RANGKUMAN MATERI SBMPTN SAINTEK BIOLOGI

BAB 1 HAKEKAT BIOLOGI DAN ASAL-USUL KEHIDUPAN

A. HAKEKAT KEHIDUPAN manfaat yang jelas baik bagi ilmu itu sendiri maupun bagi manusia.

Biologi berasal dari kata bios (hidup) dan logos (ilmu) sehingga biologi merupakan ilmu yang mempelajari

2. Metode Ilmiah

kehidupan. Cabang ilmu biologi antara lain: Merupakan suatu cara penyelesaian permasalahan

1. Morfologi, yaitu ilmu yang mempelajari penampil- melalui tahapan-tahapan tertentu. an isik makhluk hidup.

Langkah-langkah pemecahan masalah dengan metode

2. Anatomi, yaitu ilmu yang mempelajari struktur ilmiah yaitu sebagai berikut. tubuh makhluk hidup.

1. Melakukan observasi.

3. Botani, yaitu ilmu yang mempelajari tumbuhan.

2. Merumuskan masalah.

4. Zoologi, yaitu ilmu yang mempelajari hewan.

3. Mengumpulkan data untuk memecahkan masalah

5. Mikrobiologi, yaitu ilmu yang mempelajari mikro-

4. Mengajukan hipotesis

organisme.

5. Pengujian hipotesis dengan melakukan eksperimen/

6. Mikologi, yaitu ilmu yang mempelajari jamur.

percobaan.

7. Ekologi, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan

6. Menarik kesimpulan.

makhluk hidup dengan lingkungan.

8. Geneika, yaitu ilmu yang mempelajari pewarisan yang sama kembali, apabila didapatkan hasil

7. Menguji kesimpulan dengan melakukan percobaan

sifat makhluk hidup. konstan, maka hasil percobaan tersebut menjadi

9. Taksonomi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang klasiikasi makhluk hidup. sebuah teori.

10. Evolusi, yaitu ilmu

yang

mempelajari

3. MANFAAT BIOLOGI

perkembangan dan kekerabatan makhluk hidup.

Biologi memberikan manfaat bagi manusia untuk

1. Aspek-aspek Ilmu Biologi membantu mengenal dirinya sebagai manusia dan lingkungan sekitar serta membantu memecahkan

Biologi sebagai ilmu memiliki 3 aspek keilmuan. permasalahan-permasalahan yang berkaitan de-

a. Aspek Ontologi (obyek keilmuan): obyek yang ngan sumber makanan baru, sumber sandang dan dipelajari Biologi adalah makhluk hidup dan hal-

papan, obat-obatan, bibit unggul pertanian. hal yang berkaitan dengannya.

Manfaat biologi untuk ilmu itu sendiri, yaitu

b. Aspek metodologi (cara mempelajari): pembelajar- biologi berperan sebagai ilmu dasar (basic science) an Biologi yang benar yaitu menggunakan langkah-

yang mendasari ilmu-ilmu lain seperi kedokteran, langkah khusus yang disebut metode ilmiah.

farmasi, dan sebagainya.

c. Aspek Aksiologi (manfaat ilmu): Biologi memiliki

B. ASAL-USUL KEHIDUPAN

1. Evolusi Kimiawi Haldane dan Oparin pada tahun 1920-an membuat

postulat bahwa kondisi bumi primiif mendukung terjadinya reaksi kimia untuk mensintesis senyawa organik dari senyawa anorganik yang terdapat pada lautan purbakala. Kemudian pada tahun 1953 Stanley Miller dan H.Urey menguji hipotesis Oparin-Haldane dengan melakukan percobaan menggunakan labu air (sebagai laut

primiif) dan atmosfer buatan yang terdiri dari H 2 O,

H 2 , CH 4 , dan NH 3 (gas-gas yang diyakini para penelii 1950-an, banyak terdapat di atmosfer purba). Kilatan listrik juga dibuat untuk meniru kilat pada masa purba. Memasang kondensor, sehingga uap menjadi embun Membuat hujan buatan, sehingga terjadi sirkulasi pada peralatan tersebut. Setelah satu minggu, Miller dan Urey menganalisis isi larutan, ternyata berisi bahan organik seperi beberapa asam amino sebagai bahan penyusun protein pada organisme. Hipotesis Oparin- Haldane terbuki.

2. Evolusi Biologi Merupakan proses evolusi dari supramolekul seperi

membran sel, ribosom, kromain, mikrotubulus men- jadi sel prokarioik (sel belum memiliki membran ini/ nukleoplasma) kemudian berkembang menjadi sel eukarioik yang memiliki membran ini sel dan organel- organel. Berdasarkan cara mendapatkan makanannya, perjalanan evolusi makhluk hidup adalah heterotrof, autotrof-hederotrof.

3. Teori-teori Asal Usul Kehidupan

a. Teori Abiogenesis ( Generaio spontanea) Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles, seorang ahli ilsafat dan ilmu pengetahuan Yunani kuno. Teori tersebut mengemukakan bahwa makhluk hidup pada mulanya berasal dari benda tak hidup.

b. Teori Biogenesis

• Fransesco Redi (1626-1697) Melakukan percobaan dengan 3 botol yang

masing-masing berisi daging. Perlakuan yang diberikan pada botol pertama, yaitu ditutup rapat, botol kedua ditutup dengan kain kasa, dan keiga dibiarkan terbuka. Hasilnya: setelah beberapa hari kemudian, pada botol tertutup rapat idak ditemukan belatung, botol yang ditutup kasa ditemukan beberapa belatung, dan botol yang dibiarkan terbuka membusuk dengan banyak belatung

di dalamnya. Fenomena tersebut berlawanan dengan teori abiogenesis, karena belatung yang terdapat di dalam botol berpenutup kasa dan tak berpenutup berasal dari telur lalat yang hinggap di atasnya.

• Lazaro Spalanzani (1729-1799) Melakukan percobaan seperi Redi akan

tetapi bahan yang digunakan bukan daging melainkan kaldu yang dimasukkan ke dalam botol. Perlakuan yang diberikan yaitu kaldu yang dipanaskan dengan botol berpenutup dan idak. Pada kaldu yang dipanaskan dengan botol tak berpenutup, setelah beberapa hari kemudian diamai dengan mikroskop, tampak mikrobia di dalamnya berkembang pesat, sedangkan pada kaldu yang dipanaskan dalam botol tertutup tampak idak mengandung mikrobia setelah didiamkan beberapa hari kemudian. Spallanzani menyimpulkan bahwa kehidupan hanya mungkin setelah ada kehidupan sebelumnya, jadi mikroorganisme tersebut telah ada dan tersebar di udara sehingga dapat mengkontaminasi dan tumbuh berkembang dalam air kaldu pada botol tak berpenutup.

• Louis Pasteur (1822-1895) Pasteur melakukan percobaan menyempurna-

kan percobaan Spallanzani dengan merebus kaldu pada botol dengan penutup gabus rapat kemudian ditembus oleh pipa dengan bentuk leher angsa. Pipa berbentuk leher angsa tersebut bertujuan agar udara tetap masuk ke dalam botol, akan tetapi mikroorganisme pengkontaminan tertahan pada bagian leher botol, sehingga idak mengkontaminasi kaldu. Setelah diamai beberapa hari, tampak idak terjadi pertumbuhan mikroorganisme di dalamnya (kaldu jernih). Setelah itu labu tersebut dimiringkan hingga air kaldu menyentuh bagian ujung pipa berbentuk leher angsa. Setelah didiamkan beberapa waktu, air kaldu menjadi keruh, busuk dan banyak mengandung mikroorganisme.

