17
BAB II SEPUTAR JUAL BELI
A. Pengertian Jual Beli dalam Hukum Islam
Jual beli menurut hukum perdata B.W adalah suatu peristiwa perjanjian timbal balik dimana pihak yang satu penjual berjanji untuk menyerahkan hak
milik atas suatu barang, sedangkan pihak yang lain pembeli berjanji untk membayar dengan harga yang terdiri dari sejumlah uang sebagai imbalan.
1
Adapun Jual Beli dalam istilah fikih disebut dengan al-ba-i, adalah yang berarti menjual, mengganti, dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lainnya.
Lafal al-bai dalam bahasa Arab digunakan untuk pengertian lawannya, yakni kata asy-syira beli. Dengan demikian kata al-bai berarti juga jual, tetapi
juga sekaligus beli.
2
Secara etimologi, jual beli dapat diartikan :
ٍءْيَشِب ٍءْيَش ٌةَلَ باَقُم
Artinya : pertukaran sesuatu dengan sesuatu yang lain
3
Jual beli menurut pengertian lughowi adalah saling tukar menukar pertukaran. Dan kata al-bai jual dan asy-syira beli dipergunakan biasanya
dalam arti yang sama.
4
1
R. Subekti, Aneka Perjanjian, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1995, hlm.1.
2
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah 12, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007 hlm.111
3
Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah, Bandung : Pustaka Setia, 2001, hlm.73.
4
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Juz 12, Alih Bahasa Kamaludin A. Marzuki, tk : Perc.Offset, T.Th. hlm.47
18
Secara terminologi, jual beli menurut Sayyid Sabiq adalah penukaran harta dengan harta yang lain dengan jalan saling merelakan, atau memindahkan hak
milik dengan ada penggantinya dengan cara yang dibolehkan.
5
Adapun menuurt ulama Hanafi adalah tukar menukar maal barang atau harta dengan maal yang
dilakukan dengan cara tertentu. Atau tukar- menukar- barang yang bernilai dengan semacamnya dengan cara yang sah dan khusus, yakni, ijab-qabul atau
mu ȃthȃ tanpa ijab qabul.
6
Sedangkan definisi lain yang dikemukakan oleh ulama malikiyah, syafiiyah dan hanabilah mengartikan jual beli adalah saling menukar harta dengan harta
dalam bentuk pemindahan milik dan kepemilikan.
7
Pengertian jual beli sama dengan pengertian muamalah dalam arti sempit khas yaitu semua akad yang membolehkan manusia saling menukar manfaatnya
dengan cara-cara dan aturan-aturan yang telah ditentukan.
8
Perdagangan atau perniagaan pada umumnya adalah membeli barang dari satu tempat atau pada
suatu waktu dan menjual barang itu di tempat lain atau pada waktu berikut dengan maksud memperoleh keuntungan.
Dari berbagai definisi di atas, dapat dipahami bahwa yang diperjualbelikan adalah suatu perjanjian tukar-menukar benda atau barang yang mempunyai nilai
5
Isnawati Rais dan hasanudin, Fiqh Muamalah dan Aplikasinya pada Lembaga Keuangan Syariah, cet I Ciputat : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, hlm 66.
6
Wahbah az-Zuhaili Fiqih Islam 5, penerjemah Abdul Hayyie al-Kattani, dkk cet X Damaskus: Darul Fikr, 2007 hlm 25
7
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Juz 12, Alih Bahasa Kamaludin A. Marzuki,hlm..47.
8
Nasroen Haroen,Fiqh Muamalah, hlm.vii.