Tata Cara Penelitian Instrumen Penelitian

responden menjadi sampel penelitiannya.Berdasarkan hal tersebut teknik ini didasarkan pada pertimbangan peneliti sendiri Notoatmodjo, 2010. Jumlah responden yang ada dalam penelitian ini totalnya berjumlah 129 orang, dimana menurut Umar 2007, dalam penelitian korelasi yang diperlukan adalah 30 responden, sehingga jumlah yang didapat sudah sesuai dengan ketentuan untuk penelitian korelasi.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa skinfold caliper dengan merek pi zhi hou du fi®. Alat ini digunakan untuk mengukur abdominal skinfold thickness, suprailiac skinfolod thickness, dan triceps skinfold thickness. Pemeriksaan kadar LDL, HDL, dan rasio kadar LDLHDL dalam darah dilakukan oleh Laboratorium Parahita dan alat yang digunakan untuk mengukur adalahArchitect ci 8200®.

I. Tata Cara Penelitian

1. Observasi awal Observasi awal dilakukan dengan cara mencari informasi mengenai jumlah mahasiswa dan mahasiswi aktif di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta serta tempat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan responden pada saat pengukuran parameter. 2. Permohonan izin dan kerjasama Permohonan izin pertama diajukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memenuhi etika penelitian karena penelitian ini menggunakan sampel biologis berupa darah manusia. Permohonan izin yang kedua ditujukan kepada rektorat yaitu kepada wakil rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk memperoleh izin melaksanakan penelitian. Permohonan yang ketiga diajukan kepada Laboratorium Parahita untuk melakukan kerja sama dalam pengambilan data sampel dan mengukur darah sampel. Permohonan yang keempat diajukan kepada responden untuk bekerja sama mengikuti penelitian ini. Responden yang bersedia ikut dan terlibat dalam penelitian ini kemudian mengisi informed consent. Permohonan izin yang kelima diajukan kepada kepala bagian Rumah Tangga untuk meminjam ruangan yang akan digunakan untuk penelitian. 3. Pembuatan informed consent dan leaflet a. Informed consent Merupakan bukti tertulis pernyataan kesediaan subyek penelitian untuk ikut serta dalam penelitian. Informed consent ini sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden diminta untuk mengisi nama, alamat, dan usia, serta menandatanganinya. b. Leaflet Merupakan lembaran kertas yang berisi pesan tercetak untuk disebarkan kepada umum sebagai saran informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. Pada penelitian, pemberian leaflet bertujuan untuk membantu peneliti menjelaskan mengenai pengukuran antropometri dan pentingnya melakukan pemeriksaan darah baik gula maupun profil lipid untuk mengetahui adanya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan pengukuran antropometri dan pemeriksaan darah tersebut,sehingga responden bisa mengukur deteksi kesehatannya secara mandiri. 4. Pencarian responden Pencarian responden dilakukan setelah mendapat surat ijin penelitian dari wakil rektor I Universitas Sanata Dharma. Surat permohonan kepada dekan kampus III dan kaprodi dari masing-masing fakultas di kampus III Universitas Sanata Dharma dibuat untuk meminta data mengenai nama dan nomor induk mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif dan dilanjutkan dengan melakukan pengacakan sampel secara acak, kemudian memberikan surat permohonan kepada kepala BAPSI untuk meminta nomor handphone dari mahasiswa dan mahasiswi.Data nomor handphone yang sudah didapat langsung dihubungi dan didata responden yang bersedia mengikuti penelitian ini. Dari hasil random tidak semua nomor handphone dari mahasiswa bisa dihubungi, karena alasan itulah peneliti mengubah cara pengambilan sampel menjadi tidak acak. Responden yang bersedia dan bisa dihubungi yaitu sebanyak 76 orang, kemudian peneliti mencari responden dengan cara meminta secara langsung kepada mahasiswa dan mahasiswi yang ada dikampus III untuk bersedia menjadi responden dalam penelitian dan responden yang didapat 135 orang. Responden yang bersedia mengikuti penelitian dikumpulkan di ruangan untuk memberi penjelasan lebih mendetail mengenai penelitian dengan sistem presentasi dan membagikan leaflet, serta meminta responden untuk menandatangai informed consentdan mengisi kuisioner. Jumlah responden yang hadir dan mengisi informed consent yaitu 171 orang. Kuisioner dimaksudkan untuk mengetahui data dari responden yang sedang merokok, mengkonsumsi obat, atau memiliki penyakit yang tercantum dalam kriteria eksklusi. Responden yang sudah mengisi informed consent dan sudah dipilih sesuai dengan kriteria ekslusi akan dihubungi satu hari sebelum pengukuran parameter untuk mengingatkan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan pengukuran parameter yaitu berpuasa 8-10 jam melalui SMS dan telepon jika responden tidak membalas SMS dari peneliti. Pada hari pengambilan dan pengukuran parameter, beberapa responden yang sudah menandatangani informed consent dan tidak datang ditelepon untuk memastikan kedatangannya. 