Perumusan strategi perusahaan berdasarkan analisis SWOT : studi kasus pada PT Mondrian.

(1)

vii ABSTRAK

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS SWOT

Studi Kasus di PT. MONDRIAN KLATEN

RATIH NURHAYATI Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) kondisi internal dan eksternal PT. MONDRIAN KLATEN pada masa sekarang berdasarkan analisis SWOT dan (2) Strategi perusahaan yang sesuai untuk digunakan di masa yang akan dating berdasarkan analisis SWOT.

Teknik pengumpulan data menggunakan : (1) kuesioner (2) dokumentasi (3) observasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan : (1) analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal perusahaan yang diformulasikan melalui ETOP dan SAP (2) Alternatif strategi pilihan, untuk menentukan strategi perusahaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Nilai ETOP (2,4) dan nilai SAP (2,84) adalah tinggi karena dalam skala nilai ETOP dan SAP nilai antara 2,34 sampai dengan 3 menunjukkan tinggi sehingga berdasarkan nilai ETOP perusahaan mempunyai peluang bisnis sedangkan berdasarkan nilai SAP perusahaan mempunyai kekuatan bisnis, (2) strategi perusahaan yang sesuai untuk masa yang akan datang adalah strategi Ekspansi. Pemilihan strategi tersebut ditunjukkan dari nilai ETOP yang tinggi dan posisi SAP yang juga tinggi..


(2)

viii ABSTRACT

FORMULATION OF FIRM’S STRATEGY BASED ON A SWOT ANALYSIS

A Case Study at PT Mondrian Klaten

RATIH NURHAYATI Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The aims of research are to find out : (1) the internal and external conditions of PT. Mondrian currently based on SWOT analysis, and (2) the company’s strategy which is appropriate with the future of this company based on SWOT analysis.

The technique of collecting the data are : (1) questionnaire (2) documentation (3) observation. The data are analyzed by applying (1) SWOT analysis, to identify company’s internal and external factors which is formulated with ETOP and SAP, and (2) choice of alternative strategy, to identify the company’s strategy.

The result of this research shows that (1) the ETOP value (2.4) and SAP value (2.84) are high because of the value between 2.34 up to 3 in ETOP and SAP scale is considered highly. This company has a business opportunity based on ETOP value and this company also has business strength based on SAP value; (2) Expansion strategy can be used as a company strategy based on the high ETOP value and SAP position.


(3)

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

BERDASARKAN ANALISIS SWOT

(Studi Kasus pada PT Mondrian)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

RATIH NURHAYATI NIM : 001334072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007


(4)

i

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

BERDASARKAN ANALISIS SWOT

(Studi Kasus pada PT Mondrian)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

RATIH NURHAYATI NIM : 001334072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007


(5)

(6)

(7)

iv

MOTTO

“Dengan kepak-Nya Ia akan melindungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-sayap-Nya ialah perisai dan pagar tembok.”

( Mzm 91:4)

“Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

( Matius 21:22 )

“Lebih baik berusaha karena Tuhan nggak menyukai orang-orang yang putus asatanpa mau berusaha terlebih dahulu”


(8)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh cinta dan sayang ...

skripsi ini kupersembahkan pada :

Tuhan Yesus Kristus atas Penyertaan-Nya, Bapak dan

Mamah Tersayang sebagai hormat dan baktiku,

Mbakku Ninge dan Anys,

“Masku “Antonius Mulat Prabowo


(9)

(10)

vii ABSTRAK

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS SWOT

Studi Kasus di PT. MONDRIAN KLATEN

RATIH NURHAYATI Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) kondisi internal dan eksternal PT. MONDRIAN KLATEN pada masa sekarang berdasarkan analisis SWOT dan (2) Strategi perusahaan yang sesuai untuk digunakan di masa yang akan dating berdasarkan analisis SWOT.

Teknik pengumpulan data menggunakan : (1) kuesioner (2) dokumentasi (3) observasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan : (1) analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal perusahaan yang diformulasikan melalui ETOP dan SAP (2) Alternatif strategi pilihan, untuk menentukan strategi perusahaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Nilai ETOP (2,4) dan nilai SAP (2,84) adalah tinggi karena dalam skala nilai ETOP dan SAP nilai antara 2,34 sampai dengan 3 menunjukkan tinggi sehingga berdasarkan nilai ETOP perusahaan mempunyai peluang bisnis sedangkan berdasarkan nilai SAP perusahaan mempunyai kekuatan bisnis, (2) strategi perusahaan yang sesuai untuk masa yang akan datang adalah strategi Ekspansi. Pemilihan strategi tersebut ditunjukkan dari nilai ETOP yang tinggi dan posisi SAP yang juga tinggi..


(11)

viii ABSTRACT

FORMULATION OF FIRM’S STRATEGY BASED ON A SWOT ANALYSIS

A Case Study at PT Mondrian Klaten

RATIH NURHAYATI Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The aims of research are to find out : (1) the internal and external conditions of PT. Mondrian currently based on SWOT analysis, and (2) the company’s strategy which is appropriate with the future of this company based on SWOT analysis.

The technique of collecting the data are : (1) questionnaire (2) documentation (3) observation. The data are analyzed by applying (1) SWOT analysis, to identify company’s internal and external factors which is formulated with ETOP and SAP, and (2) choice of alternative strategy, to identify the company’s strategy.

The result of this research shows that (1) the ETOP value (2.4) and SAP value (2.84) are high because of the value between 2.34 up to 3 in ETOP and SAP scale is considered highly. This company has a business opportunity based on ETOP value and this company also has business strength based on SAP value; (2) Expansion strategy can be used as a company strategy based on the high ETOP value and SAP position.


(12)

ix

KATA PENGANTAR

Shallom

Puji Tuhan penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kriustus atas bimbingan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Dalam mempersiapkan, menyususun dan menyeleseaikan skripsi ini penulis tidak lepas dari bimbingan serta bantuan yang diberikan oleh semua pihak. Maka pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim., M.Ed, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo JR, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak S. Widanarto P. S. Pd., M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bantuan dan pengarahan dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Drs. Fx. Muhadi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.


(13)

x

5. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu selama menuntut ilmu di Sanata Dharma hingga selesai.

6. Bapak Tri agung H, selaku staf bagian personalia perusahaan konveksi PT. Mondrian yang telah mengizinkan dan telah banyak membantupenulis dalam melakukan penelitian pada PT. Mondrian.

7. Bapak dan Mamah tersayang, atas cintanya dan segala bentuk pengorbanannya, baik berupa material dan spiritual yang telah memberikan dorongan dan bantuan pada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Mbakku Ninge dan Anys & Daniel serta Mbah Putri yang selalu mendoakanku dan mendukungku selama kuliah.

9. Keluarga besar Bapak F.X Suyadi (Bapak & Ibu Suyadi, Budhe Sri,Mas Andri/Bang Moyi, Krisnadi/Bangchet, Yetty/Yettoy, Deni/Denol dan Mas Mulat)

Terimakasih telah menerima Ratih menjadi bagian dari keluarga besar ini dan dukungannya”.

10.Anugerah terindah yang kumiliki masku ” Antonius Mulat Prabowo” yang telah dengan penuh kesabaran membantu ku dalam menyelesaikan skripsi dan selalu setiamengantarku & menemaniku pada saat sedih/gembira. Terimakasih untuk perhatian dan cintamu yang telah kau berikan pada adhek.


(14)

xi

11.Teman seperjuanganku Si B & Indro yang berjuang bersama demi mendapatkan gelar Spd, makasih frens atas bantuan dan dukungannya.

” Sarjana Dhabb ?!!....

12. Teman-temanku yang turut memberi dukungan dan spirit dalam hidupku : Pakdhe Tarno,Si Mhek, Irma, Ari, Merri, Retno, Iyak, Nanak, Widy, dan temanku yang lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan selama menyusun skripsi dan dukungan dalam menghadapi ujian sarjana, buat teman-teman yang masih berjuang

“Semangat”

13. Rekan-rekan PAK A,B,C Angkatan 2000 dan seterusnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan selama menyusun skripsi.

14. Teman-temanku anak Podang 9 Enny, Merri, Desy, Sarche, Mila, Ma-Use, Maturnuwun sanget...” Jangan Takut akan Gempa dan Gelap, God Bless U All...”

15. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha sebisa mungkin namun penulis menyadari bahwa hasil yang disajikan belumlah sempurna masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, berbagai kritik dan saran serta masukan bagi perbaikan penulisan ini akan diterima dengan senang hati dan rasa terimakasih. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.


(15)

xii

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan hati terbuka penulis menerima segala kritik dan saran serta usulan demi perbaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.


(16)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

ABSTRAK... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR TABEL... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Batasan Masalah... 2

C. Rumusan Masalah ... 2

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

A. Strategi Perusahaan ... 5

1. Pengertian Strategi ... 5

2. Alternatif Strategi Utama ... 8

a. Strategi Stabilitas ... 8

b. Strategi Ekspansi... 9

c. Strategi Penciutan ... 10

d. Strategi Kombinasi ... 10


(17)

xiv

B. Lingkungan Perusahaan ... 12

1. Arti Penting Lingkungan Perusahaan ... 12

2. Lingkungan Internal Perusahaan... 13

a. Faktor Pemasaran dan Distribusi ... 13

b. Faktor R&D dan Faktor Rekayasa... 14

c. Faktor Manajemen Produksi dan Operasi... 14

d. Faktor Sumber Daya dan Karyawan Perusahaan ... 15

e. Faktor Keuangan dan Akuntansi... 15

3. Lingkungan Eksternal Perusahaan ... 15

a. Sektor Sosio-ekonomis ... 16

b. Sektor Teknologis ... 18

c. Sektor Pemasok... 18

d. Sektor Pesaing ... 19

e. Sektor Pemerintah... 19

C. Pengertian SWOT ... 20

D. Konsep ETOP dan SAP ... 22

1. Pengertian ETOP... 22

2. Pengertian SAP ... 24

E. Arti Penting Misi dan Tujuan Perusahaan ... 26

1. Manfaat Misi Perusahaan... 26

2. Manfaat Tujuan Perusahaan... 29

F. Hubungan SAP dan ETOP dengan SWOT ... 30

BAB III METODE PENELITIAN... 32

A. Jenis Penelitian... 32

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

C. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 33

D. Teknik Pengumpulan Data... 33

E. Data yang Diperlukan ... 34


(18)

xv

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 41

A. Sejarah Perkembangan Perusahaan ... 41

B. Visi dan Misi Perusahaan ... 42

C. Lokasi Perusahaan ... 43

D. Struktur Organisasi Perusahaan... 44

E. Ketenagakerjaan ... 50

F. Produk yang dihasilkan dan Bahan Baku yang digunakan ... 57

G. Proses Produksi ... 58

H. Distribusi dan Pemasaran ... 61

I. Dokumen yang digunakan ... 63

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 65

A. Analisis Data ... 65

B. Pembahasan ... 82

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 93

A. Kesimpulan... 93

B. Keterbatasan Penelitian ... 93

C. Saran... 93 DAFTAR PUSTAKA


(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Ikhtisar ETOP... 23

Tabel II.2 Ikhtisar SAP ... 25

Tabel Kisi-Kisi KUESIONER ... 33

Tabel III.1 Nilai Rata-rata Masing-masing Sektor... 38

Tabel III.2 Nilai SAP ... 38

Tabel III.3 Nilai ETOP... 39

Tabel III.4 Alternatif Strategi Pilihan ... 39

GAMBAR IV.1 Struktur Organisasi PT. Mondrian ... 56

GAMBAR IV.2 Skema Proses Produksi PT. Mondrian ... 60

GAMBAR V.1 Volume Penjualan... 71

GAMBAR V.2 Nilai Rata-rata Masing-masing Sektor ... 80

GAMBAR V.3 Nilai SAP ... 81

GAMBAR V.4 Nilai ETOP ... 81


(20)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seperti halnya manusia yang mempunyai tujuan hidup, setiap perusahaan yang didirikan tentunya juga mempunyai tujuan, selain tujuan perusahaan pasti menginginkan usahanya dapat bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat. Untuk bisa mencapai tujuan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan, maka perusahaan membutuhkan suatu strategi.

Setiap perusahaan membutuhkan strategi untuk mempermudah semua aktivitas perusahaan sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan cepat. Untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, manajer perlu memperhatikan dua faktor pokok yakni faktor eksternal yang tidak terkendali oleh perusahaan dan faktor internal yang sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan. Faktor eksternal merupakan lingkungan bisnis yang melingkupi operasi perusahaan yaitu kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat). Faktor ini mencakup sektor sosio-ekonomi, teknologi, pemerintah, pelanggan, pemasok dsb. Sedangkan faktor internal yaitu kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness) meliputi semua macam manajemen fungsional ; pemasaran, akuntansi dan keuangan, sumber daya manusia, produksi. Perumusan faktor internal perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.


(21)

Tetapi kenyataannya banyak perusahaan yang tidak memakai strategi berdasarkan SWOT, maksudnya banyak perusahaan sekarang ini kurang memperhatikan 2 aspek lingkungan yaitu eksternal (Opportunities = peluang dan Threats = ancaman) dan internal (Strengths = kekuatan dan weakness = kelemahan), sehingga tujuan perusahaan tersebut tidak tercapai bahkan kalah bersaing dengan perusahaan lain. Berbeda dengan perusahaan yang menerapkan strategi berdasarkan SWOT dimana kedua aspek tersebut yaitu eksternal dan internal diterapkan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai bahkan dapat berkembang.

Oleh karena itu strategi sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi pada dasarnya timbul karena adanya suatu rencana untuk mencapai tujuan akhir. Dalam merumuskan strategi, perusahaan harus mengkaji kembali peluang keberhasilan dan kegagalan dari suatu strategi, strategi yang lalu merupakan dasar untuk merumuskan strategi yang akan datang atau berikutnya.

Mengingat sangat pentingnya strategi perusahaan bagi setiap perusahaan, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai analisis SWOT yang nantinya akan digunakan untuk merumuskan strategi perusahaan. Untuk itulah penulis mengambil judul “ Perumusan Strategi Perusahaan Berdasarkan Analisis SWOT “.


(22)

B. Batasan Masalah

Setiap perusahaan memiliki berbagai bidang fugsional yang saling terkait satu dengan yang lainnya, dan setiap bidang fungsional tersebut membutuhkan suatu strategi. Karena setiap bidang fungsional perusahaan mempunyai strategi sendiri-sendiri maka dalam penelitian ini strategi yang akan diteliti adalah strategi secara umum, yaitu strategi perusahaan. Data-data fungsional perusahaan hanya dipakai untuk mengetahui SWOT perusahaan dan bukan untuk merumuskan strategi masing-masing fungsional perusahaan.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan kondisi perusahaan PT Mondrian yang sekarang, strategi perusahaan apakah yang sesuai bagi PT Mondrian untuk masa yang akan datang ?

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui strategi perusahaan yang sesuai bagi PT Mondrian untuk masa yang akan datang, berdasar kondisi PT Mondrian yang sekarang.

E. Manfaat penelitian 1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi PT Mondrian dalam merumuskan strategi perusahaan, sehingga mampu mengatasi persaingan dengan perusahaan lain terutama perusahaan sejenis.


(23)

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan masukan /informasi bagi mahasiswa, serta menambah kepustakaan

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan bagi penulis dalam menerapkan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah ke dalam praktek yang sesungguhnya di lapangan.


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Strategi Perusahaan 1. Pengertian Strategi

Pengertian strategi perusahaan banyak dikemukakan oleh banyak ahli yang masing-masing mempunyai pendapat yang berbeda, akan tetapi pada intinya adalah sama.

Pengertian strategi secara umum adalah pola pokok keputusan dalam perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk pencapaian tujuan-tujuan ini, serta memperinci jangkauan bisnis yang akan dikejar oleh perusahaan, merupakan jenis organisasi ekonomi dan kemanusiaan yang diinginkan dan diharapkan serta sifat dari penyaluran ekonomis dan non ekonomis yang akan diberikan kepada pemegang saham, karyawan, pelanggan, dan masyarakat. ( Andrews, 1985 : 17 )

Pengertian Strategi menurut Lawrence R. Jouch dan William F Glueck ( 1994 : 12 ) :

Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu, yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan


(25)

dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.

Dari pernyataan diatas ada tiga hal penting yang menjadi inti pokok, yaitu:

- Disatukan : Strategi mengikat semua bagian perusahaan menjadi satu - Menyeluruh : Strategi meliputi semua aspek penting perusahaan

- Terpadu : Semua bagian rencana serasi satu sama lain dan bersesuaian Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan (Rangkuti, 2001:3). Oleh karena itu setiap perusahaan biasanya mempunyai strategi yang digunakan sebagai pola keputusan perusahaan dalam menentukan dan mengungkapkan tujuan, sasaran, yang menghasilkan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan rencana-rencana untuk pencapaian tujuan serta perincian jangkauan bisnis yang ingin dicapai.

Tujuan utama dari perencanaan strategi adalah agar perusahaan dapat melihat kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Selain itu perencanaan strategi juga penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada.

Seperti yang telah dikemukakan oleh Steiner dan Miner (1998,28) dalam bukunya; Suatu perusahaan yang kurang efisien dalam menggunakan sumber daya dapat berhasil jika strategi pokoknya tepat. Di pihak lain, suatu perusahaan mungkin efisien dalam mengorganisasikan


(26)

produknya. Dari pernyataan tersebut dapat kita ketahui bahwa pemilihan strategi yang tepat, merupakan aspek penentu keberhasilan perusahaan. Uraian tersebut diatas juga diperkuat oleh pendapat para ahli yang mengemukakan tentang pengertian strategi .

Menurut Napa (1998:20) strategi adalah:

Strategi itu merupakan suatu kesatuan rencana yang komprehensip dan terpadu yang menghubungkan kondisi internal perusahaan dengan lingkungan eksternal agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Menurut Salusu (1996:101) strategi adalah:

Strategi adalah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan.

Menurut Chandler yang dikutip oleh Rangkuti (1962:3) strategi adalah:

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya (Rangkuti, 2001:3)

Menurut Porter yang dikutip oleh Rangkuti (1985:4) strategi adalah: Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing.

Menurut Jouch dan Glueck (1984:8) strategi adalah:

A strategy is a unified, comprehensive and integral plan that relates the strategic advantages of the firm to the challenges of the environmental and that is designed to ensure that the basic objective of the enterprise are achieved through proper execution by the organization.


(27)

Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi sesuai dengan perubahan lingkungan yang terjadi untuk mengatasi ancaman eksternal merebut peluang yang ada.

2. Alternatif Strategi Utama

Munculnya suatu strategi bermula dari alternatif. Kemudian salah satu dari alternatif tersebut dipilih yang dianggap paling sesuai dengan perusahaan. Berikut ini dijelaskan berbagai alternatif strategi .

Menurut Jouch dan Glueck (1987:212-217) ada empat alternatif strategi yaitu:

a. Strategi Stabilitas

Strategi stabilitas ialah strategi yang dilaksanakan perusahaan bila: 1) Perusahaan tetap melayani masyarakat dalam sektor produk atau

jasa yang serupa.

2) Keputusan strategi utamanya difokuskan pada penambahan perbaikan terhadap pelaksanaan fungsinya.

Strategi Stabilitas ini bukanlah pendekatan “tidak berbuat apa-apa”. Strategi stabilitas dapat dirancang melalui pendekatan seperti meningkatkan efisiensi dalam operasi yang sedang berjalan. Strategi stabilitas diterapkan dalam suatu perusahaan karena:

1) Perusahaan berjalan dengan baik atau menganggap dirinya berhasil baik.

2) Strategi stabilitas paling kecil resikonya.


(28)

4) Lebih mudah dan lebih menyenangkan bagi yang berkepentingan untuk melakukan strategi ini, karena tidak terjadi gangguan dalam kebiasaan rutin.

5) Lingkungan dianggap stabil. Dengan sedikit ancaman yang akan menimbulkan persoalan atau sedikit peluang yang mau dimanfaatkan perusahaan.

6) Terlalu banyak ekspansi dapat menimbulkan ketidakefisienan b. Strategi Ekspansi

Strategi ekspansi adalah strategi yang dilakukan perusahaan bila: 1) Perusahaan melayani masyarakat dalam sektor produk/jasa

tambahan atau menambahkan pasaran atau fungsi.

2) Perusahaan memfokuskan keputusan strateginya pada peningkatan ukurannya dalam kegiatan yang sekarang.

Alasan mengapa perusahaan menerima ekspansi adalah:

1) Perusahaan berada dalam industri yang labil. Jadi ekspansi diperlukan untuk kelangsungan hidup kalau lingkungannya labil. 2) Memotivasi manajemen. Jadi strategi mendorong beberapa

eksekutif untuk melakukan kegiatan untung-untungan untuk memilih strategi ekspansi.


(29)

c. Strategi Penciutan

Strategi penciutan dilakukan oleh perusahaan bila :

1) Perusahaan merasakan perlunya untuk mengurangi lini produk/jasa, pasar dan fungsi mereka.

2) Perusahaan memusatkan keputusan strateginya pada peningkatan fungsional melalui pengurangan kegiatan.

Pada strategi ini perusahaan beberapa daerah pasarnya. Misalnya, perusahaan dapat memilih untuk menjual sebagian besar atau seluruh output mereka pada seorang pelanggan saja.

Beberapa alasan mengapa perusahaan melakukan strategi ini adalah: 1) Perusahaan tidak berjalan dengan baik atau menganggap dirinya

berjalan dengan jelek.

2) Lingkungan dipandang sedemikian menghambat sehingga kekuatan intern tidak mampu menghadapinya.

3) Peluang yang lebih baik dalam lingkungan dianggap terdapat ditempat lain, di mana kekuatan perusahaan dapat digunakan. d. Strategi Kombinasi

Dengan strategi kombinasi, Pengambil keputusan secara sadar menerapkan berbagai strategi besar di bagian perusahaan dalam masa depan yang berbeda. Strategi kombinasi bukanlah sebuah strategi yang mudah digunakan. Jauh lebih mudah untuk mempertahankan perusahaan dengan satu jenis strategi saja. Tetapi kalau perusahaan menghadapi banyak lingkungan dan lingkungan ini berubah dengan


(30)

kecepatan tidak sama, maka strategi perusahaan kombinasi memang masuk akal untuk dilakukan.

3. Komponen Manajemen Strategi

Manajemen strategi merupakan usaha manajerial dalam menumbuh kembangkan kekuatan perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan (Suwarsono, 1994:6).

Manajemen Strategi berfungsi sebagai saran untuk mengkomunikasikan tujuan perusahaan dan jalan yang hendak ditempuh untuk mencapai tujuan perusahaan kepada pemilik, eksekutif, karyawan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Sehingga berbagai pihak tersebut, khususnya yang memiliki kepentingan langsung, dapat lebih memahami peluang dan tantangan bisnis yang dihadapi serta rasa pemilikan terhadap perusahan menjadi tumbuh. Mereka akan memiliki kesiapan yang cukup jika sekiranya perusahaan memutuskan untuk melakukan perubahan inernal. Adapun komponen pokok manajemen strategi meliputi (Suwarsono, 1994:6-7): a. Analisis lingkungan bisnis (faktor eksternal)

b. Analisis profil perusahaan (faktor internal) c. Strategi Bisnis Perusahaan


(31)

Hubungan antara faktor eksternal dengan faktor internal memberikan indikasi pada apa yang mungkin dapat dikerjakan (what is possible). Sedangkan keterkaitan antara faktor eksternal dan faktor internal perusahaan dengan misi perusahaan menujuk pada apa yang diinginkan (what is desired) oleh pemilik dan manajemen perusahaan. Secara skematis komponen pokok manajemen strategi dapat dilihat pada gambar II-1 berikut ini :

Misi Perusahaan

Lingkungan Bisnis Profil Perusahaan

Strategi Bisnis Gambar II-1

Komponen pokok Strategik

B. Lingkungan Perusahaan

1. Arti Penting Lingkungan Perusahaan

Lingkungan sebagaimana umum diartikan meliputi kondisi, situasi, keadaan, peristiwa, dan pengaruh-pengaruh yang mengelilingi dan mempengaruhi perkembangan organisasi (Salusu, 1996 : 318). Penentuan strategi yang tepat harus dimulai dengan mengidentifikasi, menganalisa


(32)

dan mendiagnosa kesempatan-kesempatan dan ancaman-ancaman yang ada dalam lingkungan. Perusahaan akan menerima input dari lingkungannya dan mengolah input menjadi output, kemudian mengembalikan output itu kepada lingkungannya. Jadi, setiap perusahaan senantiasa berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan perusahaan ini meliputi lingkungan eksternal dan internal perusahaan.

2. Lingkungan Internal Perusahaan

Lingkungan internal perusahaan menggambarkan situasi di dalam perusahaan yang meliputi kekuatan dan kelemahan baik dalam segi operasional yang berupa pemasaran, produksi, personalia, pembelanjaan dan akuntansi/administrasi maupun segi manajerial yang menyangkut fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan, pengarahan segala kegiatan operasi perusahaan.

Menurut Sukamto Reksodiprojo (1982 : 29) faktor-faktor itu meliputi : a. Faktor Pemasaran Dan Distribusi

Faktor pemasaran yang selalu menjadi perhatian pengusaha dalam rangka mengukur kekuatan dan kelemahan perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa segi yaitu : produk, harga, saluran distribusi, dan promosi penjualan. Beberapa perusahaan mempunyai keunggulan dalam pemasaran dan ini memberikan keunggulan strategis dalam melancarkan produk baru dan jasa dalam mempertahankan diri serta meningkatkan pangsa pasar mereka dalam produk dan jasa mereka saat ini. Kerja sama yang erat antara produsen


(33)

dan organisasi penyalur diperlukan untuk membentuk mata rantai pemasaran yang kohesif dan kuat melayani konsumen.

b. Faktor R & D dan Faktor Rekayasa

Faktor R & D (Research and Development) atau lebih dikenal dengan litbang (penelitian dan pengembangan) dan faktor rekayasa dapat merupakan keunggulan bersaing oleh karena adanya alasan utama yaitu faktor R & D menciptakan produk baru atau produk yang ditingkatkan untuk pemasaran produk dan hal ini dapat pula mengarah kepada peningkatan proses bahan untuk mendapatkan keunggulan dari biaya melalui efisiensi yang dapat membantu memperbaiki kebijaksanaan harga atau margin laba.

c. Faktor Manajemen Produksi dan Operasi

Faktor manajemen produksi dan operasi yang diikuti dengan pengembangan perencana produksi dan sistem pengendalian yang teliti, peningkatan produktifitas, program dan kemampuan pabrik serta keputusan tentang lokasi usaha dapat menuntun ketercapainya keunggulan bersaing yang penting bagi perusahaan. Selain itu pertimbangan keamanan, pengembangan merk terhadap produk harus dilakukan pertama-tama atas dasar pertimbangan akan adanya paritas produk yaitu pengakuan akan adanya karakteristik produk satu dengan produk lainnya. Merek diciptakan untuk mengidentifikasikan barang-barang dan jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakan mereka dari merk produk pesaing.


(34)

d. Faktor Sumber Daya dan Karyawan Perusahaan

Faktor sumber daya dan karyawan perusahaan makin lama makin bertambah penting bagi keberhasilan suatu perusahaan. Seperti halnya faktor-faktor yang lain, faktor sumberdaya dan karyawan perusahaan perlu direncanakan, diorganisasi, diarahkan, dikoordinasi, dan diawasi dengan baik. Dan untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas karyawan perusahaan perlu memperhatikan berbagai segi yaitu segi pengembangan karyawan, kompensasi, integrasi dan pemeliharaan. e. Faktor keuangan dan akuntansi

Faktor keuangan dan akuntansi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan yang perlu mendapat perhatian pengusaha. Demikian juga dengan perusahaan membutuhkan banyak dana untuk mencapai tujuanya. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam bidang keuangan dan akuntansi yang akan menambah kekuatan dalam perusahaan adalah :penarikandana yang baik dan penggunaan dana yang baik”.Peranan strategi dan kebijaksanaan dalam aspek keuangan ini adalah untuk mengarahkan sumberdaya-sumberdaya ekonomis perusahaan dalam membantu secara efektif pencapaian tujuan dan strategi perusahaan.

3. Lingkungan Eksternal Perusahaan

Lingkungan eksternal perusahaan yaitu faktor di luar perusahaan yang dapat menyebabkan peluang dan ancaman, biasanya berasal dari adanya perubahan lingkungan. Peluang dan ancaman lingkungan meliputi


(35)

sektor ekonomis, sektor teknologis, sektor pemasok, sektor pesaing, dan sektor pemerintah. ( Napa J. Awat, 1989: 43 ).

a. Sektor Sosio-ekonomis 1. Ekonomi

Keadaan ekonomi di waktu sekarang dan akan datang dapat mempengaruhi strategi perusahaan. Faktor-faktor ekonomi harus dianalisa dan didiagnosa.

Analisa dan diagnosa faktor ekonomi meliputi : - Tahapan siklus bisnis

Misalnya : resesi sering menyebabkan pengangguran, dan bila perusahaan memproduksi barang terlalu banyak dapat mengakibatkan penjualan rendah.

- Gejala inflasi dan deflasi dalam harga barang dan jasa

Misalnya : inflasi terlalu tinggi, maka diadakan pengendalian upah dan harga.

- Kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal dapat mengurangi daya tarik investasi dalam suatu industri atau mengurangi pendapatan setelah dipotong pajak dari para konsumen yang akhirnya mengurangi pengeluarannya. Setiap segi ekonomi diatas dapat membantu atau menghambat pencapaian tujuan perusahaan dan keberhasilan atau kegagalan strategi usaha.


(36)

- Kebijakan keuangan

Kebijaksanaan keuangan diantaranya meliputi tingkat bunga dan devaluasi / revaluasi uang dalam hubungannya dengan uang asing.

- Neraca pembayaran

Neraca pembayaran diantaranya meliputi surplus atau defisit dalam hubungannya dengan perdagangan luar negeri.

2. Demografi

Faktor demografi disini mengamati lingkungan perusahaan dari segi perubahan penduduk, pergeseran umur penduduk dan distribusi pendapatan dalam hubungannya dengan prospek perusahaan di masa datang.

3. Geografis

Faktor geografis di sini mencoba menentukan apakah kondisi lebih baik di tempat lain untuk mencapai tujuan perusahaan. Perubahan ini dapat terjadi karena pergeseran penduduk secara umum, kondisi perusahaan menghendaki penduduk dengan penghasilan yang memadai untuk membeli jasa atau karena biaya atau kualitas kehidupan dilokasi yang baru itu lebih baik.

4. Sosial Budaya

Perubahan sosial yang terjadi terus menerus merupakan hasil usaha manusia untuk mengendalikan dan menyesuaikan diri


(37)

dengan faktor-faktor lainnya agar dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

b. Sektor Teknologis

Di samping menyimak faktor sosioekonomis dan dampaknya terhadap produk, pasar, atau cara berusaha. Perusahaan perlu meneliti lingkungan untuk mencari perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi bahan baku, operasi serta produk dan jasa perusahaan. Perubahan teknologi dapat memberi peluang untuk meningkatkan hasil, tujuan, bahkan dapat mengancam kedudukan perusahaan. Perusahaan yang berada dalam industri yang dipengaruhi oleh perubahan teknologi yang labil harus lebih waspada terhadap perubahan-perubahan daripada perusahaan yang berada dalam industri yang lebih stabil teknologinya. Namun demikian, terdapat petunjuk-petunjuk awal mengenai sifat perubahan dalam teknologi, dan biasanya tersedia cukup waktu bagi perusahaan untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan teknologi.

c. Sektor Pemasok

Para pemasok memberikan modal, tenaga kerja, bahan baku dan sebagainya kepada suatu perusahaan. Perusahaan berkepentingan dengan perubahan pemasok dalam lingkungannya serta harus meneliti biaya dan tersediannya semua faktor produksi yang digunakan oleh perusahaan. Biaya dan tersedianya bahan baku, sub perakitan, uang,


(38)

tenaga, dan sampai pada batas yang lebih kecil. Karyawan juga terpengaruh oleh hubungan kekuatan antara perusahaan dan pemasok. d. Sektor Pesaing

Pengusaha perlu melihat keadaan persaingan yang harus dihadapi perusahaan. Pemeriksaan terhadap lingkungan persaingan sangat menentukan apakah perusahaan akan tetap dalam bisnisnya yang sekarang dan strategi apa yang harus diterapkan dalam melaksanakan bisnisnya. Tanpa adanya pesaing maka tidak diperlukan strategi, karena tujuan perencanaan strategi adalah agar memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan seefisien mungkin, suatu keunggulan terhadap pesaingnya.

e. Sektor Pemerintah

Tindakan pemerintah yang mempengaruhi pilihan strategi usaha. Tindakan ini dapat memperbesar peluang atau hambatan usaha atau adakalanya keduanya. Sebagai contoh beberapa kesempatan yang ditimbulkan oleh pemerintah adalah sbb :

a. Pemerintah merupakan pembeli besar untuk barang dan jasa b. Pemerintah memberikan subsidi pada perusahaan dan industri,

yang berarti membantu kelangsungan hidup mereka dan dapat terus berkembang.

c. Pemerintah melindungi produsen dalam negeri terhadap pesaing luar negeri yang “ tidak adil “.


(39)

d. Perubahan kebijakan dan peraturan pemerintah dapat memperbesar peluang dan munculnya bisnis baru bagi perusahaan.

C. Pengertian SWOT

SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness

serta lingkungan eksternal opportunitties dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal; peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal;kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness), (Rangkuti, 2001:19). Masing-masing faktor tersebut akan diuraikan di bawah ini :

1. Strengths(Kekuatan-kekuatan)

Strengths adalah faktor perusahaan yang menguntungkan untuk mencapai sasaran.Yang termasuk dalam unsur-unsur ini adalah :

a. Dikenalnya produk oleh konsumen b. Mutu produk yang terjamin

c. Bakat dan kemampuan karyawan yang memadai

d. Koordinasi dan kerjasama yang baik antara karyawan dan pimpinan e. Semangat kerja karyawan yang tinggi

f. Tersedianya sumber daya yang mencukupi 2. Weakness(Kelemahan-kelemahan)

Weakness adalah faktor yang membatasi atau menghambat organisasi dalam mencapai sasaran. Yang termasuk dalam pengertian ini adalah :


(40)

a. Kurangnya dana sebagai sumber daya bagi perusahaan b. Kurangnya keahlian dan bakat yang dimiliki karyawan c. Mutu produk yang tidak memenuhi standar

d. Sistem penarikan tenaga kerja yang tidak efisien e. Manajemen yang tidak kreatif

3. Opportunities(Kesempatan-kesempatan)

Opportunities adalah keadaan ekstern perusahaan yang memberi kesempatan berkembang perusahaan dalam mencapai sasaran. Yang termasuk pengertian ini adalah :

a. Belum banyaknya pesaing

b. Sudah dikenalnya produk oleh pesaing

c. Kesempatan untuk bergabung dengan perusahaan kecil, sehingga mudah menghadapi pesaing yang lebih besar

d. Adanya situasi politik yang stabil

e. Harga dukungan pemerintah yang mendukung

f. Banyaknya instansi/badan yang memberi atau meminjamkan modal 4. Threats(Ancaman-ancaman)

Threats adalah faktor eksternal yang mengancam atau menghambat perusahaan dalam mencapai sasaran. Yang termasuk dalam pengertian ini adalah :

b. Selera konsumen yang cepat berubah c. Sulitnya memperoleh bahan baku d. Terlalu banyak pesaing dalam industri


(41)

e. Adanya produk impor yang harganya lebih murah namun kualitasnya lebih baik

f. Situasi politik yang kacau.

Setelah faktor-faktor eksternal (opportunitiesdanthreats) dan internal (strengths dan weakness) diketahui, maka manajer dapat membentuk dan mengembangkan strategi. Adapun strategi yang dibentuk merupakan strategi intent dan strategi yang dikembangkan adalah strategimission. Pengertian kedua strategi tersebut ( Hitt, Ireland, Hos Kission, 1997 : 20 ) adalah :

1) Strategi intent adalah pendayagunaan sumber daya, kemampuan kompetensi inti perusahaan untuk melakukan apa yang semula dianggap sabagai tujuan yang tidak dapat dicapai dalam lingkungan yang bersaing

2) Strategi mission adalah pernyataan tujuan unik perusahaan dan lingkup operasinya dalam hal produk yang ditawarkan dan pasar yang akan dilayani.

D. Konsep ETOP dan SAP 1. Pengertian ETOP

Menurut William F. Glueck dan Lawrence R. Jouch (1997 : 123) merupakan teknik sistematis yang digunakan untuk menentukan sektor lingkungan dalam menentukan sektor peluang-peluang dan ancaman terhadap perusahaan. Dalam ETOP beberapa pendekatan didaftar dalam


(42)

referensi kemudian ikhtisarnya dapat disiapkan sehingga dapat disiapkan sehingga dapat diidentifikasikan sektor yang paling kritis dari lingkungan dalam memfokuskan secara intensif pada dampak potensialnya terhadap strategi perusahaan secara keseluruhan.

Tabel II.1 Ikhtisar ETOP

(Environmental Threat Opportunity Profile)

Sektor Lingkungan Peluang Ancaman Netral

1. Sosioekonomi + - 0

2. Teknologi + - 0

3. Pesaing + - 0

4. Pemasok + - 0

5. Pemerintah + - 0

(+) menunjukan peluang (-) menunjukan ancaman (0) posisi netral

Keterangan

1. Sektor sosioekonomis

(+) Kebangkitan perekonomian negara, iklim yang mendukung usaha perusahaan, perubahan gaya hidup konsumen yang menguntungkan perusahaan.

(-) Resesi, inflasi, penurunan nilai mata uang domestik, iklim yang tidak sesuai dengan usaha perusahaan.

(0) Perubahan gaya hidup masyarakat yang tidak mempengaruhi perusahaan.


(43)

2. Sektor Teknologis

(+) Kemajuan teknologi yang dapat meningkatkan hasil dan mencapai tujuan perusahaan.

(-) Kemajuan teknologi yang memperkuat persaingan mungkin memerlukan investasi yang besar tanpa kepastian bahwa teknologi tersbut akan diterima.

(0) Kemajuan teknologi yang tidak ada hubungannya dengan yang diperlukan.

3. Sektor Pesaing

(+) Keluarnya pesaing dalam industri. (-) Tersedianya barang pengganti. (0) Tidak ada pesaing dalam industri. 4. Sektor Pemerintah

(+) Pemerintah merupakan pembeli besar untuk barang dan jasa, memberi subsidi, melindungi produsen dari pesaing luar negeri. (-) Peraturan yang membatasi pilihan strategi sejumlah perusahaan. (0) Tidak ada subsidi dari pemerintah, peraturan pemerintah tidak

menghambat juga tidak memperlancar perusahaan. 2. Pengertian SAP

Menurut William F Glueck dan Lawrence R Jouch (1997 : 176), SAP merupakan sarana untuk membuat evaluasi yang sistematis tentang keunggulan strategis perusahaan yang penting bagi perusahaan dalam lingkungan internnya. Profil keunggulan strategis ini memberikan


(44)

representasi pandangan keputusan tentang apa perusahaan itu sebagi akibat pengambilan keputusan strategi lama serta interaksinya dengan lingkungan. Profil ini juga berguna untuk menentukan dimana perusahaan mempunyai kemampuan yang penting sehingga perusahaan dengan cara yang paling efektif memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang ada dalam perusahaan.

Tabel II.2 Ikhtisar SAP

(Strategic Advantage Profil)

Bidang Internal Kekuatan Kelemahan Netral

1. Pemasaran dan Distribusi + - 0

2. R & D dan Faktor Rekayasa + - 0

3. Manajemen Produksi dan operasi

+ - 0

4. Sumber Daya dan Karyawan + - 0

5. Keuangan dan Akuntansi + - 0

(+) Menunjukkan Kekuatan (-) Menunjukkan Kelemahan (0) Posisi Netral

Keterangan

1. Bidang Pemasaran dan Distribusi

(+) Sistem riset pasar yang efisien dan efektif, lini produk jasa lengkap, produk baru yang kuat


(45)

2. Bidang R & D dan Faktor Rekayasa

(+) Keistimewaan dalam desain produk, kemampuan penelitian perusahaan

(-) Tidak punya kemampuan pengembangan bagi rekayasa produk, laboratorium dan fasilitas pengujian tidak cukup lengkap

3. Bidang Sumber daya dan Karyawan

(+) Karyawan berkualitas tinggi, struktur organisasi yang efektif (-) Hubungan yang tidak efektif dengan serikat

4. Bidang Akuntansi dan Keuangan

(+) Perencanaan keuangan, modal kerja dan prosedur pengangguran (-) Modal tidak mencukupi untuk mengadakan ekspansi

E. Arti Penting Misi dan Tujuan Perusahaan 1. Manfaat Misi Perusahaan

Misi perusahaan adalah bagian dari perencanaan strategik yang merupakan pernyataan tentang keunikan perusahaan yang membedakan dengan perusahaan lain yang sejenis yang berada dalam satu kelompok industri tertentu. Misi perusahaan berusaha memberikan gambaran yang jelas tentang ciri pokok produk yang ditawarkan dan teknologi yang digunakan, kebutuhan konsumen yang hendak dipenuhi dan konsumen yang hendak dituju, karakter, gambaran kedirian dan citra perusahaan.

Misi perusahaan mempunyai peran yang sangat signifikan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Misi tersebut memberikan arahan sekaligus


(46)

batasan proses pencapaian tujuan. Dengan demikian, tercapainya tujuan perusahaan haruslah sesuai dengan karakter perusahaan, tidak secara sembarangan. Dalam proses perumusan manajemen strategi, perumusan misi tidak dapat sepenuhnya meninggalkan faktor eksternal dan internal (Suwarsono, !994:169). Ada tiga komponen pokok yang biasanya ditemukan dalam pernyataan misi perusahaan, ketiga komponen tersebut adalah :

a. Spesifikasi kebutuhan konsumen yang hendak dipuaskan oleh perusahaan yang dalam bentuk riilnya berupa barang dan atau jasa yang dihasilkan perusahaan.

b. Spesifikasi segmen pasar yang dituju sebagai : kelompok sasaran dan wilayah pemasaran yang hendak dijangkau.

c. Spesifikasi teknologi dan fungsi manajerial yang dipergunakan untruk memenuhi kebutuhan konsumen yang telah dipilih.

Ketiga komponen misi perusahaan tersebut pokok karena biasanya selalu dijumpai dalam setiap pernyataan misi perusahaan. Namun demikian, disamping komponen pokok tersebut, biasanya juga ditentukan 6 komponen lain sebagai pelengkap yang memberikan kejelasan terhadap misi perusahaan. 6 komponen pelengkap tersebut adalah (Suwarsono, 1994:170-171):

a. Komitmen untuk bertahan hidup, pertumbuhan dan lebih baik. b. Perumusan falsafah perusahaan


(47)

d. Citra perusahaan yang diinginkan e. Komitmen terhadap karyawan

f. Tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.

Perumusan misi perusahaan bukanlah proses yang sekali jadi dan final, perumusan misi berproses dalam waktu dan selalu membuka peluang adanya perbaikan.

Adapun tahapan perumusan misi perusahaan menurut Suwarsono (1994:178-179) adalah :

a. Tahapan pertama, dimulai ketika pemilik masih berada dalam tahap sedang merencanakan pendirian usaha. Ketika itu, gambaran kasar dan sederhana tentang misi perusahaan sudah mulai terumuskan. Paling tidak, pemilik telah memiliki gambaran sederhana tentang produk yang hendak dihasilkan, pasar yang hendak dituju dan tujuan ekonomis yang hendak dicapai.

b. Tahapan kedua, dilakukan identifikasi terhadap pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.

c. Tahapan ketiga, rekonsiliasi berbagai kepentingan pihak. Perusahaan berusaha menyusun skala prioritas dengan mengingat posisi relatif pemilik perusahaan dan derajat kemungkinan.

d. Tahapan keempat, yang dilakukan dalam tahapan ini adalah mengkoordinasikan berbagai kepentingan yang telah dikoordinir dalam langkah sebelumnya dengan komponen misi perusahaan yang lain.


(48)

e. Tahapan kelima, mengkomunikasikan hasil akhir perumusan misi perusahaan pada lingkungan internal dan eksternal perusahaan.

2. Manfaat Tujuan Perusahaan

Perusahaan didirikan dengan berbagai tujuan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang seperti ; memperoleh laba, meningkatkan harga, saham, meninggikan volume penjualan, mempertahankan kelangsungan hidup dan masih banyak lagi tujuan perusahaan yang lain. Untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, manajemen perlu memperhatikan dua faktor pokok, yakni faktor eksternal yang tidak terkontrol oleh perusahaan dan faktor internal yang sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan (Suwarsono, 1994:4). Jadi faktor internal dan eksternal perusahaan mempenaruhi perumusan dan pencapaian tujuan perusahaan.

Definisi dari tujuan itu sendiri adalah hasil akhir yang dicari organisasi melalui eksistensi dan operasinya (Jouch dan Glueck, 1987:55). Seperti halnya misi perusahaan, tujuan juga merupakan bagian integral dari proses manajemen strategis. Tujuan bukanlah straregi. Strategi merupakan sarana untuk mencapai tujuan akhir dari perusahaaan. Organisasi mempunyai sejumlah alasan karena berbagai alasan (Jouch dan Glueck, 1987:58):

a. Tujuan membantu mendefinisikan perusahaan dalam lingkungannya. Sebagian besar perusahaan perlu untuk mengesahkan diri dalam pandangan pemerintah, konsumen dan masyarakat luas. Dengan


(49)

menetapkan tujuan, maka perusahaan akan menarik orang yang mengenali tujuan ini sehingga mau bekerja untuk mereka. Jadi tujuan mendefinisikan perusahaan.

b. Tujuan membantu mengkoordinir keputusan dan pengambilan keputusan. Tujuan yang dinyatakan mengarahkan perhatian karyawan kepadanorma perilaku yang dikehendaki. Tujuan dapat mengurangi pertentangan dalam membuat keputusan kalau semua karyawan mengetahui apa tujuannya.

c. Tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi organisasi. Tujuan menetapkan norma terakhir bagi organisasi untuk menilai dirinya. Tanpa tujuan, organisasi tidak mempunyai dasar yang jelas untuk menilai keberhasilannya.

d. Tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan misi.

F. Hubungan SAP dan ETOP dengan SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untukmerumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman

(threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis (strategic planer) harus menganalisis faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada


(50)

saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah analisis SWOT (Rangkuti, 2001:18-19). Rangkuti juga menuliskan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal, sehingga kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.

Faktor internal perusahaan Seperti yang disebutkan oleh Rangkuti diatas disebut juga dengan istilah keunggulan strategi (SAP) yang digunakan untuk mengidentifikasikan kekuatan serta kelemahan. Sedangkan analisis lingkungan (ETOP) yang digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman perusahaan (Jouch dan Glueck, 1987:154). Dengan demikian SAP dan ETOP sebenarnya merupakan teknik identifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan yang digunakan dalam analisis SWOT.


(51)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini berupa studi kasus, lebih tepatnya analisis kasus yang bersifat strategis, yaitu tentang objek tertentu pada perusahaan yang mencakup beberapa elemen yang berhubungan dengan perumusan strategi perusahaan berdasarkan analisis SWOT.

Menurut Rangkuti (2001,18) dalam penelitian ini kasus yang bersifat strategis, tidak ada jawaban benar dan salah. Keputusan yang berbobot hanya dapat dibuktikan oleh waktu, artinya keputusan akan benar-benar terbukti setelah periode waktu tertentu. Kemudian hasil penelitian dan hasil analisis data hanya berlaku bagi perusahaan yang diteliti dan berlaku pada saat penelitian.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada PT Mondrian

JL. KH. Hasyim Ashari No. 171 By Pass Utara, Klaten 2. Waktu penelitian


(52)

C. Variabel Penelitian dan Pengukuran

Dalam variabel penelitian ini yang diteliti adalah: 1. Variabel : Strategi perusahaan

2. Arti : Strategi adalah sarana yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan akhir.

3. Ukuran : Menggunakan skala sikap dari Likert yang dimodifikasi, dimana setiap pertanyaan mempunyai skor.

1 = posisi lemah, 2 = posisi netral dan 3 = posisi kuat

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner :

Teknik ini digunakan untuk mengungkapkan data tentang identifikasi strategi. Berikut ini adalah tabel penyusunan kisi-kisi kuesioner.

KISI-KISI KUESIONER Item Variabel Sub Variabel Indikator + – Jumlah Pertanyaan Lingkungan Internal Eksternal

1) Penelitian dan pengembangan 2) Produksi dan Operasi

3) Sumber daya Manusia dan Karyawan

4) Akuntansi dan Keuangan 5) Pemasaran dan Distribusi 1) Sosioekonomi

2) Teknologi 3) Pesaing 4) Pelanggan 5) Pemerintah

2, 3, 4

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 1, 2, 3, 4, 5, 6 1, 2, 3, 4, 5, 6 1, 2, 3

1, 2, 4, 5 1, 2, 3, 4, 5 1, 3, 4, 6 1, 2, 3 1, 2, 3, 4

1, 5, 6 – 7 – – 3 – 2, 5 – – 6 7 7 6 3 5 5 6 3 4


(53)

2. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melihat dan mempelajari buku-buku, catatan dan dokumen serta arsip-arsip yang berhubungan dengan objek yang diteliti, yang meliputi keadaan perusahaan secara umum yang meliputi sejarah perusahaan, tujuan perusahaan, visi dan misi perusahaan, data keuangan yang berupa neraca keuangan perusahaan, keadaan personalia.

3. Observasi

Pengumpulan data yang dikumpulkan dengan mengarahkan pengamatan secara langsung tentang obyek yang diteliti, yaitu pengamatan proses produksi perusahaan dan keadaan perusahaan.

E. Data yang Diperlukan

1. Gambaran umum perusahaan 2. Data SWOT perusahaan 3. Visi dan Misi perusahaan

4. Laporan keuangan, yang berupa neraca keuangan, laporan rugi laba, perubahan modal perusahaan.

5. Data personalia, mengenai tenaga kerja, struktur organisasi perusahaan serta administrasi kepegawaian.

6. Data produksi yang berupa kapasitas produksi yang disediakan oleh perusahaan, biaya pemeliharaan alat-alat produksi.


(54)

F. Teknik dan Analisis Data

Untuk menjawab permasalahan yang ada digunakan analisis SWOT. Teknik analisis SWOT ini diawali dengan melihat terlebih dahulu kondisi perusahaan saat ini, yang dilakukan dengan menganalisis sektor intern perusahaan meliputi kekuatan dan kelemahan serta analisis sektor ekstern yang meliputi peluang dan ancaman. Anlisis faktor intern dan faktor dan ekstern perusahaan ini dilakukan dengan menampilkan ETOP dan SAP. 1. Menganalisa masalah dengan identifikasi satu persatu faktor-faktor dalam

ETOP (sektor ekstern) dan SAP (sektor intern), yang meliputi : a. Sosioekonomis

b. Tenologi c. Pelanggan d. Pesaing

e. Sektor pemerintah f. Pemasaran dan distribusi g. Penelitian dan pengembangan h. Produksi dan operasi

i. Sumber daya manusia j. Keuangan

Keadaan perusahaan dalam sektor ini akan diketahui melalui faktor permodalan, yaitu dengan melihat rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun.


(55)

(1) Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi (Riyanto, 1981:17). Dalam likuiditas perusahaan akan ditampilkan current ratio dan quick ratio.

Aktiva Lancar

Current Ratio = x100%

Hutang Lancar

Aktiva Lancar-Persediaan

Quick Ratio = x 100%

Hutang Lancar (2) Rentabilitas

Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

EBIT

Rentabilitas Ekonomi = x 100 %

Total Modal EAT

Rentabilitas Modal Sendiri = x 100%

Modal Sendiri EBIT : Laba sebelum pajak

EAT : Laba setelah pajak (3) Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua hutang-hutangnya (baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang).

Total Aktiva

Solvabilitas = --- x 100 % Total Hutang


(56)

2. Menentukan besarnya skor dimana setiap pertanyaan mempunyai skor 1-3 untuk masing-masing sektor dari faktor intern dan ekstern perusahaan, dimana posisi :

Antara 1 sampai dengan 1,66 = menunjukkan kelemahan/ancaman Antara 1,67 sampai dengan 2,33 = menunjukkan netral

Antara 2,34 sampai dengan 3 = menunjukkan kekuatan/peluang

Dari skor masing-masing pertanyaan kemudian dicari nilai rata-rata dengan rumus :

N

x

x

_

Keterangan :

x = Nilai rata-rata dari skor

x = Jumlah skor pertanyaan-pertanyaan N = Jumlah pertanyaan pada setiap skor

Berikut ini contoh tabel ikhtisar nilai rata-rata yang diperoleh masing-masing sektor :


(57)

Tabel III-1

Nilai rata-rata masing - masing sektor Indikator Internal dan Eksternal Jumlah

Pertanyaan

Jumlah Skor

Nilai Rata-Rata Produksi dan Operasoinal

Sumber Daya Manusia dan Karyawan Akuntansi dan Keuangan

Pemasaran dan Distribusi Sosioekonomis Teknologi Pesaing Pelanggan Pemerintah Pemasok 7 7 6 3 5 5 3 4 4 3 21 19 18 8 14 13 4 11 10 7 3,00 2,71 3,00 2,67 2,8 1,6 1,33 2,75 2,5 2,33 Sumber :Data Primer diolah

Setelah diketahui nilai dari masing-masing sektor, kemudian membuat nilai masing-masing sektor intern dan ekstern dengan mengalikan nilai rata-rata dengan bobot yang diberikan perusahaan berdasarkan tingkat prioritas yang ditetapkan perusahaan pada tahun penelitian dilaksanakan.

Berikut ini contoh ikhtisar ETOP dan SAP : Tabel III-2 Nilai SAP

Indikator Internal Bobot Nilai rata” Nilai Tertimbang Produksi dan Operasional

Sumber Daya Manusia dan Karyawan

Akuntansi dan Keuangan Pemasaran dan Distribusi

0,30 0,20 0,20 0,30 3,00 2,71 3,00 2,67 0,9 0,54 0,6 0,80 1,00 2,84


(58)

Tabel III-3 Nilai ETOP

Indikator Eksternal Bobot Nilai rata” Nilai Tertimbang Sosioekonomis Teknologi Pesaing Pelanggan Pemerintah Pemasok 0,10 0,20 0,15 0,30 0,10 0,15 2,8 2,6 1,33 2,75 25 2,33 0,28 0,52 0,2 0,82 0,25 0,35 1,00 2,4

Sumber :Data Primer diolah

3. Membuat skala untuk nilai SAP dan ETOP, yaitu : Antara 1 sampai dengan 1,66 = menunjukkan rendah Antara 1,67 sampai dengan 2,33 = menunjukkan sedang Antara 2,34 sampai dengan 3 = menunjukkan tinggi

Setelah diketahui posisi SAP dan ETOP, kemudian dirumuskan strategi yang cocok untuk memilih alternatif strategi yang paling menguntungkan perusahaan di masa yang akan datang. Maka akan terlihat dalam matrik sebagai berikut :

Tabel III- 4

Alternatif Strategi Pilihan ETOP

T S R

SAP T Ekspansi Stabilitas Kombinasi

S Stabilitas Kombinasi Penciutan


(59)

Keterangan :

Jika ETOP masuk kategori tinggi dan SAP masuk kategori tinggi maka strategi yang cocok adalah strategi ekspansi.

Jika ETOP masuk kategori tinggi dan SAP masuk kategori sedang maka strategi yang cocok adalah strategi stabilitas.

Jika ETOP masuk kategori tinggi dan SAP masuk kategori rendah maka strategi yang cocok adalah strategi kombinasi.

Jika ETOP masuk kategori sedang dan SAP masuk kategori tinggi maka strategi yang cocok adalah strategi stabilitas.

Jika ETOP masuk kategori sedang dan SAP masuk kategori sedang maka strategi yang cocok adalah strategi kombinasi.

Jika ETOP masuk kategori sedang dan SAP masuk kategori rendah maka strategi yang cocok adalah strategi penciutan.

Jika ETOP masuk kategori rendah dan SAP masuk kategori tinggi maka strategi yang cocok adalah strategi kombinasi.

Jika ETOP masuk kategori rendah dan SAP masuk kategori sedang maka strategi yang cocok adalah strategi penciutan.

Jika ETOP masuk kategori rendah dan SAP masuk kategori rendah maka strategi yang cocok adalah strategi penciutan.


(60)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perkembangan Perusahaan

PT. Mondrian adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang konveksi. Perusahaan didirikan oleh beberapa orang, antara lain Bapak Hartono, Bapak Hari Pramono, Bapak Bambang Dwi Purnomo, Bapak Endro Sutopo dan Ibu Fr. Kiswari pada tanggal 19 Desember 1992. Pimpinan PT Mondrian saat ini dijabat oleh Bapak Hari Pramono. PT Mondrian adalah badan usaha yang telah disahkan oleh Departemen Perindustrian No. 107/KDPP-11.11/S.1/TDI/XII/1997, Departemen Perdagangan No. SIUP 34/11.12/PM/XII/1997 dan Departemen Kehakiman RI No. 02-2880 HT .01.01-1998. Banyaknya tenaga ahli dalam bidang konveksi yang berada di daerah Klaten dan sekitarnya serta meningkatnya jumlah kebutuhan kaos terutama untuk pakaian santai dan pakaian olah raga merupakan faktor utama berdirinya PT Mondrian ini, yang didukung dengan tersediannya tempat usaha dan tersediannya modal sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor tersebut merupakan faktor-faktor yang menjadi latar belakang berdirinya perusahaan ini. Latar belakang perusahaan memilih nama Mondrian sebagai nama perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Nama Mondrian diambil dari nama pelukis besar seangkatan Leonardo Da Vinci. Nama lengkapnya adalah Piet Mondrian.


(61)

2. Nama Mondrian mudah dibaca, mudah dikenal dan mudah diingat oleh masyarakat atau konsumen yang mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan aktivitas perusahaan.

3. Nama Mondrian diambil dari nama pelukis besar yang pengagumnya tersebar diseluruh dunia karena hasil lukisannya yang sangat indah sehingga digemari oleh banyak konsumen.

Pada tanggal 1 Juli 1999 PT Mondrian membangun dua buah pabrik baru, karena dirasa perlu perluasan usaha. Kedua pabrik baru itu terletak di Jalan Diponegoro No.108 dan Jalan Diponegoro No.120 Klaten yang digunakan sebagai unit produksi.

B. Visi dan Misi Perusahaan

PT Mondrian adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang usaha garmen, terutama kaos untuk pakaian santai dan pakaian olah raga. Perusahaan ini selalu mengutamakan kualitas produk baru, sehingga konsumen merasa puas karena kepuasan konsumen merupakan faktor utama bagi keberhasilan suatu perusahaan.

Visi yang ingin dicapai oleh perusahaan ini adalah selain mengoptimalkan laba, perusahaan juga mempunyai keinginan meningkatkan peran serta ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dalam bidang penyediaan sandang. Sedangkan misi yang digunakan oleh perusahaan adalah dengan mendayagunakan sumber daya dan dana yang tersedia bagi upaya pengembangan perusahaan yang berkesinambungan demi terwujudnya


(62)

cita-cita bangsa dan negara. Dengan pemberdayaan sumber daya yang optimal diharapkan dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik.

C. Lokasi Perusahaan

PT Mondrian dahulu berlokasi di Jalan Manahan No. 3-13 Kelurahan Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Kotak Pos 120. PT Mondrian saat ini berlokasi di Jl. KH. Hasyim Ashari 171, Mojayan, By Pass, Klaten dengan menempati areal seluas kurang lebih 4000 m² yang digunakan untuk kegiatan: produksi, perkantoran, dan fasilitas-fasilitas lain untuk segenap karyawan PT Mondrian.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam memilih lokasi tersebut adalah:

1. Tersedianya tenaga ahli: desain, sablon, potong kain, jahit, obras di kota Klaten dan sekitarnya.

2. Tidak jauh dari bahan baku dan bahan pembantu.

3. Dapat memberi lapangan pekerjaan bagi masyarakat Klaten dan sekitarnya.

4. Berada di samping Jalan Raya Yogya-Solo, sehingga lebih mudah dijangkau oleh para konsumen.

5. Dekat dengan partner usaha lain, sehingga mudah dalam produksi dan pemasaran.


(63)

D. Struktur Orgasisasi Perusahaan

Struktur organisasi bagi perusahaan merupakan unsur penting untuk memudahkan pembagian wewenang serta tanggung jawab dan tugas setiap anggota organisasi. Setiap perusahaan mempunyai bentuk dan model struktur organisasi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Struktur organisasi di PT Mondrian disusun atas beberapa direktorat memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing dan antar bagian tersebut mempunyai hubungan yang erat satu dengan yang lainnya.

Tugas dan wewenang dari masing-masing direktorat sebagai berikut: 1. Direktur Utama

a. Perencanaan

Tugas awal Direktur Utama adalah menyusun rencana strategis menyeluruh di perusahaan, antara lain:

1) Menentukanforecastpenjualan.

2) Menentukan sarana pendukung untuk mencapai target penjualan. b. Pengorganisasian

Untuk melaksanakan target tersebut diperlukan suatu team work yang bertanggungjawab pada tugasnya masing-masing. Dalam hal ini Direktur Utamalah yang berwenang dalam pembagian tugas dan tanggung jawab, tentu saja dengan mengacu “The right man on the right place”.


(64)

c. Pengarahan

Setelah rencana strategis tersusun dan pengorganisasian terbentuk, maka tugas selanjutnya adalah memberi pengarahan tentang cara melaksanakan program kerja dan memotivasi kepada segenap bawahan agar segala rencana dapat diselesaikan tepat waktu dan mutu. d. Pengawasan

Tugas selanjutnya adalah mengawasi segala proses dan hasil kerja apakah telah sesuai dengan rencana, apabila telah sesuai maka pekerjaan dapat dilanjutkan, namun apabila belum sesuai maka dicari penyebabnya untuk ditindaklanjuti.

e. Pengkoordinasian

Selain tugas Direktur Utama di atas, tugas Direktur Utama yang lainnya harus bisa mengkoordinasi bawahan dalam menjalankan tugas masing-masing, sehingga organisasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2. Sekretaris Perusahaan

Membantu Direktur Utama dalam menjalankan tata usaha perusahaan, tugasnya antara lain:

a. Menyiapkan acara kerja Direktur Utama.

b. Melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan ketatausahaan. c. Mengadakan hubungan dengan instansi yang terkait.


(65)

3. Direktur Produksi

Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama.

b. Melayani seluruh pesanan dari konsumen yang telah disetujui oleh Direktur Utama.

c. Dapat menghemat bahan baku dan pembantu. d. Selalu dapat menciptakan inovasi baru.

e. Mengadakan pengawasan kualitas terhadap produk yang sudah jadi, sehingga apabila ada produk yang rusak atau cacat dapat segera diperbaiki.

f. Mengawasi serta mengkoordinasi semua aktivitas pabrik dalam proses produksi.

g. Bertanggungjawab atas mutu hasil produksi baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Bagian-bagian produksi terdiri dari: 1) Bagian Desain, tugasnya antara lain:

a) Bertanggungjawab kepada Direktur Produksi.

b) Membuat desain sesuai dengan pesanan dan model yang dikehendaki.


(66)

2) Bagian Pemotongan, tugasnya antara lain:

a) Bertanggungjawab kepada Direktur Produksi.

b) Melakukan pemotongan sesuai dengan model kaos dan pakaian yang dikehendaki.

c) Menjaga teknik pemotongan yang efisien. 3) Bagian Jahit, tugasnya antara lain:

a) Bertanggungjawab kepada Direktur Produksi.

b) Melakukan proses pembuatan kaos dengan bantuan mesin jahit. 4) Bagian Sablon, tugasnya antara lain:

a) Membuat gambar, tulisan atau hiasan yang dikehendaki oleh konsumen atau mode yang sedang digemari oleh para konsumen. b) Memindahkan hasil sablon atau menyablonkan ke kaos.

c) Mengeringkan kaos yang telah disablon. 5) BagianFinishing, tugasnya antara lain:

a) Bertanggungjawab kepada Direktur Produksi.

b) Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan proses finishing, seperti memasang kancing, mengobras, memotong benang-benang setelah jahitan dan lain-lain.

6) Bagian Pengemasan, tugasnya antara lain:

a) Bertanggungjawab kepada Direktur Produksi.

b) Melakukan kegiatan yang pengemasan termasuk penyeterikaan hingga kaos siap dijual atau diserahkan kepada konsumen.


(67)

4. Bagian Logistik

Bagian Logistik bertugas untuk mengecek persediaan bahan, menerima dan melakukan checking barang yang diterima, membuat bukti penerimaan barang, serta menyimpan barang yang diterima dari pemasok. Sehingga antara penerimaan barang yang dipesan perusahaan dan penyimpanan barang dijadikan satu di Bagian Logistik.

5. Direktur Keuangan

Mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain: a. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama.

b. Menyelenggarakan administrasi keuangan dan membuat laporan keuangan tepat waktu dan tepat mutu.

c. Mengelola keuangan perusahaan.

d. Mengendalikan segala pengeluaran perusahaan apakah telah sesuai dengan anggaran ataupun telah diotorisasi dengan yang berwenang. 6. Bagian Akuntansi

Bagian Akuntansi bertugas mencatat penerimaan dan pengeluaran uang serta membuat laporan dari seluruh transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan.

7. Direktur Umum

Mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain: a. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama.

b. Mendukung program kerja perusahaan yang telah ditetapkan baik dari segi penyediaan: SDM, kendaraan, lokasi.


(68)

c. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis baik segi horisontal maupun vertikal.

d. Memberikan bimbingan terus menerus kepada segenap karyawan secara tepat waktu, jumlah, dan orang.

8. Bagian Personalia

Mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain: a. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama.

b. Mempekerjakan setiap karyawan berdasarkan kemampuan yang dimiliki karyawan tersebut.

c. Memberikan bimbingan secara terus menerus kepada karyawan untuk memperoleh kemajuan.

d. Menciptakan suasana kerja yang sehat dan menarik dengan jalan memelihara hubungan kerja yang harmonis diantara karyawan.

e. Menciptakan komunikasi yang bebas terarah diantara para karyawan dengan berdasarkan atas moral etika yang baik

f. Membuat perencanaan tenaga kerja yang dibutuhkan g. Mengurus permasalahan mutasi dan promosi

h. Mengurus pengembangan program pendidikan dan latihan 9. Direktur Pemasaran

Direktur Pemasaran mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Memasarkan produk yang dihasilkan sesuai dengan target penjualan yang telah ditetapkan.


(69)

b. Memberikan masukan kepada Direktur Utama tentang perkembangan tren mode di pasar dan posisi persaingan.

c. Mampu meningkatkan kemampuan teknis seluruh bawahannya. d. Mampu menjaga lingkungan kerja yang bersih, aman, tentram. e. Mampu mengendalikan segala biaya agar selalu efektif dan efisien. f. Menjalin hubungan yang harmonis dengan para pelanggan.

g. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama.

E. Ketenagakerjaan

Jumlah karyawan yang ada di PT Mondrian sebanyak 220 orang yang semuanya berasal dari Klaten dan sekitarnya, dengan perincian sebagai berikut:

Karyawan tetap terdiri dari 40 orang: 1. Direktur umum : 1 orang 2. Sekretaris : 2 orang 3. Bagian keuangan : 2 orang 4. Bagian produksi : 1 orang 5. Bagian logistik : 1 orang 6. Bagian pemasaran : 2 orang 7. Bagian personalia : 1 orang 8. Bagian pembelian : 1 orang 9. Bagian desain : 1 orang 10. Satpam : 8 orang


(70)

11. Sopir : 20 orang

Karyawan harian terdiri dari 180 orang: 1. Bagianfinishing : 30 orang 2. Bagian pemotongan : 100 orang 3. Bagian sablon : 30 orang 4. Bagian pengepakan : 20 orang

1. Penggolongan karyawan PT Mondrian a. Karyawan Tetap

Karyawan tetap adalah karyawan yang telah diangkat sebagai karyawan tetap dan mendapat gaji secara bulanan.

b. Karyawan Harian

Karyawan harian adalah karyawan yang belum diangkat sebagai karyawan tetap, namun telah dipekerjakan secara rutin dan di gaji secara harian dan diberikan pada akhir minggu berjalan.

c. Karyawan Borongan

Karyawan borongan adalah karyawan yang menerima upah sesuai dengan kuantitas produk yang dapat dihasilkannya, semakin besar hasil pekerjaan yang dihasilkan, maka semakin besar upah yang diterima.


(71)

2. Jam kerja Karyawan a) Jam kerja

Hari Senin sampai hari Sabtu: pukul 08.00-16.00. Waktu istirahat karyawan, yaitu dari pukul 12.00-13.00, kecuali hari Jumat mulai pukul 11.30-13.00.

b) Daftar presensi kerja

Daftar presensi ini penting karena dari presensi ini dapat diketahui siapa yang tidak hadir dan apa alasannya. Presensi ini berkaitan dengan usaha PT Mondrian dalam menilai kedisiplinan para karyawan. Dalam satu minggu karyawan bekerja selama 6 hari Senin-Sabtu, sedangkan untuk hari Minggu dan hari libur nasional PT Mondrian tidak menjalankan aktivitasnya.

3. Sistem Pengupahan

Untuk menentukan dan menetapkan upah yang harus diberikan kepada karyawan, PT Mondrian mendasarkan pada evaluasi jabatan, yaitu dengan cara menentukan faktor-faktor sebagai berikut: keterampilan (skill), usaha, tanggung jawab dan kondisi dalam pekerjaan, sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai penggolongan tinggi rendahnya jabatan dan berat ringannya tanggung jawab terhadap pekerjaan. Dengan diadakan evaluasi jabatan secara terus menerus, maka akan dapat dilihat prestasi kerja karyawan yang menduduki jabatan tertentu, apakah mereka masih pantas dan memungkinkan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.


(72)

Faktor-faktor dari jabatan yang menjadi kriteria dalam mengadakan evaluasi jabatan dapat digolongkan kedalam empat hal, yaitu: pendidikan yang dimiliki, aktivitas usaha, tanggung jawab dan faktor kondisi kerja. Dengan memperhatikan empat faktor tersebut, perusahaan berusaha mencapai adanya prinsip keadilan dalam pengupahan khususnya dalam lingkungan internperusahaan.

Ada tiga sistem pengupahan yang diberikan PT Mondrian kepada karyawannya, antara lain:

a. Upah harian

Sistem upah ini berlaku untuk karyawan harian dan diberikan pada akhir minggu berjalan. Apabila karyawan tidak masuk kerja, maka karyawan tidak berhak atas upahnya. Upah harian diberikan berdasarkan UMK.

b. Upah bulanan

Upah yang diberikan pada karyawan tetap setiap akhir bulan berjalan. c. Upah borongan

Pada sistem upah secara borongan, diberikan pada akhir minggu berjalan. Upah ini diberikan kepada karyawan dengan memperhitungkan hasil kerja yang dicapai masing-masing karyawan. 4. Kesejahteraan sosial

Perusahaan ini telah melakukan berbagai upaya untuk menjamin kesejahteraan karyawan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan untuk bersungguh-sungguh mencurahkan


(73)

kemampuannya, tenaga dan perhatian terhadap tugas dan tanggung jawab pekerjaan. Oleh sebab itu perusahaan memberikan jaminan sosial berupa tunjangan-tunjangan, bantuan serta fasilitas, yaitu sebagai berikut:

a. Tunjangan hari tua, untuk menjamin hari tua karyawan yang sudah bekerja mempunyai masa kerja 2 tahun, diberi tunjangan hari tua sebesar 10% dari gaji pokok, dengan ketentuan 6% untuk pembayaran iuran kepada PT ASTEK. Khusus untuk keperluan jamsostek diperlukan sejak karyawan berstatus sebagai karyawan tetap PT Mondrian.

b. Tunjangan jabatan, bagi karyawan karena bertugas dan tanggung jawabnya diangkat untuk menduduki jabatan tertentu, diberikan tunjangan jabatan yang besarnya ditentukan oleh perusahaan sesuai dengan tingkat jabatannya.

c. Tunjangan tahunan, diberikan pada saat hari raya. Tunjangan ini biasa disebut THR, baik Hari Raya Idul Fitri maupun Hari Raya Natal. d. Perusahaan mengikutsertakan tenaga kerjanya menjadi peserta

program jaminan sosial tenaga kerja sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No.03 tahun 1992 Jo Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 1993.

e. Seluruh karyawan diikutsertakan dalam wadah SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia)


(74)

f. Karyawan yang mendapat musibah, misalnya kematian anak/istri/suami/saudara sekandung mendapat bantuan sosial dan uang duka dari perusahaan

g. Karyawati yang melahirkan mendapat cuti dan sumbangan sekedarnya dari perusahaan

h. Apabila karyawan mendapat kecelakaan kerja, maka segala akibat yang timbul menjadi tanggung jawab perusahaan.

i. Karyawan tetap akan mendapat seragam dari perusahaan setelah masa kerja 1 tahun.

5. Penarikan tenaga kerja

Proses penarikan tenaga kerja adalah dengan menyeleksi lamaran yang masuk ke perusahaan, selanjutnya disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan, antara lain:

a. Tingkat pendidikan b. Jenis kelamin

c. Kemampuan/keahlian yang dimiliki d. Kelengkapan surat lamaran

Setelah diseleksi, kemudian dipanggil untuk mengikuti tes tertulis dan wawancara. Peserta yang lulus mengikuti tes kedua tersebut kemudian diberi pelatihan yang berupa job training. Job trainer yang lulus akan diangkat menjadi karyawan.


(75)

KOMISARIS 1

KOMISARIS

2 KOMISARIS

UTAMA

KOMISARIS Edy

Widyanto 3

KOMISARIS 4

DIREKTUR UTAMA KOMISARIS Harri Pramono 5

KOMISARIS 6

MIS Rendra

UNIT UNIT UMUM UNIT SEKIDO UNIT DADUNG BE-GAY

PRODUKSI Pratono Endra Sutapa Urip W Wahyu Anj

SEK DIR UNIT

KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA

KEPALA MANAGER MANAGER

MANAGER

HRD PERSONALIA RT KEAMANAN

KENDARAAN KEUANGAN PEMASARAN &

PRODUKSI

Yeni Duksrini Tri Agung H Esti Handayani Soegijanto Catur Yulianto PENJUALAN


(76)

F. Produk yang Dihasilkan dan Bahan Baku yang Digunakan

Perusahaan konveksi Mondrian Klaten menghasilkan beberapa macam produk yaitu:

1. Kaos Fashion.

Jenis kaos ini bervariasi dalam model dan warna yang disesuaikan dengan perubahan mode yang sedang digemari para konsumen saat ini.

Kaos fashion ini terdapat beberapa merk, antara lain: Dadung, Sekido, Begaya, serta d’MO.

2. Kaos Promosi

Jenis kaos ini dibuat karena adanya pesanan dari konsumen dalam rangka untuk mempromosikan perusahaannya/produk tertentu.

3. Pakaian Olah Raga.

Dalam hal ini adalah jaket, celana training, serta pakaian untuk olah raga yan dibuat sesuai dengan pesanan maupn dalam berbagai model yan diinginkan oleh konsumen.

Perusahaan PT Mondrian Klaten dalam proses produksinya menggunakan bahan baku sebagai berikut:

1. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan antara lain:

a. Kain katun CTCBSK (Cotton Combat Single Net). b. Kain semi katun CTCDSK (Cotton Cardet Single Net).


(77)

2. Bahan Penolong

Bahan penolong yang digunakan meliputi bahan-bahan sebagai berikut:

a. Benang katun b. Benang polyster c. Benang jahit d. Kain keras e. Kain gabus f. Kancing g. Label/etiket.

G. Proses Prduksi

Proses produksi adalah tahap-tahap pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Proses produksi di PT Mondrian yaitu merupakan tahap pengolahan bahan baku dan bahan penolong menjadi produk jadi yang berupa kaos.

Dalam memproses bahan baku menjadi produk jadi ada tiga tahap utama yaitu:

1. Tahap persiapan produksi.

Yang termasuk dalam tahap ini antara lain:

a. Pembuatan desain/gambar/tulisan untuk kaos yang akan diproduksi atau yang sesuai dengan pesanan.


(78)

c. Persiapan alatscreen. 2. Tahap proses produksi.

Yang termasuk tahap ini antara lain:

a. Pemotongan bahan sesuai dengan model yang dibuat sebelumnya. b. Pengobrasan bahan yang telah dipotong agar menjadi kuat, rapi,

sehingga siap untuk dijahit.

c. Sebelum dijahit terlebih dahulu disablon dengan bantuan alat

screen, sesuai dengan desain/gambar/tulisan sablon yang dikehendaki konsumen atau yang sadang digemari oleh para konsumen.

d. Setelah desain/gambar/tulisan sablon terbentuk bagus, dilanjutkan dengan proses penjahitan dimana termasuk didalamnya pembuatan dan pemasangan kancing, pemasangan zipper bila perlu dan penempelan etika atau label perusahaan.

3. Tahap penyelesaian.

Tahap penyelesaian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pemotongan benang-benang sisa jahitan.

b. Setelah kaos bersih dari benang-benang tersebut, agar produk tersebut terlihat halus, mudah diatur dan kelihatan rapi maka dilakukan penyetrikaan.

c. Setelah penyetrikaan, dilakukan pengemasan kaos yang sudah jadi, sehingga siap untuk dijual atau diserahkan kepada konsumen yang memesan.


(79)

Untuk lebih jelasnya, tahap-tahap proses produksi tersebut dapat dilihat pada gambar skema produksi berikut ini:

Gambar IV.2

Skema Proses Produksi PT. MONDRIAN Klaten

Persiapan Proses Produksi Penyelesaian

Pembuatan Pemotongan Pemotongan

Desain Bahan Benang

Pembuatan Penyablonan Penyetrikaan

Klise Film

Screen Penjahitan Pengemasan

Sumber : PT. MONDRIAN Klaten

Alat-alat serta fungsinya yang digunakan PT Mondrian Klaten dalam proses produksinya adalah sebagai berikut:

1. Mesin Jahit (105 buah).

Berfungsi untuk menjahit kain-kain yang telah dipotong sesuai pola (patern) yang telah ditentukan sampai menjadi kaos. 2. Mesin obras (25 buah).

Berfungsi untuk menguatkan dan merapikan kain yang telah dipotong.


(80)

Berfungsi untuk membuat dan memasang lubang kancing pada kaos.

4. Gunting (150 buah).

Berfungsi untuk memotong kain dan benang. 5. Mistar gulung (25 buah).

Berfungsi untuk mengukur panjang dan lebar kain. 6. Alat sablon (20 buah).

Berfungsi untuk membuat desain/gambar/tulisan yang dikehendaki oleh pemesan maupun mengikuti model yang digemari oleh konsumen.

7. Setrika (25 buah).

Berfungsi untuk mengatur dan merapikan kaos sehingga siap dijual atau diserahkan kepada konsumen yang memesan.

H. Distribusi dan Pemasaran

Ada beberapa cara distribusi kepada pelanggan tetap pada PT Mondrian adalah sebagai berikut:

1. PT Mondrian melakukan distribusi langsung kepada konsumen untuk wilayah Klaten dan sekitarnya melalui beberapa unit kanvas yang secara rutin pada periode tertentu mengunjungi pelanggan tetap.

2. Namun apabila kebutuhan pelanggan mendesak padahal unit kanvas belum datang, maka pesanannya dapat dikirim lewat exspeditur atau pelanggan datang ke kantor perusahaan untuk mengambilnya.


(81)

3. Sedangkan untuk penjualan ke luar kota dilakukan lewat perantara toko. Beberapa hal mengenai pemasaran produk PT Mondrian Klaten adalah sebagai berikut:

a. Segmentasi pasar.

Produk PT Mondrian diperuntukkan terutama bagi usia ABG dan orang yang berjiwa ABG.

b. Target pemasaran.

Adapun targetnya adalah ABG yang memiliki kepekaan terhadap perubahan jaman.

c. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan promosi biasannya dilakukan melalui: 1) Media cetak dan media elektronika.

2) Spanduk 3) Leaflet, pop. 4) Pameran.

d. Cara menetapkan harga jual.

Dalam menentukan harga jual akan dipertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:

1) Harga pokok produksi. 2) Biaya promosi.

3) Keuntungan yang diharapkan perusahaan. 4) Harga jual pesaing.


(82)

6) Cara meningkatkan penjualan.

e. PT Mondrian sangat konsentrasi pada masalah saat ini, yaitu: 1) Meningkatkan kualitas produk.

2) Meningkatnya pelayanan terhadap konsumen. 3) Meningkatkan promosi.

4) Mengeliminir pembajakan. f. Mengetahui cara penataan barang.

Dalam penetapan harga di toko atau counter diatur oleh pemilik toko yang bersangkutan. Pada even tertentu PT Mondrian memberikan aksesoris tambahan dan media promosi berbentuk: pop, bendera, spanduk,display.

g. Sistem pembayaran dalam penjualan.

Ada beberapa ketentuan transaksi penjualan, yaitu: 1) Kepada relasi relatif baru : pembayaran kontan keras.

2) Kepada relasi lama dan pemilik kondite yang bagus: kredit selama 7 hari.

I. Dokumen yang Digunakan

Untuk melakukan transaksi pembelian, PT Mondrian menggunakan dokumen-dokumen yang dapat dijadikan dasar untuk mengendalikan aktivitas pembelian perusahaan. Dokumen-dokumen tersebut antara lain:


(83)

1. Surat Permintaan Pembelian.

Surat permintaan pembelian adalah permintaan dari Bagian Produksi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku yang akan digunakan untuk proses produksi. Surat permintaan pembelian ini dibuat oleh Bagian Produksi dan ditujukan kepada Bagian Pengadaan Barang sebagai dasar pembuatan Surat Order Pembelian.

2. Surat Order Pembelian.

Surat order pembelian adalah surat yang dibuat oleh Bagian Pengadaan Barang yang ditujukan kepada pemasok supaya mengirimkan barang sesuai dengan yang tertera pada surat order pembelian pada waktu atau tanggal yang telah ditentukan. Surat order pembelian ini juga diberikan kepada Bagian Logistik sebagai dasar untukcheckingbarang.

3. Bukti Penerimaan Barang.

Bukti penerimaan barang adalah bukti bahwa barang yang dikirim oleh pemasok telah diterima sesuai dengan jenis dan jumlah yang dipesan oleh perusahaan. Bukti penerimaan ini dibuat oleh Bagian Logistik.

4. Faktur dari Pemasok.

Dokumen ini merupakan tagihan dari pemasok yang berisi jenis, kuantitas, dan barang yang menjadi kewajiban perusahaan kepada pemasok.


(1)

KEKUATAN – KELEMAHAN A. Sektor Produksi dan Operasi

1. Apakah kapasitas produksi yang dihasilkan dapat memenuhi permintaan pasar ?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

2. Apakah perusahaan memperhatikan persediaan bahan-baku ? a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

3. Apakah perusahaan memperhatikan pentingnya pemeliharaan alat produksi ?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

4. Apakah perusahaan memperhatikan keberhasilan lingkungan produksi ? a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

5. Apakah perusahaan memperhatikan keamanan lingkungan produksi ? a. Selalu


(2)

c. Tidak pernah

6. Apakah perusahaan memperhatikan pentingnya lay-out mesin produksi ? a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

7. Apakah ada usaha dari perusahaan untuk memperbaiki atau menyempurnakan produk ?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

B. Sektor Sumber Daya Manusia dan Karyawan

1. Apakah dalam penarikan karyawan baru mengambil dari luar perusahaan yaitu teman pegawai perusahaan ?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

2. Apakah dalam penarikan karyawan baru, juga memperhatikan kualitas para pelamar ?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah


(3)

3. Apakah dalam penarikan karyawan baru menggunakan tes tertulis ? a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

4. Apakah dalam penarikan karyawan baru menggunakan tes wawancara ? a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

5. Apakah karyawan baru diberi penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab mereka ?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

6. Apakah karyawan mendapat jaminan sosial akan kesejahteraan karyawan? a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

7. Apakah ada prosedur formal yang memungkinkan karyawan menyampaikan keluhan atau masalah mereka ?

a. Ada dan memadai


(4)

c. Tidak ada

C. Sektor Akuntansi dan Keuangan

1. Dalam hubungannya dengan kemajuan usaha anda, adanya lembaga keuangan (bank)

a. Sangat mendukung b. Tidak berpengaruh c. Merugikan

2. Apakah laba perusahaan selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun ? a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

3. Apakah penjualan ( dari tahun ke tahun ) menunjukkan peningkatan ? a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

4. Apakah ukuran current ratio perusahaan menunjukkan posisi aman ( yaitu nilai 2 dibanding 1 ) ?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Jarang sekali

5. Apakah ukuran Quick ratio perusahaan menunjukkan posisi aman ( yaitu nilai 1 dibanding 1 ) ?


(5)

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Jarang sekali

6. Apakah ukuran solvabilitas perusahaan menunjukkan posisi aman ( yaitu nilai 1 banding 1 ) ?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Jarang sekali

D. Sektor Pemasaran dan Distribusi

1. Apakah perusahaan memberikan anggaran tetap untuk mempromosikan produk ?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

2. Apakah sistem harga (penjualan) yang ditetapkan perusahaan dapat diterima dengan baik oleh pelanggan ?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

3. Apakah sarana transportasi disediakan oleh perusahaan untuk kelancaran produksi ?


(6)

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah