7 Gambar 2.3 Gambar tingkat energi molekul : tingkat energi elektronik, tingkat energi
vibrasi dan tingkat energi rotasi
2.3. Kromatografi Gas
Teknik kromatografi digunakan untuk memisahkan molekul-molekul yang terkandung di dalam sampel. Kromatografi gas terdiri dari beberapa komponen
penting yaitu gerbang injeksi, kolom, oven dan detektor. Gambar 2.4 menunjukkan gambar komponen-komponen yang terdapat pada kromatografi gas.
Gambar 2.4 Komponen-komponen dalam kromatografi gas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada kromatografi gas, sampel yang akan dipisahkan diinjeksikan menggunakan syringe ke dalam gerbang injeksi. Selanjutnya gas pembawa berperan
untuk mendorong sampel yang akan dipisahkan melewati kolom. Kolom terletak di dalam oven yang temperaturnya dapat diatur. Saat berada di dalam kolom, sampel
akan berinteraksi dengan fase diam pada kolom. Interaksi antara molekul-molekul penyusun sampel dengan fase diam akan mengakibatkan ditahannya sampel oleh fase
diam secara selektif sehingga terjadi pemisahan. Hasil pemisahan molekul-molekul penyusun sampel akan dideteksi oleh detektor. Hasil pendeteksian tersebut akan
ditampilkan sebagai puncak-puncak. Setiap puncak mewakili satu molekul dalam campuran yang sampai pada detektor. Jika temperatur dalam kolom dijaga tetap stabil
maka molekul yang tampak dapat diidentifikasi dengan menggunakan waktu retensinya [Mc Nair dan Bonelli, 1988]. Waktu retensi waktu tambat adalah waktu
yang diperlukan senyawa untuk melewati kolom dan akhirnya sampai ke detektor. Waktu ini diukur berdasarkan waktu saat sampel diinjeksikan sampai dengan titik
dimana tampilan menunujukkan tinggi puncak maksimum untuk molekul tersebut. Pendeteksian yang telah terjadi di detektor selanjutnya akan direkam oleh recorder.
Beberapa detektor yang biasanya digunakan pada kromatografi gas antara lain Flame Ionization Detector FID
dan Electrone Capture DetectorECD. Pada pengukuran menggunakan kedua detektor tersebut, identifikasi jenis molekul dari
sampel dilakukan dengan membandingkan waktu retensi molekul dari sampel dengan waktu retensi dari standarnya. Proses identifikasi jenis molekul seperti ini
memungkinkan terjadinya kesalahan. Kesalahan dalam proses identifikasi jenis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
molekul disebabkan adanya molekul lain yang memiliki waktu retensi yang hampir sama dengan waktu retensi standar.
2.4. Spektroskopi Fotoakustik