6 Interpersonal impact, merupakan tingkat sejauh mana pegawai
memelihara harga diri, nama baik, dan kerja sama di antara rekan kerja dan bawahan
d. Cara – Cara Meningkatkan Kinerja
Menurut Timpe, adapun cara –cara untuk meningkatkan kinerja
karyawan menurut Amirulla, 2015:232-233 1
Diagnosis Suatu diagnosis yang berguna dapat dilakukan secara informal oleh
setiap individu yang tertarik untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengevaluasi dan memperbaiki kinerja.
2 Pelatihan
Setelah gaya ditribusional dikenali dan dipahami, pelatihaan dapat membantu manajemen bahwa pengetahuan ini digunakan dengan
tepat. 3
Tindakan Tindakan ada program dan pelatihan yang dapat mencapai hasil
sepenuhnya tanpa dorongan untuk menggunakannya. Analisis atribusi kausal dilakukan secara rutin sebagai bagian dari taha
–tahap penilaian kinerja formal.
e. Indikator – Indikator Kinerja Karyawan
Indikator kinerja karyawan menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson 2006:378 sebagai berikut:
1 Kuantitas
Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
Kuantitas yang diukur dari persepsi pegawai terhadap jumlah aktivitas yang ditugaskan beserta hasilnya.
2 Kualitas
Kualitas adalah ketaatan dalam prosedur, disiplin, dediksi. Tingkat dimana hasil aktivitas yang dikehendaki mendekati sempurna dalam
arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas, maupun memenuhi tujuan
–tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas. Kualitas kerja diukur dari pegawai terhadap kualitas
pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai.
3 Keandalan
Keandalan adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang disyaratkan dengan supervise minimum. Menurut Zeithaml Berry
Journal of Marketing dalam Sudarmanto, 2009:14 kehandalan yakni mencangkup konsistensi kinerja dan kehandalan dalam pelayanan;
akurat, benar dan tepat. 4
Kehadiran Kehadiran adalah keyakinan akan masuk kerja setiap hadir dan sesuai
dengan jam kerja.
5 Kemampuan Bekerja Sama
Kemampuan bekerja sama adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja sama dengan orang lain dalam orang lain dalam
menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan sehingga mencapai dayaa guna dan hasil guna yang sebesar
–besarnya.
B. Penelitian Sebelumnya
1. Natalia Puji Astuti,2011. Penagruh Motivasi, Budaya Organisasi, dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Argonusa Investama Cabang Pahauman Klimantan Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan
obsevasi langsung, analisis dokumen, wawancara, dan melalui kuisioner pada karyawan yang terpilih sebagai responden. Responden pada penelitian
ini berjumlah 110 karyawan perusahaan yang dipilih dengan model regesi berganda. Hasil analisis menjelaskan bahwa motivasi kerja, budaya
organisasi, dan kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap tingkat kinerja karyawan padaa PT Argonusa Investama. Motivasi kerja merupakan
variable yang paling besar pengaruhnya, yaitu mencapai 0,312 yang diikuti dengan budaya organisasi 0,272dan kepuasan kerja 0,090. Hasil
penelitian menjelaskan kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia. Dengan demikian untuk meningkatkan
kinerja karyawan perusahaan tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki hal
–hal yang berkaitan denga motivasi kerja, budaya organisasi dan kepuasan kerja karyawan.