Berdasarkan percobaan-percobaan yang dilakukan Redi, Spallanzani, dan Pasteur maka teori abiogenesis

tumbang dan muncullah teori biogenesis “ Omne vivum

ex ovo, omne ovum ex vivo” (seiap makhluk hidup berasal dari telur, seiap telur berasal dari makhluk hidup).

BAB 2 KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN SISTEM KLASIFIKASI

A. KEANEKARAGAMAN HAYATI

Carolus Linnaeus adalah seorang tokoh klasi- ikasi yang mengemukakan bahwa unit dasar

1. Manfaat Keanekaragaman dalam klasiikasi adalah spesies.

a. Mengetahui ciri-ciri spesies.

Penamaan spesies dilakukan Linnaeus meng-

b. Mengetahui manfaat-manfaat spesies bagi gunakan tata penamaan ganda (Binomial manusia.

nomenclature) sesuai dengan kode inter-

c. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk

nasional yang benar.

hidup yang beragam.

Nama bagian depan menunjukkan genus,

d. Mengetahui sifat ketergantungan antara sedangkan nama bagian belakang sebagai makhluk hidup.

penunjuk spesies. Terkadang terdapat penamaan dengan iga kata. Kata keiga

2. Macam-macam Keanekaragaman tersebut dapat berari menunjukkan varietas.

Contoh: Oryza saiva var.IR64. Menimbulakan variasi geneik antarindividu

a. Keanekaragaman ingkat gen.

Contoh penamaan:

dalam satu spesies/jenis. Contoh: padi (IR64, rojolele, cisadane, membramo, menikwangi, Hibiscus rosasinensis L

super toy, merah puih, dan sebagainya). Hibiscus rosasinensis merupakan nama spesies,

b. Keanekaragaman ingkat spesies. sedangkan huruf L dibelakang nama spesies

menunjukkan nama penemu. Menimbulkan perbedaan bentuk, penampak-

an antara satu spesies dengan yang lain. Contoh: macan, harimau, kucing, ikan lele,

2. Urutan Takson dalam Klasiikasi gurameh.

Klasiikasi hewan:

Klasiikasi tumbuhan:

c. Keanekaragaman ingkat ekosistem.

Kingdom Disebabkan oleh perbedaan komponen

Kingdom

Divisio abioik dan bioik penyusun ekosistem.

Filum

Kelas Contoh: ekosistem waduk sempor, rawa

Kelas

Ordo jombor, danau Toba, sawah, hutan tropis.

B. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Spesies

Klasiikasi merupakan upaya untuk mengelompok- kan makhluk hidup secara sistemais berdasarkan

3. Perkembangan Sistem Klasiikasi persamaan dan perbedaan sifat yang dimiliki.

- 1. Sistem 2 kingdom (oleh Aristoteles sampai Ilmu yang mempelajari klasiikasi adalah ilmu

taksonomi. pertengahan tahun 1800).

- Organisme dibedakan menjadi dua kelompok Metode penamaan obyek studi dalam klasiikasi besar yaitu: Plantae dan Animalia

disebut nomenclature.

2. Sitem 3 kingdom (oleh E. Haeckel (1866)).

1. Tahap-tahap Klasiikasi Pembagian ini berdasarkan cara makhluk

1. Ideniikasi memperoleh nutrien:

Ideniikasi makhluk hidup yang memiliki • Plantae (fotosintesis)

persamaan, perbedaan ciri satu dengan yang • Proista (sebagai deterotrof/mengurai

lain baik morfologi, anatomi, isiologi maupun dan menyerap) kromosomnya.

• Animalia (sebagai organisme heterotrof yang menelan makanan dalam bentuk

2. Pemberian nama

padat)

Dilakukan setelah terbentuk kelompok-

3. E. Chaton (1937)

kelompok makhluk hidup berdasarkan Kelompok Eukariota dan Prokariota. persamaan ciri. Kemudian setelah diberikan

4. Sistem 5 kingdom (oleh R. H. Whitaker nama, dilakukan penyusunan klasiikasi.

Monera (bakteri dan ganggang hijau biru),

3. Domaian Eukaria

Proista (Protozoa dan ganggang), Fungi Terdiri dari empat dunia yaitu dunia animalia, (jamur), Plantae (Bryophyta, Pterydophyta,

plantae, fungi dan dunia proista. dan Spermatophyta), dan Animalia

4. Manfaat Klasiikasi

5. Sistem 6 kingdom (oleh Solomon (1999-

2002)). Klasiikasi pada makhluk hidup mempunyai banyak Bakteria, Arkhaea, Proista, Fungi, Animalia,

manfaat, di antaranya sebagai berikut. dan Plantae.

a. Memudahkan untuk mengenal mahkluk hidup.

Dalam sistem klasiikasi terbaru, makhluk hidup

b. Memudahkan untuk mempelajari mahkluk dikelompokkan ke dalam 3 domaian yaitu sebagai

hidup.

berikut.

c. Mengetahui adanya hubungan kekerabatan

1. Domain Bakteria antara mahkluk hidup. Terdiri atas satu dunia yaitu dunia bakteria.

2. Domain Arkhaea Terdiri atas satu dunia yaitu dunia arkhaea.

BAB 3 VIRUS DAN MONERA

2. Peranan Virus dalam Kehidupan Manusia Virus merupakan agensia penginfeksi nonseluler

A. VIRUS

a. Virus yang merugikan

yang sangat kecil (20 - 300 nm). Virus pada awalnya

1) Virus penyebab penyakit pada tumbuhan

ditemukan oleh A. Meyer seorang ilmuan Jerman Tobacco mosaic Virus (TMV) yaitu penyakit yang mengamai mosaik pada daun tembakau yang

bercak-bercak kuning pada tembakau, Beet menyebabkan daun berbinik. Virus memiliki informasi

Yellow Virus (BYV) yang dapat menyebabkan geneik (DNA atau RNA saja). Informasi geneik tersebut

penyakit pada tanaman aster, juga virus CVPD diselubungi oleh protein disebut kapsid yang tersusun

pada jeruk.

oleh kapsomer. Virus idak memiliki protoplasma. Virus

2) Virus penyebab penyakit pada hewan

memiliki bentuk bervariasi seperi bulat, oval, bentuk Rhabdovirus yaitu virus penyebab rebies T, dan bentuk batang. Virus dapat berkembang biak

pada anjing, Polyma yaitu virus penyebab dengan cara duplikasi.

tumor pada hewan, NCD (New Castle Disease) penyebab penyakit tetelo pada ayam.

1. Daur Hidup Virus

3) Virus penyebab penyakit pada manusia

Daur hidup virus ada dua macam, yaitu fase liik dan HIV (Human Imunodediency Virus) penyebab lisogenik.

penyakit AIDS, Virus Dengue penyebab

a. Liik

penyakit demam berdarah, Paramyxovirus

- Adsorbsi (penempelan)

penyebab penyakit campak. -

Penetrasi

b. Peranan virus yang menguntungkan

Kemampuan virus untuk menginfeksi bakteri -

Penggabungan

Pembelahan

(sebagai bakteriofag) dimanfaatkan dalam teknik

rekayasa geneika untuk menghasilkan produk

b. Lisogenik

- Adsorbsi

yang bermanfaat bagi kesejahteraan manusia.

- Penetrasi

Selain itu, beberapa virus tertentu yang telah

- Replikasi (penggandaan)

dilemahkan dapat dijadikan sebagai vaksin.

