Aspek-aspek kebahasaan dan modus kalimat dalam wacana iklan di instagram.

(1)

ix ABSTRAK

Dewi, Angela Janice Christian. 2015. “Aspek-Aspek Kebahasaaan dan Modus Kalimat dalam Wacana Iklan di Instagram.” Skripsi Strata I

(SI). Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini memiliki dua tujuan sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan aspek-aspek kebahasaan dalam wacana iklan di Instagram

bulan Desember 2014 - Agustus 2015. Kedua, mendeskripsikan modus kalimat dalam iklan di Instagram Desember 2014 - Agustus 2015.

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan strategis, yaitu tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Pertama, data yang diperoleh dengan metode simak, yaitu menyimak data berupa wacana iklan di media social Instagram bulan Desember 2014-Agustus 2015 yang memanfaatkan aspek-aspek kebahasaan. Teknik lanjutan dari metode simak tersebut adalah teknik simak bebas libat cakap dengan mengamati dan mencatat data berupa wacana iklan yang terdapat dalam

Instagram. Kedua, data dianalisis dengan metode agih dan metode padan. Teknik yang digunakan dalam metode agih adalah teknik baca markah, teknik lesap, teknik ganti, dan teknik ubah ujud. Metode padan yang digunakan adalah metode padan pragmatis. Terakhir, hasil analisis data disajikan dengan teknik informal dan formal. Dengan teknik informal, hasil analisis data disajikan dengan kata-kata biasa yang bersifat denotatif, bukan konotatif. Dengan teknik formal, hasil analisis data disajikan dengan table ataupun rumus tertentu (Sudaryanto, 1993: 145).

Hasil penelitian tentang aspek-aspek kebahasaan dalam wacana iklan di Instagram adalah sebagai berikut. Pertama, strategi iklan/persuasif yang dilakuakan dengan memanfaatkan aspek-aspek kebahasaan di Instagram

antara lain (i) ragam bahasa tidak formal, (ii) campur kode (kosakata dalam bahasa Inggris), (iii) kalimat majemuk yang menyatakan pertentangan, (iv) kalimat majemuk yang menyatakan penambahan, (v)huruf kapital, (vi) wacana cerita, (vii) modalitas keteramalan, (viii) modalitas kepastian, dan (ix) objektivasi. Kedua, modus kalimat dalam wacana iklan di Instagram

menggunakan jenis-jenis kalimat di Instagram terdiri atas (i) kalimat berita, (ii) kalimat tanya dan kalimat perintah, dan (iii) kalimat perintah dan kalimat berita.

Kata Kunci: aspek-aspek kebahasaan, modus kalimat, wacana iklan, instagram


(2)

x ABSTRACT

Dewi, Angela Janice Christian. 2015. “Language Aspects and Sentence Mode in Instagram”. Undergraduate Thesis. Department of Indonesian

Letters, Faculty of Letters. Sanata Dharma University.

This thesis aims two purposes as follows. First, it describes language aspects in Instagram on Desember 2014 till August 2015. Second, it describes sentence mode of advertisement in Instagram on Desember 2014 till August 2015.

This thesis is done through three strategic steps. They are collecting the data, analizing the data, and presenting the result of the analisis. First, the data is gaining with method, which is observing attentively the advertisement in social media Instagram on Desember 2014 till August 2015 that use language expression as a persuasive strategy. The next technique is simak bebas libat cakap technique by observing and noting the advertisements in Instagram. Second, the data is analyzed with the method of agih and padan. The agih

method is applied through the baca markah, teknik lesap, teknik ganti, and

teknik ubah ujud technique. The padan method (equal method) that is used is pragmatics padan. Last, the result is presented by informal and formal. By informal technique means that the analytical data is presented through denotative words, not connotative. By formal technique, the analytical data is presented with table or certain formula (Sudaryanto, 1993: 145).

The results of language aspects and sentence modus in Instagram

research are as follows. First, the persuasive strategies that are done by using language aspects in Instagram are (i) informal variation of language (ii) the use of English vocabularies, (iii) contrasting compound sentence (iv) additional compound sentence, (v) capital alphabets, (vi) short story, (vii) modality predictability, (viii) modality certainty, and (ix) objectivation utilization. Second, sentence mode of advertisements in Instagram use some types of sentences in Instagram such as (i) declarative sentence, (ii) interrogative and imperative sentence, and (iii) imperative and declarative sentence.


(3)

i

ASPEK-ASPEK KEBAHASAAN DAN MODUS KALIMAT DALAM WACANA IKLAN DI INSTAGRAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Angela Janice Christian Dewi NIM: 094114005

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015


(4)

(5)

(6)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 Agustus 2015 Penulis


(7)

v

Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Angela Janice Christian Dewi NIM : 094114005

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Aspek-aspek Kebahasaan dan Modus Kalimat dalam Wacana Iklan di

Instagram”.

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 28 Agustus 2015

Yang menyatakan,


(8)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Aspek-aspek Kebahasaan dan Modus Kalimat dalam Wacana Iklan di Instagram”. Penulisan tugas akhir ini disusun untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana SI pada Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa pembuatan tugas akhir ini berhasil diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Hery Antono, M.Hum., yang berkenan menjadi pembimbing I yang dengan sabar memberikan bimbingan, masukan, dan bantuan hingga terselesaikannya tugas akhir ini,

2. Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum., yang berkenan menjadi pembimbing II yang dengan sabar memberikan bimbingan, masukan, dan bantuan hingga terselesaikannya tugas akhir ini, 3. Bapak dan Ibu dosen Sastra Indonesia; Drs. B. Rahmanto, M.Hum.,

S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum., Dra. F. Tjandrasih Adji, M.Hum., Dr. Paulus Ari Subagyo, M.Hum., dan Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum., serta dosen-dosen pengampu mata kuliah tertentu yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membimbing, mendidik, dan membagi ilmu selama penulis belajar di Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma,

4. Staf Sekretariat Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dalam mengurus keperluan akademik penulis, 5. Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, sebagai tempat

mencari referensi bagi keperluan penulisan tugas akhir,

6. Bapak Antonius Edi Purwanta dan Ibu Yustina Maria Sri Astuti serta adik Rebecca Ayu Ciptaningtyas, keluarga tercinta yang telah


(9)

vii

membiayai, bersabar, mendukung, dan mengasihi penulis, serta seluruh keluarga besar yang selalu memberikan semangat dan dukungan yang melimpah,

7. Yohanes Fredy, kekasih yang selalu mendukung dan dan memberikan semangat kepada penulis,

8. Ketua kelas angkatan 2009, Sony, juga seluruh teman-teman Prodi Sastra Indonesia angkatan 2009; Thea, Tami, Dita, Tita, Tanta, Lala, Dian, Nuri, Charles, Bono, dan Toni atas bantuan, dukungan, dan persahabatan sejak awal perkuliahan,

9. Sahabat sejak bangku taman kanak-kanak, Restu dan sahabat sejak bangku SMP, Dewi yang selalu memberikan motivasi, dukungan, dan semangat kepada penulis,

10. Semua pihak yang ikut membantu dan mendukung penyusunan tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari, tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan, saran, dan kritik yang membangun. Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi pembaca dan dapat member inspirasi untuk penelitian selanjutnya.

Yogyakarta, 28 Agustus 2015


(10)

viii

Lift menuju sukses tidak berfungsi, kamu harus gunakan tangga, satu langkah demi satu langkah – Joe Girard

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk Bapak, Ibu, dan adik


(11)

ix ABSTRAK

Dewi, Angela Janice Christian. 2015. “Aspek-Aspek Kebahasaaan dan Modus Kalimat dalam Wacana Iklan di Instagram.” Skripsi Strata I

(SI). Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini memiliki dua tujuan sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan aspek-aspek kebahasaan dalam wacana iklan di Instagram

bulan Desember 2014 - Agustus 2015. Kedua, mendeskripsikan modus kalimat dalam iklan di Instagram Desember 2014 - Agustus 2015.

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan strategis, yaitu tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Pertama, data yang diperoleh dengan metode simak, yaitu menyimak data berupa wacana iklan di media social Instagram bulan Desember 2014-Agustus 2015 yang memanfaatkan aspek-aspek kebahasaan. Teknik lanjutan dari metode simak tersebut adalah teknik simak bebas libat cakap dengan mengamati dan mencatat data berupa wacana iklan yang terdapat dalam

Instagram. Kedua, data dianalisis dengan metode agih dan metode padan. Teknik yang digunakan dalam metode agih adalah teknik baca markah, teknik lesap, teknik ganti, dan teknik ubah ujud. Metode padan yang digunakan adalah metode padan pragmatis. Terakhir, hasil analisis data disajikan dengan teknik informal dan formal. Dengan teknik informal, hasil analisis data disajikan dengan kata-kata biasa yang bersifat denotatif, bukan konotatif. Dengan teknik formal, hasil analisis data disajikan dengan table ataupun rumus tertentu (Sudaryanto, 1993: 145).

Hasil penelitian tentang aspek-aspek kebahasaan dalam wacana iklan di Instagram adalah sebagai berikut. Pertama, strategi iklan/persuasif yang dilakuakan dengan memanfaatkan aspek-aspek kebahasaan di Instagram

antara lain (i) ragam bahasa tidak formal, (ii) campur kode (kosakata dalam bahasa Inggris), (iii) kalimat majemuk yang menyatakan pertentangan, (iv) kalimat majemuk yang menyatakan penambahan, (v)huruf kapital, (vi) wacana cerita, (vii) modalitas keteramalan, (viii) modalitas kepastian, dan (ix) objektivasi. Kedua, modus kalimat dalam wacana iklan di Instagram

menggunakan jenis-jenis kalimat di Instagram terdiri atas (i) kalimat berita, (ii) kalimat tanya dan kalimat perintah, dan (iii) kalimat perintah dan kalimat berita.

Kata Kunci: aspek-aspek kebahasaan, modus kalimat, wacana iklan, instagram


(12)

x ABSTRACT

Dewi, Angela Janice Christian. 2015. “Language Aspects and Sentence Mode in Instagram”. Undergraduate Thesis. Department of Indonesian

Letters, Faculty of Letters. Sanata Dharma University.

This thesis aims two purposes as follows. First, it describes language aspects in Instagram on Desember 2014 till August 2015. Second, it describes sentence mode of advertisement in Instagram on Desember 2014 till August 2015.

This thesis is done through three strategic steps. They are collecting the data, analizing the data, and presenting the result of the analisis. First, the data is gaining with method, which is observing attentively the advertisement in social media Instagram on Desember 2014 till August 2015 that use language expression as a persuasive strategy. The next technique is simak bebas libat cakap technique by observing and noting the advertisements in Instagram. Second, the data is analyzed with the method of agih and padan. The agih

method is applied through the baca markah, teknik lesap, teknik ganti, and

teknik ubah ujud technique. The padan method (equal method) that is used is pragmatics padan. Last, the result is presented by informal and formal. By informal technique means that the analytical data is presented through denotative words, not connotative. By formal technique, the analytical data is presented with table or certain formula (Sudaryanto, 1993: 145).

