Rasio LDL terhadap HDL Landasan Teori

serta sedikit asam lemak bebas FFA 4. Empat kelompok utama lipoprotein yaitu : 1. Kilomikron yang berasal dari penyerapan gliserol dalam usus. 2. Lipoprotein berdensitas sangat rendah VLDL yang berasal dari hati. 3. Lipoprotein berdensitas sangat tinggi HDL dimana berperan sebagai transpor kolesterol. 4. Lipoprotein berdensitas rendah LDL dimana merupakan tahap akhir dari metabolisme VLDL Murray, et al, 2009 tabel II. Tabel II. Nilai dari kolesterol total, LDL,HDLdan trigliseridaNCEP ATP III, 2002 dan AHA, 2012 Jenis Kadar Keterangan Kolesterol 200 mgdL Diinginkan 200-239 mgdl Batas atasbatas tinggi ≥ 240 mgdL Tinggi LDL 100 mgdL Optimal 100-129 mgdL Mendekati optimal 130-159 mgdL Batas atasbatas tinggi 160-189 mgdL Tinggi ≥ 190 mgdL Sangat tinggi Trigliserida 150 mgdL Normal 150-199 mgdL Batas atasbatas tinggi 200-499 mgdL Tinggi ≥ 500 mgdL Sangat tinggi HDL AHA, 2012 ≤40 mgdL pria ≤50 mgdL wanita Rendah 60 mgdL Tinggi

D. Rasio LDL terhadap HDL

Rasio LDLHDL dapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor risiko penyakit jantung koroner, dan rasio ini menunjukkan bisa menjadi faktor risiko yang kuat untuk penyakit jantung koroner dibandingkan dengan LDL atau HDL Grover, et al., 2003. Dimana menurut Fernandez and Webb 2008, terjadi peningkatan pada rasio LDLHDL yaitu antara 3,7-4,3 bisa terjadi risiko penyakit jantung koroner. NCEP ATP III 2002 telah menetapkan rasio LDLHDL sebagai prediktor awal penyakit jantung koroner seperti pada tabel III. Tabel III. Rasio LDLHDL NCEP ATP III, 2002 Risiko Rasio LDLHDL Pria Wanita Risiko sangat rendah 1 1,5 Risiko rendah 3,6 3,2 Risiko sedang 6,3 5,0 Risiko tinggi 8 6,1 Penyakit Jantung Koroner PJK atau biasa disebut dengan coronary artery disease, dapat menyebabkan kematian hampir pada pria dan wanita diseluruh dunia National Heart, Lung, and Blood Institute, 2012.

E. Landasan Teori

Metode antropometri merupakan metode yang digunakan untuk pendekatan mengenai komposisi dalam tubuh, seperti lemak. Metode antropometri sering digunakan karena mudah dan relatif murah dibandingkan dengan metode lain yang memiliki fungsi yang sama dengan metode antropometri. Salah satu contoh metode antropometri yaitu pengukuran menggunakan tebal lipatan kulit skinfold thickness.Skinfold thickness merupakan suatu metode untuk mengetahui distribusi lemak tubuh pada bagian subkutan.Metode ini diukur menggunakan suatu alat yaitu skinfold caliper, dan diukur di tempat-tempat tertentu yang bisa menggambarkan distribusi lemak tubuh misalnya pada bagian triceps, suprailiac, dan abdominal. Penentuan jumlah lemak dalam tubuh dilakukan perhitungan menggunakan menggunakan formulasi body fat percentageyang didapat dari Schneider, Dennehy, Carter 2003. Obesitas merupakan suatu keadaan dimana terjadinya akumulasi lemak dalam tubuh secara berlebihan karena ketidakseimbangan antara aktifitas fisik dengan kalori atau energi yang dikonsumsi Orang dengan apple shape lebih berisiko terhadap penyakit kardiovaskular.Obesitas merupakan salah satu faktor medis yang bisa mengakibatkan terjadi penyakit kardiovaskular.Hal ini dikarenakan adanya timbunan lemak secara berlebih sehingga mengakibatkan terjadinya penyempitan pembuluh darah seperti pada penyakit jantung koroner. Risiko terjadinya PJK berdasarkan WHO dan World Heart Federationakan semakin meningkat, oleh karena itu perlu dideteksi sejak awal untuk mengetahui risiko terjadinya PJK. Proses aterosklerosis sudah mulai terjadi sejak kecil dan akan mulai terbentuk lesi pada usia 8-18 tahun, dan lesi yang bertambah parah akan mulai terbentuk pada usia 25 tahun ke atas. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan mahasiswa, agar bisa mencegah sejak awal dan bisa menurunkan angka peningkatan risiko PJK sebagai deteksi dini. Hal ini dibuktikan dengan penelitian Novaes, et al., 2007 terdapat korelasi positif dari pengukuran antropometri BMI, body fat percentage, tidak pada WHR dengan body compotition hemoglobin, glukosa, trigliserid, kolesterol total, LDL, dan HDL dan Ghorbanian 2012, yang menyatakan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara indikator antropometri BMI, body fat percentage, dan WHR dengan profil lipid LDL, HDL, VLDL, dan trigliserid, dimana PJK terjadi karena peningkatan LDL, penurunan HDL, dan peningkatan rasio LDLHDL yang cenderung terjadi pada orang obese. Peningkatan rasio LDLHDL antara 3,7-4,2 bisa menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner.Beberapa hasil penelitian sudah terbukti terdapat korelasi positif yang bermakna antara body fat percentage dengan profil lipid seperti LDL dan HDL.

F. Hipotesis