E. Tempat dan Waktu Penelitian
Pengambilan data pertama dilaksanakan di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di ruang multimedia dan ruang rapat dengan responden
mahasiswa dan mahasiswi kampus III pada tanggal 8 September 2012 dan pengambilan data kedua dilaksanakan pada tempat yang sama pada tanggal 15
September 2012.
F. Ruang Lingkup
Penelitian ini merupakan penelitian paying yang berjudul “Korelasi antara Pengukuran Antropometrik Terhadap Profil Lipid, Kadar Glukosa Darah,
dan Tekanan Darah pada Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. Penelitian ini dilakukan berkelompok dengan
jumlah anggota sebanyak 13 orang dengan kajian yang berbeda.
G. Teknik Sampling
Teknik sampling pada penelitian ini adalah non-random sampling dengan jenis purposive sampling. Pengambilan sampel secara non-random sampling
karena yang dimasukkan menjadi sampel adalah responden yang dijumpai, bersedia hadir, dan memenuhi kriteria inklusi, sehingga tidak semua orang
memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan responden penelitian. Pengambilan sampel dengan teknik
purposive didasarkan pada
pertimbangan yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan sifat atau ciri populasi.Mula-mula peneliti mengidentifikasi semua karakteristik populasi,
kemudian menetapkan berdasarkan pertimbangannya, baik sebagian atau seluruh
responden menjadi sampel penelitiannya.Berdasarkan hal tersebut teknik ini didasarkan pada pertimbangan peneliti sendiri Notoatmodjo, 2010. Jumlah
responden yang ada dalam penelitian ini totalnya berjumlah 129 orang, dimana menurut Umar 2007, dalam penelitian korelasi yang diperlukan adalah 30
responden, sehingga jumlah yang didapat sudah sesuai dengan ketentuan untuk penelitian korelasi.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa skinfold caliper dengan merek pi zhi hou du fi®. Alat ini digunakan untuk mengukur abdominal
skinfold thickness, suprailiac skinfolod thickness, dan triceps skinfold thickness. Pemeriksaan kadar LDL, HDL, dan rasio kadar LDLHDL dalam darah dilakukan
oleh Laboratorium Parahita dan alat yang digunakan untuk mengukur
adalahArchitect ci 8200®.
I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi awal
Observasi awal dilakukan dengan cara mencari informasi mengenai jumlah mahasiswa dan mahasiswi aktif di kampus III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta serta tempat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan responden pada saat pengukuran parameter.
2. Permohonan izin dan kerjasama
Permohonan izin pertama diajukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta untuk memenuhi etika penelitian karena penelitian ini menggunakan
sampel biologis berupa darah manusia. Permohonan izin yang kedua ditujukan kepada rektorat yaitu kepada wakil rektor I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta untuk memperoleh izin melaksanakan penelitian. Permohonan yang ketiga diajukan kepada Laboratorium Parahita untuk melakukan kerja sama dalam
pengambilan data sampel dan mengukur darah sampel. Permohonan yang keempat diajukan kepada responden untuk bekerja sama mengikuti penelitian ini.
Responden yang bersedia ikut dan terlibat dalam penelitian ini kemudian mengisi informed consent. Permohonan izin yang kelima diajukan kepada kepala bagian
Rumah Tangga untuk meminjam ruangan yang akan digunakan untuk penelitian. 3.
Pembuatan informed consent dan leaflet a.
Informed consent Merupakan bukti tertulis pernyataan kesediaan subyek penelitian untuk ikut
serta dalam penelitian. Informed consent ini sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden diminta untuk mengisi nama, alamat, dan usia, serta menandatanganinya.
b. Leaflet
Merupakan lembaran kertas yang berisi pesan tercetak untuk disebarkan kepada umum sebagai saran informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. Pada
penelitian, pemberian leaflet bertujuan untuk membantu peneliti menjelaskan mengenai pengukuran antropometri dan pentingnya melakukan pemeriksaan darah
baik gula maupun profil lipid untuk mengetahui adanya gangguan kesehatan
yang berhubungan dengan pengukuran antropometri dan pemeriksaan darah tersebut,sehingga responden bisa mengukur deteksi kesehatannya secara mandiri.