The results of language aspects and sentence modus in Instagram

research are as follows. First, the persuasive strategies that are done by using language aspects in Instagram are (i) informal variation of language (ii) the use of English vocabularies, (iii) contrasting compound sentence (iv) additional compound sentence, (v) capital alphabets, (vi) short story, (vii) modality predictability, (viii) modality certainty, and (ix) objectivation utilization. Second, sentence mode of advertisements in Instagram use some types of sentences in Instagram such as (i) declarative sentence, (ii) interrogative and imperative sentence, and (iii) imperative and declarative sentence.


(13)

xi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI……… iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……….. iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI……….. v

KATA PENGANTAR ……… vi

HALAMAN PERSEMBAHAN……….. viii

ABSTRAK……….. ix

ABSTRACK………. x

DAFTAR ISI………... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah………. 1

1.2Rumusan Masalah……….. 7

1.3Tujuan Penelitian……… 7

1.4Manfaat Penelitian……….. 7

1.5Tinjauan Pustaka………. 8

1.6Landasan Teori……… 11

1.6.1 Pengertian Iklan ……… 11

1.6.2 Wacana Persuasi ………... . 12

1.6.3 Aspek-Aspek Kebahasaan………. 13

1.6.4 Faktor-Faktor Penyebab terjadinya Campur Kode……….. 13

1.6.5 Pengertian Kalimat………. 14

1.6.6.1 Kalimat Berita……… 14

1.6.6.2 Kalimat Tanya……… 15

1.6.6.3 Kalimat Perintah……… . 15

1.7Metode dan Teknik Penelitian……… . 16


(14)

xii

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data……….…… . 17

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data……….. . 26

1.8Sistematika Penyajian………. 26

BAB II ASPEK-ASPEK KEBAHASAAN DALAM WACANA IKLAN DI INSTAGRAM 2.1 Pengantar……… 28

2.2 Ragam Bahasa Tidak Formal ………. 28

2.3 Kosakata Bahasa Inggris……….. 34

2.4 Kalimat Mamejuk yang Menyatakan Penjumlahan……… 39

2.5 Kalimat Majemuk yang Menyatakan Pertentangan………..………. 42

2.6 Wacana Cerita……….. 45

2.7 Pemanfaatan Huruf Kapital………. 48

2.7.1 Pemafaatan Huruf Kapital untuk Menonjolkan Kualitas Barang yang Akan Dijual………. 48

2.7.2 Pemafaatan Huruf Kapital untuk Menonjolkan Merek Barang………. 50

2.7.3 Pemafaatan Huruf Kapital untuk Menonjolkan Keadaan Harga Barang………... 51

2.8 Modalitas Keteramalan……… 53

2.9 Modalitas Kepastian………. 55

2.10 Objektivasi ………. 56

BAB III MODUS KALIMAT IKLAN DI INSTAGRAM 3.1 Pengantar……… 60

3.2 Modus Kalimat dalam Wacana Iklan dengan Kalimat Berita……….….. 60

3.3 Modus Kalimat dalam Wacana Iklan dengan Kalimat Tanya dan Kalimat Perintah……….……….. 62

3.4 Modus Kalimat dalam Wacana Iklan dengan Kalimat Perintah dan Kalimat Berita……….……. 65


(15)

xiii BAB IV KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan……… 67

4.2 Saran………. 69

DAFTAR PUSTAKA……… 70


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Objek penelitian ini adalah aspek-aspek dan modus kalimat dalam wacana iklan di

Instagram. Menurut Sugono, dkk.eds. (2008: 521), iklan adalah (i) berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan; (ii) pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat umum. Menurut Karjono (2004:82), iklan termasuk wacana persuasif, sedangkan dari fungsi dan tujuannya maka penulis naskah iklan berusaha mempengaruhi atau membujuk pendengar atau pembaca untuk menuruti keinginannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis naskah teks iklan mempunyai strategi tersendiri dalam pemakaian bahasanya.

Kata insta berasal dari kata instan, seperti kamera polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan foto instan. Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari

kata “telegram”, yang berfungsi untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Instagram adalah media sosial yang digunakan penggunanya untuk berbagi (share) foto dan kadang video. Kekhususannya Instagram hanya bisa diakses di smartphone atau telepon pintar. Foto dan kadang video yang diunggah di Instagram

sangat beragam, sehingga Instagram sangat efektif dimanfaatkan sebagai media beriklan.


(17)

Perkembangan teknologi dewasa ini membuat para pemilik online shop semakin kreatif dalam memasarkan barang dagangannya. Pemilik online shop memerlukan strategi dan usaha dalam mengiklankan barang dagangannya agar memunculkan minat beli pada para pengguna media sosial. Salah satu media sosial yang banyak ditemui iklan adalah Instagram. Para pemilik online shop berupaya untuk meningkatkan

followers (pengikut) di Instagram dengan strategi yang disebut SFS.

SFS adalah kependekan dari Shoutout for Shoutout, yang berarti para pemilik

online shop saling mempromosikan sesama online shop di Instagram. Online shop A menjual pakaian dan online shop B menjual tas import, maka online shop A akan mem-posting caption dan foto tentang barang dagangan online shop B di akun

Instagramnya, dan sebaliknya. SFS ini dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang disepakati oleh kedua belah pihak online shop.

Wacana iklan bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang produk dan membujuk konsumen untuk membeli dan melakukan sesuatu yang diinginkan oleh pengiklan. Wacana iklan di Instagram merupakan wacana iklan media online. Contoh tampilan wacana iklan di Instagram adalah sebagai berikut.


(18)

Sebagai sebuah wacana, iklan di Instagram terdiri atas susunan-susunan yang membentuk sebuah struktur. Perhatikan contoh (1) di bawah ini.

(1)

Susunan struktur wacana iklan di Instagram pada contoh 1 diatas terdiri atas nama akun dan isi posting (kiriman). Nama akun adalah nama online shop yang mengiklankan. Sedangkan isi postingan (kiriman) adalah pesan yang disampaikan oleh pemilik akun Instagram.

Pengiklan atau pemilik online shop mem-posting gambar barang dagangan di

Instagram dengan menarik. Selain gambar yang menarik, isi postingan pada setiap gambar terdapat berbagai cara penyampaian yang menarik dari segi bahasa. Contoh segi bahasa yang digunakan dalam wacana iklan di Instagram, antara lain ragam bahasa tidak formal, campur kode (kosakata dalam bahasa Inggris), kalimat majemuk yang menyatakan pertentangan, kalimat majemuk yang menyatakan penambahan, huruf kapital, wacana cerita, modalitas, dan objektivasi.

Topik penelitian ini dipilih setidaknya berdasarkan dua alasan. Pertama wacana iklan di Instagram sangat produktif dan memuat gejala-gejala kebahasaan yang menarik. Kedua, sepanjang pengetahuan penulis, kajian linguistik terhadap wacana

Isi posting (kiriman) Nama akun


(19)

iklan di Instagram masih jarang dilakukan. Oleh karena itu, topik ini pantas untuk dibahas.

Permasalahan pertama yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah aspek-aspek kebahasaan apa saja yang dipakai dalam wacana iklan di Instagram. Wacana iklan di

Instagram sebagai bentuk penggunaan bahasa memanfaatkan aspek-aspek kebahasaan seperti huruf, bunyi, kata, dan kalimat seperti pada contoh berikut ini.

(2) tupperwareinfinity PENGEN PUTIH? COBA YANG PASTI PASTI AJA. Daripada pake cream, kapsul yg ga ada hasilnya, mending follow @Beauty_injections @Beauty_injections uda terbukti hasilnya, byk real testi dan yg pasti AMAN BANGET. Yuk tampil dgn kulit putih di Hari Lebaran Jamin original, Terlengkap dan termurah

(3) tupperwareinfinity bosen nyobain berbagai perawatan kulit tp ga ada yg berhasil? Beralih ke SK-II yuk, yg udah terbukti lebih dari 35 tahun! Follow @vraeishop and join the giveaway every weekend! Order via line @vraieshop (pakai “@”) dan dapatkan free sample utk pembelian 2 mini size!

Dalam wacana iklan di Instagram pada contoh (2) salah satu aspek kebahasaan yang dimanfaatkan adalah huruf kapital yang terdapat pada PENGEN PUTIH? COBA YANG PASTI PASTI AJA. dan AMAN BANGET. Huruf kapital tersebut digunakan untuk menonjolkan kualitas barang dagangan yang bagus. Penggunaan huruf kapital mampu membuat pengguna Instagram yakin dengan kualitas barang yang dijual. Penonjolan barang yang unik tersebut akan kurang visibel apabila huruf kapital tersebut diganti dengan huruf kecil seperti pada contoh (2a) berikut ini.

(2a) tupperwareinfinity pengen putih? Coba yang pasti pasti aja. Daripada pake cream, kapsul yg ga ada hasilnya, mending follow @Beauty_injections @Beauty_injections uda terbukti hasilnya, byk real testi dan yg pasti aman banget. Yuk tampil dgn kulit putih di Hari Lebaran Jamin original, Terlengkap dan termurah


(20)

Pada contoh (3), salah satu aspek kebahasaan yang dimanfaatkan adalah kosakata bahasa Inggris seperti kata follow „ikuti‟, order„pesan‟, free sample „contoh gratis‟, mini size„ukuran kecil‟, dan and join the giveaway every weekend„dan gabung hadiah

gratis setiap akhir minggu‟. Kata-kata dan kalimat tersebut dipandang lebih menarik bagi pengguna Instagram karena bersifat kekinian dan keren. Kesan tersebut akan berubah apabila kata-kata dan kalimat tersebut diganti dengan kata-kata dalam bahasa Indonesia seperti pada contoh (3a) berikut.

(3a) tupperwareinfinity bosen nyobain berbagai perawatan kulit tp ga ada yg berhasil? Beralih ke SK-II yuk, yg udah terbukti lebih dari 35 tahun! Ikuti @vraeishop dan gabung hadiah gratis setiap akhir minggu! Pesan via line

@vraieshop (pakai “@”) dan dapatkan contoh gratis utk pembelian 2 ukuran

kecil!

Yang menjadi pertanyaan wacana iklan di Instagram dalam permasalahan pertama di atas adalah aspek-aspek kebahasaan apa saja yang dimanfaatkan dalam wacana iklan di Instagram.

Permasalahan kedua adalah modus kalimat apa saja yang digunakan dalam wacana iklan di Instagram. Modus kalimat yang dimaksud adalah penggunaan kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah, dalam wacana iklan di Instagram. Perhatikan contoh berikut.

