Pembuatan pasta labu kuning Pembuatan santan kelapa

hingga kalis. Setelah matang, dodol pasta labu kuning dicetak dalam nampan dan didinginkan selama kurang lebih 12 jam agar tekstur dodol mengeras. Proses selanjutnya yaitu pemotongan dodol labu kuning dengan ukuran 5cm x 1,5cm x 1cm dan dikemas dengan plastik polietilen PE. Komposisi bahan penyusun pembuatan dodol labu kuning disajikan pada Tabel 7. Diagram alir proses pembuatan dodol labu kuning disajikan pada Gambar 9. Tabel 7. Komposisi bahan penyusun pembuatan dodol labu kuning. Bahan Kode Perlakuan L1 L2 L3 L4 L5 L6 Tepung beras ketan putih g Pasta labu kuning g Gula pasir g Santan kental mL 180 20 200 400 160 40 200 400 140 60 200 400 120 80 200 400 100 100 200 400 80 120 200 400 Gambar 9. Diagram alir pembuatan dodol labu kuning Sumber: Widyani 2013

3.5. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan terhadap dodol labu kuning meliputi kadar air, kadar sukrosa dan uji sensori tekstur, warna, rasa, aroma dan penerimaan keseluruhan. Pada formulasi dengan hasil perlakuan terbaik dilakukan uji kadar total karoten dan kadar lemak. Analisis Kimia - Kadar Air - Kadar Sukrosa Uji Sensori - Tekstur - Warna - Rasa - Aroma - Penerimaan Keseluruhan Formulasi Terbaik - Kadar Lemak - Kadar Total Karoten Pemasakan ± 7 menit Pencampuran dan pengadukan Dodol Labu Kuning Pendinginan T 25 C, t 12 jam Santan kental 250 ml Pasta Labu Kuning Pengadukan dan pemasakan T ± 80 o C, t 30 menit Tepung ketan putih + Gula pasir 200 g santan kental 150 ml Pencetakan dalam nampan Pemotongan 5cm x 1,5cm x 1cm Pengemasan

3.5.1. Kadar Air

Pengujian kadar air dilakukan dengan metode pengovenan AOAC, 2005. Cawan porselen di keringkan dalam oven selama 30 menit, lalu didinginkan di dalam desikator dan ditimbang. Sebanyak 1-2 g sampel ditimbang lalu dimasukkan ke dalam cawan porselen dan dikeringkan dalam oven pada suhu 105-110 o C selama 3 -5 jam. Setelah itu, didinginkan dalam desikator selama 15 menit kemudian ditimbang. Setelah diperoleh hasil penimbangan pertama, lalu cawan yang berisi sampel tersebut dikeringkan kembali selama 30 menit, setelah itu didinginkan dalam desikator selama 15 menit kemudian ditimbang. Perlakuan ini diulang sampai tercapai berat konstan. Bila penimbangan kedua mencapai pengurangan bobot tidak lebih dari 0,001 g dari penimbangan pertama maka dianggap konstan. Kemudian cawan dan sampel kering ditimbang. Kadar air dapat dihitung dengan rumus: Kadar air = B - C x 100 B – A Keterangan: A = Berat cawan porselen kosong g B = Berat cawan porselen dengan sampel g sebelum dioven C = Berat cawan porselen dengan sampel g setelah dioven

3.5.2. Kadar Sukrosa

Analisis kadar sukrosa dilakukan dengan metode Luff –Schoorl SNI 01-2891- 1992. Sebanyak 2,5 – 25 g bahan padat yang telah di haluskan ditimbang dan dimasukkan ke dalam gelas piala 250 ml, kemudian dilarutkan dengan 100 ml aquades dan ditambahkan Pb Asetat untuk penjernihan. Kemudian ditambah