Praktek Penggunaan Kartu Diskon dalam Transaksi Jual Beli
46
produk atau jasanya, ketika konsumen membayar harus membawa kartu exclusive tersebut ketika transaksi berlangsung, dan langsung mendapatkan potongan harga
atau diskon sesuai ketentuan masing-masing produk dan jasa tersebut. FlipFlop Card adalah nama kartu diskon eksklusif yang digunakan di
www.diskonplus.com sebagai penyelenggara, atau perantara yang memberikan kemudahan bagi konsumen dan perusahaaan-perusahaan bisnis tertentu yang
bekerjasama. Adapun beberapa produk berupa barang dan jasa yang sedang promo di
diskonplus.com periode 2015. 1.
The jungle waterpark bogor, bisa mendapatkan 3 tiket, dengan harga harga hanya 2 tiket, berlaku setiap hari dari bulan Februari-Maret 2015.
2. Paparonz Pizza, mendapatkan diskon 20 setiap hari, promo ini berlaku dari
1 Mei sampai 30 April 2015. 3.
Gondola di Taman Impian Jaya Ancol, mendapatkan diskon 20 berlaku untuk maksimal 4 orang,
4. D’Frenz Family Karaoke, mendapatkan diskon dari 25-50 setiap harinya,
promo ini berlaku sampai 31 Juli 2015. 5.
Dairy Queen, Dapatkan Discount 20 All Item dengan minimal belanja Rp : 50.000, Promo ini berlaku sampai 31 Desember 2015
Konsumen yang memiliki kartu member diskon flipflop card dapat keuntungan tersendiri dibandingkan dengan konsumen biasa yang tidak
menggunakan kartu diskon. Pelanggan yang memiliki kartu diskon dapat
47
menikmati potongan harga dari produk ataupun jasa tertentu seperti diatas. Hanya saja member yang sudah menjadi pelanggan Flipflop Card, diharuskan membayar
sebesar Rp.150.000 setiap tahunnya untuk memperpanjang masa aktif kartu diskonnya, seperti yang dikatakan dalam situs diskonplus.com.
Praktek jual beli merupakan bagian dari taaawun saling menolong. Bagi pembeli menolong penjual yang membutuhkan uang keuntungan, sedangkan
bagi penjual juga berarti menolong pembeli yang sedang membutuhkan baran. Karenanya, jual beli itu merupakan perbuatan yang mulia dan pelakunya
mendapat keridhaan Allah swt. Bahkan Rasulullah saw, menegaskan bahwa penjual yang jujur dan benar kelak diakhirat akan ditempatkan bersama para nabi,
syuhada, dan orang-orang saleh. Hal ini menunjukan tingginya derajat penjual yang jujur dan benar.
Lain halnya, jika jual beli yang mengandung unsur kezaliman, seperti berdusta, mengurangi takaran, timbangan, dan ukuran, maka tidak lagi bernilai
ibadah, tetapi sebaliknya, yaitu perbuatan dosa. Untuk menjadi pedagang yang jujur itu sangat berat, tetapi harus disadari bahwa kecurangan, kicuhan, dan
kebohongan itu tudak ada gunanya. Untuk sementara, jual beli ini sepertinya menguntungkan, tetapi justru sebaliknya, sangat merugikan. Misalnya, pembeli
yang merasa dirugikan, baik karena dikurangi kadarnya maupun kualitasnya, dapat dipastikan tidak akan ada lagi orang yang berbelanja, maka bangkrutlah
usahanya. Selain itu, juga praktik kezaliman seperti ini akan mendapatkan murka
48
dari Allah swt.
9
Kondisi demikian telah memberi banyak manfaat bagi para konsumen, namun di sisi lain konsumen menjadi objek aktivitas bisnis bagi para pelaku usaha
yang mengharapkan keuntungan sebesar-besarnya baik para pelaku usaha yang mengharapkan keuntungan sebesar-besarnya baik melalui promosi, pemotongan
harga, maupun penjualan yang sering merugikan para konsumen.
10
. Jangan sampai kesempatan ini dijadikan iming-iming penipuan belaka. Karena Al-quran
sangat tidak setuju dengan penipuan dalam bentuk apapun. Penipuan kelicikan digambarkan oleh Al-quran sebagai karakter utama kemunafikan, dimana Al-
quran telah menyediakan siksa yang pedih bagi tindakan ini, di dalam neraka, Allah berfirman :
145.
Sesungguhnya orang-orang munafik itu ditempatkan pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang
penolongpun bagi mereka.Q.S An-nisaa :145.
Islam menuntut pemeluknya untuk menjadi orang yang jujur dan amanah. Orang yang melakukan penipuan dan kelicikan tidak dianggap sebagai umat Islam
yang sesungguhnya, meskipun dari lisannya keluar pernyataan bahwasannya
9
Abdul Rahman Ghazaly dkk, Fiqh Muamalat, cet II, Jakarta : Prenada Media Group, 2012, hlm.89
10
Sri Neni Imaniati, Hukum Ekonomi dan Ekonomi Islam, Bandung: Mandarmaju, 2002.hlm 162
49
dirinya adalah seorang Muslim.
11
Dengan hanya menjual keunggulan produk tanpa memberitahukan faktor-faktor yang mendukung ataupun efek samping yang
mungkin muncul, berarti sama dengan melakukan pembohongan pada konsumen.
12
Oleh karena itu diperlukan rasa saling percaya dan kerelaan ridhataradhi kedua belah pihak untuk melakukan transaksi jual beli. Akan tetapi, karena unsur
kerelaan itu merupakan unsur harti yang sulit untuk diindra sehingga tidak kelihatan, maka diperlukan indikasi yang menunjukkan kerelaan itu dari kedua
belah pihak yang melakukan transaksi jual beli menurut mereka boleh tergambar dalam ijab dan kabul, atau melalui cara saling memberikan barang dan harga
barang taathi.
13
11
Mustaq Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam, penerj. Samson Rahman cet I Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2001, hlm.136.
12
Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Strategi Handal dan Jitu Praktik Bisnis Nabi Muhammad SAW Bandung: Madania Prima, 2007, h.59
13
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah 12, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007 hlm.115
50