- Perakitan -

Fase Liik

B. MONERA

Monera melipui semua bakteri dan Cyanophyta (alga hijau biru).

1. Bakteri

2) Konjugasi

Bakteri digolongkan menjadi Arkhaeobacteria dan

Pemindahan materi geneik dari satu bakteri

Eubacteria. Arkhaeobacteria umumnya memiliki

ke bakteri lain menggunakan pili seks.

habitat di tempat yang ekstrim. Sedangkan Eubacteria

3) Transduksi

dapat ditemukan di berbagai habitat.

Pemindahan materi geneik dari satu sel

a. Ciri-ciri bakteri

bakteri ke sel lain dengan perantaraan virus.

1) Bersel tunggal.

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

2) Pada umumnya memiliki tubuh dengan

bakteri

diameter 0,5 µ - 1 µ dengan panjang sekitar

Keberadaan nutrien, CO 2 , O 2 , temperatur,

0,1 µm - 1 µm. Namun juga terdapat bakteri

derajat keasaman (pH), cahaya, kelembapan

yang berukuran besar yaitu Thiomargarita

dan keberadaan zat kimia tertentu yang mampu

nambibiensis (750 µm) dan Epuloiscium

menghambat pertumbuhan (seperi senyawa

ischellsoni (600 µm).

anibioik streptomisin, penisilin, dan sebagainya).

3) Prokarioi, yaitu idak memiliki sistem endo- f. Macam-macam bakteri

membran (kloroplas, mitokondria, membran

Berdasarkan cara memperoleh nutrisi, bakteri

ini).

dibedakan menjadi:

4) Berperan sebagai dekomposer.

1) Bakteri autotrof: mampu membuat makanan

5) Dapat ditemukan di berbagai habitat

sendiri dari senyawa anorganik.

(ubiquity).

Fotoautotrof (menggunakan cahaya se-

6) Dapat digunakan sebagai agensia pengubah

bagai sumber energi. Contoh: Cyano-

substrat menjadi produk yang dapat

bacteria dan green sulfur bacteria)

dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia.

Khemoautotrof (menggunkan reaksi kimia/

b. Penggolongan bakteri

oksidasi senyawa anorganik sebagai sumber

1) Bakteri sulfur hijau (green sulfur bacteria).

energi. Contoh: bakteri nitriikasi dan non-

2) Bakteri sulfur ungu (purple sulfur bacteria).

photosyntheic bacteria.

2) Bakteri heterototrof: idak mampu membuat yang mengamai mosaik pada daun tembakau yang

3) Bakteri hijau biru (Cyanobacteria).

makanan sendiri dari senyawa anorganik. menyebabkan daun berbinik. Virus memiliki informasi

4) Bakteri gram posiif (terpulas biru dengan

pengecatan gram).

geneik (DNA atau RNA saja). Informasi geneik tersebut

5) Bakteri gram negaif (terpulas merah dengan

Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, bakteri

pengecatan gram).

dibedakan menjadi:

oleh kapsomer. Virus idak memiliki protoplasma. Virus

6) Spiroseta.

1) Bakteri Aerob

memiliki bentuk bervariasi seperi bulat, oval, bentuk

c. Struktur bakteri

2) Bakteri Anaerob

1) Terdapat dinding sel (tersusun dari pepidoglikan)

g. Peranan bakteri bagi kehidupan

2) Ribosom

1) Peran posiif bakteri

digunakan untuk menghasilkan produk- Daur hidup virus ada dua macam, yaitu fase liik dan

3) Membran sel

4) Cadangan makanan

produk yang bermanfaat bagi manusia

5) Sitoplasma

(anibioik, yogurt, keju, nata de coco),

a. Liik membantu petani guna mempertahankan

6) DNA

d. Reproduksi bakteri

kesuburan tanah,

Bakteri pada umunya berkembang biak dengan

membantu proses pembusukan dalam

cara aseksual yaitu dengan pembelahan biner.

colon dan dalam pembentukan vitamin

Perkembangbiakan secara seksual idak terjadi

K,

pada bakteri, melainkan berupa pemindahan

dapat digunakan sebagai pengendali hama.

materi geneik dari satu sel bakteri ke sel lain

2) Peran negaif bakteri

yang disebut paraseksual . Terdapat iga macam

Terdapat beberapa bakteri penyebab penyakit

paraseksual yaitu sebagai berikut.

seperi:

1) Transformasi

Escericia coli  penyebab diare,

- Salmonella typosa Fase Liik  penyebab typus,

Pemindahan sedikit materi geneik (DNA)

bahkan hanya satu gen dari satu sel bakteri ke

Shygella dysentriae  penyebab disentri,

sel lain melalui proses isiologi yang kompleks.

- Diplococcus pneumoniae  penyebab

b. Reproduksi alga hijau-biru

radang paru-paru,

Caranya:

- Mycobacterium leprae  penyebab

1) Pembelahan sel

penyakit lepra.

2) Fragmentasi

2. Alga Hijau-Biru (Cyanobacteria)

c. Peran Alga Hijau-Biru

Alga hijau-biru pada ekosistem air tawar bran ini sel (prokarioik) dan mampu melakukan

Merupakan mikroorganisme yang idak memiliki mem-

berperan sebagai produsen bagi zooplankton, fotosintesis.

ikan–ikan kecil, dan udang.

Beberapa spesies alga hijau-biru seperi

a. Ciri-ciri alga hijau-biru

• Warna biru kehijauan disebabkan oleh Anabaena azollae juga dapat bersimbiosis pigmen ikosianin. Selain warna tersebut, alga

dengan paku air Azolla pinnata. Simbiosis tersebut dapat memiksasi nitrogen bebas,

ini juga memiliki warna kuning, merah, coklat dan hitam (tergantung komposisi pigmen

sehingga daerah perairan tersebut kaya akan yang dimiliki).

unsur nitrogen.

• Sel alga hijau-biru pada umumnya memiliki Bagi manusia alga hijau-biru dapat dimanfaat- ukuran yang lebih besar dari sel prokarioik

kan sebagai sumber pangan (misalnya lain (berkisar antara 1-50 mikron).

Spirullina yang dikenal sebagai sumber

• Alga hijau-biru dapat bersifat uniseluler makanan alernaif protein sel tunggal).

(Chroococcus) maupun membentuk koloni (Nostoc) dan ilamen (Oscillatoria).

• Alga hijau-biru yang berbentuk ilamen memiliki bentuk sel khusus yang disebut

heterosista yang di dalamnya terdapat enzim nitrogenase guna mereduksi nitrogen bebas menjadi amonia (proses iksasi nitrogen).

BAB 4 PROTISTA

Proista merupakan organisme eukarioik uniseluler Contohnya: Nociluca miliaris yang menyebabkan yang hidup secara berkelompok (membentuk koloni)

laut berpendar pada malam hari. maupun soliter (sendiri-sendiri). Proista dibagi • Zoolagellata: idak berkloroil, bersifat heterotrof. menjadi iga kelompok, yaitu protozoa, algae, dan

Contohnya:

Trypanosoma crusi  anemia,

jamur lendir.

Trypanosoma gambiense  penyebab

A. PROTOZOA penyakit idur,

Leismania donovani  penyakit kalaazar. Protozoa adalah proista yang menyerupai hewan.

