theking_of_bookyahoo.com
Raja Buku
BAB 11 SISTEM GERAK
A. RANGKA
Fungsi rangka adalah sebagai berikut. -
Penyokong dan pemberi bentuk tubuh. -
Sebagai tempat perlekatan otot . -
Pelindung organ-organ dalam yang lunak. -
Tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah puih.
- Tempat penimbunan mineral dalam tubuh.
1. Bagian Rangka
Rangka manusia terdiri dari:
a. Bagian aksial berfungsi untuk:
- memberikan sumbu topangan untuk tubuh
tegak bipedal, -
mengelilingi dan melindungi otak, sumsum tulang belakang, paru-paru dan jantung.
Misalnya pada tulang tengkorak dan tulang bagian badan gelang pundak, tulang rusuk,
tulang dada, tulang panggul, tulang belakang.
b. Bagian apendikular berfungsi untuk menopang lengan dan kaki. Misalnya pada tulang anggota
gerak tulang tangan dan kaki. 2. Persendian pada Rangka Manusia
Persendian pada rangka dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Sinartrosis
Sendi yang idak bisa digerakkan. Dibagi menjadi: 1 Sinkondrosis: dihubungkan oleh tulang
rawan, misalnya sendi antara tulang rusuk dengan tulang dada
2 Sinibrosis: dihubungkan oleh serabut, misal-
nya sendi di antara tulang-tulang tengkorak
b. Diartrosis
Sendi yang memungkinkan pergerakan. Diartrosis dibagi menjadi:
1 Sendi lesung peluru: sendi pada tulang
lengan atas yang berhubungan dengan pundak; tulang paha berhubungan dengan
tulang pelvis. Sendi ini memungkinkan terjadinya pergerakan untuk memutar lengan
dan kaki sehingga dapat digerakkan dalam beberapa sumbu.
2 Sendi engsel: antara tulang lengan atas
dengan tulang hasta. Sendi ini membatasi pergerakan hanya pada sumbu tunggal satu
arah.
3 Sendi putar: memungkinkan untuk memutar
lengan depan pada siku satu gerakan berputar.
4 Sendi pelana: persendian pada ibu jari. c. Amiartrosis
Sendi yang memungkinkan untuk sedikit gerak. Misalnya pada sendi di antara tulang rusuk dengan
tulang punggung.
B. TULANG Tulang penyusun rangka terdiri dari:
1. Tulang rawan karilago
Tulang rawan bersifat elasis, matriks tulang berupa kolagen, serta disusun dari sel-sel kondroblas.
Macam-macamnya: tulang rawan hialin, elasis, dan ibrosa.
2. Tulang keras osteon
Tulang keras bersifat keraskaku, matriks tulang mengandung kapur, serta dibentuk dari sel-sel
osteoblas.
Berdasarkan bentuknya, tulang pada manusia dibeda- kan menjadi:
1. Tulang pipih
seperi tulang rusuk dan tengkorak,
2. Tulang panjang
seperi tulang paha dan tulang kering, dan
3. Tulang pendek tulang pada jari-jari kaki dan
tangan.
4. Tulang tak beraturan
seperi pada wajah dan tulang belakang
Kelainan pada Tulang
-
Skoliosis: tulang punggung berbentuk seperi
huruf S dapat dikarenakan posisi duduk yang salah.
-
Lordosis: posisi tulang panggul membelok ke depan
-
Kifosis: tulang punggung membungkuk.
-
Fraktura: tulang mengalami keretakan.
-
Nekrosa: kerusakan pada selaput tulang, sehingga suplai makanan terheni.
-
Artriis sika: pengeringan minyak sendi, sehingga pergerakan sendi terhambat.
-
Artriis eksudaif: peradangan pada bagian sendi dapat disebabkan oleh infeksi bakteri.
theking_of_bookyahoo.com
Raja Buku
C. OTOT
Otot dapat mengalami kontraksi sehingga dapat menimbulkan suatu gerakan tubuh. Pergerakan otot
dapat bekerja secara:
1. Sinergis searah
Macam gerakan otot sinergis yaitu gerak pronasi oleh otot-otot pronator di lengan bagian bawah
2. Antagonis berlawanan
Macam gerak antagonis, yaitu: -
abduktor-adduktor: menjauhkan dan men- dekatkan lengan dari tubuh,
- leksor-ekstensor: gerakan meluruskan dan
membengkokkan lengan, -
pronator-supinator: gerakan menelungkup dan mengadahkan telapak tangan,
- depresor-elevator: menurunkan dan meng-
angkat lengan ke atas. Mekanisme Gerak Otot
Sebuah otot terdiri dari berkas serat otot sel-sel
otot lurik dan berini banyak yang disebut myoibril. Masing-masing myoibril tersebut terdiri dari miosin
ilamen tebal dan akin ilamen ipis yang diatur dalam unit kontrakil yang disebut sarkomer. Pada saat
otot melakukan relaksasi, panjang bagian sarkomer tersebut lebih panjang daripada saat terjadi kontraksi
otot. Saat otot berkontraksi, sarkomer tampak memendek karena ilamen akin dan myosin saling
meluncur di atas satu sama lain. Mekanisme kinerja otot dipengaruhi datangnya
rangsang untuk bergerak. Rangsangan dari luar oleh tubuh akan diubah menjadi sinyal kimiawi dalam
bentuk aseilkolin. Aseilkolin yang terlepas, akan membebaskan ion kalsium Ca
2+
yang berada di antara sel-sel otot, sehingga pada akhirnya menyebabkan
ilamen akin meluncur mendekai ilamen myosin membentuk
aktomiosin yang
mengakibatkan sarkomer memendek dan terjadinya kontraksi otot
untuk bergerak.
BAB 12 SISTEM SIRKULASI DAN DIGESTI
A. SISTEM SIRKULASI
Sistem sirkulasi pada dasarnya merupakan pengaturan transport darah di dalam tubuh. Sistem sirkulasi terbagi
menjadi 2, yaitu:
1. Sistem sirkualsi terbuka