(4) tupperwareinfinity PUTIH BERSIH TANPA SUNTIK PUTIH. BAHKAN HASIL LEBIH DAHSYAT DARIPADA SUNTIK PUTIH + HASILNYA PUTIH PINK MERONA. FOLLOW @LAQUEENCYHOUSE @LAQUEENCYHOUSE AMAN & HALAL UNTUK BUSUI DENGAN 17 VITAMIN + L-GLUTATHIONE PREMINUM GLUTA LAPUNZEL + LAPUNZEL SLIM UNTUK RAMPING + PUTIH + CANTIK = PERFECT

(5) tupperwareinfinity mau tau tempat tas dan dompet murah mulai dari 35rb terlengkap? @LIE.ID @LIE.ID buruan follow sebelum iklan dihapus


(21)

(6) tupperwareinfinity capek kan coba produk ini itu gak ada yg berhasil??? Coba produk dari @koreanlolyshop deh dijamin kulitmu lebih cerah!! Pemakaian rutin?? Siap2 putih PERMANEN!! Dimana lagi dapetin produk ORIGINAL dengan harga di bawah COUNTER kalau bukan di @koreanlolyshop

Pada contoh (4), kalimat berita terletak pada

PUTIH BERSIH TANPA SUNTIK PUTIH. BAHKAN HASIL LEBIH DAHSYAT DARIPADA SUNTIK PUTIH + HASILNYA PUTIH PINK MERONA.

Kalimat tersebut merupakan kalimat yang berisi informasi. Informasi yang diberitakan merupakan kelebihan produk yang diiklankan. Kelebihan yang diiklankan adalah produk yang dijual di onlineshop @laqueencyhouse aman dan halal untuk memutihkan wajah tanpa memakai suntik putih.

Pada contoh (5), modus kalimat tanya dan kalimat perintah terletak pada terlihat pada

mau tau tempat tas dan dompet murah mulai dari 35rb terlengkap?

Kalimat tersebut merupakan kalimat tanya. Kalimat tanya merupakan kalimat yang menanyakan sesuatu. Isi kalimat tanya dalam iklan tersebut adalah apakah pengguna lelah sering mengganti berbagai produk pemutih dan tidak berhasil. Setelah memaparkan pertanyaan pengiklan memberikan jawaban atau solusi berupa ajakan untuk mengikuti akun @LIE.ID @LIE.ID sebelum iklan tersebut dihapus.

Pada contoh (6) kalimat perintah dan berita terletak pada

Coba produk dari @koreanlolyshop deh dijamin kulitmu lebih cerah!!

Kalimat tersebut merupakan kalimat perintah. Kalimat perintah tersebut merupakan kalimat yang maksudnya memberi perintah untuk melakukan sesuatu. Isi perintah tersebut adalah mengajak pengguna untuk mencoba produk dari


(22)

@koreanlolyshop agar kulit lebih cerah. Setelah mengajak pengguna untuk mencoba produk tersebut, pengiklan menginformasikan pada pembaca bahwa produk yang dijual di @koreanlolyshop asli dan lebih murah dari harga di toko.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dalam butir 1.1, permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.2.1 Apa saja aspek-aspek kebahasaan dalam wacana iklan di Instagram? 1.2.2 Apa saja modus kalimat dalam wacana iklan di Instagram?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Mendeskripsikan aspek-aspek kebahasaan dalam wacana iklan di Instagram. 1.3.2 Mendeskripsikan modus kalimat dalam wacana iklan di Instagram.

1.4Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini berupa aspek-aspek kebahasaan dan modus kalimat dalam iklan di Instagram diharapkan dapat memberi manfaat secara teoretis dan praktis. Secara teoretis manfaat hasil penelitian ini mengembangkan linguistik di bidang kajian wacana dan pragmatik. Penelitian tentang aspek-aspek kebahasaan dalam wacana iklan di Instagram merupakan ranah kajian wacana dan pragmatik. Pada kajian wacana


(23)

dapat menambah pengetahuan tentang wacana iklan dari media sosial Instagram. Pada pragmatik dapat memahami pengaruh wacana iklan di media sosial Instagram.

Secara praktis, hasil penelitian tentang aspek-aspek kebahasaan dalam wacana iklan di Instagram ini berguna bagi pengiklan dan biro iklan sebagai mode acuan dalam pembuatan iklan agar iklan dapat tepat mengenai khalayak sasaran. Penelitian ini juga dapat menjadi masukan bagi perkembangan jurnalisme periklanan di Indonesia. Selain itu, penelitian ini dapat berguna bagi konsumen untuk lebih memahami sebuah iklan sehingga dapat menyikapinya dengan bijak. Secara khusus, hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca, yakni agar pembaca mengetahui apa saja aspek-aspek kebahasaan dalam wacana iklan di Instagram.

1.5Tinjauan Pustaka

Purnawati (2013), yang meneliti daya bahasa pada iklan majalah dalam skripsi yang berjudul “Daya Bahasa pada Iklan di Majalah Tempo Bulan November dan Desember 2012”. Skripsi ini meneliti beberapa permasalahan yakni, (1) jenis-jenis daya bahasa apa sajakah yang digunakan dalam iklan dan (2) faktor apa saja yang menyebabkan penulis iklan menggunakan daya bahasa tertentu dalam iklan di majalah Tempo. Daya bahasa yang ditemukan dalam iklan sebanyak 9 daya bahasa. Daya bahasa tersebut adalah 10 daya perintah, 2) daya meyakinkan, 3) daya ungkap, 4) daya banding, 5) daya menantang, 6) daya imbauan, 7) daya sapaan, 8) daya ajakan, dan 9) daya informasi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dipegunakannya daya


(24)

bahasa ada bermacam-macam sesuai dengan jenis iklan, produk yang diiklankan, dan konteks yang menyertainya.

Milandi (2011), dalam skripsinya yang berjudul “Cara Penyampaian Pesan dan Struktur Wacana Iklan di Beberapa Media Massa Cetak” membahas tentang variasi cara penyampaian dan struktur wacana iklan di media massa cetak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi cara penyampaian pesan wacana iklan terdiri atas 2 jenis, meliputi penyampaian pesan berdasarkan isi dan bentuk wacana. Sedangakan penyampaian pesan wacana iklan berdasarkan bentuk wacana terdiri atas 7 variasi, yaitu menggunakan kalimat berita, pengumuman, wacana informatif, slogan, pertanyaan, penonjolan nama produk (merek) secara ortografis, serta penonjoan nama produk sebagai akronim. Variasi struktur wacana yang ditemukan dalam wacana iklan yang terdapat dalam beberapa media massa cetak antara lain yaitu struktur wacana iklan lengkap, struktur wacana iklan tanpa bagian awal wacana, struktur wacana iklan tanpa bagian tubuh wacana, struktur wacana iklan tanpa bagian awal wacana dan penutup.

Oktarina (2012), dalam skripsinya yang berjudul “Wacana Iklan Berbahasa Minangkabau pada Radio di Kota Bukittinggi” bertujuan untuk mendeskripsikan struktur, teknik persuasi, jenis tindak tutur, dan aspek kebahasaan wacana iklan berbahasa Minangkabau pada radio di Kota Bukittinggi. Struktur wacana iklan berbahasa Minangkabau pada radio di Kota Bukittinggi dapat dibagi menjadi komponen pembentuk wacan iklan dan pola struktur wacana iklan radio. Wacana iklan dibentuk oleh wacana dialog, monolog, lagu, syair, dan pantun. Jenis tindak tutur


(25)

dalam wacana iklan berbahasa Minangkabau pada radio di Kota Bukittinggi diklarifikasikan menjadi tindak tutur representatif, tindak tutur direktif, tindak tutur komisif, dan terakhir tindak tutur ekspresif. Aspek kebahasaan yang ditemuai dalam wacana iklan berbahasa Minangkabau pada radio di Kota Bukittinggi terdiri dari repetisi, singkatan, akronim, campur kode, dan alih kode, metafora, dan metonimia.

Hermansah (2013), dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Keefektifan

Facebook ADS di Jejaring Sosial facebook.com sebagai Media Iklan Online

Berdasarkan Respon Pengguna”. Penelitian tesis ini bertujuan menganalisis keefektifan Facebook Ads di Facebook.com sebagai media iklan online berdasarkan respon pengguna. Analisis dilakukan untuk mengetahui pengaruh karakteristik dan interaksi para pengguna terhadap respon pengguna pada iklan online facebook ads. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keefektifan Facebook ads sebagai media iklan online dipengaruhi secara positif oleh beberapa variable diantaranya; Frekuensi kunjungan, berkunjung, serta tidak berpengaruhnya efek flow pada saat pengguna mengakses situs facebook.com.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan di atas, penelitian ini memiliki kelebihan, yakni penelitian ini menganalisis tentang aspek-aspek kebahasaan dalam wacana iklan di Instagram. Penelitian ini bersifat mengembangkan penelitian-penelitian yang sudah ada. Namun, pada dasarnya penelitian ini masih terbuka untuk dikembangkan lebih lanjut. Dengan demikian, diharapkan adanya manfaat bagi masyarakat dan peneliti lain yang ingin mengkaji aspek-aspek kebahasaan dalam wacana iklan di Instagram.


(26)

1.6Landasan Teori

Penelitian ini menggunakan lima macam teori, yaitu (a) pengertian iklan, (b) wacana persuasi, (c) aspek-aspek kebahasaan, (d) faktor-faktor penyebab terjadinya campur kode, dan (e) jenis-jenis kalimat. Berikut ini adalah uraian mengenai teori-teori tersebut.

1.6.1 Pengertian Iklan

Widyatama (2005:13) menjelaskan bahwa iklan berasal dari bahasa Latin

advere berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Pengoperan pikiran ini dilakukan melalui lisan, media cetak, radio, televisi, computer, media ruang, dan sebagainya. Iklan dimaknai dalam beberapa pengertian. Ada yang mengartikan dalam sudut pandang komunikasi, murni periklanan, dan ada pula yang memaknai dalam perspektif psikologi. Bila dalam perspektif komunikasi cenderung menekankan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Dalam perspektif iklan cenderung menekankan pada aspek penyampaian pesan yang kreatif dan persuasif yang disampaikan melalui media khusus. Perspektif pemasaran lebih menekankan pemaknaan iklan sebagai alat pemasaran, yaitu menjual produk. Sementara dalam perspektif psikologi lebih menekankan aspek persuasif pesan.

Philip Kotler dalam Widyatama (2005:150) berpendapat bahwa tujuan iklan dikelompokkan dalam 3 macam, yaitu memberikan informasi, membujuk atau untuk mengingatkan. Pemberian informasi yang dapat disampaikan melalui iklan bisa berupa memberitahu pasar tentang produk baru; menganjurkan cara penggunaan baru untuk


(27)

produk tertentu; memberitahu tentang perubahan harga; dan menjelaskan cara keja suatu produk. Membujuk yang dimaksudkan Kotler sangat berguna dalam situasi pasar yang penuh dengan persaingan. Ia dapat berupa bujukan kepada khalayak agar memilih merk tertentu; mengubah persepsi tertentu; mengubah persepsi konsumen tentang ciri-ciri merk tertentu. Sementara tujuan mengingatkan konsumen di mana produk itu dapat dibeli.