Protozoa bersifat uniseluler, heterotrof, mikroskopis,

2. Cilliata (Cilliophora)

mampu membentuk kista, pada umunya idak Memiliki alat gerak berupa rambut getar pada saat memiliki dinding sel yang kuat, berhabitat di tempat masih muda atau sepanjang hidupnya, pada umumnya berair/basah, di lautan berperan sebagai zooplankton. bersifat parasit dan hidup di air tawar. Contohnya: Berdasarkan perbedaan alat gerak, protozoa Paramecium. diklasiikasikan menjadi 4 kelas yaitu sebagai berikut.

3. Rhizopoda (Sarcodina)

1. Flagellata (Mastigophora) Memiliki alat gerak berupa kaki semu, hidup bebas Memiliki alat gerak berupa lagela.

atau sebagai parasit, berhabitat di dasar kolam atau • Phytolagellata: menyerupai tumbuhan laut mau- sungai beraliran tenang yang banyak terdapat pada sisa pun perairan tawar, berkloroil, autotrof.

organisme mai, bentuk tubuh idak tetap. Contohnya:

Amoeba. - Chlorophyta berbentuk koloni  Volvox (dapat

bergerak) dan Hydrodictyon,

4. Sporozoa - Chlorophyta bentuk benang  Spyrogyra dan Tidak memiliki alat gerak khusus, bersifat parasit,

Oedogonium),

bereproduksi dengan pembelahan biner. Contohnya: - Chlorophyta berbentuk lembaran  Ulva dan Chara.

- Plasmodium vivax  malaria teriana (2 x 24jam),

2. Phaeophyta (Alga Cokelat) -

Plasmodium malaria  malaria quartana (3 x 24 jam), -

Plasmodium falciparum  malaria tropika (idak Bentuknya menyerupai tumbuhan ingkat inggi. menentu),

Berhabitat di laut khusunya wilayah yang bersuhu -

Plasmodium ovale  malaria ovale (gejala menyerupai rendah, memiliki kloroil dan fukosanin (yang malaria teriana).

menyebabkan algae berwarna cokelat), berkembang Perkembangbiakan Plasmodium sp.:

biak secara vegetaif (dengan zoospora berlagela) dan generaif (dengan sel telur dan spermatozoid pada

a. Secara Vegetaif

konseptakulum dalam reseptakulum yang terletak di Dilakukan dengan schizogoni yaitu proses ujung lembaran feril)

membelah diri (berlangsung dalam tubuh inang/ manusia) dan sporogoni yaitu membuat spora

3. Chrysophyta (Algae Keemasan) (berlangsung dalam tubuh inang/manusia).

Bersifat uniseluler (misalnya Navicula ) maupun muli-

seluler, berwarna kuning hingga keemasan dikare- Melalui perkawinan sel-sel gamet (terjadi pada nakan adanya pigmen karoten. Berhabitat di tempat tubuh inang sementara /nyamuk). Sel gamet basah, di perairan tawar atau laut (berperan sebagai jantan (mikrogamet) berukuran lebih kecil dari sel ditoplankton). gamet beina (makrogamet).

b. Secara Generaif

4. Rhodophyta (Algae Merah)

B. ALGAE Bersifat muliseluler, berbentuk seperi benang maupun lembaran, memiliki pigmen kloroil sedangkan

Algae merupakan jenis proista yang menyerupai yang dominan adalah ikoeritrin (yang menyebabkan tumbuhan. Algae merupakan salah satu jenis

algae berwarna merah), berhabitat di perairan tawar Thalophyta (tumbuhan bertalus), bersifat uniseluler maupun laut (zona dalam), idak memiliki alat gerak,

maupun muliseluler, berhabitat di tempat basah/ berair, memiliki kloroil dan pigmen tambahan lain, berkembang biak dengan peleburan gamet jantan dan

beina yang naninya membentuk individu diploid (2n). mampu membentuk gamet dalam alat pembiakan Contoh Rhodophyta: Glacilaria dan Gelidium (untuk bersel satu. Berdasarkan pigmen dominan yang

agar-agar).

dimiliki, algae/ganggang dibagi mejadi 4 kelas.

C . JAMUR LENDIR/SLIME MOLDS Merupakan kelompok algae yang terbesar, bersifat Proista yang menyerupai jamur. Memiliki fase

1. Chlorophyta (Alga Hijau)

uniseluler maupun muliseluler, pada umumnya asimilaif (bentuk berupa lendir) dan fase plasmodium berhabitat di darat (melekat pada tumbuhan atau (fase bergerak dan merayap). Jamur lendir akan hewan) dan di laut (berperan sebagai plankton atau memasuki fase reproduksi seksual (plasmogami  bentos). Bereproduksi secara vegetaif (fragmentasi) kariogami  meiosis) apabila saat fase plasmodium dan generaif (konjugasi). Macam-macam:

telah mengering dan membetuk kotak spora yang - Chlorophyta bersel satu  Euglena (dapat bergerak)

menghasilkan spora. Setelah spora terbentuk, dan Chlorella),

dua plasma dari spora mengalami peleburan dan dua plasma dari spora mengalami peleburan dan

BAB 5 JAMUR/FUNGI

Fungi merupakan organisme eukarioik, dengan sifat: • Contoh: Auricularia polytricha (jamur kuping), -

idak memiliki kloroil, Volvariela volvaceae (jamur merang), Mikorhiza -

bersifat heterotrof, terkadang ada yang parasit (hasil simbiosis dengan akar pohon mlinjo/pinus). dan saprobe (pengurai), -

fungi bersifat uniseluler maupun muliseluler

3. Zygomycotina

dengan membentuk hifa yang bercabang-cabang • Hifa bersekat dan idak bersekat, dinding sel dari membentuk miselium,

bahan kiin.

- fungi berhabitat di tempat yang lembab, kurang • Hidup sebagai saproit. cahaya matahari, dan cenderung asam,

• Reproduksi seksual, zigot tumbuh menjadi -

perkembangbiakan fungi dapat secara seksual sporangium disebut zigosporangium yang di (dengan konjugasi askospora maupun basidio-spora)

dalamnya terjadi pembelahan meiosis yang dan secara aseksual (pembentukan spora, membelah

menghasilkan dua macam zigospora (n). diri, fragmentasi, dan dengan konidium).

Reproduksi aseksual dengan pembentukan spora

Fungi dibagi menjadi 4 divisi yaitu sebagai berikut.

pada sporangium yang berada di hifa aerial.

1. Ascomycotina

4. Deuteromycotina

• Merupakan fungi kantung, menghasilkan spora • Fungi ini belum diketahui proses reproduksi seksual di dalam aski menyerupai kantung.

seksualnya, sedangkan reproduksi aseksual • Bersel satu (Saccharomyces/jenis khamir) maupun

dengan pembentukan hifa vegetaif yaitu konidia. muliseluler (membentuk miselium bersekat 

• Hidup sebagai saproit dan parasit (tanaman). seperi Penicilium).

• Contoh: Aspergillus wenii (berperan dalam • Reproduksi terjadi secara aseksual yaitu

pembuatan kecap).

dengan membentuk konidia (spora vegetaif),

Manfaat Fungi

pembentukan tunas dan seksual dengan konjugasi

antara dua gametangia menghasilkan zigot Fungi yang menguntungkan manusia.

(2n)  membesar menjadi askus (di dalamnya a. Aspergilus oryzae  membuat tempe. terjadi meiosis dan terbentuk 4 sel askospora (n) b. Aspergillus wenii  membuat kecap. yang merupakan spora generaif). Reproduksi

c. Neurospora sitophila  membuat keju. seksual dan aseksual dengan pertunasan terjadi d. Saccharomyces cerevisiae  roi. pada Ascomycota bersel satu seperi khamir e. Volvariela polytrica dapat dimakan.

f. Rhizopus nigricans  penghasil asam fumarat. Saccharomyces. Sedangkan pada Ascomycota

g. Penicillium notatum & P. chryzogenum  anibioik muliseluler, askospora yang merupakan spora

penisilin.

generaif dibentuk pada ujung hifa.

