BAB II ISI
A. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah kondisi psikologis yang merupaka hasil dari interaksi antara kebutuhan individu dan faktor luar yang mempengaruhi perilaku
seseorang. Kebutuhan baru selalu muncul manakala kebutuhan lama sudah merasa terpuaskan. Kebutuhan lama mungkin masih mempengaruhi perilaku
seseorang jika kebutuhan tersebut belum secara tuntas terpuaskan. Untuk lebih memahami tentang motivasi, para ahli membaginya menjadi dua
kelompok teori yaitu teori kepuasan dan teori proses. Motivasi kerja mungkin juga berhubungan dengan kualitas hubungan
antara karyawan dan atasan. Jadi, jika atasan menganggap para bawahannya
pemalas, maka mekanisme hukuman mungkin ditonjolkan untuk memotivasi mereka. Hal sebaliknya bisa terjadi jika atasan menganggap bawahannya
adalah manusia dewasa dan bertanggung jawab.
B. Aspek Utama dalam Motivasi : Individu dan Kebutuhan
Seorang manajer diharapkan mampu mengenali dan mengerti tentang tipe dan tingkatan motivasi yang dimiliki oleh karyawan. Selain itu, manajer
harus menjaga serta mengelola motivasi yang ada dalam kelompok karyawan
yang diarahkan pada peningkatan kinerja individu sebagai karyawan. Cara
mudah untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mengenali dua hal, yaitu kebutuhan dan tujuan.
Kebutuhan adalah kekurangan yang dirasakan oleh individu pada saat-saat tertentu sehingga menciptakan rangsangan untuk menginginkan sesuatu.
Akibat dari adanya kekurangan tersebut, maka muncul kebutuhan sebagai respon dari apa yang sedang terjadi. Apabila kebutuhan itu muncul, maka
individu yang memiliki kebutuhan tersebut akan berusaha untuk mencari dan memenuhi kebutuhan itu.
C. Motivasi dan Prestasi Kerja
Motivasi memiliki hubungan yang erat dengan semangat kerja. Karyawan yang memiliki motivasi tinggi akan dicerminkan pada semangat kerja yang
tinggi, semangat kerja tinggi akan mempengaruhi prestasi kerja karyawan yang bersangkutan. Hubungan motivasi dan prestasi kerja ini dapat dijelaskan
dengan menggunakan teori pengharapan. Menurut teori ini, kinerja karyawan merupakan fungsi dari kemampuan dan motivasi. Karyawan yang memiliki
kemampuan yang sama tetapi motivasi kerjanya lebih tinggi, maka dia mungkin sekali akan memiliki prestasi kerja lebih baik dibandingkan
karyawan lainnya. Motivasi memiliki hubungan yang erat dengan prestasi kerja karyawan.
Karyawan yang memiliki motivasi tinggi memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk berprestasi lebih baik dibandingkan dengan karyawan yang memiliki
tingkat motivasi yang rendah. Dengan demikian, motivasi memiliki hubungan positif dengan prestasi kerja karyawan.
4
D. Teori Manajemen dan Teori Motivasi