1.6.2 Wacana Persuasi

Keraf (2007:118) mengatakan bahwa persuasi adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang. Karena tujuan terakhir adalah agar pembaca atau pendengar melakukan sesuatu, maka persuasi dapat dimasukkan pula dalam cara-cara untuk mengambil keputusan. Mereka yang menerima persuasi harus mendapat keyakinan, bahwa keputusan yang diambilnya merupakan keputusan yang benar dan bijaksana dan dilakukan tanpa paksaan.

Menurut Rani, dkk (2006:42-43) wacana persuasi merupakan wacana yang bertujuan mempengaruhi mitra tutur untuk melakukan tindakan sesuai yang diharapkan penuturnya. Untuk mempengaruhi tersebut, biasanya, diguanakan segala upaya yang memungkinkan mitra tutur terpengaruh. Untuk mencapai tujuan tersebut, wacana persuasi kadang menggunakan alasan yang tidak rasional. Contoh jenis wacana persuasi yang paling banyak kita temui adalah kampanye dan iklan. Iklan merupakan salah satu jenis penggunaan bahasa yang bertujuan mempengaruhi dan


(28)

menyerang calon konsumen agar menggunakan suatu layanan jasa atau produk yang diiklankan. Oleh sebab itu, iklan sering disebut sebagai wacana persuasi-provokasi.

1.6.3 Aspek-Aspek Kebahasaan

Menurut Wijana (2004:119) aspek-aspek (unsur-unsur) kebahasaan dimanfaatkan di dalam penciptaan iklan oleh para pengiklan. Jenis dan sifat bahasa itu erat berkaitan dengan kemungkinan para pengiklan memanfaatkan potensi bahasa sebagai sumber mempersuasi wacana iklan. Sesuai dengan teori Hymes (1974) yang mengemukakan bahwa genre merupakan salah satu komponen tertentu wujud bahasa. Iklan sebagai genre wacana yang khas, tentu saja memiliki wujud bahasa yang berbeda dengan

genre-genre wacana yang lain. Wacana iklan disampaikan dengan bentuk bahasa tertentu agar terlihat menarik.

1.6.4 Faktor-Faktor Penyebab terjadinya Campur Kode

Menurut Weinreinch (1953) menjelaskan mengapa seseorang harus meminjam kata-kata dari bahasa lain. Hal ini pada dasarnya memiliki dua faktor, yaitu faktor internal (kebahasaan) dan faktor eksternal (non-kebahasaan).

a. Faktor Intermal (Kebahasaan)

Latar belakang kebahasaan yang menyebabkan orang menggunakan campur kode adalah sebagai berikut.

1. Low frequency of word, yaitu kata-kata bahasa asing digunakan karena lebih mudah diingat dan lebih stabil maknanya.


(29)

2. Pernicious homonymy, yaitu jika penutur menggunakan kata dari bahasanya sendiri maka kata tersebut dapat menimbulkan masalah homonim yaitu makna ambigu.

3. End (purpose and goal), yaitu akibat atau hasil yang dikehendaki. End

meliputi membujuk, menyarankan, dan menerangkan. b.Faktor Eksternal

Latar belakang non-kebahasaan yang menyebabkan orang menggunakan campur kode adalah.

1. Need for synonym, yaitu penutur menggunakan bahasa lain untuk memperhalus maksud tuturan.

2. Social value, yaitu penutur sengaja mengambil kata dari bahasa lain dengan mempertimbangkan faktor sosial.

3. Perkembangan dan perkenalan dengan budaya baru.

1.6.5 Pengertian Kalimat 1.6.5.1Kalimat Berita

Menurut Moeliono (1988:284-285) kalimat berita, yang sering pula dinamakan kalimat deklaratif, adalah kalimat yang isinya memberitakan sesuatu kepada pembaca atau pendengar. Kalimat berita dapat berupa bentuk apa saja, asalkan isinya merupakan pemberitaan. Dalam bentuk tulisnya, kalimat berita diakhiri dengan tanda titik. Dalam bentuk lisan, nada suara berakhir dengan nada turun.


(30)

Ramlan (1982:10) mengatakan bahwa berdasarkan fungsinya dalam hubungan situasi, kalimat berita pada umumnya, berfungsi untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain hingga tanggapan yang diharapkan hanyalah berupa perhatian seperti tercermin pada pandangan mata yang menunjukkan adanya perhatian. Kadang-kadang perhaian itu disertai anggukan, kadang-kadang pula disertai ucapan

ya.

1.6.5.2Kalimat Tanya

Menurut Moeliono (1988:288) kalimat tanya, yang juga dinamakan kalimat interogatif, adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang. Jika orang ingin mengetahui jawaban terhadap suatu masalah atau keadaan, maka ia menanyakannya dan kalimat yang dipakai adalah kalimat tanya.

Ramlan (1982:12) mengungkapkan bahwa kalimat tanya pada umumnya berfungsi untuk menanyakan sesuatu. Kalimat ini memiliki pola intonasi yang berbeda dengan pola itonasi kalimat berita. Perbedaannya terutama terletak pada nada akhirannya. Pola intonasi berita bernada akhir turun, sedangkan pola intonasi tanya bernada akhir naik, di samping nada suku terakhir yang lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan nada suku terakhir pada pola berita.

1.6.5.3Kalimat Perintah

Moeliono (1988:285) menjelaskan bahwa kalimat perintah, atau kalimat imperatif, adalah kalimat yang maknanya memberikan perintah untuk melakukan sesuatu. Dalam


(31)

bentuk tulis, kalimat perintah seringkali diakhiri dengan tanda seru (!) meskipun tanda titik biasa pula dipakai. Dalam bentuk lisan, nadanya agak naik sedikit (Moeliono: 285).

Menurut Ramlan (1982:21) berdasarkan fungsinya dalam hubungan situasi, kalimat suruh mengharapkan tanggapan yang berupa tindakan dari orang yang diajak bicara. Berdasarkan ciri formalnya, kalimat ini memiliki pola intonasi yang berbeda dengan pola intonasi dan tanya.

1.7 Metode dan Teknik Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan melalui tiga tahap yakni (i) pengumpulan data, (ii) analisis data, dan (iii) penyajian hasil analisis data. Berikut akan diuraikan masing-masing tahap dalam penelitian ini.

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Objek penelitian ini adalah aspek-aspek kebahasaan dan modus kalimat dalam wacana iklan di Instagram. Objek ini berada dalam data yang berupa wacana. Data diperoleh dari sumber tertulis yaitu Instagram. Instagram adalah media sosial yang mengizinkan pengguna untuk mengunggah foto dan video. Data penelitian ini diambil dari media sosial Instagram bulan Desember 2014-Agustus 2015.

Data yang dikumpulkan adalah berupa wacana iklan di Instagram yang memanfaatkan aspek-aspek kebahasaan sebagai strategi persuasif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak. Metode simak adalah metode


(32)

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan menyimak langsung penggunaan bahasa. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik nonpartisipan atau teknik simak bebas libat cakap dengan mengamati dan mencatat data berupa wacana iklan yang terdapat dalam Instagram (Sudaryanto 1993:132-133). Data yang sudah terkumpul diklasifikasikan berdasarkan jenisnya.

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data

Langkah kedua adalah menganalisis data. Setelah data terklasifikasi, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode agih dan padan. Metode agih adalah metode analisis yang alat penentunya ada di dalam dan merupakan bagian dari bahasa yang diteliti (Sudaryanto, 1985:5 1993:15). Metode padan, yang dapat pula disebut dengan metode identitas (Sudaryanto,1981:13; Subroto, 1992:55), adalah metode analisis data yang alat penentunya berada di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan atau diteliti (Sudaryanto, 1993:13).

Teknik pertama yang digunakan adalah teknik baca markah. Teknik baca markah adalah teknik analisis data dengan cara “membaca markah” dalam suatu konstruksi. Istilah lain untuk pemarkah adalah penanda. Pemarkah itu adalah alat seperti imbuhan, kata penghubung, kata depan, dan artikel yang menyatakan ciri ketatabahasaan atau fungsi kata atau konstrusi (lih. Kridalaksana, 2001:161). Pemarkahan itu menunjukkan kejatian atau identitas satuan kebahasaan tertentu; dan kemampuan membaca peranan pemarkah itu (maker) berarti kemampuan menentukan kejatian yang dimaksud (Sudaryanto, 1993:93).Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi bagian dari


(33)

wacana iklan di Instagram yang diasumsikan sebagai strategi untuk mempersuasi pembaca. Perhatikan contoh berikut.

(7) tupperwareinfinity CUSTOMCASE UNTUK SEMUA TIPE HP dan PREMIUM CASE READY STOCK ! simple tapi keren habis. Mau pakai design/foto sendiri? Bisa benget! Follow Ig @redstoree. Utk order line : @redstoree (pakai @ yaa) Dalam wacana iklan di Instagram di atas ditemukan kata-kata yang ditulis dengan huruf kapital CUSTOMCASE UNTUK SEMUA TIPE HP dan PREMIUM CASE READY STOCK diasumsikan sebagai pemarkah karena dimaksudkan untuk mempersuasi pembaca dengan memperjelas hal yang diiklankan. Untuk mengetahui efek yang dimaksud, digunakan metode padan pragmatis.

Metode padan pragmatis adalah metode padan yang alat penentunya lawan atau mitra wicara. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi misalnya, satuan kebahasaan menurut reaksi atau akibat yang terjadi atau timbul pada lawan atau mitra wicaranya ketika satuan kebahasaan itu dituturkan oleh pembicara (Kesuma, 2007:49).

Lawan bicara yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai pembaca wacana iklan. Peneliti sebagai pembaca mencoba menafsirkan/menentukan efek yang ditimbulkan dari pemarkah yang sudah diidentifikasi dengan teknik baca markah di atas. Misalnya, penggunaan huruf kapital dalam contoh di atas menimbulkan efek tertentu, yaitu menonjolkan keunikan/keunggulan dari barang yang ditawarkan yaitu casing HP yang dibuat sesuai dengan pesanan pengguna atau calon pembeli dan tersedia casing HP kualitas premium.