Fungi yang merugikan manusia.

2. Basidiomycota a. Aspergillus niger  penyebab penyakit otomikosis pada

• Merupakan fungi yang berbentuk seperi manusia. b. Phytoptora infestans  parasit pada kentang. gada, bagian bawah tudung sebagai tempat

c. Pucinia graminis  parasit pada tanaman gandum. terbentuknya basidium (tepatnya pada ujung hifa generaif yang berini dua/dikarioik).

LICHEN

• Hidup sebagai saproit. Lichen bukanlah lumut, tumbuhan sederhana, • Reproduksi secara seksual dengan membentuk maupun organisme individual. Lichen merupakan

tubuh buah yang rumit disebut basidiokarpus (di asosiasi simbioik dari berjuta-juta mikroorganisme dalamnya terdapat basidia sebagai sumber spora fotosinteik (alga hijau uniseluler/muliseluler maupun seksual atau basidiospora). Reproduksi aseksual Cyanobacateria) yang disatukan dalam jaringan hifa dengan pembentukan spora vegetaif yaitu fungi (Ascomycetes maupun Basidiomycetes). Lichen konidia.

berkembang biak dengan fragmentasi atau dengan • Hifa bersekat dan hifa vegetaifnya memiliki satu soredium.

ini bersifat haploid.

BAB 6 PLANTAE

autotrof, • Bakal biji tertutup, terdapat di dalam daun buah -

Fungi merupakan organisme eukarioik, dengan sifat:

idak memiliki kloroil,

bereproduksi secara generaif dan vegetaif, vaskuler

(puik).

dan nonvaskuler.

• Terjadi pembuahan ganda:

Peleburan ini generaif + ovum

 embrio

- fungi bersifat uniseluler maupun muliseluler

Peleburan ini generaif + ini kandung lembaga

sekunder  calon endosperma (berfungsi se- bagai cadangan makanan saat perkecambahan)

Dykotyledone

Gymnospermae

Selang waktu penyerbukan dengan pembuahan

Bryophyta

relaif singkat. • Subdivisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas

Pteridophyta

yaitu: -

Monocotyledonae (tumbuhan berkeping satu).

A. TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA)

Dycotyledonae (tumbuhan berkeping dua).

Perbedaan ciri-ciri monokoil dan dikoil.

Kelompok tumbuhan berbiji menggunakan biji sebagai

• Dikoil

alat reproduksi generaif. Ciri-ciri spermatophyta:

Monokoil

a. Menghasilkan biji yang terdapat embrio.

Pertulangan daun berbentuk sejajar

Pertulangan daun menyirip dan

b. Memiliki organ tubuh yang terdiri dari akar, • b. Memiliki organ tubuh yang terdiri dari akar,

dan melengkung.

muliseluler (membentuk miselium bersekat 

batang, dan daun. Serta di dalam organ-organ

Koiledon pada seiap biji terdapat

Koiledon pada seiap biji terdapat

tersebut sudah terdapat jaringan-jaringan yang

kompleks seperi jaringan pengangkut, parenkim. Tidak terdapat koleorhiza batang

Terdapat koleorhiza batang lembaga

• lembaga. dengan membentuk konidia (spora vegetaif),

(koleopil) sebagai pelindung ujung

c. Alat reproduksi jantan dan beina terpisah.

akar dan batang lembaga.

d. Sporoit merupakan tanaman utama dan gametoit

Memiliki kaliptra (tudung akar).

Tidak memiliki.

pada spermatophyte mengalami reduksi.

Tidak memiliki kambium pada akar

Memiliki kambium.

 dan batang.

Divisi spermatophyta dibagi menjadi 2 subdivisi yaitu

Perakaran sistem akar serabut.

Perakaran sistem akar tunggang.

yang merupakan spora generaif). Reproduksi

Gymnospermae dan Angiospermae. Ciri-cirinya adalah

Akar dan batang idak dapat

Dapat tumbuh membesar.

sebagai berikut.

tumbuh membesar.

pada Ascomycota bersel satu seperi khamir

B. TUMBUHAN PAKU (PTERYDOPHYTA) muliseluler,

1. Gymnospermae

• Berbiji terbuka.

Tubuhnya sudah dapat dibedakan menjadi akar ,

• Berakar tunggang, daun sempit, tebal dan kaku batang dan daun. Batang bercabang-cabang dan

generaif

(misalnya daun pinus).

tersusun dari epidermis, korteks, dan silinder pusat.

• Batang dan akar berkambium.

Memiliki berkas pengangkut yang tersusun konsentris • Merupakan fungi yang berbentuk seperi

• Biji terdapat dalam daun buah (makrosporoil) dan (xilem dikelilingi loem). Daun terdapat yang kecil

(mikroil) dan yang besar (makroil). Tumbuhan paku • Berkas pembuluh pengangkut pada akar dan dibagi menjadi 4 kelas:Pailophyinae, Equiseinae,

serbuk sari terdapat dalam mikrosporoil.

Licopodinae, dan Felicinae. Berdasarkan spora yang • Hidup sebagai saproit.

generaif yang berini dua/dikarioik).

batang belum menyatu dengan sempurna.

• Terjadi pembuahan tunggal, selang waktu antara dihasilkan, tumbuhan paku dibagi menjadi 3 golongan: • pembuahan dan penyerbukan cukup lama.

1. Paku homospor (menghasilkan spora yang memilki

Contoh spesies: Gnetum gnemon (melinjo), Cycas

persamaan bentuk dan fungsi).

rumphii (pakis haji), Pinus sp.

Misal: Lycopodium sp.

2. Paku heterospor (menghasilkan spora yang dengan pembentukan spora vegetaif yaitu

2. Angiospermae

• Memiliki bunga yang sesungguhnya (terdiri dari memilki perbedaan dalam bentuk dan fungsi). Misal: Adiantum sp. dan Marsilea sp.

• Hifa bersekat dan hifa vegetaifnya memiliki satu kelopak, mahkota, benang sari dan puik). ini bersifat haploid.

C. TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA) bentuknya sama tetapi berbeda fungsinya). Misal: Equisetum sp. (paku ekor kuda)

3. Paku peralihan (menghasilkan spora yang

Tubuh terdiri dari bagian gametoit (penghasil gamet) dan sporoit (generasi penghasil spora).

Spora (n) Lumut dianggap sebagai bentuk peralihan antara tumbuhan bertalus (thaloita) dan tumbuhan

Protalium (n) berkormus (kromoita). Lumut memiliki batang semu, daun semu, dan akar semu (rhizoid). Lumut belum

Antheridium (n)

Arkhegonium (n)

memiliki jaringan pembuluh angkut (xilem dan loem). Tumbuhan lumut bereproduksi dengan metagenesis

Spermatozoid (n)

Ovum (n)

(pergiliran keturunan). Berkembang biak secara vegetaif (dengan spora maupun kuncup) dan generaif

Zigot (2n) (bersatunya gamet jantan dan beina membentuk sporogonium yang menghasilkan spora haploid). Pada

Tumbuhan paku (2n) lumut, gametoit merupakan generasi yang dominan serta berumur panjang (tumbuhan lumut itu sendiri).

