82
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai hasil pengumpulan data dan hasil pengolahan data. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis
melakukan wawancara dan menyebarkan kuesioner kepada manajer di perusahaan. Penulis melakukan penelitian di Erisa Batik Pijenan, Wijirejo,
Pandak, Bantul, Yogyakarta. Perusahan ini adalah salah satu perusahaan yang memproduksi batik cap maupun tulis yang terletak di sentra industri batik
Wijirejo, Pandak, Bantul , Yogyakarta.
Sebelum dapat melakukan penelitian penulis harus terlebih dahulu melalui proses wawancara. Pada bulan Mei 2012 peneliti memulai kegiatan penelitian
hingga berakhir bulan Juni 2012. Dalam proses penelitian penulis, langsung melakukan wawancara dengan pemilik perusahaan yang juga merangkap manajer
pemasaran.
A. Deskripsi Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan
1. Identifikasi variabel internal perusahaan
Variabel internal merupakan faktor mikro yang keberadaannya dapat mempengaruh aktivitas perusahaan. Berikut ini adalah analisis variabel
internal perusahaan : a.
Tenaga terampil
83
Dengan tenaga terampil, akan sangat membantu dalam proses produksi batik. Tenaga terampil yang ada di perusahaan saat ini sudah mampu
memenuhi target produksi perusahaan. Artinya setiap pemesanan dapat diselesaikan tetap waktu. Namun untuk order yang tenggang waktunya
singkat, biasanya perusahaan mengoper sebagian orderan ke perusahaan lain. Jumlah tenaga kerja tetap yang ada saat ini berjumlah 20 orang.
Yang terbagi dalam departeman cap, warna, batik, dan kasir. Latar belakang pendidikannya pun bermacam-macam mulai dari SD sampai
SMASMK. b.
Periklanan Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang dapat menarik
minat konsumen untuk membeli sebuah produk. Konsumen cenderung mengetahui sesuatu produk lewat periklanan dengan menggunakan media
elektronik. Saat ini perusahaan telah selalu memasang iklan melalui jejaring sosial maupun lewat blog. Iklan yang di tampilkan berupa foto-
foto kain dan pakaian batik dengan berbagai motif. c.
Peralatan dan mesin produksi Peralatan dan mesin produksi memiliki pengaruh yang besar dalam
proses produksi. Tanpa adanya peralatan, perusahaan tidak dapat menjalankan proses produksi. Peralatan yang ada di perusahaan masih
sebatas mesin-mesin yang langsung dipeganghandle oleh manusia. Peralatan yang menunjang proses produksi antara lain kompor, loyang,
meja, canting, cap, serak lurik dan serak makassar. Namun dengan
84
peralatan seperti ini sudah mampu memenuhi permintaan batik cap maupun tulis.
d. Tunjangan karyawan
Tunjangan karyawan ini dimaksudkan untuk menambah loyalitas karyawan. Tunjangan ini biasa diberikan perusahaan pada saat hari raya
maupun pada saat ada karyawan yang tertimpa musibah. Untuk hari raya idul fitri karyawan bisa mendapat sembako dari pemilik perusahaan. Dan
perusahaan pun memiliki anggaran untuk memberi THR. e.
Keistimewaan produk Setiap perusahaan tentu memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan
produknya dengan produk dari perusahaan lain. Erisa Batik cenderung untuk memproduksi batik dengan warna alam disetiap produknya
sehingga memudahkan konsumen untuk membedakan produk Erisa Batik dan produk batik lainnya. Warna alam yang dimaksud adalah warna yang
berasal dari daun-daunan dan kulit pohon. f.
Persediaan bahan baku Persedian bahan baku merupakan salah satu faktor pendukung proses
produksi. Tanpa bahan baku, produksi akan macettidak berjalan. Di Erisa Batik, persedian bahan baku umumnya sangat tercukupi, namun
terkadang permintaan di pasar yang sering berubah-ubah menyebabkan stok bahan baku yang sangat banyak. Hal ini tidak diikuti dengan
ruanggudang penyimpanan bahan baku yang dapat dikatakan kecil. Bahan baku yang digunakan oleh perusahaan antara lain bumbu malam,
85
kain mori, malam, soda api, tepung kanji. Untuk kain sendiri perusahaan telah memiliki pemasok dari Pasar Bringharjo.
g. Keuangan perusahaan
Pencatatan keuangan yang baik akan berdampak pada pertumbuhan perusahaan. Perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan jika memiliki
laporan keuangan yang jelas dan akurat. Kurangnya tenaga ahli dalam bidang pencatatan akun-akun perusahaan menyebabkan transaksi yang
ada hanya berupa debet dan kredit tanpa adanya laporan neraca dan laporan labarugi.
h. Lokasi perusahaan
Lokasi perusahaan saat ini terletak di Pijenan, Wijirejo, Pandak, Bantul, Yogyakarta. Lokasi perusahaan merupakan sentra industri batik yang ada
di Provinsi Yogyakarta. Namun letaknya sangat jauh dari pusat kota. Sedangkan umumnya wisatawan lebih memilih berbelanja batik di
daerah Malioboro. i.
Kebijakan hubungan kerja Kebijakan kerja biasanya diambil oleh para manajer perusahaan. Namun
di Erisa Batik umumnya kebijakan kerja diambil oleh pemilik tanpa mengundang idegagasan dari karyawan sehingga terkesan otoriter.
j. Strategi harga
Pemberian harga pada setiap produk biasanya diambil dari sebarapa besar biayatenaga yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut. Di
Erisa Batik, harga yang dipatok biasanya mengikuti harga pasaran yang
86
berlaku dalam industri. Hal ini menyebabkan perbedaan antara biayatenaga yang dikeluarkan untuk produksi dengan harga yang
diberikan pada produk tersebut. 2.
Identifikasi variabel eksternal perusahaan Variabel eksternal merupakan faktor makro yang keberadaannya dapat
mempengaruh aktivitas perusahaan. Berikut ini adalah analisis variabel eksternal perusahaan :
a. Budaya
Pengaruh kebudayaan Indonesia khususnya budaya Jawa sangat membantu dalam mendesain dan merekasaya motif
–motif batik. Misalnya Batik Soga yang identik dengan daerah keraton Jawa yaitu
Yogyakarta dan Solo, motifnya pun biasanya mengikuti p motif-motif klasik keraton. Sogan Yogya dan Solo juga dapat dibedakan dari
warnanya. Biasanya sogan Yogya dominan berwarna coklat tua- kehitaman dan putih, sedangkan sogan Solo berwarna coklat-oranye dan
coklat. Adapula Batik Lasem yang merupakan perpaduan antara budaya Jawa dan Tionghoa.
Pemerintah Pemerintah memiliki andil besar dalam pengembangan UKMK maupun
home industry . Seperti tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul Nomor 03 tahun 2004 Tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten Bantul, yang berintikan mengenai pengembangan
87
sarana dan prasarana wisata. Di mana salah satu obyek wisata yang dimaksud adalah sentra industri kerajian.
b. Konsumen
Daya beli konsumern yang tinggi sangat mempengaruhi pertumbuhan para pengrajin batik. Kota Jogja sebagai salah satu tujuan pariwisata yang
mampu mengundang para wisatawan untuk berkunjung. Batik merupakan salah satu jenis cinderamata yang banyak dicari oleh
wisatawan lokal maupun mancanegara. c.
Teknologi Dengan semakin berkembangnya teknologi, kini dapat dimanfaatkan
sebagai salah satu media pemasaran. Kegiatan promosi dapat dijalankan dengan menggunakan jejaring sosial.
d. Pesaing
Semakin menjamurnya usaha batik di Kota Jogja mempengaruhi persaingan diantara para pengrajin batik. Daerah penghasil batik di
Provinsi Yogyakarta
antara lain
Giriloyo, Pijenan,
Ngasem, Prawirotaman, Moyudan, Redjodani utara Monjali. Pesaing dari luar
Jogja seperti dari Solo, Pekalongan, Cirebon dan Banyumas. Dengan banyaknya pesaing tentu perusahaan akan sulit untuk mendapatkan
konsumen yang loyal. e.
Pemasok Bahan Baku Pemasok bahan baku memiliki andil yang cukup besar dalam proses
produksi batik. Keterlambatan pengiriman bahan baku dapat
88
menyebabkan perusahaan akan sulit melakukan produksi batik. Untuk kain mori, perusahan telah bekerja sama dengan pedagang kain mori di
Pasar Bringharjo. Pemasok biasa mengantar bahan baku ke rumah produksi.
f. Saluran Distribusi
Saluran distribusi yang baik akan semakin meraup konsumen yang semakin banyak. Perusahaan harus benar-benar teliti dalam membuka
cabang atau showroom agar dekat dengan konsumen. g.
Tingkat UMRUMP Tingkat UMRUMP daerah Jogja yang terus meningkat dan tidak
ditunjang dengan kenaikan pertumbuhan tentu akan berdampak negatif bagi perusahaan. Dalam pemberian gaji, Erisa Batik tidak mengikuti
UMR yang berlaku di Provinsi Yogyakarta yaitu Rp.892.660 2012. Pemberian gaji didasarkan pada tingkat kesulitan kerja dan lama bekerja.
B. Analisis Masalah 1