Penutup Penggunaan Kartu Diskon Dalam Transaksi Jual Beli Menurut Persepektif Fikih

18 Secara terminologi, jual beli menurut Sayyid Sabiq adalah penukaran harta dengan harta yang lain dengan jalan saling merelakan, atau memindahkan hak milik dengan ada penggantinya dengan cara yang dibolehkan. 5 Adapun menuurt ulama Hanafi adalah tukar menukar maal barang atau harta dengan maal yang dilakukan dengan cara tertentu. Atau tukar- menukar- barang yang bernilai dengan semacamnya dengan cara yang sah dan khusus, yakni, ijab-qabul atau mu ȃthȃ tanpa ijab qabul. 6 Sedangkan definisi lain yang dikemukakan oleh ulama malikiyah, syafiiyah dan hanabilah mengartikan jual beli adalah saling menukar harta dengan harta dalam bentuk pemindahan milik dan kepemilikan. 7 Pengertian jual beli sama dengan pengertian muamalah dalam arti sempit khas yaitu semua akad yang membolehkan manusia saling menukar manfaatnya dengan cara-cara dan aturan-aturan yang telah ditentukan. 8 Perdagangan atau perniagaan pada umumnya adalah membeli barang dari satu tempat atau pada suatu waktu dan menjual barang itu di tempat lain atau pada waktu berikut dengan maksud memperoleh keuntungan. Dari berbagai definisi di atas, dapat dipahami bahwa yang diperjualbelikan adalah suatu perjanjian tukar-menukar benda atau barang yang mempunyai nilai 5 Isnawati Rais dan hasanudin, Fiqh Muamalah dan Aplikasinya pada Lembaga Keuangan Syariah, cet I Ciputat : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, hlm 66. 6 Wahbah az-Zuhaili Fiqih Islam 5, penerjemah Abdul Hayyie al-Kattani, dkk cet X Damaskus: Darul Fikr, 2007 hlm 25 7 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Juz 12, Alih Bahasa Kamaludin A. Marzuki,hlm..47. 8 Nasroen Haroen,Fiqh Muamalah, hlm.vii. 19 secara sukarela diantara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan syara dan disepakati. 9 Dari uraian pengertian jual beli diatas yang dapat penulis simpulkan adalah bahwa jual beli merupakan pertukaran barang yang bermanfaat antara kedua belah pihak secara sukarela dengan cara-cara dan aturan yang telah ditentukan.

B. Dasar Hukum Jual Beli.

Jual Beli sebagai sarana tolong menolong antara sesama umat manusia mempunyai landasan yang kuat dalam Al-Quran dan sunnah Rasulullah saw. Terdapat sejumlah ayat Al-Qur;an yang berbicara tentang jual beli, diantaranya: 10  …..      ….. ArtinyaAllah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Q.S. Al-Baqarah 275 Ayat ini menunjukkan tentang kehalalan jual-beli dan keharaman riba. Ayat ini menolak argumen kaum mushrikin yangmenentang disyariatkannya jual beli yang telah di syariatkan Allah SWT dalam Al-Quran dan menganggap identik dan sama dengan sistem ribawi. 11 Kemudian ditegaskan lagi dalam surat An-Nisa ayat 29 yang berbunyi : 9 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002, hlm.68-69 10 Nasroen Haroen,Fiqh Muamalah, hlm.113 11 Dim Yaudim Juaini, Fiqh Muamalah, Jakarta: Pustaka Pelajar, 2008, hlm.71.