9
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Negara Jepang adalah negara yang kaya dengan berbagai kebudayaan leluhurnya yang beraneka ragam. Begitu pula catatan tentang kejayaan militer Jepang
di masa lampau tidak bisa begitu saja dilupakan. Golongan bangsawan militer Jepang mengalami masa kejayaan pada zaman pertempuran, atau Periode Perang Antar
Negeri atau juga disebut Sengoku Jidai. Periode ini, yang sering dikatakan berlangsung pada kurun waktu 1550-1600,berkisar antara runtuhnya keshogunanan
Ashikaga dan terbentuknya keshogunan Tokugawa. Sampai paro kedua sengoku jidai, seseorang yang tak terlahir dalam golongan
samurai masih berpeluang menjadi samurai. Itu dapat terjadi apabila ia bergabung dalam bala tentara sebagai prajurit infanteri,lalu memperoleh perhatian kepala marga
atau para pembantunya, sehingga diberi tugas tetap. Namun bagi kebanyakan orang, golongan samurai hanya dapat dimasuki
melalui kelahiran atau pengangkatan sebagai anak berdasarkan hukum. Meskipun samurai berstatus sosial tinggi, secara internal golongan samurai terbagi lagi dalam
berbagai jenjang. Jenjang teratas ditempati oleh para Daimyo beserta keluarga mereka,yang menikmati semua hak istimewa yang yang menyertai kedudukan itu.
Pijakan paling bawah dari tangga yang panjang itu menjadi tempat orang – orang yang berhasrat menjadi samurai, merekalah kaum Ashigaru.
Kaum Ashigaru secara harfiah berarti “kaki ringan”, adalah para serdadu pejalan kaki laskar garda depan dan merupakan bagian terbesar dalam pasukan.Pada
10 zaman Kamakura dan zaman Edo sering dikatakan sebagai zaman yang banyak terjadi
peperangan,pada saat perang seperti ini banyak para samurai memakai tenaga Ashigaru untuk dipekerjakan sebagai pembantu mereka. Dalam situasi perang
Ashigaru diberi tugas oleh Samurai untuk melayani segala kebutuhan samurai dalam suasana perang sebagai pelayan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis memilih
judul “Fungsi dan Tugas Ashigaru Dalam Situasi Perang Pada Zaman Kamakura HIngga zaman Edo” dalam kertas karya ini.
1.2 Tujuan Penulisan