D. Teori Manajemen dan Teori Motivasi
McGregor mengamati prakter-praktek manajemen yang dilakukan oleh para manajer dalam mengelola karyawannya. Ahli ini mengemukakan bahwa
praktek manajemen dari para manajer dipengaruhi asumsi-asumsinya terhadap para karyawan. Motivasi mempunyai dua macam bentuk, yaitu
motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan
cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu misalnya dengan memberikan promosi, insentif atau tambahan penghasilan. Untuk mengetahui
seberapa besar tingkat kepuasan bawahan, maka pimpinan dapat mengadakan pendekatan pribadi secara mendalam. Ini perlu dilakukan mengingat bahwa
tingkat kepuasan yang berbeda-beda dari masing-masing bawahan. Motivasi negatif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain
dengan cara menakut-nakuti atau mendorong seseorang melakukan sesuatu secara paksa misalnya dengan memberikan gambaran seolah-olah mereka
akan kehilangan jabatan, diturunkan pangkatnya, dipotong gajinya dan sebagainya.
1. Teori X dan Y
Menurut McGregor, manusia dapat dikelompokkan menjadi dua tipe. Manusia tipe X memiliki ciri yang berlawanan dengan manusia tipe Y.
Maka dari itu, diperlukan teknik-teknik motivasi yang berbeda untuk tiap tipe manusia.
5
Manusia tipe X : a. Tidak menyukai pekerjaan sehingga sedapat mungkin
menghindarinya b. Memberikan respon terhadap ancaman dan hukuman
c. Menghindari tanggung jawab d. Ingin selalu diarahkan, mendapat jaminan keamanan dan
keselamatan pekerjaan Manusia tipe Y:
a. Menyukai dan menikmati pekerjaan b. Memiliki pengendalian diri dan mampu mengatur perilaku
untuk mencapai tujuan c. Memberikan respon positif terhadap imbalan
d. Menerima tanggung jawab e. Memiliki inisiatif dan kreativitas dalam bekerja
2. Teori Z
Menurut William Ouchi, teori Z adalah teori manajemen berdasarkan karakteristik praktek-praktek manajemen yang sukses serta diterapkan
oleh manajer-manajer Jepang dan Amerika. Sistem ini umumnya merupakan praktek manajemen konsensus.
Ciri-ciri perusahaan yang menerapkan teori Z: a. Karyawan dipekerjaan seumur hidup
b. Pengambilan keputusan secara konsensus c. Memberikan tanggung jawab individual
6
d. Evaluasi prestasi dan promosi dilakukan secara hati-hati e. Memberikan keleluasaan pada karyawan untuk mnggunakan
keterampilan kerjanya
3. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Motivasi manusia dipengaruhi oleh kebutuhan yang bersifat hierarkis yaitu kebutuhan fisik, keamanan dan keselamatan, sosial, penghargaan
dan aktualisasi diri.
4. Teori Hierarki kebutuhan Alderfer
Kebutuhan manusia dibagi menjadi tiga hierarki yaitu existence, relatedness dan growth.
5. Teori Dua Faktor Herzberg
Dua faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan dan kepuasan kerja karyawan, yaitu faktor lingkungan dan faktor motivator. Kepuasan kerja
dan ketidakpuasan kerja berada dalam kondisi yang berbeda dan tidak saling berhubungan, jika ketidakpuasan kerja rendah tidak secara
otomatis diikuti oleh kepuasan kerja tinggi. Faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan kerja disebut sebagai
faktor lingkungan Hygiene factor. Faktor ini terdiri atas upah dan gaji, keamanan atau jaminan pekerjaan, kondisi kerja, status, hubungan
interpersonal, supervisi teknis dan kebijakan perusahaan. Faktor lingkungan berkaitan dengan konteks pekerjaan Job context, imbalan
ekstrinsik Extrinsic reward, atau faktor ekstrinsik.
7
Kepuasan kerja karyawan tergantung pada keberadaan faktor motivator. Menurut Herzberg, kepuasan kerja berhubungan positif
dengan motivasi kerja. Faktor motivator berkaitan dengan isi pekrjaan Job content, imbalan intrinsik Intrinsik reward, atau faktor intrinsik.
Faktor motivator terdiri atas prestasi, pengakuan, pertumbuhan atau perkembangan diri, pekerjaan itu sendiri, kesempatan untuk maju dan
tanggung jawab. Sesuai dengan teori ini, motivasi karyawan dapat ditingkatan dengan
cara merekayasa pekerjaan itu sendiri, pekerjaan harus dibuat menantang, otonom, memerlukan keterampilan yang bervariasi,
memiliki tingkat signifikansi tinggi dan memiliki mekanisme umpan balik. Pendalaman pekerjaan Job enrichment umumnya digunakan
untuk merekayasa pekerjaan tersebut. Pendalaman pekerjaan adalah teknik motivasi yang dicapai dengan menggabungkan beberapa jenis
kegiatan yang memerlukan keterampilan berbeda dan tidak setingkat.
6. Teori Tiga Kebutuhan McCleland