Menurut zeithaml 1990 dalam Hardiansyah 2011:41 menyatakan bahwa kualitas pelayanan dapat diukur dari 5 dimensi, yaitu: Tangible Berwujud,
Reliability Kehandalan, Responsiveness Ketanggapan, Assurance Jaminan, dan Emphaty Empati. Masing-masing dimensi memiliki
indikator sebagai berikut: 1.
Untuk dimensi Tangible Berwujud, terdiri atas indikator: a.
Penampilan petugasaparatur dalam melayani pelanggan b.
Kenyamanan tempat melakukan pelayanan c.
Kedisiplinan petugasaparatur dalam melakukan pelayanan d.
Kemudahan proses dan akses layanan e.
Penggunaan alat bantu dalam pelayanan 2.
Untuk dimensi Reliability Kehandalan, terdiri atas indikator: a.
Kecermatan petugas dalam melayani pelanggan b.
Memiliki standar pelayanan yang jelas c.
Kemampuan petugasaparatur dalam menggunakan alat bantu dalam proses pelayanan
d. Keahlian petugas dalam menggunakan alat bantu dalam proses
pelayanan 3.
Untuk dimensi Responsiveness ResponKetanggapan, terdiri atas indikator:
a. Merespon setiap pelanggan pemohon yang ingin mendapatkan
pelayanan b.
Petugasaparatur melakukan pelayanan dengan cepat dan tepat c.
Petugasaparatur melakukan pelayanan dengan cermat d.
Semua keluhan pelanggan direspon oleh petugas 4.
Untuk dimensi Assurance Jaminan, terdiri atas indikator: a.
Petugas memberikan jaminan tepat waktu dalam pelayanan b.
Petugas memberikan jaminan legalitas dalam pelayanan c.
Petugas memberikan jaminan kepastian biaya dalam pelayanan 5.
Untuk dimensi Emphaty Empati, terdiri atas indikator: a.
Mendahulukan kepentingan pemohon pelanggan b.
Petugas melayani dengan sikap ramah c.
Petugas melayani dengan sikap sopan santun d.
Petugas melayani dengan tidak diskriminatif membeda- bedakan
e. Petugas melayani dan menghargai setiap pelanggan
Adapun dimensi penilaian indikator dan atribut model SERVQUAL menurut Tjiptono dan Gregorious 2012:232, yakni sebagai berikut:
Tabel 2. Dimensi dan Atribut Model SERVQUAL
No Dimensi
Atribut
1
Bukti Fisik
Peralatan modern. Fasilitas yang berdaya tarik visual.
Karyawan yang berpakaian rapi dan profesional. Materi-materi yang berkaitan dengan layanan yang berdaya
tarik. Menyediakan jasa sesuai yang dijanjikan.
2
Handal Dapat diandalkan dalam menangani masalah layanan
pelanggan. Menyampaikan layanan secara benar sejak pertama kali.
Menyampaikan layanan sesuai dengan waktu yang dijanjikan Menyimpan catatan atau dokumen tanpa salah.
3
Daya Tanggap
Menginformasikan pelanggan tentang kepastian waktu penyampaian jasa.
Layanan segeracepat bagi pelanggan. Kesediaan untuk membantu pelanggan.
Kesiapan untuk merespon permintaan pelanggan.
4
Jaminan Karyawan yang menumbuhkan rasa percaya pada pelanggan
Membuat pelanggan merasa aman sewaktu melakukan transaksi.
Karyawan yang secara konsisten bersikap sopan. Karyawan yang mampu menjawab pertanyaan pelanggan.
5
Empati Kayawan yang memperlakukan pelanggan secara penuh
perhatian dan mengutamakan kepentingan pelanggan Karyawan yang memahami kebutuhan pelanggan
Waktu beroperasi jam kerja yang nyaman.
Sumber: Diadaptasi dari Service, Quality and Satisfaction 2012:232-233.
Organisasi pelayanan publik mempunyai ciri public accountability, dimana setiap warga negara mempunyai hak untuk mengevaluasi kualitas pelayanan
yang mereka terima. Kualitas pelayanan akan sangat sulit untuk dinilai tanpa melibatkan peran masyarakat sebagai penerima pelayanan dari aparat
pelaksana pelayanan. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa evaluasi kualitas pelayanan menurut Tjiptono dan Gregorius dapat dianalisis
dengan mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci beserta indikator
atributnya. Penilaian terhadap kualitas pelayanan dengan model SERVQUAL dilakukan dengan cara membandingkan harapan dan persepsi
pelayanan yang diterima masyarakat. Penerapan pelayanan-pun tidak terlepas dari adanya kendala-kendala yang
dihadapi, seperti yang dikemukakan Zeithaml 1990 dalam Hardiyansyah 2011:43 menyatakan bahwa ada 4 empat jurang pemisah yang menjadi
kendala dalam pelayanan publik; 1 Tidak tahu apa yang sebenarnya diharapkan oleh masyarakat; 2 Pemberian ukuran yang salah dalam
pelayanan publik; 3 Keliru penampilan diri dalam pelayanan publik itu sendiri; 4 Ketika membuat perjanjian terlalu berlebihan atau pengobralan.
Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur negara sesungguhnya tidak terlepas dari perilaku
internal birokrasi itu sendiri. Pada penelitian ini, peneliti memilih teori dan ukuran atau dimensi kualitas pelayanan SERVQUAL yang dikemukakan
oleh Zeithaml. Menurut peneliti, bahwa kelima dimensi kualitas pelayanan yang dikemukakan oleh Zeithaml sangat relevan untuk dijadikan dimensi
dan indikator dalam penelitian ini, karena dalam konsepnya ia mengatakan bahwa metode SERVQUAL Service Quality tersebut dapat digunakan dan
dapat diterapkan pada semua tipe pelayanan dari berbagai organisasi, baik organisasi yang berorientasi laba maupun nirlaba, termasuk pelayanan
perizinan yang dilakukan oleh Badan Penanaman Modal dan Perizinan BPMP Kota Bandar Lampung.
B. Tinjauan Tentang Pelayanan Publik 1.
Pelayanan dan Layanan
Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan salah satu upaya negara untuk memenuhi kebutuhan dasar dan hak-hak sipil setiap warga negara atas
barang, jasa, dan pelayanan administrasi yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Menurut Poerwardarminta dalam Hardiyansyah 2011:11, secara etimologis, pelayanan berasal dari kata layan yang berarti membantu
menyiapkanmengurus apa-apa yang diperlukan seseorang, kemudian pelayanan dapat diartikan sebagai perihalcara melayani; servisjasa;
sehubungan dengan jual beli barang atau jasa
Menurut Kasmir 2011:15, pelayanan merupakan tindakan atas perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Tindakan tersebut dilakukan melalui cara langsung melayani pelanggan. Tindakan yang dilakukan guna memenuhi keinginan pelanggan akan suatu
produk atau jasa yang mereka butuhkan.
Pada pandangan Kybernologi, kebutuhan istimewa manusia disebut jasa publik dan layanan civil. Keduanya dapat disebut layanan. Menurut Ndraha
2011:64, layanan adalah proses, output, hasil dan manfaat. Proses produksi, distribusi, dan seterusnya sampai consumer mendapat manfaat
outcome yang diharapkannya, disebut pelayanan. Jadi pelayanan dalam Kybernologi adalah pelayanan publik dan pelayanan civil dalam arti proses,
produk, dan outcome yang bersifat istimewa yang dibutuhkan oleh manusia dan diproses sesuai dengan aspirasi manusia pula. Penelitian kybernologikal
membagi pelayanan menjadi tiga bentuk, yaitu: 1
Pelayanan sebagai proses, layanan pendukung dari sebuah penawaran akan barang jasa, seperti kenyamanan, keramah-tamahan
karyawan, fasilitas, responsiveness, jaminan dan sebagainya; 2
Pelayanan sebagai output, adalah kualitas dan kuantitas produk layanan;
3 Pelayanan sebagai outcome, adalah nilai, manfaat, atau guna dari
produk layanan sebagaimana dirasakan oleh konsumen atau pengguna layanan.
2. Pengertian Pelayanan Publik
Seiring dengan berkembang pesatnya era globalisasi membuat masyarakat mengajukan tuntutan kepada pemerintah maupun swasta untuk memberikan
pelayanan publik yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, Surjadi 2012:9 menyatakan bahwa pada hakikatnya
pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi
masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik, mendefinisikan pelayanan publik sebagai berikut: Pelayanan publik adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, danatau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelengara pelayanan publik.
Menurut Sinambela 2014:5, pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara negara. Kebutuhan
dalam hal ini bukanlah kebutuhan secara individual akan tetapi berbagai
kebutuhan yang sesungguhnya diharapkan oleh masyarakat, seperti kebutuhan akan kesehatan, pendidikan dan lain-lain.
Menurut Kurniawan 2005 dalam Pasolong 2008:199, mengatakan bahwa pelayanan publik adalah pemberian pelayanan melayani keperluan orang
lainmasyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.
Sedangkan Santosa 2008:55, mengemukakan bahwa pelayanan publik adalah sebagai berikut:
Pelayanan publik adalah pemberian jasa, baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama pemerintah, ataupun pihak swasta kepada masyarakat,
dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan atau kepentingan masyarakat. Dengan demikian, yang memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat luas bukan hanya instansi pemerintah, melainkan juga pihak swasta. Pelayanan publik yang
dijalankan oleh instansi pemerintah bermotif sosial-politik, yakni menjalankan tugas pokok serta mencari dukungan suara. Sedangkan
pelayanan publik oleh pihak swasta bermotif ekonomi, yakni mencari keuntungan.
Berdasarkan dari pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan pemenuhan kepentingan dan
kebutuhan masyarakat atas pelayanan administratif, jasa atau barang, yang dilakukan oleh organisasi non profit instansi pemerintah, BUMN, BUMD,
dan lembaga independen dan individuorganisasi profit pihak swasta yang dijalankan sesuai dengan tata cara dan peraturan yang berlaku pada masing-
masing organisasi yang menjalankannya.
3. Penyelenggara Pelayanan Publik
Berdasarkan pada pasal 2 Bab 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, menyebutkan pengertian penyelenggara pelayanan
publik sebagai berikut: Penyelenggara adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi,
lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-
mata untuk kegiatan pelayanan publik. Adapun penyelenggara pelayanan publik meliputi:
1. Atasan satuan kerja penyelenggara adalah pimpinan satuan kerja
yang membawahi secara langsung satu atau lebih satuan kerja yang melaksanakan pelayanan publik.
2. Organisasi penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya
disebut organisasi
penyelenggara adalah
satuan kerja
penyelenggara pelayanan publik yang berada di lingkungan institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen
yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-
mata untuk kegiatan pelayanan publik.
3. Ombudsman adalah lembaga negara yang mempunyai kewenangan
mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik, baik yang diselenggarakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik
daerah, dan badan hukum milik negara serta badan swasta, maupun perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan
publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara danatau anggaran
pendapatan belanja daerah.
4. Jenis-Jenis Pelayanan Publik
Menurut Tjiptono dalam Santosa 2008:63, mengelompokkan jenis-jenis pelayanan publik yang dilakukan oleh institusi, yang meliputi:
1. Dilihat dari pangsa pasar, dibedakan antara:
a. Jasa kepada konsumen akhir.
b. Jasa kepada konsumen organisasional.
2. Dilihat dari tingkat keberwujudannya, dibedakan antara:
a. Jasa barang sewaan.
b. Jasa barang milik konsumen.
c. Jasa untuk bukan barang.