Untuk menguji efek tersebut digunakan metode agih dengan teknik lanjutan teknik ganti. Teknik ganti, yang biasa pula disebut dengan istilah (teknik) distribusi (Verhaar,


(34)

1981:108), adalah teknik analisis data dengan cara mengganti satuan kebahasaan tertentu di dalam suatu konstruksi dengan satuan kebahasaan yang lain di luat konstruksi yang bersangkutan. Dalam contoh di atas teknik ganti digunakan untuk mengganti pemarkah (huruf kapital) dengan huruf kecil. Kemudian akibat penggantian tersebut dirasakan oleh mitra bicara atau pembaca seperti pada contoh (7a) berikut. (7a) tupperwareinfinity customcase untuk semua tipe hp dan premium case ready

stock ! simple tapi keren habis. Mau pakai design/foto sendiri? Bisa benget! Follow Ig @redstoree. Utk order line : @redstoree (pakai @ yaa)

Setelah diganti dengan huruf kecil, hal yang awalnya ditonjolkan oleh penulis iklan menjadi kurang terlihat atau kurang visibel. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa huruf kapital dimanfaatkan oleh penulis iklan sebagai sarana mempersuasi pembaca.

Metode agih teknik baca markah juga digunakan untuk menjawab persoalan modus kalimat. Modus kalimat yang dimaksud adalah kalimat berita, kalimat tanya dan kalimat perintah, dan kalimat perintah dan kalimat berita. Intonasi atau tanda baca dalam modus kalimat diasumsikan sebagai pemarkah. Perhatikan contoh berikut. (8) girlstuff_onlineshop MULTIPLE BRUSH NAIL ART ISI 6PCS Rp.35.000 Pada wacana iklan di Instagram contoh (15) merupakan contoh kalimat berita

MULTIPLE BRUSH NAIL ART ISI 6PCS Rp.35.000

MULTIPLE BRUSH NAIL ART ISI 6PCS Rp.35.000 merupakan kalimat yang berisi informasi. Informasi yang diberitakan adalah online shop tersebut menjual kuas atau alat untuk mengecat kuku. Harga alat atau kuas cat kuku tersebut adalah Rp.35.000. Hal ini dilakukan dengan maksud agar pembaca terpengaruh dengan informasi yang diberitakan untuk membeli produk di onlineshop tersebut.


(35)

(9) Lovelypastelcolor Punya celana jeans gak kepake ? Atau udah bosen makenya karna modelnya jadul banget? Jangan pusing janga ngalau jangan bimbang! Sekarang juga kamu wajib follow @lee20shop @lee20shop. Disana banyaaak banget tutorial tutorial bikin celana lama kamu bisa dipake lagi.

Pada wacana iklan di Instagram contoh (9) kalimat tanya tampak pada

Punya celana jeans gak kepake? Atau udah bosen makenya karna modelnya jadul banget?

Punya celana jeans gak kepake?Atau udah bosen makenya karna modelnya jadul

banget? Merupakan kalimat tanya. Kalimat tanya merupakan kalimat yang menanyakan sesuatu. Isi kalimat tanya dalam iklan tersebut adalah bertanya pada pengguna apakah tertarik untuk mendaur ulang/memodifikasi celana jeans yang sudah tidak dipakai dan model yang sudah jadul.Setelah memaparkan pertanyaan, pengiklan memberikan jawaban atau solusi dari celana jeans yang sudah jadul dan tidak dipakai agar dimodifikasi dan dapat dipakai kembali. Dengan demikian, pengikla nmemberikan solusi untuk mengikuti akun Instagram yang berisi tutorial memodifikasi celana jeans. Sehingga wacana iklan tersebut dapat menyadarkan pengguna bahwa produk yang dijual atau jasa yang ditawarkan dibutuhkan oleh pengguna Instagram.

(10) nindyafauzy follow dan order cemilan di @postitmoreshop kami menjual cemilan enak seperti: mienyere, stick susu, stick susu rainbow, chocolate in a jar banyak rasa, pretzel chocolate @postitmoreshop @postitmoreshop

Pada contoh (10) pemanfaatan kalimat perintah tampak pada follow dan order cemilan di @postitmoreshop.


(36)

Follow dan order cemilan di @postitmoreshop merupakan kalimat perintah. Kalimat perintah tersebut merupakan kalimat yang maksudnya member perintah untuk melakukan sesuatu. Isi perintah dalam iklan tersebut adalah mengajak pengguna

Instagram untuk mengikuti akun @posttimoreshop dan membeli produk makanan ringan seperti mienyere, stick susu, stick susu rainbow, chocolate in a jar dengan aneka rasa, dan pretzel chocolate yang ditawarkan oleh akun tersebut.

Metode padan translasional adalah metode padan yang alat penentunya bahasa lain. Bahasa lain yang dimaksud adalah bahasa di luar bahasa yang diteliti. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi satuan kebahasaan dalam bahasa lain (Kesuma, 2007:49). Metode padan translasional digunakan untuk menguji efek penggunaan kosakata dalam bahasa Inggris. Perhatikan contoh (8) berikut.

(11) tupperwareinfinity Ga capek beli baju ga sesuai picture? Yuk buruan follow @millashop dijamin REAL PICTURE dan pastinya harga pas untuk kantong dehh Pada wacana iklan contoh (11) di atas terdapat beberapa kosakata dalam bahasa Inggris seperti picture „foto‟, follow „ikuti‟, dan real picture „foto asli‟. Kata-kata tersebut dipandang lebih sensasional sehingga menjadi menarik bagi pembaca. Kesan sensasional tersebut akan hilang apabila kata-kata tersebut diganti dengan kata-kata dalam bahasa Indonesia seperti pada contoh (11a) berikut.

(11a) tupperwareinfinity Ga capek beli baju ga sesuai foto? Yuk buruan ikuti @millashop dijamin FOTO ASLI dan pastinya harga pas untuk kantong dehh

Metode agih dengan teknik lanjutan lesap adalah teknik analisis data dengan cara melesapkan satuan kebahasaan yang dianalisis. Alat penentunya adalah satuan


(37)

kebahasaan yang dilesapkan (bdk. Sudaryanto, 1993:40). Metode agih teknik lesap digunakan untuk kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan, kalimat majemuk yang menyatakan pertentangan, modalitas keteramalan, modalitas kepastian, dan objektivasi. Perhatikan contoh di bawah ini.

(12) tupperwareinfinity kabel charger kamu udh kotor dan dekil? Atau malah udh ngelupas? Aduuuh.. tenang aja. Skrg udh ada solusinya! Pakai Cord Protector dari @pandasshop. Pelindung kabel 2tone ini cuman 5.000/pcs loooohh.. TERMURAH DI INSTAGRAM FOLOOW & ORDER hanya di @pandasshop. Hanya dengan uang goceng kabel kamu jadi LEBIH AWET, LEBIH KEREN, & GAK GAMPANG KOTOR! @pandasshop juga menjual sneaker wedges premium quality size 30-43 Order LINE: @pandasshop (with @)

(13) jellicious_id Hai guys ….Cari jam tangan tapi murah & berkualitas ?? Follow aja @friendly_olshop , pusatnya jam tangan murah & berkualitas berbagai merk !! Pokoknya paling lengkap deh !!! Buruan deh follow @friendly_olshop@friendly_olshop@friendly_olshop

(14) tupperwareinfinity Yuk belajar psikologi & kepribadian! Kamu bisa tau kepribadian kamu, teman, gebetan ato pacar kamu loh. Pengen tau penjelasannya? Follow @ilmu_psikologi @ilmu_psikologi ya

(15) lovelypastelcolour pengen belanja online tp takut kecewa sama barangnya? takut ketipu foto sama aslinya? tenang d @zeushop ALL REAL PICT! Dijamin ga bakalan nyesel order d @zeushop cause we‟re selling good quality!

Pada contoh (12) kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan tampak pada

Hanya dengan uang goceng kabel kamu jadi LEBIH AWET, LEBIH KEREN, & GAK

GAMPANG KOTOR! Lebih awet, lebih keren, dan gak gampang kotor merupakan hubungan penjumlahan. Kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan digunakan untuk menonjolkan kelebihan dan keunggulan kegunaan produk. Dengan menonjolkan kelebihan dan keunggulan kegunaan produk, pengiklan dapat meyakinkan pengguna


(38)

akan berkurang apabila tidak ada kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan seperti pada contoh (12a) berikut.

(12a) tupperwareinfinity kabel charger kamu udh kotor dan dekil? Atau malah udh ngelupas? Aduuuh.. tenang aja. Skrg udh ada solusinya! Pakai Cord Protector dari @pandasshop. Pelindung kabel 2tone ini cuman 5.000/pcs loooohh.. TERMURAH DI INSTAGRAM FOLOOW & ORDER hanya di @pandasshop. Hanya dengan uang goceng kabel kamu jadi LEBIH AWET! @pandasshop juga menjual sneaker wedges premium quality size 30-43 Order LINE: @pandasshop (with @)

Pada contoh (13) kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan tampak pada Hai guys ….Cari jam tangan tapi murah & berkualitas? Murahdan berkualitas

merupakan aspek kebahasaan kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan. Dengan menyebutkan kelebihan produk yang ditawarkan pengiklan Instagram dapat meyakinkan pembeli terhadap produk yang ditawarkan. Keyakinan pembeli terhadap produk yang ditawarkan akan berkurang apabila tidak ada kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan seperti contoh (13a) di bawah ini.

(13a) jellicious_id Hai guys ….Cari jam tangan murah?? Follow aja @friendly_olshop, pusatnya jam tangan berbagai merk !! Buruan deh follow @friendly_olshop@friendly_olshop@friendly_olshop

Pada contoh (14) modalitas keteramalan ditunjukkan dengan pengungkap modal bisa. Pengungkap modal bisa pada wacana iklan tersebut menekankan hal yang akan terjadi setelah pengguna melakukan saran dari pengiklan. Setelah mengikuti perintah pengiklan, pengguna dapat belajar tentang psikologi lewat akun @ilmu_psikologi seperti yang ditulis di dalam iklan. Kesan penasaran terhadap apa yang akan terjadi selanjutnya akan hilang apabila tidak ada modalitas keteramalan seperti pada contoh (14a) berikut.


(39)

(14a) tupperwareinfinity Yuk belajar psikologi & kepribadian! Kamu tau kepribadian kamu, teman, gebetan ato pacar kamu loh. Pengen tau penjelasannya? Follow @ilmu_psikologi @ilmu_psikologi ya

Pada contoh (15) modalitas kepastian ditunjukkan dengan pengungkap modal

dijamin. Pengungkap modal dijamin pada wacana iklan tersebut menekankan keyakinan pada pengguna Instagram terhadap kualitas barang dagang yang dijual. Keyakinan pada wacana iklan pada contoh tersebut dapat mempengaruhi ekspresi sikap yang dimiliki oleh pengguna Instagram. Keyakinan pada wacana iklan tersebut akan hilang apabila tidak ada modalitas kepastian seperti pada contoh (15a) berikut. (15a) lovelypastelcolour pengen belanja online tp takut kecewa sama barangnya?

takut ketipu foto sama aslinya? tenang d @zeushop ALL REAL PICT! Ga bakalan nyesel order d @zeushop cause we‟re selling good quality!