Sporangium Spora (n)

Sel induk spora Protonema

Meiosis Tumbuhan lumut (n)

Sporangium tumbuhan paku terkumpul dalam sorus

Arkhegonium (n) yang dilindungi selaput indusium. Tumbuhan paku

Antheridium (n)

Ovum (n) runan).

bereproduksi dengan metagenesis (pergiliran ketu-

Spermatozoid (n)

- Fase gametoit: dimulai dari protalium hingga Zigot (2n)

menghasilkan zigot.

Fase sporoit: dimulai dari tumbuhan paku hingga Sporogonium (2n)

menghasilkan spora. Sel induk spora (2n)

Meiosis

BAB 7 ANIMALIA

Animalia dikelompokkan menjadi invertebrata dan • Memiliki rangka tubuh yang berbentuk seperi vertebrata.

duri (spikula). • Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan

A. INVERTEBRATA kuncup dan seksual dengan pembuahan internal. • Klasiikasi dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Porifera (Hewan Berpori)

a. Calcarea

• Diplobasik (terdiri dari 2 lapisan; ektoderm dan Spikula tersusun dari zat kapur. Contoh: Sycon endoderm).

sp.

• Bersel banyak, radial simetris. b. Hexacinellida • Memiliki pori-pori (osia) di seluruh tubuhnya, Spikula tersusun dari zat kersik. Contoh:

yang memiliki saluran rongga (spongocoel), pada

Pheronema sp.

ujung bebasnya terdapat lubang oskuluum.

c. Demospongia

Tidak memiliki rangka atau rangka terdiri dari serabut sponging dengan rangka berupa duri. Contoh: Spongilla sp.

Contoh spesies: Necator americanus (cacing tambang • Diplobasik (terdiri dari 2 lapisan: ektoderm dan daerah Amerika), Ascaris lumbricoides, Ancylostoma

2. Coelenterata (Hewan Berongga)

duodenale (cacing tambang daerah Asia Afrika), • Bersel banyak, tubuh idak bersegmen, memiliki Oxyuris vermicularis (kremi), dsb.

endoderm).

rongga pencernaan (rongga gastrovaskuler). • Memiliki tentakel yang dilengkapi dengan 5. Annelida (cacing gelang)

Tubuh berbentuk gilig dan bersegmen-segmen, • Tubuh berbentuk polip atau medusa. triplobasik, memiliki rongga tubuh, reproduksi secara • Rangka disusun oleh zat kapur atau tanduk. seksual dengan perkawinan antara jantan dan beina, • Reproduksi seksual dengan membentuk gamet alat ekskresi berupa nefridia. Berdasarkan keberadaan

knidoblas dan nematokis.

dan aseksual dengan membentuk tunas. Memiliki rambut (cetae) pada tubuhnya, Annelida dibagi

2 bentuk kehidupan yaitu polip dan medusa.

menjadi:

• Coelenterata belum memiliki alat peredaran

a. Polychaeta

darah, pernafasan dan ekskresi.

Tubuh ditutupi banyak rambut dan memiliki para-

• Klasiikasi Coelenterata dibagi menjadi:

podia untuk berjalan. Contoh: Lycidice sp.(cacing

a. Hydrozoa

wawo) dan Eucinice viridis (cacing palolo).

Tubuh hewan dewasa berbentuk polip.

b. Oligochaeta

Contoh: Hydra sp.

Tubuh ditutupi sedikit rambut dan idak memiliki

b. Scypozoa

parapodia. Contoh: Phereima sp. dan Lumbricus

Tubuh hewan dewasa berbentuk medusa.

terrestris (cacing tanah).

Contoh: Aurelia sp.

c. Hirudinea

c. Anthozoa

Tubuh idak ditutupi rambut dan memiliki alat hisap

Tubuh hewan dewasa berbentuk polip.

di sekitar mulutnya. Contoh: Hirudo medicinalis

Contoh: Fungia sp.

(lintah) dan Haemodipsa zeylanica (pacet).

d. Ctenophora

Contoh: Pleurobranchia.

6. Echinodermata

Tubuh idak bersegmen-semen dan ditutupi oleh epidermis yang dilengkapi dengan duri-duri kapur,

3. Plathyhelminthes (cacing pipih)

Plathyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas yaitu:

memiliki kaki amburakral, reproduksi seksual dengan

a. Tubelaria

pembuahan eksternal dan aseksual dengan regenerasi Hidup bebas, permukaan tubuh ditutupi oleh silia. bagian-bagian tubuh dan pembelahan sel. Berdasarkan Contoh: Planaria sp.

bentuk tubuhnya, Echinodermata dibagi menjadi:

b. Trematoda

a. Asteroidea (bintang laut)

Cacing hisap, bersifat parasit, memiliki alat hisap

Tubuh berbentuk bintang dengan 5 lengan.

di sekitar mulut, memiliki saluran pencernaan.

Contoh: Asteroidea forberi (bintang laut).

Contoh: Fasciola hepaica, Chlonorcis sinensis,

b. Ophiuroidea (bintang ular)

Fasciolopsis butskii, Scistosoma sp.

Tubuh berbentuk bola cakram kecil dengan 5 le-

c. Cestoda (cacing pita)

ngan panjang. Contoh: Ophioix fragilis (bintang

Tubuh bersegmen-segmen (progloid), kepala

ular).

(skoleks) dilengkapi alat penghisap berkait c. Holothuroidea (teripang)

(rostelum), idak memiliki mulut dan saluran

Tubuh bulat memanjang seperi menimun dan

idak berduri. Contoh: Holothuria sp. • Diplobasik (terdiri dari 2 lapisan; ektoderm dan saginata, Diphyllobotrium latum, dsb.

pencernaan. Contoh spesies: Taenia solium, T.

d. Crinoidea (lili laut)

Tubuh menyerupai tumbuhan lili. •

4. Nemathelmynthes (cacing gilig)

Contoh: Metacrinus interuptus (lili laut). •

osia

Tubuh berbentuk gilig, triplobasik (ektoderm,

e. Echinoidea (landak laut)

mesoderm, endoderm), memiliki rongga tubuh semu

Tubuh berbentuk bola atau oval tanpa lengan.

(pseudocoelom), reproduksi secara seksual dengan

Contoh: Diadema saxile (bulu babi).

perkawinan antara jantan dan beina, alat eksresi berupa protonefridia.

7. Mollusca

d. Insecta

Memiliki tubuh yang lunak, idak bersegmen, bilateral Tubuh terbagi menjadi kepala, dada, dan perut, simetris, bercangkang dan ada yang idak memiliki

memiliki 3 pasang kaki pada bagian dada dan pada cangkang (cumi-cumi), reproduksi seksual dengan

umumnya bersayap. Berdasarkan keberadaan ferilisasi internal. Mollusca dibagi menjadi 3 kelas:

sayap, Insecta dibagi menjadi: Pterygota (bersayap dan mengalami metamorfosis) dan Apterygota

a. Pelecypoda/Bivalva/Lamellibranchiata

(tak bersayap dan idak mengalami metamorfosis). Kaki pipih, memiliki cangkang berjumlah sepasang, Pterygota dibagi menjadi Eksopterygota dan cangkang tersusun dari 3 lapisan.

