Faktor-Faktor Analisis SWOT BAHAN BACAAN

Kewirausahaan 80 Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang Strengths kekuatan dan Weaknesses kelemahan program, serta survei eksternal atas Opportunities ancaman dan Thterats peluangkesempatan. Pengujian eksternal dan internal yang struktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan. Para pendidik harus berperan sebagai penggagas atau innovator dalam merancang masa depan lembaga yang mereka kelola. Strategi-strategi baru yang inovatif harus dikembangkan harus memastika bahwa lembaga pendidikan akan melaksanakan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khususnya pada abad 21 dan setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan sebuah pengujian mengenai bukan saja lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri tetapi juga lingkungan eksternalnya Brodhead,1991. Analisis kekuatan, kelemahan, kesempatanpeluang, dan ancaman atau SWOT juga di kenal sebagai analisis TWOS dalam beberapa buku manajemen, menyediakan sebuah kerangka pemikiran untuk para administrator pendidikan dalam memfokuskan secara lebih baik pada layanan kebutuhan dalam masyarakat. Meskipun sebenarnya analisis ini banyak di tujukan untuk penerapan dalam bisnis, ide penggunaan perangkat ini dalam bidang pendidikan bukanlah hal yang sama sekali baru. Sebagai contoh, Gorski 1991 menyatakan pendekatan ini untuk meningkatkan minat dalam masyarakat untuk memasuki sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan. Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang industri sering kali bisa diolah untuk diterapkan dalam bidang pendidikan, karena adanya kemiripan yang fundamental dalam tugas-tugas administraitif. SWOT adalah teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan pegawai administrasi administrator. Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai akhir, artinya akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman.

B. Faktor-Faktor Analisis SWOT

Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu: 1. Strengths kekuatan merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. 2. Weakness kelemahan merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. 3. Opportunities peluang merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. 4. Threats ancaman merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Hasil analisis SWOT dapat dituangkan dalam tabel matriks dan ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan antara faktor internal yang meliputi strength dan weakness dengan faktor luar opportunity dan threat. Berdasarkan hasil pemetaan tersebut dapat dibuat strategi alternatif yang dilaksanakan. Strategi yang dipilih Kewirausahaan 81 merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan risiko dan ancaman yang paling kecil. Disamping pemilihan alternatif strategi analisis SWOT juga bisa digunakan untuk melakukan perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan, maka kita melakukan strategi untuk perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi weakness dan threat. Sumber: http:putracijaty.blogspot.co.id201203makalah-analisis-swot.html Kewirausahaan 82 Bahan Bacaan 7. Manajemen Risiko MANAJEMEN RISIKO Risiko selalu ada dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam pengelolaan sekolah. Semua kegiatan sekolah mengandung risiko. Ada kegiatan yang risiko kecil dan ada yang besar. Untuk mengatasi risiko, peran kepala sekolah sangat besar. Kepala sekolah yang mempunyai jiwa kewirausahaan akan berani mengambil risiko dalam setiap keputusan yang diambil. Berani mengambil risiko tidak hanya sekedar berani, namun risiko diambil dengan mempertimbangkan banyak faktor, sehingga pengambilan risiko tidak berdampak negatif. Untuk itu perlu adanya penerapan manajemen risiko di sekolah.

A. Pengertian Manajemen Risiko