4. Pencarian responden
Pencarian responden dilakukan setelah mendapat surat ijin penelitian dari wakil rektor I Universitas Sanata Dharma. Surat permohonan kepada dekan
kampus III dan kaprodi dari masing-masing fakultas di kampus III Universitas Sanata Dharma dibuat untuk meminta data mengenai nama dan nomor induk
mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif dan dilanjutkan dengan melakukan pengacakan sampel secara acak, kemudian memberikan surat permohonan kepada
kepala BAPSI untuk meminta nomor handphone
dari mahasiswa dan mahasiswi.Data nomor handphone yang sudah didapat langsung dihubungi dan
didata responden yang bersedia mengikuti penelitian ini. Dari hasil random tidak semua nomor handphone dari mahasiswa bisa dihubungi, karena alasan itulah
peneliti mengubah cara pengambilan sampel menjadi tidak acak. Responden yang bersedia dan bisa dihubungi yaitu sebanyak 76 orang, kemudian peneliti mencari
responden dengan cara meminta secara langsung kepada mahasiswa dan mahasiswi yang ada dikampus III untuk bersedia menjadi responden dalam
penelitian dan responden yang didapat 135 orang. Responden yang bersedia mengikuti penelitian dikumpulkan di ruangan
untuk memberi penjelasan lebih mendetail mengenai penelitian dengan sistem presentasi dan
membagikan leaflet,
serta meminta
responden untuk
menandatangai informed consentdan mengisi kuisioner. Jumlah responden yang hadir dan mengisi informed consent yaitu 171 orang. Kuisioner dimaksudkan
untuk mengetahui data dari responden yang sedang merokok, mengkonsumsi obat, atau memiliki penyakit yang tercantum dalam kriteria eksklusi.
Responden yang sudah mengisi informed consent dan sudah dipilih sesuai dengan kriteria ekslusi akan dihubungi satu hari sebelum pengukuran parameter
untuk mengingatkan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan pengukuran parameter yaitu berpuasa 8-10 jam melalui SMS dan telepon jika
responden tidak membalas SMS dari peneliti. Pada hari pengambilan dan pengukuran parameter, beberapa responden yang sudah menandatangani informed
consent dan tidak datang ditelepon untuk memastikan kedatangannya. 5.
Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian Menurut Sugiyono 2010, instrumen yang valid adalah instrumen yang
dapat digunakan untuk mengukur hal yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan untuk mengukur berkali-kali
memiliki hasil pembacaan yang sama. Instrumen yang baik adalah instrumen yang memiliki presisi, digambarkan
dengan CV, yang baik. Dikatakan baik jika memiliki CV koefisien variasi ≤ 5 DepKes RI, 2011. Pengukuran instrumen yang digunakan, skinfold caliper,
dilakukan sebanyak 5 kali pada masing-masing bagian yang dijadikan parameter penelitian baik untuk wanita maupun pria. Skinfold caliper dengan merek pi zhi
hou du fi® memiliki nilai CV untuk pengukuran wanita pada bagian triceps sebesar 0,00, pada bagian abdominal sebesar 1,07, dan pada bagian suprailiac
sebesar 2,11. Untuk pengukuran pria pada bagian triceps sebesar 0,37, pada bagian abdominal sebesar 1,05, dan pada bagian suprailiac sebesar 1,34.
Hasil validasi dari instrumen dari pengukuran wanita maupun pria dan pada bagian yang akan diuji memiliki CV yang baik yaitu kurang dari 5 dengan
perhitungan validasi yang terlampir pada lampiran.Alat yang digunakan untuk mengukur kadar LDL, HDL, dan rasio LDLHDL yang bermerek Architect ci
8200® sudah dilakukan validasi oleh Laboratorium Parahita. 6.
Pengukuran parameter Pengukuran parameter yang dilakukan yaitu pengukuran triceps skinfold
thickness, abdominal skinfold thickness, dan suprailiac skinfold thickness yang dilakukan oleh peneliti dan pengukuran LDL, HDL, dan rasio LDLHDL yang
dilakukan oleh Laboratorium Parahita. Pada pengambilan triceps skinfold thickness,responden diminta untuk berdiri tegak dan posisi tangan biasa tidak
tegang atau lemas kemudian lipatan kulit dijepit dengan menggunakan skinfold caliper.Pengukuran abdominal skinfold thicknessdan suprailiac skinfold thickness
responden diminta untuk berdiri tegak dan mengangkat sedikit bajunya untuk kemudian lipatan kulitnya dijepit dengan menggunakan skinfold caliper.
7. Pembagian hasil pemeriksaan
Peneliti secara langsung memberikan hasil pemeriksaan kepada responden. Hasil pemeriksaan dimasukkan dalam amplop dan peneliti memberikan
penjelasan secara langsung kepada responden mengenai hasil laboratorium tersebut.
8. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis, yaitu menyusun data dan menggolongkannya dalam kategori-kategori dan kemudian dilakukan
interprestasi data. 9.
Analisis data penelitian Data yang sudah diperoleh kemudian diolah secara statistik. Langkah
pertama yaitu uji normalitas, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu data memiliki distribusi yang normal atau tidak. Parameter suatu data dikatakan
normal jika sesuai dengan kriteria dari metode yang ada. Metode dan kriteria dapat dilihat pada tabel IV.
Tabel IV. Metode distribusi data normal atau tidak Dahlan, 2012
Metode Parameter
Kriteria Deskriptif
Koefisien varian 30
Rasio skewness -2 – 2
Rasio kurtosis -2 – 2
Histogram Simetris, tidak miring
kekiri maupun kanan, tidak terlalu tinggi
maupun rendah Box plot
Simetris, median tepat ditengah, tidak ada
ourlier atau nilai ekstrim Normal Q-Q plots
Data menyebar sekitar garis
Detrended Q-Q plots Data menyebar sekitar
garis pada nilai 0
analitik Kolmogorov-Smirnov
p0,05 Shapiro-Wilk
p≤0,05
Data yang terdistribusi normal dilanjutkan dengan uji korelasi dengan menggunakan Pearson dan jika data tidak terdistribusi normal maka dilakukan
dengan uji Spearman. Taraf kepercayaan yang digunakan sebesar 95. Uji
hipotesis dilakukan dengan melihat nilai signifikansi p0,05 Dahlan, 2012. Tabel kekuatan korelasi dapat dilihat pada tabel V.
Data juga diolah untuk mengetahui kategori sampel yang ada dilihat dari distribusi triceps skinfold thickness, abdominal skinfold thickness, dan suprailiac
skinfold thickness. Jika data terdistribusi normal digunakan uji T tidak berpasangan, dan jika data tidak terdistribusi normal digunakan uji Mann-
Whitney. Jika nilai p0,05 maka terdapat perbedaan bermakna antara setiap kategori yang dianalisis Dahlan, 2012.
Tabel V. Uji hipotesis berdasarkan kekuatan korelasi, nilai p, dan arah korelasi Dahlan, 2012
Parameter Nilai
Interpretasi Kekuatan korelasi r
0,0 - 0,2 Sangat lemah
0,2 - 0,4 Lemah
0,4 - 0,6 Sedang
0,6 - 0,8 Kuat
0,8 – 1 Sangat kuat
Nilai p p0,05
Korelasi bermakna p≥0,05
Tidak terdapat korelasi yang bermakna
Arah korelasi + positif
Searah - negatif
Berlawanan arah
J. Kesulitan Penelitian
Kesulitan dalam penelitian ini adalah sulit untuk mencari responden yang mau mengikuti penelitian ini dikarenakan takut dengan jarum dan tidak bisa
karena sudah atau sedang menempuh tugas akhir TA. Selain itu, sangat sulit mencari tanggal yang tepat karena pengambilan sampel dilaksanakan bersamaan
dengan acara yang lain sehingga ada beberapa responden yang sudah menandatangai informed consent tidak bisa hadir.
Pada saat menjalankan penelitian terjadi penumpukan antrian pada pengukuran parameter antropometri karena kecepatan pengambilan darah dan
pengukuran parameter antropometri tidak sama sehingga menyebabkan banyak dari para responden yang menunggu terlalu lama, dan tim peneliti harus
menyediakan kursi yang lebih banyak dan nomor antrian. Sebagian dari responden yang sudah menandatangani informed consent
tidak bisa hadir karena pulang ke daerah asal sehingga jumlah sampel menurun. Total sampel yang didapat dari semua pengambilan yaitu sebanyak 58 pria dan 67
wanita dengan total 125 orang.
33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Karakteristik demografi responden
Responden dari penelitian ini yaitu mahasiswa dan mahasiswi aktif di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan jumlah 125 orang
yang terdiri dari 58 orang pria dan 67 orang wanita dan sudah memenuhi kriteria penelitian ini baik inklusi maupun ekslusinya. Menurut Umar 2007, jumlah
sampel untuk metode deskriptif-korelasi minimal sebanyak 30 orang, dan pada penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 125 orang. Penelitian dilakukan
kepada responden mahasiswi dan mahasiswa aktif kampus III karena lokasi responden lebih mudah dikunjungi.
Karakteristik dari responden ini meliputi usia, body fat percentage, triceps skinfold thickness, abdominal skinfold thickness,suprailiac skinfold
thikness, LDL, HDL, dan rasio LDLHDL. Menurut Dahlan 2012, kegunaan dari statistik deskriptif adalah untuk mengetahui karakteristik dari data yang diperoleh,
salah satunya distribusi data yang ada normal atau tidak. Karakteriktik data yang terdistribusi normal dianjurkan menggunakan mean ± SD dan data yang
terdistribusi tidak normal dianjurkan menggunakan median dan minimum maksimum.Data penelitian diuji normalitasnya dengan menggunakan uji statistik
analitik yaitu uji Kolmogorov-Smirnov karena sampel yang digunakan 50. Jika sampel yang digunakan≤50 digunakan uji Shapiro-Wilk Dahlan, 2012. Tabel
karakteristik responden dapat dilihat pada tabel VI.