Jual Beli yang Dilarang dan yang Diperbolehkan

34 menurut para ulama Malikiyyah, Hanafiyyah, dan pendapat paling shahih dikalangan Hanabilah harus ditangguhkan. Adapun menurut ulama Syafiiyyah jual beli tersebut tidak sah sebab tidak ada ahli dan ucapannya dipandang tidak dapat dipegang. 42 7 Jual beli majlis Jual beli majlis adalah jual beli orang yang sedang dalam bahaya, yakni untuk menghindar dari perbuatan dhalim. Jual beli tersebut fasad, menurut ulama Hanafiyyah dan batal menurut ulama Hanabilah. 43 b. Terlarang sebab sighat. Jual beli terlarang sebab sighat maksudnya adalah tidak terpenuhinya perkataan, ucapan serah terima ijab-qabul baik dari penjual maupun pembeli. Jual beli yang tidak memenuhi ketentuan tersebut dipandang tidak sah. c. Terlarang sebab mauqud alaih Secara umum mauqud alaih adalah harta yang dijadikan alat pertukaran oleh orang yang akad, biasa disebut mabai barang jualan dan harga. Ulama fikih sepakat bahwa jual beli dianggap sah apabila mauqud alaih adalah orang barang yang tetap atau bermanfaat, dapat diserahkan dapat dilihat oleh orang yang melakukan akad, tidak bersangkutan dengan milik orang lain dan tidak ada larangan dari syara. 44 42 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah, hlm.94-95 43 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah, hlm.95 44 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah, hlm.97 35 Selain itu, ada beberapa masalah yang disepakati oleh sebagian ulama, tetapi diperselisihkan oleh ulama yang lain, diantaranya sebagai berikut: 1 Jual beli muhaqalah barang yang tidak ada atau dikhawatirkan tidak ada Jual beli sesuatu yang tidak ada atau yang dikhawatirkan tidak ada. Para ulama fikih menyatakan jual beli seperti ini tidak sah atau batal. 45 Misalnya memperjual belikan buah-buahan yang putiknyapun belum muncul dipohon. 2 Jual beli barang yang tidak dapat diserahkan. Jual beli barang yang tidak dapat diserahkan seperti burung yang ada di udara, ikan yang ada di air tidak berdasarkan syara 3 Jual beli gharar Yaitu jual beli yang samar, sehingga ada kemungkinan terjadinya penipuan, seperti penjualan ikan yang masih dikolam atau menjual kacang tanah yang diatasnya kelihatan bagus tapi bawahnya kelihatan jelek. 46 4 Jual beli barang najis dan terkena najis Ulama sepakat tentang larangan jual barang yang seperti najis seperti khamr. Akan tetapi, mereka berbeda pendapat barang barang yang 45 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, Bogor, hlm.203. 46 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah,hlm.98 36 terkena najis al-mutanajis yang tidak mungkin dihilangkan, seperti minyak yang terkena bangkai tikus. 47 5 Jual beli air Air laut, sungai, dan yang serupa dengannya, seperti air sumber dan air hujan, adalah mubah bagi semua orang. Air-air ini tidak khusus dimiliki orang oleh seseorang tanpa yang lain dan tidak boleh dijual selama masih berada ditempatnya. 6 Jual beli mudhamin Jual beli mudhamin adalah transaksi jual beli yang objeknya adalah hewan yang masih dalam perut induknya. 48 Menurut ulama Hanafiyya jual beli seperti ini adalah fasid, sedangkan menurut jumhur adalah batal, sebab akan mendatangkan pertentangan. Berarti jual beli seperti ini dilarang, karena barangnya belum ada dan tidak tampak. 7 Jual beli barang yang tidak ada ditempat akad ghaib, ridak dapat dilihat Menurut ulama Malikiyyah, membolehkan jual beli seperti ini dengan memberikan syarat, yaitu : barang jauh sekali dari tempatnya, tidak boleh dekat sekali tempatnya, bukan pemilik harus ikut memberikan gambaran, harus meringkas sifat-sifat barang secara menyeluruh dan penjual tidak boleh memberikan syarat. 49 47 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah,hlm.98 48 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh,hlm.202 49 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah,hlm.99 37 8 Jual beli sesuatu yang belum dipegang Ulama Hanafiyyah melarang jual beli barang yang dapat dipindahkan sebelum dipegang, tetapi untuk barang yang tetap dibolehkan. Sedangkan ulama Syafiiyyah melarang mutlak. Ulama Malikiyyah melarang atas makanan, sedangkan ulama hanabillah melarang atas makanan yang diukur. 50 9 Jual beli buah-buahan atau tumbuh-tumbuhan Menjual buah-buahan yang belum pantas untuk dipanen seperti menjual rambutan yang masih hijau, mangga yang masih kecil-kecil dan lainnya. Hal dilarang karena barang tersebut masih samar, dalam artian mungkin saja buah tersebut jatuh tertiup angin kencang atau yang lainnya sebelum diambil oleh si pembelinya. 51 d. Terlarang sebab syarat Ulama sepakat membolehkan jual beli yang memenuhi persyaratan rukunnya. Namun demikian ada beberapa masalah yang diperselisihkan diantara para ulama, diantaranya sebagai berikut : 1 Jual beli Riba Adalah kelebihan dari modal dasar atau asli, yang ditentukan sebelumnya, karena semata-mata imbalan bagi berlalunya waktu. 50 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah, hlm.99 51 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah, hlm.99 38 Menurut ulama hanafiyah adalah f ȃsid, 52 tetapi menurut jumhur ulama batal. 2 Jual beli barang dari hasil merampas Yakni merampas pedagang dari perjalanan menuju tempat yang dituju sehingga orang yang dicegatnya akan mendapatkan keuntungan, ulama Malikiyyah berpendapat bahwa jual beli seperti ini adalah f ȃsid. 3 Jual beli waktu adzan Jumat. Yakni bagi laki-laki yang berkewajiban melaksanakan sholat Jumat. 4 Jual beli anggur untuk dijadikan khamr Menurut ulama Hanafiyah dan Syafiiyah dhahirnya shahih, tapi bathinnya makruh, sedangkan menurut ulama Malikiyyah dan Hambaliiyah adalah batal. 5 Jual beli induk tanpa anak yang masih kecil Hal ini dilarang sampai anaknya besar dan mandiri. 6 Jual beli barang yang sedang dibeli oleh orang lain. Seseorang telah sepakat akan membeli suatu barang, namun masih dalam khiyar, kemudian datang orang lain yang menuruh untuk membatalkan sebab ia akan membelinya dengan harga yang yang lebih tinggi. 52 Jual beli fasid adalah jual beli yang tidak mengikuti ketentuan Islam dengan sendirinya tidak valid jual beli yang sesuai dengan perintah syar’at 39 7 Jual beli memakai syarat. Jual beli dengan syarat iwadh majhul, jual beli seperti ini hampir sama dengan jual beli menentukan dua harga, hanya saja disini dianggap sebagai syarat, seperti seseorang berkata : aku jual mobilku kepadamu dengan syarat jual dulu motor padaku . lebih jelasnya jual beli ini sama dengan jual beli dengan dua harga menurut Al-Syafei. 8 Jual beli yang dilarang tapi sah. Adapun beberapa jual beli yang dilarang oleh agama tetapi sah hukumnya, tetapi orang yang melakukannya mendapat dosa. Jual beli tersebut antara lain : a Menemui orang-orang desa sebelum mereka masuk kepasar untuk membeli benda-bendanya dengan harga yang semurah-murahnya, sebelum mereka tahu harga pasaran, kemudian ia jual dengan harga yang setingginya. Perbuatan ini sering terjadi dipasar-pasar yang berlokasi di daerah perbatasan kota dan kampung. Tapi bila orang kampung sudah mengetahui harga pasar, jual beli seperti ini tidak apa-apa. b Menawarkan barang yang sedang ditawar oleh orang lain, seperti seseorang berkata tolaklah harga tawarannya itu, nanti aku yang akan membeli dengan harga yang lebih mahal. c Jual beli dengan najasyi, ialah seseorang menambah atau melebihkan harga temannya dengan maksud memancing-mancing agar orang tersebut membeli barang kawannya. 40 d Menjual diatas penjualan orang lain. Seumpamanya seseorang berkata kembalikan saja barang itu kepadanya, nanti barangku saja kau beli dengan harga yang lebih murah dari itu 53 2. Jual beli yang diperbolehkan Jual beli yang diperbolehkan oleh agama Islam adalah jual beli yang dilakukan dengan kejujuran, tidak ada kesamaran atau unsur penipuan. Kemudian rukun dan syaratnya terpenuhi, barangnya bukan milik orang lain dan tidak terikat dengan khiyar lagi. 53 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah,hlm.82-83 41

BAB III PRAKTEK JUAL BELI DENGAN KARTU DISKON

A. Pengertian dan Macam-Macam Kartu Diskon

Kartu diskon atau biasa dikenal juga dengan member card adalah kartu yang mana pemiliknya akan mendapatkan discount dari harga barang-barang atau beberapa pelayanan yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan tertentu. Member card ini dalam bahasa Arab dsebut dengan nama Bitaqatu at- Tahf ȋzh. Nurmadjito mengatakan, berbagai cara penjualan dilakukan untuk mencapai target penjualan atau pengutamaan meraih pangsa serta keuntungannya, dilakukan pelaku usaha dengan mengupayakan barang dan atau jasa produk yang ditampilkan menarik dengan harga yang terjangkau. 1 . salah satu caranya dengan mengadakan promosi kartu diskon Secara sederhana promosi dapat diartikan sebagaimana diungkapkan Rendra Widyatama dalam buku Pengantar Periklanan promosi adalah upaya menyampaikan suatu pesan tentang hal yang kurang dikenal sehingga menjadi dikenal oleh publik. 2 Promosi adalah sarana paling ampuh dalam menarik dan mempertahankan pemasaran modern, tidak hanya memerlukan pengembangan produk atau jasa yang baik, penetapan harga atau setiap tarif jasa yang menarik 1 Ahmadi Niru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Rajawali Pers, 2008.hlm. 89-93 2 Didih Suryadi, Promosi Efektif Menggugah Minat dan Loyalitas Pelanggan, Yogyakarta: tugu Publiser, 2006, h.61. 42 serta lancarnya arus barang atau jasa menuju pelanggan harus menjadi prioritas utama. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Walaupun kualitas suatu produk sangat baik, bila konsumen belum pernah mendengar dan tidak yakin kalau produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. 3 Philip Kotler dalam bukunya Managemen Pemasaran, alih bahasa Hendra Teguh dan Ronny A.Rusly memaparkan bahwa, untuk memasarkan sebuah produkseorang produsen mengguanakan kiat promosi konsumen, diantaranya dengan potongan harga dan hadiah. 4 Buchari Alma, dalam bukunya Pengantar Etika Bisnis, menjelaskan bahwa bisnis adalah aktifitas ekonomi manusia yang bertujuan mencari laba semata-mata, karena itu cara apapun boleh dilakukan demi meraih tujuan tersebut, asalkan tidak mengabaikan aspek moralitas dalam bisnis. 5 Dalam persaingan bisnis yamg semakin modern saat ini, perusahaan-perusahaan berlomba-lomba membuat agar konsumen lebih tertarik dengan produk-produk mereka. Harga yang lebih murah dengan pengadaan kartu diskon untuk konsumen dan member merupakan salah satu sarana promosinya. Pada prinsipnya dalam Islam mempromosikan suatu barang diperbolehkan. Hanya saja dalam promosi tersebut mengedepankan faktor kejujuran dan 3 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi Press, 1997 edisi II, hlm.219 4 Philip Kotler, Managemen Pemasaran Marketting Management, alih bahasa Hendra Teguh danRonny A. Rusly, Jilid II, Jakarta: P.T. Prehallindo, 1998, hlm.259 5 Buchari Alma, Pengantar Etika Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta, 1997, hlm 12. 43 menjauhi penipuan. Konsep promosi yang digunakan oleh Rasulullah SAW. Ketika menjual, beliau tidak pernah melebih-lebihkan produk dengan maksud untuk memikat pembeli. Rasulullah SAW, menyatakan dengan tegas bahwa seorang penjual harus menjauhi diri dari sumpah-sumpah yang berlebihan dalam menjual suatu barang. Rasulullah SAW pun tidak pernah melakukan sumpah untuk melariskan dagangannya. Sumpah yang berlebihan dalam promosi telah sejak dulu dianjurkan untuk dijauhi. Mengapa.. ? karena sumpah yang berlebihan, yang dilakukan hanya untuk mendapatkan penjualan yang lebih, tidak akan menumbuhkan kepercayaan pelanggan. Kartu member card mempunyai beberapa macam, diantaranya adalah : Pertama : Free Member Card, yaitu kartu keanggotaan yang didapatkan dengan cara gratis, atau sekedar membayar uang biaya pembuatan kartu. Kedua : Special Member Card, yaitu yang mana transaksi terjadi dari dua pihak saja : penyelnggara yang mengeluarkan kartu, dan anggota atau peserta yang membeli kartu. Ketiga : Common Member Card, yang mana transaksi terjadi dari tiga pihak : penyedia barang dan jasa, penyelenggara yang mengeluarkan kartu, serta anggota atau peserta yang membeli kartu. Kedua macam Member Card tersebut didapat dengan cara membayar. 6 6 http:www.ahmadzain.comreadkarya-tulis262hukum-menggunakan-member-carddiakses pada tanggal 19Desember 2014 Pukul0.10 WIB.