2. Pengujian Secara Parsial
Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut :
a. Rumus uji t yang digunakan adalah :
........,5 1,2,3
I 1
...... 2
1 1
k
n CRii
Xk XY
R YX
P i
t
Umi Narimawati 2010:53
Hasilnya dibandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf signifikansi 5.
b. Hipotesis
H
01
;
= 0, Partisipasi Pengguna tidak berpengaruh terhadap kualitas
Informasi.
H
11
; 0, Partisipasi Pengguna berpengaruh terhadap kualitas
Informasi. H
02
;
= 0, Sistem Informasi Akuntansi tidak berpengaruh terhadap
kualitas Informasi.
H
12
; 0, Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap
kualitas Informasi. c.
Kriteria pengujian
H ditolak apabila t
hitung
dari t
tabel
= 0,05 1. Kriteria Penarikan Pengujian
Jika menggunakan tingkat kekeliruan
= 0,01 untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut:
a. Jika t
hitung
≥ t
table
maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha
diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.
b. Jika t
hitung
≤ t
table
maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak
artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya.
Gambar 3.3 Uji Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipótesis
Sumber Sugiyono 2009:185
76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Kota Bandung
Setelah menjabarkan hal-hal yang melatar belakangi penelitian, teori-teori yang telah mengukuhkan penelitian, maupun metode penelitian yang
digunakan, maka bab ini akan dipaparkan mengenai hasil dari penelitian. Hasil penelitian akan dijabarkan berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi dan
untuk yang berkaitan dengan variabel penelitian menggunakan kuesioner sebagai data primer.
4.1.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Kota Bandung
Kantor Pelayanan Pajak Wilayah Kota Bandung merupakan unsur pelaksana Direktorat Jenderal Pajak yang bertugas untuk melaksanakan
kegiatan operasional pelayanan perpajakan di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Tidak
Langsung lainnya. Umumnya dalam daerah wewenangnya berdasarkan kebijakan teknis yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada 5 Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang berada di wilayah Kota Bandung. Maka pada
sub bab ini akan menjelaskan sejarah pada masing-masing Kantor Pelayanan Pajak Pratama.