Al-Qur ’an Hadis, Kurikulum 2013
7
h űğŰhŎhb jŷlžhŰhŠ i ġĬA ğǔ hŔ gʼnğųh iƤ
h hȇ iğ hǣiųlɉA Ġ jȗhŋhšlůA iŜlŧğŰɉA hźiŸ i`Ah;lŋiŪlůhA jĹh jƕĵZhŧ
l ůA jChKlź iŏjȵ i;lbiʼnlĸhų
l ɉA j lǻhļZğŦhI ĵhŲ hźiŸhb AeŋjĻAhźhļiŲ
ilźiŪlŶhųlɉA jŋĠŬhŊğȋAhb jŋĠķhʼnğļŰjɉ jMĵZğȍA jChKlź iŏjȵ i_lźiļlňhų
l ɉAhb
Artinya: “Al-Qur’an ialah lafaz
ϔirman Allah Swt. yang berbahasa Arab, yang diturunkan kepada Muhammad saw., untuk dipahami isinya dan selalu diingat, yang disam-
paikan dengan cara mutawatir, yang ditulis dalam mushaf, yang dimulai dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.”
b. Subkhi S ̙aʛʛlih̙
Subkhi Shalih mengemukakan de ¿nisi al-Qur’an sebagai berikut :
P ôĒóPÑPJ RúTā
PóPã Q¯. ĒƦ P× ĕ RŦ
Ēǽ. P PȂ QFĒ PdžQöTɎ. QÏRÅTäQöTɎ. Q¸P¿RðTò. PýQû QH.PTÎQíTòP. RúR¾PJ
PĉR¿Rº QÌĒ»PäP¿QöTɎ. RÎQ¾.PýĒǻ¸Rº RúTāPóPã QFTýQíTùPöTɎ. RèRǸ PØPöTɎ. RƖ QTýQ¿TðPöTɎ.
Artinya: “Al-Qur’an adalah kitab Allah Swt. yang mengandung mu’jizat, yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw., yang ditulis dalam mushaf-mushaf, yang disam- paikan secara mutawatir, dan bernilai ibadah membacanya.”
c. Syeikh Muhammad Abduh
Sedangkan Syeikh Muhammad Abduh mende ¿nisikan al-Qur’an dengan
pengertian sebagai berikut :
T ÷Põ R8TJQÌ Q× T RƗ Q?TýQêTÈPö
TɎ. RèRǸ PØPöTɎ. RƖ QTýQ¿TðPöTɎ. QH.PTÎQíTò. PýQû Q¸P¿RðTòP. P TǐRöRóTÒQöTɎ. P÷Rõ RúRáTêR Rį PţPȭ
Artinya: “Kitab al-Qur’an adalah bacaan yang tertulis dalam mushaf-mushaf, yang ter-
pelihara di dalam dada orang yang menjaganya dengan menghafalnya yakni orang-orang Islam.”
Dari ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan beberapa unsur dalam penger- tian al-Qur’an sebagai berikut :
a. Al-Qur’an adalah
¿rman atau Kalam Allah Swt. b. Al-Qur’an terdiri dari lafal berbahasa Arab
c. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. d. Al-Qur’an merupakan kitab Allah Swt. yang mengandung mu’jizat bagi Nabi
Muhammad saw. yang diturunkan dengan perantara Malaikat Jibril.
Buku Siswa Kelas X MA
8
e. Al-Qur’an disampaikan dengan cara mutawatir berkesinambungan. f. Al-Qur’an merupakan bacaan mulia dan membacanya merupakan ibadah.
g. Al-Qur’an ditulis dalam mushaf-mushaf, yang diawali dengan surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Nas
h. Al-Qur’an senantiasa terjagaterpelihara kemurniannya dengan adanya sebagian orang Islam yang menjaganya dengan menghafal al-Qur’an.
2. Nama-nama Al-Qur’an
Nama al-Qur’an bukanlah satu-satunya nama yang diberikan Allah Swt. ter- hadap kitab suci yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad saw. Menurut
As-Suyu Ġiʛ dalam kitab al-Itqaʛn fƯ ulnjm al-Quran menyebutkan bahwa al-Qur’an
mempunyai 55 nama. Bahkan dalam Ensiklopedi Islam untuk Pelajar , disebut- kan ada 78 nama-nama bagi kitab suci al-Qur’an. Namun, jika diperhatikan dan
dicermati lebih lanjut berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an secara redaksional, maka akan didapatkan beberapa nama saja, yang lainnya bukanlah nama melainkan
hanya sifat, fungsi atau indikator al-Qur’an. Beberapa nama al-Qur’an tersebut adalah:
a. Al-Qur’an
ُناَءْﺮُﻘْﻟَا
Al-Qur’an merupakan nama yang paling populer dan paling sering dilekat- kan pada kitab suci terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Se-
bagaimana telah dijelaskan di muka, al-Qur’an artinya bacaan atau yang dibaca. Adapun beberapa ayat yang di dalamnya terdapat istilah al-Qur’an adalah sebagai
berikut:
chʼniŹ l
ɉA hŴjŲ gDĵhŶkjɀhɅhb jMĵğŶŰjɉ ceʼniŸ i`lŋiŪ l
ůA jŷžjȯ hjŌlŵ i
Ɂ dj ğ
ȑA h`ĵ hŘhɊhK iŋlŹ hő κ j`ĵhũlŋiŧ
l ůAhb
“Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda antara yang benar dan yang batil. …..” QS. al-Baqarah [2]: 185
ύ h`źi hƧlŋiĻ lűiȲğŰhšhů Aźiļ jŕlŵ h
Ɂhb i h
Ȕ AźišjųhļlŎĵhŦ i`lŋiŪ l
ůA hjŋ iũ AhJ˯
“Dan apabila dibacakan al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” QS. al-A’raf [7]: 204