Metode agih teknik ubah wujud adalah teknik analisis data dengan cara mengubah wujud atau bentuk satuan kebahasaan yang dianalisis. Penerapan teknik ini selalu mengakibatkan berubahnya wujud atau bentuk salah satu atau beberapa unsur satuan kebahasaan yang dianalisis (Sudaryanto, 1993:38). Metode agih teknik ubah wujud digunakan untuk menguji efek wacana cerita. Perhatikan contoh di bawah ini.

(16) blendascorner Michelle badmood banget gara gara di PHP sama olshop casing. Digambarnya bagus datengnya beda banget sama gambar! Pas lagi cek IG, Mochelle berhasil nemuin @pepperplum olshop casing terupdate se instagram, READY STOCK & banyak model lagi! Barangnya sama persis sama gambarnya & kualitasnya ga abal abal, harganya? Ok banget! Lebih murah dari yang pre-order, Michelle sampe ngeborong, 200.000 uda dapet 2 case model terbaru! Michelle juga makin eksis setelah beli juga tongsis + fisheye di @pepperplum yang murah bingit Cuma 100.000!

(17) Lovelypastelcolor Punya celana jeans gak kepake ? Atau udah bosen makenya karna modelnya jadul banget? Jangan pusing jangan galau jangan bimbang! Sekarang juga kamu wajib follow @lee20shop @lee20shop. Disana banyaaak banget tutorial tutorial bikin celana lama kamu bisa dipake lagi.


(40)

Pada contoh (16) merupakan contoh wacana iklan yang memanfaatkan cerita. Pada tahap awal cerita seorang tokoh bernama Michelle mengalami masalah dengan casing yang ia beli tidak sesuai dengan gambar. Pada tahap tengah Michelle cek

Instagram dan menemukan olshop casing ter-update, ready stock dan bermacam model se-Instagram. Pada tahap akhir, setelah Michelle berbelanja di @pepperplum dia merasa puas dengan barangnya yang sesuai dengan gambar, lebih murah, dan kualitas yang bagus. Dalam wacana iklan tersebut, pembuat iklan menuliskan keunggulan dan kualitas barang yang ditawarkan di @pepperplum. Dengan cerita tersebut pengguna merasa percaya pada online shop yang diiklankan. Kesan percaya pada iklan tersebut akan hilang apabila pemanfaatan cerita dihilangkan seperti pada contoh (16a) berikut.

(16a) blendascorner @pepperplum olshop casing terupdate se instagram, READY STOCK & banyak model lagi! Barangnya sama persis sama gambarnya & kualitasnya ga abal abal, harganya? Ok banget! Lebih murah dari yang pre-order, 200.000 uda dapet 2 case model terbaru! makin eksis setelah beli juga tongsis + fisheye di @pepperplum yang murah bingit Cuma 100.000!

Ragam bahasa yang digunakan pada contoh (17) di atas adalah ragam bahasa tidak formal yang cenderung bersifat semilisan. Hal tersebut tampak pada kata-kata tidak baku seperti kepake„dipakai‟, kamu„anda‟, banget„sekali‟, follow „mengikuti‟ bisa „dapat‟, dan lagi „kembali‟. Penggunaan ragam bahasa tidak formal tersebut bertujuan supaya wacana iklan bersifat komunikatif. Kesan komunikatif tersebut akan berkurang apabila ragam bahasa yang digunakan adalah bahasa formal seperti pada contoh (17a) berikut.


(41)

(17a) Lovelypastelcolor apakah anda mempunyai celana jeans tidak dipakai? Atau anda sudah bosan memakainya karena modelnya jadul sekali? Jangan pusing jangan galau jangan bimbang! Sekarang juga anda wajib mengikuti @lee20shop @lee20shop. Di sana banyak sekali tutorial-tutorial supaya celana lama anda dapat dipakai kembali.

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data

Setelah tahap analisis data, tahap selanjutnya adalah tahap penyajian hasil analisis data. Analisis data dalam penelitian ini akan disajikan dengan menggunakan metode informal dan formal. Menurut Sudaryanto dalam Kesuma (2007:71) penyajian hasil analisis data secara informal, yaitu dengan menggunakan kata-kata yang biasa yaitu kata-kata biasa. Penyajian hasil analisis data secara formal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kaidah. Kaidah itu dapat berbentuk rumus, bagan/diagram, tabel, dan gambar (Kesuma, 2007:73).

1.7Sistematika Penyajian

Laporan hasil penelitian ini disusun dalam empat bab; bab pertama pendahuluan, bab pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penyajian. Latar belakang menguraikan alasan mengapa penulis melakukan penelitian ini. Rumusan masalah menjelaskan masalah-masalah yang dtemukan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian mendiskripsikan tujuan diadakan penelitian ini. Manfaat penelitian memaparkan manfaaat yang bisa diambil dari hasil penelitian ini. Tinjauan pustaka mengemukakan pustaka yang pernah membahas tentang iklan. Landasan teori


(42)

menyampaikan teori yang digunakan sebagai landasan penelitian. Metode penelitian merincikan teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyampaian hasil analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini. Sistematika penyajian menguraikan urutan hasil penelitian dalam skripsi ini.

Bab kedua berisi tentang rumusan masalah poin 1.2.1 aspek-aspek kebahasaan dalam wacana iklan di Instagram. Bab ketiga, berisi tentang rumusan masalah poin 1.2.2 modus kalimat dalam wacana iklan di Instagram. Bab keempat, berisi penutup yang dibagi menjadi dua bagian yaitu kesimpulan dan saran.


(43)

BAB II

ASPEK-ASPEK KEBAHASAAN DALAM WACANA IKLAN DI INSTAGRAM

2.1 Pengantar

Kehadiran Instagram dalam kehidupan manusia membuat bertambahnya media jejaring sosial. Instagram adalah media sosial yang mengizinkan kita berbagi foto serta video. Iklan dalam Instagram didukung dengan adanya gambar produk. Dalam sebuah iklan terdapat aspek-aspek kebahasaan yang digunakan untuk menunjukkan keunggulan produk.

Pada bab ini dibahas aspek-aspek kebahasaan yang terdapat dalam wacana iklan di

Instagram yang meliputi: (i) ragam bahasa tidak formal, (ii) kosa kata dalam bahasa Inggris, (iii) kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan, (iv) kalimat majemuk yang menyatakan pertentangan, (v) wacana cerita, (vi) huruf capital (vii) modalitas keteramalan, (viii) modalitas kepastian, (ix) objektivasi.

2.2Ragam Bahasa Tidak Formal

Ragam bahasa tidak formal adalah salah satu variasi bahasa (dari sekian banyak variasi) yang digunakan dalam komunikasi tidak resmi.

Pada umumnya penggunaan bahasa dalam data yang diperoleh tidak formal. Hal itu dilakukan untuk menciptakan iklan menjadi lebih komunikatif. Kesan komunikatif


(44)

tersebut memang ditonjolkan untuk menarik minat pembaca. Perhatikan contoh berikut.

(18) Lovelypastelcolor Punya celana jeans gak kepake ? Atau udah bosen makenya karna modelnya jadul banget? Jangan pusing jangan galau jangan bimbang! Sekarang juga kamu wajib follow @lee20shop @lee20shop. Disana banyaaak banget tutorial tutorial bikin celana lama kamu bisa dipake lagi.

(19) Lovelypastelcolour Buruan follow sebelum iklan dihapus. Gak mau dong gak update jam tangan kan, nih olshop recommended bgt. Supplier JAM TANGAN murah only @newuthashop2 spamlike=jamtangangratis.

(20) Lovestruckshop Mau bikin kamar & ruang keluarga lebih colorfull & semakin ceria dengan matras/kasur karakter favorite kamu?? Atau mau bikin karpet yang bisa custom sesuai dengan model yang kamu inginkan?? Ohh la laa!! Solusinya Cuma satu.. Yukk kepoin & follow IG-nya @ensa_shop. Follow juga @kayra_oshop buat yang mau cari keperluan berhijab sehari-hari yang syar‟I dan stylist..

Ragam bahasa yang digunakan pada contoh (18) di atas adalah ragam bahasa tidak formal yang cenderung bersifat semilisan. Hal tersebut tampak pada kata-kata tidak baku seperti kepake„dipakai‟, kamu„anda‟, banget„sekali‟, follow „mengikuti‟ bisa „dapat‟, dan lagi „kembali‟. Penggunaan ragam bahasa tidak formal tersebut bertujuan supaya wacana iklan bersifat komunikatif. Kesan komunikatif tersebut akan berkurang apabila ragam bahasa yang digunakan adalah bahasa formal seperti pada contoh (18a) berikut.

(18a) Lovelypastelcolor apakah anda mempunyai celana jeans tidak dipakai? Atau anda sudah bosan memakainya karena modelnya jadul sekali? Jangan pusing jangan galau jangan bimbang! Sekarang juga anda wajib mengikuti @lee20shop @lee20shop. Di sana banyak sekali tutorial-tutorial supaya celana lama anda dapat dipakai kembali.

Pada contoh (19) ragam bahasa yang digunakan adalah ragam bahasa tidak formal. Ragam bahasa tidak formal tampak pada kata-kata tidak baku seperti buruan


(45)

„segera‟, gak „tidak‟, update „memperbarui‟, kan „bukan‟, dan bgt „sangat‟.

Penggunaan ragam bahasa tidak formal tersebut cenderung bersifat semi lisan yang bertujuan agar wacana iklan bersifat komunikatif. Kesan komunikatif tersebut berkurang apabila ragam bahasa yang digunakan adalah bahasa formal seperti pada contoh (19a) di bawah ini.

(19a) Lovelypastelcolor segera mengikuti sebelum iklan dihapus. Tidak mau tidak memperbarui jam tangan bukan, berikut olshop sangat direkomendasi. Supplier jam tangan murah hanya @newuthashop2. Spamlike=jamtangangratis

Ragam bahasa yang digunakan pada contoh (20) di atas adalah ragam bahasa tidak formal yang cenderung bersifat semilisan. Hal tersebut tampak pada kata-kata tidak baku seperti mau „ingin‟, buat „membuat‟, colorfull „berwarna‟, favorite

„kesukaan‟, cuma „hanya‟ dan yuk „mari‟. Pengunaan ragam bahasa tidak formal tersebut bertujuan supaya wacana iklan bersifat komunikatif. Kesan komunikatif tersebut akan berkurang apabila ragam bahasa yang digunakan adalah bahasa formal seperti pada contoh (20a) berikut.

(20a) lovestruckshop apakah anda ingin membuat kamar dan ruang keluarga lebih berwarna dan semakin ceria dengan matras/kasur karakter kesukaan Anda? Atau Anda ingin membuat karpet yang dapat custom sesuai dengan model yang Anda inginkan? Ohlala! Solusinya hanya satu. Mari cari tahu dan ikuti IG-nya @ensa_shop. Ikuti juga @kayra_shop untuk yang menginginkan keperluan berhijab sehari-hari yang syar‟I dan stylist.

