalam diri seseorang itu sendiri withinthe person . Kebutuhan Fisiologi Kebutuhan Keamanan Kebutuhan Sosial Kebutuhan Penghargaan Kebutuhan Aktualisasi Diri 2 Teori Kebutuhan McClelland David McClelland juga mengembangkan teori kebutuhan terdapaat 3 tiga jenis kebutuhan yaitu Dian Wijayanto, 2012:153: a Need for achievement atau nAch kebutuhan berprestasi, yaitu kebutuhan untuk meraih kesuksesan. b Need for power atau nPow kebutuhan memiliki kekuasaan, yaitu kebutuahan untuk memiliki dampak, memiliki pengaruh, dan mengontrol orang lain. c Need for affiliation atau nAff kebutuhan berafiliasi, yaitu kebutuhan untuk disukai dan diterima oleh orang lain. 3 Teori Herzbeg Teori Dua Faktor Teori Herzbeg diketahui sebagai teori dua faktor atau teori motivasi kesehatan. Motivasi merupakan faktor intrinsik, yang lebih banyak dilakukan oleh karyawan. Sedangkan faktor kesehatan meruapakan faktor ekstrinsik, di bawah pengawasan supervisor atau orang lain dibandingkan karyawan atau pegawai. Usmara, 2006:35- 36 a Faktor–faktor pertumbuhan atau motivator yang intrinsik terhadap pekerjaan adalah : 1 Prestasi 2 Pengakuan atas prestasi 3 Kerja itu sendiri 4 Pertumuhan atau kemajuan b Faktor–faktor usaha menghindari ketidakpuasan atau hygiene yang ekstrinsik terhadap pekerjaan meliputi : 1 Kebijakan 2 Administrasi perusahaan 3 Pengawasan 4 Hubungan interpersonal 5 Kondisi kerja 6 Gaji 7 Status 8 Rasa aman 4 Teori Equity Dalam teori keadilan equity, individu akan membandingkan antara upaya yang dikerjakan job inputs dengan hasil yang diterima outcame, selanjutnya individu akan melakukan respon. Terdapat beberapa upaya perbandingan yang dapat dilakukan karyawan atau pegawai yaitu : a Self-inside-Karyawan atau pegawai akan membandingkan dengan posisi sama dalam internal organisasi. b Self-outside-Karyawan atau pegawai akan mencoba membandingkan antara internal organisasi dengan eksternal organisasi dengan eksternal organisasi untuk posisi yang sama. c Other-inside-Karyawan atau pegawai akan membandingkan dengan karyawan atau pegawai lain maupun kelompok lain dalam organisasi atau pemerintahan. d Other-outside-Karyawan atau pegawai akan membandingkan dengan karyawan atau pegawai lain maupun kelompok lain di luar organisasi atu pemerintahan. Dian Wijayanto, 2012:156 5 Teori Ekspektasi Teori Harapan expectancy dikembangkan oleh VictorVroom. Menurut Voom, kecendrungan tindakan dipengaruhi oleh kecendrungan kuat lemahnya harapan. Selanjutnya tindakan akan diikuti oleh pencapaian hasil. Karyawan atau pegawai akan termotivasi kalau mereka percaya bahwa upaya yang mereka lakukan akan menghasilkan penilaian kinerja. Selanjutnya, penilaian kinerja yang baik akan mendapatkan penghargaan seperti bonus, peningkatan gaji, dan promosi sesuai harapan karyawan atau pegawai. Dalam teori harapan terdapat 3 hubungan. Dian Wijayanto, 2012:157 a. Hubungan upaya-kinerja b. Hubungan kinerja-penghargaan c. Hubungan penghargaan-tujuan personal Gambar II.2 Teori Ekspektasi Upaya Individu Penghargaan Organisasi Kinerja Karyawan Tujuan Personal a b c 6 Teori Gol Setting Teori penetapan tujuan goal setting theory merupakan teori motivasi yang berpandangan bahwa apabila sesoarang diberikan tantangan atau target yang spesifik, menantang, dan diberi imbalan jasa yang sesuai dengan harapan, makna orang tersebut akan berusaha menunjukan kinerja yang tinggi. Tujuan yang spesifik dinilai mendorong pencapaian level output yang lebih tinggi dibandingkan tujuan yang terlalu umum general. Karyawan atau pegawai juga akan menunjukan kinerja yang lebih baik apabila mendapatkan umpan balik feedback, yaitu dapat berupa kritikan maupun saran. Dian Wijayanto, 2012:154-155 7 Teori Reinforcement Teori reinforcement penegakan dan pemaksaan memandang bahwa tingkah laku merupakan suatu konsekuensi dari lingkungan. Proses reinforment dapat dilakukan di antaranya melalui pengondisian lingkungan sehingga mendorong pembentukan perilaku. Dian Wijyanto, 2012:156

d. Prinsip – Prinsip dalam Motivasi Kerja Karyawan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Stres Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Kanwil Kementrian Agama Medan

9 59 131

Pengaruh Kenaikan Pangkat Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Kantor Pertanahan Kota Medan)

20 125 97

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Klat

0 1 13

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Klaten).

0 1 8

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Klat

0 2 13

Bagaimana pengaruh kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jepara.

0 0 7

Pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil studi kasus pada Pegawai Negeri Sipil Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gunungkidul

2 43 162

PENGARUH KOMUNIKASI, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KUDUS

0 0 11

PENGARUH KOMUNIKASI, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KUDUS

0 0 64

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN PATI

0 0 14