5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian Menurut Sugiyono 2010, instrumen yang valid adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur hal yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan untuk mengukur berkali-kali memiliki hasil pembacaan yang sama. Instrumen yang baik adalah instrumen yang memiliki presisi, digambarkan dengan CV, yang baik. Dikatakan baik jika memiliki CV koefisien variasi ≤ 5 DepKes RI, 2011. Pengukuran instrumen yang digunakan, skinfold caliper, dilakukan sebanyak 5 kali pada masing-masing bagian yang dijadikan parameter penelitian baik untuk wanita maupun pria. Skinfold caliper dengan merek pi zhi hou du fi® memiliki nilai CV untuk pengukuran wanita pada bagian triceps sebesar 0,00, pada bagian abdominal sebesar 1,07, dan pada bagian suprailiac sebesar 2,11. Untuk pengukuran pria pada bagian triceps sebesar 0,37, pada bagian abdominal sebesar 1,05, dan pada bagian suprailiac sebesar 1,34. Hasil validasi dari instrumen dari pengukuran wanita maupun pria dan pada bagian yang akan diuji memiliki CV yang baik yaitu kurang dari 5 dengan perhitungan validasi yang terlampir pada lampiran.Alat yang digunakan untuk mengukur kadar LDL, HDL, dan rasio LDLHDL yang bermerek Architect ci 8200® sudah dilakukan validasi oleh Laboratorium Parahita. 6. Pengukuran parameter Pengukuran parameter yang dilakukan yaitu pengukuran triceps skinfold thickness, abdominal skinfold thickness, dan suprailiac skinfold thickness yang dilakukan oleh peneliti dan pengukuran LDL, HDL, dan rasio LDLHDL yang dilakukan oleh Laboratorium Parahita. Pada pengambilan triceps skinfold thickness,responden diminta untuk berdiri tegak dan posisi tangan biasa tidak tegang atau lemas kemudian lipatan kulit dijepit dengan menggunakan skinfold caliper.Pengukuran abdominal skinfold thicknessdan suprailiac skinfold thickness responden diminta untuk berdiri tegak dan mengangkat sedikit bajunya untuk kemudian lipatan kulitnya dijepit dengan menggunakan skinfold caliper. 7. Pembagian hasil pemeriksaan Peneliti secara langsung memberikan hasil pemeriksaan kepada responden. Hasil pemeriksaan dimasukkan dalam amplop dan peneliti memberikan penjelasan secara langsung kepada responden mengenai hasil laboratorium tersebut. 8. Pengolahan data Pengolahan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis, yaitu menyusun data dan menggolongkannya dalam kategori-kategori dan kemudian dilakukan interprestasi data. 9. Analisis data penelitian Data yang sudah diperoleh kemudian diolah secara statistik. Langkah pertama yaitu uji normalitas, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu data memiliki distribusi yang normal atau tidak. Parameter suatu data dikatakan normal jika sesuai dengan kriteria dari metode yang ada. Metode dan kriteria dapat dilihat pada tabel IV. Tabel IV. Metode distribusi data normal atau tidak Dahlan, 2012 Metode Parameter Kriteria Deskriptif Koefisien varian 30 Rasio skewness -2 – 2 Rasio kurtosis -2 – 2 Histogram Simetris, tidak miring kekiri maupun kanan, tidak terlalu tinggi maupun rendah Box plot Simetris, median tepat ditengah, tidak ada ourlier atau nilai ekstrim Normal Q-Q plots Data menyebar sekitar garis Detrended Q-Q plots Data menyebar sekitar garis pada nilai 0 analitik Kolmogorov-Smirnov p0,05 Shapiro-Wilk p≤0,05 Data yang terdistribusi normal dilanjutkan dengan uji korelasi dengan menggunakan Pearson dan jika data tidak terdistribusi normal maka dilakukan dengan uji Spearman. Taraf kepercayaan yang digunakan sebesar 95. Uji hipotesis dilakukan dengan melihat nilai signifikansi p0,05 Dahlan, 2012. Tabel kekuatan korelasi dapat dilihat pada tabel V. Data juga diolah untuk mengetahui kategori sampel yang ada dilihat dari distribusi triceps skinfold thickness, abdominal skinfold thickness, dan suprailiac skinfold thickness. Jika data terdistribusi normal digunakan uji T tidak berpasangan, dan jika data tidak terdistribusi normal digunakan uji Mann- Whitney. Jika nilai p0,05 maka terdapat perbedaan bermakna antara setiap kategori yang dianalisis Dahlan, 2012. Tabel V. Uji hipotesis berdasarkan kekuatan korelasi, nilai p, dan arah korelasi Dahlan, 2012 Parameter Nilai Interpretasi Kekuatan korelasi r 0,0 - 0,2 Sangat lemah 0,2 - 0,4 Lemah 0,4 - 0,6 Sedang 0,6 - 0,8 Kuat 0,8 – 1 Sangat kuat Nilai p p0,05 Korelasi bermakna p≥0,05 Tidak terdapat korelasi yang bermakna Arah korelasi + positif Searah - negatif Berlawanan arah

J. Kesulitan Penelitian