Berikut tabel.1 ragam bahasa tidak formal dan tidak formal yang dipakai dalam wacana iklan di Instagram.


(46)

Tabel.1

No. Bahasa Tidak Formal Bahasa Formal

1. Kepake Dipakai

2. Kamu Anda

3. Banget/sangat Sekali (sangat)

4. Follow Mengikuti

5. Bisa Dapat

6. Lagi Kembali

7. Buruan Segera

8. Gak/ga Tidak

9. Tapi/tp tetapi

10. „kan Bukan

11. Utk Untuk

12. Mau/pengen Ingin

13. Buat Membuat

14. Capek Capai/lelah

15. Udh/uda Sudah

16. Cuma Hanya

17. Yuk Mari

18. Skrg/skr Sekarang


(47)

20. Jadi Menjadi

21. Gara-gara Karena

22. PHP Bohong

23. Sama Oleh

24. Dateng Datang

25. Sama Dengan

26. Pas Ketika

27. Lagi Sedang

28. Nemuin Menemukan

29. Abal-abal Palsu

30. Sampe Sampai

31. Dapet Mendapat

32. Makin Semakin

33. Cari Mencari

34. Aja Saja

35. Ongkir Ongkos kirim

36. Punya Mempunyai/memiliki

37. Sperti Seperti

38. Ato Atau

39. Yg Yang


(48)

41. Nyesel Menyesal

42. Ketipu Tertipu

43. Mending Lebih baik

44. Byk Banyak

45. Pake Pakai

46. Cari Mencari

47. Dgn Dengan

48. Liat Lihat

49. Mesti Harus

50. Murmer (murah meriah) Murah

51. Kisaran Sekitar

52. Min Minimal

53. Sistah/sista/sist/sis Kakak (perempuan)

54. Abezz/abis Sekali

55. Tengsin Malu

56. Kalap Tidak terkontrol

57. Thn/th Tahun

58. Lagi/lg Sedang

60. Krn Karena

61. Mreka Mereka


(49)

63. Cari Mencari

64. Ketemu Ditemukan

65. Pamerin Ditunjukkan

66. Rekomendasiin Merekomendasikan/menyarankan

67. Bikin Membuat

68. Cemilan Makanan ringan

2.3 Kosakata dalam Bahasa Inggris

Pemasukan unsur bahasa daerah Nusantara atau bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia tanpa ada sesuatu dalam situasi berbahasa itu yang menuntut terjadinya percampuran bahasa tersebut disebut campur kode (Nababan, 1991:32).

Untuk memperoleh kesan kekinian (up to date), pembuat wacana iklan di

Instagram memadukan kosakata bahasa Indonesia dengan bahasa lnggris sehingga wacana iklan di Instagram terlihat “seksi”, menyentak (sensasional), dan menarik

(catchy) (Subagyo, 2011:13) dan agar kelihatan mentereng (Wijana, 2004:126)karena bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional. Perhatikan contoh di bawah ini: (21) Lovelypastelcolour NEW ARRIVAL!!!♥□

Rare items cuma ada di @shanbrinaclassy LIMITED EDITION pengiriman EVERYDAY baju gak pasaran □□ HIGH quality lagi buka PO loh!!

Buruan follow @shanbrinaclassy sebelum kehabisan □ Line: shanbrinaclassy2 (22) kamalunaticshop Pengen kamar kamu cozy, elegan, keren, kayaa di atas? Yuk

follow @cottonballlight banyak bgt lampu lucu-lucu dan unik. Bisa buat hiasan kamar, wedding, souvenir, café dll. PENASARAN KAN?? AYO JGN RAGU FOLLOW @cottonballlight HARGA GAK BIKIN KANTONG BOLONG @cottonballlight


(50)

(23) Lovelypastelcolour Cari Parfum Ori Spore yang kualitasnya ga tipu-tipu? Cuma di @deeparfum Belanja kosmetik import murah meriah harga jauh sama toko sebelah? Cuma di @deeparfum. Mau diskon? Promo BUY 1 GET 1 FREE? Cuma di @deeparfum. ALL THE THING YOU NEED! Check aja dulu kaga di gembok sis @deeparfum

Dalam wacana iklan di Instagram pada contoh (21) terdapat beberapa kosakata bahasa Inggris seperti kata new arrival„barang yang baru datang‟,„rare „langka‟, items

„barang‟, limitededition„barang terbatas‟, everyday „setiap hari‟, high quality „kualitas

tinggi‟, follow „ikuti‟ dan PO (pre-order) „pra-pemesanan‟. Kata-kata tersebut dipandang lebih “seksi” dan sensasional sehingga lebih menarik bagi pembaca. Kesan “seksi” dan sensasional tersebut akan berubah apabila kata-kata tersebut diganti dengan kata-kata dalam bahasa Indonesia seperti pada contoh (21a) berikut.

(21a) Lovelypastelcolour BARANG BARU!!!♥□

Barang langka cuma ada di @shanbrinaclassy EDISI TERBATAS pengiriman SETIAP HARI baju gak pasaran □□ kualitas TINGGI lagi buka pra-pemesanan loh!!

Buruan ikuti @shanbrinaclassy sebelum kehabisan □ Line: shanbrinaclassy2

Dalam wacana iklan di Instagram pada contoh (22) terdapat kosakata bahasa Inggris seperti kata cozy „menyenangkan‟, wedding „pernikahan‟, souvenir „cindera

mata‟, dan follow „ikuti‟. Kata-kata tersebut terlihat lebih “seksi” dan sensasional sehingga lebih menarik bagi pembaca. Kesan “seksi” dan sensasional tersebut akan berubah apabila kata-kata tersebut diganti dengan kata-kata dalam bahasa Indonesia seperti pada contoh (22a) berikut.

(22a) kamalunaticshop Pengen kamar kamu menyenangkan, elegan, keren, kayaa di atas? Yuk ikuti @cottonballight banyak bgt lampu lucu-lucu dan unik. Bisa buat hiasan kamar, pernikahan, cindera mata, café dll. PENASARAN KAN??


(51)

AYO JGN RAGU IKUTI @cottonballight HARGA GAK BIKIN KANTONG BOLONG @cottonballight

Pada contoh (23) terdapat kosakata bahasa Inggris seperti buy „beli‟, get „dapat‟, free „gratis‟, all „semua‟, thing ‟barang‟, you ‘kamu’, need „butuh‟, dan check „cek‟.

Kata-kata tersebut terlihat lebih “seksi” dan sensasional sehingga lebih menarik bagi pembaca. Kesan “seksi” dan sensasional tersebut akan berubah apabila kata-kata tersebut diganti dengan bahasa Indonesia seperti pada contoh (23a) di bawah ini. (23a) Lovelypastelcolour Cari Parfum Ori Spore yang kualitasnya ga tipu-tipu?

Cuma di @deeparfum Belanja kosmetik import murah meriah harga jauh sama toko sebelah? Cuma di @deeparfum. Mau diskon? Promo BELI 1 GRATIS 1? Cuma di @deeparfum. SEMUA BARANG YANG KAMU BUTUHKAN! Cek aja dulu kaga di gembok sis @deeparfum

Berikut tabel.2 kosakata bahasa Inggris yang dipakai dalam wacana iklan di Instagram. Tabel.2

No. Kosakata dalam bahasa Inggris

Kosakata dalam bahasa Indonesia

1. New arrival Barang yang baru datang 2. Rare Langka

3. Items Barang-barang 4. Limited edition Barang terbatas 5. Everyday Setiap hari 6. High quality Kualitas tinggi


(52)

7. Follow Ikuti

8. PO (pre-order) Pra-pemesanan 9. Cozy Menyenangkan 10. Wedding Pernikahan 11. Souvenir Cindera mata

12. Buy Beli

13. Get Dapat

14. Free Gratis

15. All Semua

16. Thing Barang

17. You Kamu

18. Need Butuh 19. Check Cek 20. Colorfull berwarna 21. Favorite kesukaan 22. Update memperbaharui 23. Simple Simpel/sederhana 24. Picture Foto/gambar 25. Real picture Foto asli

26. Badmood Suasana hati yang buruk 27. Olshop (onlineshop) Toko online


(53)

28. Request Permintaan 29. Ready stock Stok 30. Fashion Baju 31. Import Impor 32. Original/ori Asli 33. Size Ukuran 34. Wallstiker Stiker dinding

35. Glow in the dark Menyala dalam gelap

36. Add Tambah

37. Next Selanjutnya 38. Giveaway Bonus 39. Order Memesan 40. Cause we’re selling good

quality

Karena kami menjual kualitas barang yang baik 41. Outfit Pakaian

42. Tutorial Langkah /cara pembuatan 43. Budget Anggaran

44. Low price Harga murah 45. Supplier Penjual kembali 46. First hand Tangan pertama (baru) 47. Welcome Diterima


(54)

48. Anw/anyway Ngomong-ngomong

49. No Tidak

50. Start from Mulai dari

51. Pcs/pieces Potong (satuan baju) 52 Hotpants Celana pendek 53. Jumpsuit Jaket

54. Event Acara/peristiwa 55. Recommended Disarankan 56. Only Hanya

2.4 Kalimat Majemuk yang Menyatakan Penjumlahan

Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu proposisi sehingga mempunyai paling tidak dua predikat yang tidak dapat dijadikan suatu kesatuan. Karena sifat itu, maka kalimat majemuk selalu berwujud dua klausa atau lebih. (Moeliono, 1997: 33)

Kalimat luas yang setara klausa yang satu tidak merupakan bagian dari klausa lainnya: masing-masing berdiri sendiri-sendiri sebagaio klausa yang setara, ialah sebagai klausa inti semua. Klausa itu dihubungkan dengan kata-kata penghubung, yang di sini disebut sebagai kata penghubung yang setara. Kata penghubung yang setara itu ialah: dan, dan lagi, lagi pula, serta, lalu, kemudian, atau, tetapi, tapi, akan tetapi,


(55)

sedang, sedangkan, namun, melainkan sebaliknya, bahkan, malah, malahan. (Ramlan, 1982:28)

Kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan digunakan untuk merinci atau menyebutkan kelebihan dari produk yang ditawarkan. Para pembuat wacana iklan di

Instagram kadang memanfaatkan kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan penjumlahan untuk menunjukkan banyaknya pilihan sehingga pengguna Instagram

dapat melihat kelebihan-kelebihan produk yang ditawarkan oleh pembeli atau pengguna Instagram.

Kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan yang terdapat dalam wacana iklan di Instagram adalah sebagai berikut.

(24) jellicious_id Hai guys ….Cari jam tangan tapi murah & berkualitas ?? Follow aja @friendly_olshop , pusatnya jam tangan murah & berkualitas berbagai merk !! Pokoknya paling lengkap deh !!! Buruan deh follow @friendly_olshop@friendly_olshop@friendly_olshop

(25) jellicious_id Halo Mommy, Cari outfits Baby and Kids yang murah, lucu-lucu dan berkualitas? Yuk follow @roemahnajwa @roemahnajwa @roemahnajwa. Menyediakan berbagai outfits bayi dan anak-anak yang lucu-lucu dengan harga terjangkau.

(26) lovelypastelcolour mau tau rahasia wajah putih dan cerah, komedo hilang, jerawat hilang secara alami? Tips turun berat badan hingga 15kg dalam 1bulan, tips gigi putih? Follow yuk @yefbeautyshop punya semua solusinya, mau tutorial makeup, hair do juga? Follow yefbeautyshop terlengkap. Kosmetik dan pusat perawatan termurah se-IG follow @yefbeautyshop

Pada contoh (24) kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan tampak pada Hai guys ….Cari jam tangan tapi murah & berkualitas? Murah dan berkualitas

merupakan kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan. Dengan menyebutkan kelebihan produk yang ditawarkan pengiklan Instagram dapat meyakinkan pembeli


(56)

terhadap produk yang ditawarkan. Keyakinan pembeli terhadap produk yang ditawarkan akan berkurang apabila tidak ada kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan seperti contoh (24a) di bawah ini.

(24a) jellicious_id Hai guys ….Cari jam tangan murah?? Follow aja @friendly_olshop, pusatnya jam tangan berbagai merk !! Buruan deh follow @friendly_olshop@friendly_olshop@friendly_olshop

Pada contoh (25) kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan tampak pada Halo Mommy, Cari outfits Baby and Kids yang murah, lucu-lucu dan berkualitas? Murah, lucu, dan berkualitas merupakan hubungan penjumlahan yang digunakan oleh pengiklan di Instagram. Kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan iklan di Instagram merupakan kelebihan dalam meyakinkan pengguna

Instagram terhadap barang dagangan. Kelebihan dalam meyakinkan pengguna

Instagram terhadap barang dagangan akan hilang apabila tidak ada kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan seperti contoh (25a) berikut.

(25a) jellicious_id Halo Mommy, Cari outfits Baby and Kids yang murah? Yuk follow @roemahnajwa @roemahnajwa @roemahnajwa.

Menyediakan berbagai outfits bayi dan anak-anak dengan harga terjangkau.

Pada contoh (26) kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan tampak pada

mau tau rahasia wajah putih dan cerah, komedo hilang, jerawat hilang secara alami?

Tips turun berat badan hingga 15kg dalam 1bulan, tips gigi putih? Kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan bertujuan menunjukkan bahwa barang atau objek yang ditawarkan oleh penjual online shop terdapat beraneka ragam pilihan kelebihan. Sehingga para pengguna Instagram memiliki keyakinan untuk membeli produk yang


(57)

dijual. Kesan banyaknya pilihan dalam suatu produk akan hilang apabila tidak ada kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan seperti pada contoh (26a) di bawah ini.

(26a) lovelypastelcolour mau tau rahasia wajah putih? Follow yuk @yefbeautyshop punya semua solusinya, mau tutorial makeup, hair do juga? Follow yefbeautyshop terlengkap. Kosmetik dan pusat perawatan termurah se-IG follow @yefbeautyshop

2.5 Kalimat Majemuk yang Menyatakan Pertentangan

Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu proposisi sehingga mempunyai paling tidak dua predikat yang tidak dapat dijadikan suatu kesatuan. Karena sifat itu, maka kalimat majemuk selalu berwujud dua klausa atau lebih (Moeliono, 1997: 33).

Kalimat luas yang setara klausa yang satu tidak merupakan bagian dari klausa lainnya: masing-masing berdiri sendiri-sendiri sebagaio klausa yang setara, ialah sebagai klausa inti semua. Klausa itu dihubungkan dengan kata-kata penghubung, yang di sini disebut sebagai kata penghubung yang setara. Kata penghubung yang setara itu ialah: dan, dan lagi, lagi pula, serta, lalu, kemudian, atau, tetapi, tapi, akan tetapi, sedang, sedangkan, namun, melainkan sebaliknya, bahkan, malah, malahan (Ramlan, 1982:28).

Kalimat majemuk yang menyatakan pertentangan digunakan untuk mengontraskan keinginan dan permasalahan yang terletak pada iklan di Instagram. Untuk menciptakan kesadaran atau pengenalan objek kepada para konsumen biasanya


(58)

memanfaatkan kalimat majemuk yang menyatakan pertentangan. Perhatikan contoh berikut.

(27) glamouryshopping Punya referensi gaun dan dress tp bingung mau jahit dimana? Mau buat replika gaun,dress,kebaya branded yg harganya selangit?? @mamafaydesign @mamafaydesign Solusinya.. Kamu bisa buat gaun impian mu dgn harga yg bersahabat,kemiripan 90% dgn aslinya,kualitas jahitan dan bahannya pun oke punya. Ga percaya?? Follow dulu ig nya liat foto2 hasil jadinya.. Design,bahan,warna,size, bahkan harganya pun bisa disesuaikan dengan budget kamu!! Tunggu apa lg?? Lets‟s make your own design here..!!! (28) lovelypastelcolour pengen belanja online tp takut kecewa sama barangnya?

takut ketipu foto sm aslinya? tenang d @zeushop ALL REALPICT! djamin ga bakalan nyesel order d @zeushop cause we‟re selling good quality! @zeushop shoes and skirt specialist ! low price but worth it ! ALL READYSTOCK!! go follow @zeushop and you won‟t regret it

(29) nindyafauzi Mau belanja baju tapi takut aslinya gak sebagus yang di foto? Mau belanja tapi takut lama banget datengnya karena mesti ikut PO yang lama n kadang gak jelas status barangnya? Ceki ceki di @deshopaholic

Wacana iklan di Instagram pada contoh (27) kalimat majemuk yang menyatakan pertentangan terletak pada Punya referensi gaun dan dress tp bingung mau jahit dimana? Punya referensi gaun dan dress merupakan keinginan. Tapi bingung mau jahit dimana adalah permasalahan. Dengan mempertentangkan dua hal tersebut pembaca menjadi ingin tahu apa solusinya. Dengan memanfaatkan kalimat majemuk yang menyatakan pertentangan tersebut dilihat dapat menarik minat pembaca atau pengguna Instagram. Kesan penasaran pembaca terhadap kekhawatiran dari iklan tersebut akan hilang apabila tidak ada kalimat majemuk yang menyatakan pertentangan seperti pada contoh (27a) berikut.

(27a) glamouryshopping Mau buat replika gaun,dress,kebaya branded yg harganya selangit?? @mamafaydesign @mamafaydesign Solusinya.. Kamu bisa buat gaun impian mu dgn harga yg bersahabat,kemiripan 90% dgn aslinya,kualitas jahitan dan bahannya pun oke punya. Ga percaya?? Follow dulu ig nya liat


(59)

foto2 hasil jadinya.. Design,bahan,warna,size, bahkan harganya pun bisa disesuaikan dengan budget kamu!! Tunggu apa lg?? Lets‟s make your own design here..!!!

Pada contoh (28) kalimat majemuk yang menyatakan pertentangan terletak pada

pengen belanja online tp takut kecewa sama barangnya? Pengen belanja online

disebut dengan keinginan. Tapi takut kecewa sama barangnya adalah permasalahan. Pembaca dapat melihat apa solusi dari permasalahan dalam iklan. Dengan memanfaatkan kalimat majemuk yang menyatakan pertentangan di atas hubungan pertentangan dipandang mampu menarik minat kosumen. Kesan kekhawatiran pembaca terhadap solusi dari iklan tersebut akan hilang apabila tidak ada kalimat majemuk yang menyatakan pertentangan seperti pada contoh (28a) berikut.

(28a) lovelypastelcolour takut ketipu foto sm aslinya? tenang d @zeushop ALL REALPICT! djamin ga bakalan nyesel order d @zeushop cause we‟re selling good quality! @zeushop shoes and skirt specialist ! low price but worth it ! ALL READYSTOCK!! go follow @zeushop and you won‟t regret it

Pada contoh (29) terdapat kalimat majemuk yang menyatakan pertentangan pada

mau belanja baju tapi takut aslinya gak sebagus yang di foto? Mau belanja adalah keinginan. Tapi takut aslinya nggak sebagus yang di foto adalah permasalahan. Dengan mempertentangkan dua hal tersebut pembaca tertarik untuk mencari tahu apa solusinya. Sehingga kalimat majemuk yang menyatakan pertentangan dimanfaatkan untuk menarik minat konsumen. Kesan kekhawatiran pembaca terhadap solusi dari iklan tersebut akan hilang apabila tidak ada kalimat majemuk yang menyatakan pertentangan seperti pada contoh (29a) berikut.


(60)

(29a) nindyafauzi Mau belanja tapi takut lama banget datengnya karena mesti ikut PO yang lama n kadang gak jelas status barangnya? Ceki ceki di @deshopaholic

2.6 Wacana Cerita

Narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Oleh sebab itu, unsur yang paling penting pada sebuah narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan. Apa yang terjadi tidak lain tindak tanduk yang dilakukan orang-orang dalam suatu rangkaian waktu. Narasi lebih mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu (Keraf, 2001:137).

Untuk menciptakan kesan nyata dan konkret sehingga pembaca merasa yakin atau percaya, seringkali wacana iklan di Instagram diawali dengan cerita tentang pengalaman seseorang menggunakan barang yang dijual. Dalam cerita tersebut terdapat tiga tahap, yaitu tahap awal, tahap tengah, dan tahap akhir. Tahap awal menceritakan permasalahan yang dialami si tokoh. Tahap tengah berisi hal yang dilakukan si tokoh untuk mengatasi permasalahan. Tahap akhir memuat kondisi si tokoh yang telah mengatasi permasalahan tersebut. Setelah bercerita, peneliti iklan baru menuliskan ajakan kepada pembaca untuk membeli barang yang ditawarkan. Perhatikan contoh berikut.

(30) Sundayclub Bella trauma belanja baju di online shop, karena baju yang datang tidak sesuai dengan fotonya. Setelah belanja di @Laclairz, Bella puas dengan bajunya, karena bajunya sesuai dengan fotonya . bahan good quality, size normal dan harganya juga murah start 50.000an, semuanya ready stock loh. Buruan follow & order di @Laclairz@Laclairz@Laclairz. @Laclairz trusted seller sejak thn2008 no tipu2. Cek ribuan testimonialnya di #testimonialaclairz


(1)

82

(33)

(34)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

83

(35) (36)

(37) (38)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

84

(39) (40)

(42)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

85

(43) (44)

(45) (46)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

86

(48) (49)

(50) (51)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

87

(52) (53)

(54)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI