Strategi Menumbuhkembangkan Kreatifitas Siswa di Sekolah

Kewirausahaan 70 menjahit, dan lain-lain apabila diasah terus maka akan mampu berprestasi di berbagai tingkat hal ini dapat memberi nilai tambah bagi sekolah. 3. Keragaman profesi orang tua siswa Pengembangan kreatifitas juga tidak terlepas dari partisipasi orang tua siswa. Partisipasi orang tua dapat berupa finansial dan non finansial. Dukungan finansial adalah dukungan dana yang dipungut dari orang tua siswa atas persetujuan dari komite. Dana ini akan digunakan untuk mengembangkan program-program kreatiftas siswa. Dukungan non finansial adalah dukungan selain uang, seperti bantuan teknis, konsultasi, dan lain-lain. Keragaman profesi orang tua berpengaruh terhadap pemberian dukungan kepada sekolah. Pada prinsipnya profesi orang tua bisa diberdayakan untuk pengembangan kreaatifitas sekolah. Contoh: Ada orang tua siswa yang pandai menari, bisa berpartisipasi menjadi pelatih tari, dosen, bisa membantu dengan menjadi narasumber pelaksanaan penelitian dan penulisan karya ilmiah, dan lain-lain 4. Keragaman lembagainstansiperusahaan yang ada di sekitar sekolah Lembagainstansiperusahaan yang diada di sekitar sekolah dapat mendukung pengembangan kreatifitas sekolah. Dukungan tersebut dapat berupa dukungan finansial dan non finansial, seperti halnya dukungan orang tua siswa.

F. Strategi Menumbuhkembangkan Kreatifitas Siswa di Sekolah

Strategi pembelajaran juga diungkapkan oleh Horng dkk. 2005, yang mengemukakan berbagai strategi pengajaran kreatif yang telah terbukti berhasil meningkatkan kreatifitas para siswa. Strategi-strategi tersebut sebaiknya diterapkan sebagai aktivitas yang terintegrasi. Berbagai strategi tersebut ialah :

1. Pembelajaran yang berpusat pada siswa

Strategi ini menuntut guru berperan sebagai fasilitator yang menolong para siswa untuk melakukan refleksi diri, diskusi kelompok, bermain peran, melakukan presentasi secara dramatikal, dan berbagai aktifitas kelompok lainnya. Guru juga berperan sebagai teman belajar, inspirator, navigator, dan orang yang berbagi pengalaman.

2. Penggunaan berbagai peralatan bantu dalam pembelajaran

Guru-guru yang kreatif dan banyak akal menggunakan berbagai peralatan dalam mengajar, seperti penghancur kertas, kotak mainan, palu, naskah tulisan para siswa, power-point, komputer, dan peralatan multimedia untuk menggairahkan para siswa dalam berfikir, memperluas sudut pandangnya, dan memicu diskusi yang lebih mendalam.

3. Strategi manajemen kelas

Strategi ini mencakup pembuatan iklim interaksi antara guru dan siswa yang bersahabat dan memperlakukan siswa dengan menghormati berbagai kebutuhan dan individualitasnya. Guru diharapkan mampu berbicara dengan nada dan bahasa tubuh yang ramah gentle kepada para siswanya. Guru diharapkan juga tidak menginterupsi atau menghakimi secara tergesa-gesa pada saat para siswa mengekspresikan ide-idenya. Guru diharapkan mampu memberikan Kewirausahaan 71 bimbingan, pertanyaan terbuka yang lebih banyak, atau menyampaikan pengalaman pribadinya sebagai referensi.

4. Menghubungkan isi pengajaran dengan konteks kehidupan nyata

Guru yang mampu memberikan pelajaran sesuai dengan konteks nyata kehidupan berarti telah membagikan pengalamannya kepada para siswa. Hal ini akan menjadi pemicu bagi para siswa untuk memberikan respon, berdiskusi, dan berfikir dalam tingkat tinggi. Proses pengajaran yang terintegrasi akan menolong para siswa untuk mengembangkan keterampilan mengekspresikan dan merealisasikan pemahamannya dalam kehidupan, menemukan contoh dalam kehidupan nyata dan membuktikan apa yang telah mereka pelajari, dan menghubungkan apa yang mereka pelajari dengan berbagai pengalaman kehidupannya sehari-hari. Sumber: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. Bahan Belajar Mandiri Kelompok Kerja Kepala Sekolah, Dimensi Kompetensi Kewirausahaan, 2009 Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Non- Formal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional. Konsep Dasar Kewirausahaan Modul 2, 2010. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian Kebijakan 2015. Panduan Pelaksanaan Inovasi Pengelolaan Satuan Pendidikan Tahun 2015 https:akhmadsudrajat.wordpress.com20080518kreativitas-di-sekolah https:martinis1960.wordpress.com20110204lingkungan-belajar-berkualitas http:gagadribowo.blogspot.co.id201201mengembangkan-kreativitas-peserta-didik.html Kewirausahaan 72 Bahan Bacaan 4. Motivasi Kuat dan Pantang Menyerah dalam Pengembangan Sekolah MOTIVASI KUAT DAN PANTANG MENYERAH DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH Memotivasi merupakan salah satu alat yang digunakan atasan agar bawahan mau bekerja keras dan bekerja cerdas sesuai dengan yang diharapkan. Pengetahuan tentang motivasi membantu para kepala sekolah untuk menumbuhkan motivasi, baik bagi dirinya maupun warga sekolah. Kepala sekolah sebagai wirausahawan harus memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai sukses.

A. Definisi Motivasi