Endopterygota.

b. Cephalopoda

a. Eksopterygota, dibagi menjadi 4 ordo

Kaki berada di bagian kepala (cephalopoda), idak memiliki cangkang (kecuali Nauillus sp.), memiliki

• Hemiptera (walang sangit) kantung inta untuk perlindungan diri. Contoh

• Homoptera (bersayap sama; contoh:

wereng)

Loligo indica (cumi-cumi) dan Octopus sp. (gurita). • Orthoptera (belalang, kecoa)

c. Gastropoda

• Isoptera

Kaki berada di bagian perut (gastropoda), memiliki

b. Endopterygota, dibagi menjadi 6 ordo

cangkang (kecuali Vaginula sp.). Contoh: Achaina • Diptera (sayap sepasang; contoh: fulica (berkicot) dan Lymnaea sp.

nyamuk, lalat,)

8. Arthropoda • Hymenoptera (sayap selaput; lebah

madu)

Tubuh terbagi menjadi ruas kepala (cephalus), dada • Siphonoptera (kutu manusia) (thoraks), dan perut (abdomen ), triploblasik, rangka • Coeloptera (sayap tebal dan keras; luar tersusun dari zat kiin, reproduksi seksual dengan contoh:kumbang, kepik, kunang-kunang) ferilisasi internal maupun eksternal, alat pernafasan • Lepidoptera (ngengat) disebut paru-paru buku. Arthropoda dibagi menjadi 4 • Neuroptera (undur-undur) kelas:

a. Crustacea

B. VERTEBRATA

Tubuh terbagi menjadi cephalothoraks (persatuan Chordata (hewan yang memiliki chorda dorsalis) dibagi kepala dan dada) dan abdomen (perut), memiliki

menjadi 4 subilum yaitu Hemichordata, Urochordata, mata majemuk, reproduksi seksual dengan

ferilisasi eksternal. Contohnya : Leander sp. Chepalochodata, dan Vertebrata (memiliki ruas tulang belakang). Subilum Vertebrata dibagi menjadi 7 kelas

(udang).

yaitu:

b. Myriapoda

Tubuh terbagi menjadi kepala dan perut (idak 1. Chondrichtyes

memiliki dada), perut bersegmen-segmen, pada Ikan bertulang rawan, memiliki rahang, jantung seiap segmen terdapat sepasang kaki. Kelas beruang dua, mulut terletak di daerah ventral kepala, Myriapoda dibagi menjadi 2 ordo yaitu: Diplopoda insang terletak di bagian luar dan idak memiliki (tubuh pipih, contoh: lipan) dan Chilopoda (tubuh penutup. Contoh: ikan pari dan hiu. gilig, contoh: keluwing).

2. Osteichthyes

c. Arachnoidea

Tubuh terbagi menjadi cephalothoraks dan Ikan bertulang sejai, insang tertutup oleh tutup abdomen, memiliki 2 pasang mulut yaitu kelisera insang, tutup tertutup oleh sisik yang terbentuk melalui dan pedipalpus. Arachnoidea dibagi menjadi 3 proses osiikasi, jantung memiliki 1 serambi dan 1 bilik, ordo.

berdarah dingin tetapi suhu badan idak dipengaruhi -

Scorpionida. Contoh: Theophonus caudatus suhu lingkungan. Contoh: lele, gurameh, belut. atau kalajengking.

- Arachnoida.Contoh: Masigopractus giganteus atau laba-laba raksasa.

3. Agnatha

Bentuk menyerupai ikan, idak memiliki rahang, dan -

Acarina Contoh: Sarcoptes scabei atau caplak idak bersisik, rangka tersusun dari tulang rawan, sirip dan Trobikula akamushi atau tungau.

idak berpasangan, jantung memiliki 1 bilik. Contoh: belut laut dan ikan lamprey (Pteromyzon sp.)

4. Amphibia bebas berupa tungkai depan dan tungkai belakang, Berhabitat di darat maupun air, larva berhabitat di bentuk kaki disesuaikan dengan fungsinya, sisik

air dan bernafas dengan insang, larva berkembang, bermodiikasi menjadi rambut, bersifat homoiotherm bernafas dengan insang dalam, setelah dewasa bernafas (suhu tubuh tetap), pernafasan dengan paru-paru, dengan paru-paru dan kulit, jantung memiliki 2 serambi jantung terdiri dari bilik kanan dan kiri serta serambi dan 1 bilik, mengalami metamorfosis, berdarah dingin kanan dan kiri, sekat sudah sempurna, sel darah merah dan suhu tubuh dipengaruhi lingkungan, berkembang idak berini, otak sudah berkembang dengan baik, biak dengan bertelur dan ferilisasi eksternal. Contoh: ferilisasi internal. kodok, katak.

Contoh: kucing, kancil, monyet.

5. Reptilia

7. Aves

Telah beradaptasi hidup di lingkungan darat, memiliki Pada umumnya berhabitat di darat walaupun terdapat dua pasang tungkai yang berkuku dan pada Repilia Aves yang mencari makanan di air, anggota gerak yang hidup di lingkungan aquaik tungkainya berubah depan berupa sayap, berdarah panas dengan suhu berselaput, kulit kering bersisik dari zat tanduk serta tubuh tetap, ferilisasi secara internal, jantung 2 pada umumnya idak memiliki kelejar lendir, sel darah serambi dan 2 bilik serta sekatnya telah sempurna, merah berini, jantung terdiri dari 2 serambi dan 2 bilik alat pernafasan paru-paru dan pundi-pundi hawa serta sekat antara bilik kanan dan kiri belum sempurna. (pada burung-burung yang terbang), tesis sepasang Contoh: kadal, biawak, iguana.

berkembang dengan baik sedangkan ovarium yang berkembang hanya sebelah kiri, rangka tubuh terdiri

6. Mamalia dari tulang-tulang yang kuat dan berisi udara. Pada umunya berhabitat di darat, pada kulit terdapat Contoh: ayam, bebek, blekok, kuntul. kelenjar minyak, keringat, mamalia darat anggota gerak

BAB 8 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN

a. Dermatogen (lapisan terluar)  membentuk epidermis.

A. PERTUMBUHAN TUMBUHAN

1. Pertumbuhan Primer  membentuk

b. Periblem (lapisan tengah)

korteks.

Merupakan pertumbuhan akibat akivitas jaringan

c. Plerom (lapisan dalam)  membentuk stele meristem yang akif membelah.

(silinder pusat).

a. Pembelahan sel: terjadi pada bagian iik tumbuh akar dan batang serta pada jaringan

Berdasarkan teori Tunika Korpus dari Schmidt, iik kambium (bersifat meristemaik).

tumbuh akar dibedakan menjadi 2 bagian.

b. Pembentangan sel: sel pada bagian meristem

a. Bagian tunika: terdiri beberapa lapis sel pada primer akar dan batang setelah mengalami

bagian terluar akar yang akif membelah pembelahan secara apikal, akan mengalami

sehingga ujung akar akan bertambah luas. pemanjangan yang mengakibatkan pertam-

b. Bagian korpus: terdiri dari beberapa lapis sel bahan panjang akar dan batang.

pada bagian dalam dan akif membelah ke

c. Diferensiasi sel: setelah sel mengalami pe-

segala arah.

manjangan dan pendewasaan, sel akan mengalami diferensiasi (perubahan ke bentuk

Pada tumbuhan monokoil, pertumbuhan primer lain).

juga terjadi pada meristem interkalar yang terdapat di buku-buku batang.Contoh: pohon

Berdasarkan teori Histogen dari Hasnstein, iik

kelapa dan bambu.

tumbuh pada ujung akar dan batang dibagi menjadi iga.

C. PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN Merupakan pertumbuhan akibat akivitas Perkembangan pada tumbuhan ditunjukkan dengan kambium (jaringan yang telah dewasa) bersifat bertambahnya organ-organ pada tumbuhan seperi

2. Pertumbuhan Sekunder

meristemaik kembali. Pertumbuhan sekunder daun, munculnya bunga, juga pembentukan buah. mengakibatkan diameter dan panjang tumbuhan Buah berbiji itu sendiri merupakan hasil perkembangan bertambah. Dua meristem lateral yang berfungsi dari bakal biji dewasa yang telah menjadi embrio untuk pertumbuhan sekunder:

dan ovarium (menjadi daging buah). Perkembangan

a. Kambium vaskuler: menghasilkan xilem tersebut terjadi pada puik bunga. sekunder (kayu) dan loem.

b. Kambium gabus (felogen): pertumbuhan

D. PERKEMBANGAN PADA HEWAN ke luar membentuk felem dan ke dalam

membentuk feloderm. Kambium interfasis

1. Perkembangan Embrio

juga berfungsi dalam pertumbuhan sekunder untuk membentuk jari- jari empulur.

Ferilisasi  Zigot  Morula (zigot yang membelah secara terus menerus membentuk

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI bola sel padat)  Blastula (Setelah di dalam PERTUMBUHAN TUMBUHAN

morula terbentuk rongga yang penuh cairan)  Gastrula (menghasilkan ektoderm, endoderm,

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan: dan mesoderm)  mengalami diferensiasi serta

a. Faktor dari dalam: faktor geneik dan hormonal.

organogenesis.

b. Faktor luar: nutrien, suhu, cahaya, air, kelembaban, derajat keasaman tanah (pH).

2. Perkembangan Fase Pascaembrionik Setelah terbentuk organ dan sistem organ,

Pertumbuhan juga dapat dipicu dengan adanya kemudian berkembang menjadi individu dewasa. penambahan zat pengatur tubuh (ZPT)/hormon

Pada hewan tertentu sebelum mencapai dewasa sinteik. Macam-macam hormon pada tumbuhan dan

mengalami proses metamorfosis (perubahan fungsinya adalah sebagai berikut.

bentuk menuju dewasa).

a. Auksin: perpanjangan sel, diferensiasi, percabang- Metamorfosis pada serangga dibagi menjadi: an akar, fototropisme dan geotropisme, per-

a. Metamorfosis sempurna (Holometabola) kembangan buah, serta dominansi apikal.

Telur larva pupa imago (dewasa)

b. Sitokinin: pembelahan sel, diferensiasi sel, dan Contoh: Kupu-kupu, lalat, lebah madu. anidominansi apikal.

b. Metamorfosis idak sempurna (Hemimeta-

c. Giberelin: memicu perkecambahan biji, akivitas

bola)

kambium, memicu pembungaan sebelum waktu- Telur  nymphaimago nya, meningkatkan pembelahan sel.

Contoh: Kecoa, belalang, jangkrik.

d. Eilen: memicu pemasakan buah, pengguguran

c. Ametabola

daun. Telur  imago (dewasa)

e. Asam absisiat: berfungsi untuk menghambat Pada katak perubahan telur yang pertumbuhan saat kondisi lingkungan idak

dibuahi menjadi kecebong disebut: memungkinkan untuk pertumbuhan dengan cara:

prometamorfosis.

- mempertahankan dormansi, -

menghambat pertumbuhan, -

menutup stomata.

f. Kalin: merupakan hormon yang mempengaruhi pertumbuhan organ. Hormon kalin dibagi menjadi: -

Rhizokalin: merangsang pertumbuhan akar -

Kaulokalin: merangsang pertumbuhan batang -

Filokalin: merangsang pertumbuhan daun -

Antokalin: merangsang pertumbuhan bunga

BAB 9 SEL DAN JARINGAN

A. SEL

b. Model mosaik luida (1970) (digunakan hingga saat ini)

Membran sel tersusun dari komponen protein, lipid

1. Bagian-bagian Sel, Struktur, dan Fungsinya

bilayer, dan karbohidrat.

Sel merupakan kesatuan unit terkecil yang bersifat fungsional bagi makhluk hidup. Pada umumnya sel (sel

3. Perbedaan Sel Eukariotik (Plantae, Animalia, dan eukarioik) terdiri dari bagian-bagian berikut ini.

Fungi) dengan Prokariotik (Bakteri)

a. Ini sel (nucleus): tersusun dari asam nukleat,

Eukarioik

Prokarioik

protein, dan lipid (pada membran nukleus).

Memiliki membran ini sel.

Tidak memiliki membran ini.

b. Membran sel: tersusun dari lipid dan protein,

Materi geneik terkumpul pada

berfungsi untuk pertahanan sel dari lingkungan

zona yang menyerupai ini,

eksternal, memberikan bentuk sel, mengatur

yaitu: nukleoid.

transport lintas membran, dan sebagainya.

Memiliki organela-orgenela

Tidak memiliki.

c. Dinding sel: tersusun dari lignin, pekin, dan

seperi reikulum endoplasma,

selulose, berfungsi untuk pertahanan sel dari

badan golgi, mitokondria.

lingkungan eksoternal, memberikan bentuk dan

Terdapat beberapa sel yang

Tidak memiliki lagela, tetapi

menguatkan sel, dan sebagainya.

memiliki alat gerak berupa

alat gerak berupa silia (pada

lagela.

beberapa prokarioik).

d. Sitoplasma: cairan yang terdapat di dalam sel. Berfungsi sebagai media untuk reaksi-reaksi

4. Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan kimiawi yang terdapat di dalam sel.

e. Ribosom: berfungsi sebagai tempat sintesis

Hewan

Tumbuhan

protein. Secara struktural, ribosom dapat terikat

Tidak memiliki dinding sel, hanya

Memiliki dinding sel dan membran

dengan reikulum endoplasma dan dapat bebas sel. pada sitoplasma.

membran sel.

Tidak memiliki plasida.

Memiliki plasida.

f. Reikulum endoplasma: organel sel yang

Memiliki sentrosom.

Tidak memiliki.

berupa jaringan tubula (jalinan rongga-rongga)

Mempunyai lisosom.

Tidak memiliki.

dan gelembung membran (sisterne), berfungsi

Timbunan zat makanan berupa

Timbunan zat makanan berupa pai.

sebagai tempat sintesis protein, sintesis hormon

glikogen (gula otot).

steroid, dan pengangkutan zat. Secara struktural, reikulum endoplasma dibagi menjadi dua jenis, yaitu RE kasar (terdapat ribosom pada permukaan

B. JARINGAN

sitoplasmiknya)dan halus (idak terdapat ribosom).

g. Lisosom: merupakan kantung yang berisi enzim

1. Jaringan Hewan

Dokumen yang terkait

ANALISIS KONSEP KEANEKARAGAMAN HEWAN PADA BUKU TEKS BIOLOGI SLTP KELAS I

1 76 13

IDENTIFIKASI INSEKTA DI TAMAN HUTAN RAYA R. SOERJO SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI DALAM BENTUK BUKU SAKU

4 92 26

DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DI SMP

1 60 18

INOVASI GURU BIOLOGI MELALUI PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) DAN RELEVANSINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA/MA DI TANGGUL JEMBER

0 31 17

PENGAJARAN MATERI FISIKA DASAR UNTUK MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

9 106 43

RANGKUMAN MATERI PEMBELAJARAN INEZ

2 50 4

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI KELAS VB SD NEGERI 5 SUMBEREJO KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

7 63 30

EFEKTIVITAS MODEL LEARNING CYCLE 6E PADA MATERI KOLOID DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN

2 37 45

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60