Pengertian Iklan Landasan Teori

menyerang calon konsumen agar menggunakan suatu layanan jasa atau produk yang diiklankan. Oleh sebab itu, iklan sering disebut sebagai wacana persuasi-provokasi.

1.6.3 Aspek-Aspek Kebahasaan

Menurut Wijana 2004:119 aspek-aspek unsur-unsur kebahasaan dimanfaatkan di dalam penciptaan iklan oleh para pengiklan. Jenis dan sifat bahasa itu erat berkaitan dengan kemungkinan para pengiklan memanfaatkan potensi bahasa sebagai sumber mempersuasi wacana iklan. Sesuai dengan teori Hymes 1974 yang mengemukakan bahwa genre merupakan salah satu komponen tertentu wujud bahasa. Iklan sebagai genre wacana yang khas, tentu saja memiliki wujud bahasa yang berbeda dengan genre-genre wacana yang lain. Wacana iklan disampaikan dengan bentuk bahasa tertentu agar terlihat menarik.

1.6.4 Faktor-Faktor Penyebab terjadinya Campur Kode

Menurut Weinreinch 1953 menjelaskan mengapa seseorang harus meminjam kata-kata dari bahasa lain. Hal ini pada dasarnya memiliki dua faktor, yaitu faktor internal kebahasaan dan faktor eksternal non-kebahasaan.

a. Faktor Intermal Kebahasaan

Latar belakang kebahasaan yang menyebabkan orang menggunakan campur kode adalah sebagai berikut. 1. Low frequency of word, yaitu kata-kata bahasa asing digunakan karena lebih mudah diingat dan lebih stabil maknanya. 2. Pernicious homonymy, yaitu jika penutur menggunakan kata dari bahasanya sendiri maka kata tersebut dapat menimbulkan masalah homonim yaitu makna ambigu. 3. End purpose and goal, yaitu akibat atau hasil yang dikehendaki. End meliputi membujuk, menyarankan, dan menerangkan.

b. Faktor Eksternal

Latar belakang non-kebahasaan yang menyebabkan orang menggunakan campur kode adalah. 1. Need for synonym, yaitu penutur menggunakan bahasa lain untuk memperhalus maksud tuturan. 2. Social value, yaitu penutur sengaja mengambil kata dari bahasa lain dengan mempertimbangkan faktor sosial. 3. Perkembangan dan perkenalan dengan budaya baru.

1.6.5 Pengertian Kalimat

1.6.5.1 Kalimat Berita

Menurut Moeliono 1988:284-285 kalimat berita, yang sering pula dinamakan kalimat deklaratif, adalah kalimat yang isinya memberitakan sesuatu kepada pembaca atau pendengar. Kalimat berita dapat berupa bentuk apa saja, asalkan isinya merupakan pemberitaan. Dalam bentuk tulisnya, kalimat berita diakhiri dengan tanda titik. Dalam bentuk lisan, nada suara berakhir dengan nada turun.