Strategi dalam Membangun Budaya Kerja Keras

Kewirausahaan 75 c. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan siswa berada dalam satu ruangan. d. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK. Sedangkan dampak negatif TIK antara lain: a. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual HAKI karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan. b. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal. c. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat short span of attention. Konsekuensi dari dampak positif dan negative perubahan teknologi, kepala sekolah dan semua warga sekolah harus bekerja keras. Berkaitan dengan dampak positif mau tidak mau semua harus belajar dan mampu menerapkan teknologi informasi pengelolaan administrasi dan pembelajaran. Di sisi lain juga harus berusaha untuk mengantisipasi dampak yang negative. Sehingga TIK dapat digunakan sebagaimanamestinya.

3. Derasnya informasi

Pesatnya perkembangan teknologi informasi berimplikasi pada semakin mudahnya mendapat informasi. Informasi mengalir dengan cepat dan sangat banyak. Kemudahan mendapatkan informasi juga membawa dampak positif dan negative. Untuk itu semua warga sekolah harus bekerja keras beradaptasi dengan situasi yang ada. Misalnya, informasi melalui media internet, bisa menjadi salah satu kunci untuk membuat dunia pendidikan di Indonesia mempunyai standar yang sama dengan negara lain. Dengan menggunakan media internet, pemerintah dan institusi pendidikan sudah mulai menerapkan pola belajar yang cukup efektif untuk diterapkan bagi masyarakat yang memiliki kendala dengan jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi terutama informasi dalam dunia pendidikan. Dampak negativenya ketidaksiapan menerima informasi dan kesalahan dalam memahami informasi bisa menimbulkan kekacauan.

D. Strategi dalam Membangun Budaya Kerja Keras

Kerja keras bukan hanya konsep dan slogan yang didengung-dengungkan namun harus dbangun dan diimplementasikan secara terus menerus sehingga menjadi budaya. Pembudayaan kerja keras memang bukan hal mudah, perlu komitmen yang kuat untuk melakukannya. Kepala sekolah bisa mengembangkan kegiatan-kegiatan sebagai pemicu untuk semua warga sekolah mau bekerja keras. Kegiatan membangun budaya kerja keras bisa dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Analisis peluang 2. Pemetaan minat warga sekolah 3. Pemetaan modal yang dimiliki sekolah 4. Pemetaan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah Kewirausahaan 76 E. Kepala Sekolah sebagai Model Perilaku Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas, Kerja Ikhlas. Pemimpin yang baik, tidak hanya memberikan intruksi, namun harus menjadi contoh. Artinya kepala sekolah harus mampu menjadi contoh dalam perilaku kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas. Jabaran dari perilaku kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas adalah sebagai berikut: 1. Kerja keras Kerja keras adalah bekerja dengan sungguh-sungguh, sekuat daya dan tenaga, penuh semangat, pantang menyerah, untuk mencapai hasil terbaik, fokus pada pekerjaan. Contoh kerja keras Kepala Sekolah antara lain: a. Datang ke sekolah selalu paling awal dan pulang paling akhir b. Memantau lingkungan sekolah secara rutin c. Melaksanakan supervisi secara rutin dalam semester dua kali pada semua guru d. Selalu menyediakan waktu untuk menjalin komunikasi dengan siswa e. Selalu memantau kerja tenaga administrasi f. Selalu memantau sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah. 2. Kerja cerdas Kerja cerdas adalah kerja yang tidak hanya mengandalkan otot, namun juga menggunakan otak, berpikir kreatif dan inovatif, untuk mendapatkan hasil di atas rata-rata berkaitan dengan waktu yang efektif, sehingga masih memiliki waktu dan energi untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan yang lainnya. Contoh kerja cerdas kepala sekolah antara lain: a. Mendelegasikan tugas kepada wakil kepala sekolah atau guru b. Memberi kepercayaan kepada guru untuk menjadi penanggung jawab program kerja sekolah. b. Mengadakan berbagai kegiatan yang bisa meningkatkan prestasi sekolah c. Menerapkan reward dan punishment dalam mengelola sekolah 3. Kerja ikhlas Kerja ikhlas adalah bekerja dengan hati, dengan niat yang tulus semata-mata untuk ibadah dan mencari keridhaan Sang Pencipta, sehingga jika akhirnya berhasil maka akan lebih bersyukur dan jika tidak berhasil, maka kita tidak akan kecewa, karena semuanya sudah diatur oleh yang Kuasa, tinggal berusaha dan berdoa. Jadi, jika bekerja dengan ikhlas, maka kerja bernilai ibadah dan ada ganjaran pahala. Kerja ikhlas tidak bisa dicontohkan karena kerja ikhlas tidak bisa dilihat jelas dan terukur. Yang tahu ikhlas atau tidak hanya diri sendiri. 4. Kerja tuntas dan Berkualitas Kerja tuntas adalah bekerja dengan semangat, sampai selesai dan tidak setengah- setengah. Seberapa pun banyaknya pekerjaan dapat diselesaikan sampai akhir. Contoh kerja tuntas kepala sekolah antara lain: a. Melakukan supervisi secara tuntas sampai dengan tindak lanjut. b. Mengawal pelaksanaan berbagai program sekolah dari awal sampai akhir. Kewirausahaan 77 Bahan Bacaan 6. Analisis SWOT ANALISIS SWOT Analisis SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia pendidikan. Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang strengths kekuatan dan weaknesses kelemahan program, serta survei eksternal atas opportunities ancaman dan threats peluangkesempatan. Pengujian eksternal dan internal yang terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan. Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah lembaga pendidikan. Selama dekade terakhir abad ke dua puluh, lembaga-lembaga ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan dihadapkan pada perubahan-perubahan baru. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa, telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap kualitas pendidikan. Para administrator atau pengelola sekolah harus berperan sebagai penggagas atau inovator dalam merancang masa depan lembaga yang mereka kelola. Strategi-strategi baru yang inovatif harus dikembangkan untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan akan melaksanakan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khusunya pada abad 21 dan setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan sebuah pengujian mengenai bukan saja lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri tetapi juga lingkungan eksternalnya Brodhead, 1991.

A. Pengertian Analisis SWOT